Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam: 1. Melayani konsumen dan memberikan kepuasan pada konsumen. 2. Mendapatkan bahan mentah yang cukup dan kuntinu dengan harga yang layak/memuaskan. 3. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup. 4. Memungkinkan perluasan usaha di kemudian hari. Tujuan Strategi Lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi: 1. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada. 2. Mempertahankan lokasi sekarang dan menambah fasilitas lain di tempat lain. 3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain. Lokasi dan Biaya saling berhubungan karena lokasi sangat mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memilki kekuatan untuk membuat atau meluncurkan strategi bisnis sebuah perusahaan. Lokasi dan Inovasi berhubungan ketika inovasi menjadi fokus, dan tampaknya terdapat empat sifat yang mempengaruhi inovasi dan daya saing secara keseluruhan: 1. Adanya input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik. 2. Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat. 3. Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar local yang berpengalaman. 4. Adanya industri lokal yang berhubungan dan mendukung.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI
Faktor Utama (Primer) dalam pemilihan lokasi adalah kedekatan dengan pasar, ketersediaan tenaga kerja, kedekatan denga sumber bahan mentah/supplier, fasilitas dan biaya transportasi, ketersediaan tenaga listrik dan air. Faktor Sekunder dalam pemilihan lokasi adalah fasilitas perumahan, pendidikan, pembelanjaan, telekomunikasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan pencegahan kebakaran, peraturan pemerintah setempat (perijinan dan pajak), sikap masyarakat, peraturan lingkungan hidup, harga dan karakteristik tahah, kemungkinan perluasan, saluran pembuangan lebar jalan, dan tempat parkir. 1. Produktivitas Tenaga Kerja
Dengan tingkat pendidikan yang rendah/kebiasaan kerja yang buruk, pekerja
yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula, pekerja yang tidak dapat/tidak akan konsisten dalam bekerja tidak akan memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya rendah. Biaya tenaga kerja per unit terkadang disebut kandungan tenaga kerja produk. 2. Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah Negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing. Walaupun demikian, nilai mata uang asing di hampir semua negara terus berfruktuasi. 3. Biaya-biaya Biaya Lokasi dibagi menjadi dua kategori yaitu Biaya Nyata (Tangible Cost) dan Biaya tidak nyata (intangible cost). 3.1. Biaya Nyata (Tangible Cost) adalah biaya-biaya
yang dapat
diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi
biaya layanan umum, tenaga kerja, bahan baku, pajak, perusahaan, serta biaya lain yang dapat diidentifikasi oleh departemen akutansi dan pihak manajemen. Selain itu, biaya-biaya seperti biaya pengiriman bahan
mentah, pengantaran barang jadi, dan pembangunan pabrik merupakan
faktor biaya lokasi secara keseluruhan. 3.2. Biaya Tidak Nyata (Intangible Cost) adalah biaya yang lebih sulit dihitung, bahkan tidak dapat dihitung secara numerik namun diberi pembobotan berdasarkan sebarapa besar pengaruhnya terhadap suatu perusahaan. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas trasportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen pekerja. 4. Resiko Politik, Nilai dan Budaya Resiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfruktuasinya sikap pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona, polusi serta stabilitas ketenagakerjaan. 5. Kedekatan pada Pasar Bagi sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang berdekatan dengan pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti took obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan dengan pasar merupakan factor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal/sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. 6. Kedekatan pada Pemasok Perusahaan berdekatan dari pada bahan mentah dan pemasok karena barangbarang yang mudah menjadi busuk, biaya trasportasi atau jumlah produk yang sangat banyak. 7. Kedekatan pada Pesaing Kecenderungan yang disebut pengelompokan/clustering ini sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek dan, bakat.
C. METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
1. Metode Pemeringkatan Faktor Metode ini sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang luas dan berguna untuk mengevaluasi serta membandingkan berbagai alternatif lokasi. Faktor rating ini memberikan suatu landasan rasional dalam melakukan analisis dengan cara memberikan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi, seperti faktor kuantitatif (kapasitas, biaya, dan, jarak) dan faktor kualitatif (tersedianya fasilitas umum, sikap masyarakat atau sarana sosial). 2. Analisis Titik Impas Lokasi Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yanga ada. Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta membuat grafik biaya-biaya ini untuk setiap lokasi, alternative dengan biaya terendah dapat ditentukan. 3. Metode Pusat Gravitasi Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim ke pasar dan sebagainya, dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi. 4. Metode Trasportasi Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari bebrapa titik pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian hingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pemasok dan permintaan, setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang ada.
D. STRATEGI LOKASI PADA INDUSTRI JASA
Analisi lokasi di sektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa ditunjukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat
berbeda di antara lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa
mendapati lokasi sering berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, perusahaan jasa lokasi yang spesifik kerap lebih memngaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa yaitu: 1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan. 2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan. 3. Persaingan di wilayah tersebut. 4. Kualitas persaingan. 5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing. 6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya. 7. Kebijakan operasional perusahaan. 8. Kualitas manajemen.