Anda di halaman 1dari 5

BAB 8 STRATEGI LOKASI

A. PENTINGNYA LOKASI YANG STRATEGIS


Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam:
1. Melayani konsumen dan memberikan kepuasan pada konsumen.
2. Mendapatkan bahan mentah yang cukup dan kuntinu dengan harga yang
layak/memuaskan.
3. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup.
4. Memungkinkan perluasan usaha di kemudian hari.
Tujuan Strategi Lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi
perusahaan.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada.
2. Mempertahankan lokasi sekarang dan menambah fasilitas lain di tempat
lain.
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Lokasi dan Biaya saling berhubungan karena lokasi sangat mempengaruhi
biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memilki kekuatan untuk
membuat atau meluncurkan strategi bisnis sebuah perusahaan.
Lokasi dan Inovasi berhubungan ketika inovasi menjadi fokus, dan
tampaknya terdapat empat sifat yang mempengaruhi inovasi dan daya saing secara
keseluruhan:
1. Adanya input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah
dan teknik.
2. Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat.
3. Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar local yang berpengalaman.
4. Adanya industri lokal yang berhubungan dan mendukung.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI


Faktor Utama (Primer) dalam pemilihan lokasi adalah kedekatan dengan
pasar, ketersediaan tenaga kerja, kedekatan denga sumber bahan mentah/supplier,
fasilitas dan biaya transportasi, ketersediaan tenaga listrik dan air.
Faktor Sekunder dalam pemilihan lokasi adalah fasilitas perumahan,
pendidikan, pembelanjaan, telekomunikasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan
pencegahan kebakaran, peraturan pemerintah setempat (perijinan dan pajak),
sikap masyarakat, peraturan lingkungan hidup, harga dan karakteristik tahah,
kemungkinan perluasan, saluran pembuangan lebar jalan, dan tempat parkir.
1. Produktivitas Tenaga Kerja

Dengan tingkat pendidikan yang rendah/kebiasaan kerja yang buruk, pekerja


yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan
walaupun upahnya rendah. Demikian pula, pekerja yang tidak dapat/tidak
akan konsisten dalam bekerja tidak akan memberikan kebaikan bagi organisasi
walaupun upahnya rendah. Biaya tenaga kerja per unit terkadang disebut
kandungan tenaga kerja produk.
2. Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah
Negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat
menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang
dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan
memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing. Walaupun
demikian, nilai mata uang asing di hampir semua negara terus berfruktuasi.
3. Biaya-biaya
Biaya Lokasi dibagi menjadi dua kategori yaitu Biaya Nyata (Tangible Cost)
dan Biaya tidak nyata (intangible cost).
3.1. Biaya Nyata (Tangible Cost) adalah biaya-biaya

yang dapat

diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi


biaya layanan umum, tenaga kerja, bahan baku, pajak, perusahaan, serta
biaya lain yang dapat diidentifikasi oleh departemen akutansi dan pihak
manajemen. Selain itu, biaya-biaya seperti biaya pengiriman bahan

mentah, pengantaran barang jadi, dan pembangunan pabrik merupakan


faktor biaya lokasi secara keseluruhan.
3.2. Biaya Tidak Nyata (Intangible Cost) adalah biaya yang lebih sulit
dihitung, bahkan tidak dapat dihitung secara numerik namun diberi
pembobotan berdasarkan sebarapa besar pengaruhnya terhadap suatu
perusahaan. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas
trasportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan,
serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi
variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat
mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.
4. Resiko Politik, Nilai dan Budaya
Resiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfruktuasinya sikap
pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta
dan intelektual, penetapan zona, polusi serta stabilitas ketenagakerjaan.
5. Kedekatan pada Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang berdekatan dengan
pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti took obat, restoran,
kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan dengan pasar
merupakan factor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan
dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal/sulit (mungkin
disebabkan produk yang dikirim banyak, berat atau mudah pecah) merupakan
hal yang sangat berguna.
6. Kedekatan pada Pemasok
Perusahaan berdekatan dari pada bahan mentah dan pemasok karena barangbarang yang mudah menjadi busuk, biaya trasportasi atau jumlah produk yang
sangat banyak.
7. Kedekatan pada Pesaing
Kecenderungan yang disebut pengelompokan/clustering ini sering terjadi
apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini
meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek dan, bakat.

C. METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI


1. Metode Pemeringkatan Faktor
Metode ini sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang luas dan
berguna untuk mengevaluasi serta membandingkan berbagai alternatif lokasi.
Faktor rating ini memberikan suatu landasan rasional dalam melakukan
analisis dengan cara memberikan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi, seperti faktor kuantitatif (kapasitas,
biaya, dan, jarak) dan faktor kualitatif (tersedianya fasilitas umum, sikap
masyarakat atau sarana sosial).
2. Analisis Titik Impas Lokasi
Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume
produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif
lokasi yanga ada. Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta
membuat grafik biaya-biaya ini untuk setiap lokasi, alternative dengan biaya
terendah dapat ditentukan.
3. Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk
menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi.
Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim
ke pasar dan sebagainya, dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi
terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
4. Metode Trasportasi
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari
bebrapa titik pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan)
sedemikian hingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total.
Dengan suatu jaringan titik pemasok dan permintaan, setiap perusahaan
menghadapi permasalahan yang ada.

D. STRATEGI LOKASI PADA INDUSTRI JASA


Analisi lokasi di sektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara
fokus pada sektor jasa ditunjukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini
disebabkan oleh perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat

berbeda di antara lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa


mendapati lokasi sering berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh
karena itu, perusahaan jasa lokasi yang spesifik kerap lebih memngaruhi
pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi
perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan
pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan
perusahaan jasa yaitu:
1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang
dapat menarik pelanggan.
3. Persaingan di wilayah tersebut.
4. Kualitas persaingan.
5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing.
6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7. Kebijakan operasional perusahaan.
8. Kualitas manajemen.

Anda mungkin juga menyukai