Anda di halaman 1dari 4

Penuntun Praktikum Blok 14 (Endokrin)

1. Diffuse nontoxic (simple) goiter / Colloid goiter

Adalah goiter (pembesaran kelenjar tiroid)yang terjadi secara difus tanpa


adanya nodul. Karena folikel yang membesar berisi kolloid, maka disebut
juga colloid goiter. Kelainan ini dapat terjadi endemik pada daerah yang
kekurangan yodium maupun sporadik yang dapat terjadi karena
mengkonsumsi zat yang mengganggu sintesis hormon tiroid.
Tujuan :
Agar mahasiswa dapat melihat dan mengetahui perubahan histopatologik
yang terjadi pada tiroid akibat gangguan sintesis hormon tiroid.
Makroskopik :
Terdapat 2 fase perubahan pada difuse nontoksik goiter:
1. Fase hiperplasi: Kelenjar tiroid membesar secara simetris dan difus
2. Fase involusi kolloid : Kelenjar tiroid pada fase ini pada potongan akan
tampak berwarna coklat, agak mengkilat dan translusen. Fase ini terjadi
jika asupan yodium meningkat atau jika kebutuhan akan hormon tiroid
menurun
Mikroskopik :
1. Fase hiperplasi : Folikel hiperplasi dilapisi oleh sel epitel kolumner yang
dapat bertumpuk-tumpuk membentuk penonjolan kedalam lumen seperti
pada Graves disease. Folikel bervariasi ukurannya ada yang kecil dan ada
yang dilatasi berisi kolloid didalam lumennya.
2. Fase Involusi kolloid : stimulasi terhadap epitel folikel tiroid menurun
sehingga terbentuk kelenjar yang membesar, sangat kaya akan kolloid.
Epitel menjadi kuboid atau pipih, dengan lumen mengandung koloid yang
sangat banyak.

2. Thyroiditis Hashimoto /Struma lymphomatosa/Lymphadenoid


goiter/ Chronic lymphositic thyroiditis

Merupakan penyebab terbanyak hipotiroidisme pada daerah yang tidak


kekurangan yodium. Ditandai dengan kegagalan fungsi tiroid yang terjadi
secara berangsur karena destruksi folikel tiroid akibat proses autoimun,
dimana sistem imun bereaksi terhadap berbagai antigen thyroid. Sering
pada wanita, terutama yang berusia tua, tetapi dapat juga pada anak-anak.
Tujuan :
Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan morfologik
akibat peradangan yang disebabkan proses autoimun yang menyebabkan
hipothyroid.
Makroskopik:
Kelenjar membesar uniform, berkapsul intak, berbatas tegas dengan
jaringan sekitarnya., Pada potongan, tampak berwarna kuning-coklat , agak
pucat
Mikroskopik:
Tampak parenkim kelenjar thyroid di infiltrasi oleh sel radang mononuklear
secara luas, terdiri dari sel limfosit, sel plasma dengan pembentukan
1

germinal center yang jelas. Sel folikel thyroid atrofik, atau epitel pelapis
mengalami perubahan menjadi sel Hurthle.

3. Struma
Goiter

adenomatosa/

Adenomatous

goiter/Multinoduar

Sebagai akibat dari diffuse nontoxic goiter yang telah berlangsung lama
dan dapat menyebabkan thyromegali. Sering pada wanita dan berusia lebih
tua. Walaupun dapat terjadi hipertiroid (Toxic multinodular goiter), tetapi
biasanya euthyroid.
Tujuan:
Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami gambaran mikroskopik pada
multinodular goiter
Makroskopik :
Kelenjar multinodular, tetapi nodularitas biasanya asimetris dan lebih
menonjol pada satu lobus
Mikroskopik:
Terdiri dari folikel hiperplasia berbagai ukuran berisi massa kolloid didala
lumennya. Dapat pula mengalami perdarahan fokal, kalsifikasi dan
membentuk microcyst

4. Follicular carcinoma thyroid

Merupakan 5-15% karsinoma primer thyroid, sering pada wanita (3:1),


pada usia lebih tua.
Tujuan :
Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan morfologik
kelenjar thyroid yang mengalami perubahan neoplastik
Makroskopik :
Nodul tunggal, berbatas tegas atau infiltratif luas. Lesi yang lebih besar
dapat menembus kapsul dan dapat menginfiltrasi lebih dalam sampai ke
struktur di sekitarnya. Pada potongan dapat berwarna abu-abu coklat
sampai merah muda, kadang-kadang agak translusen karena adanya folikel
besar yang berisi kolloid. Perubahan degeneratif seperti fibrosis sentral dan
fokus kalsifikasi kadang dijumpai.
Mikroskopik :
Terdiri dari sel-sel yang umumnya uniform membentuk folikel kecil-kecil
berisi koloid menyerupai tiroid normal. Pada kasus lain dijumpai sarangsarang atau lembaran yang dibentuk oleh sel-sel epitel folikel tanpa koloid.
Kadang tumor didominasi oleh sel Hurhtle.Sel tumor menembus kapsul dan
pembuluh darah di kapsul atau di bawah kapsul

5. Papillary carcinoma thyroid

Merupakan karsinoma thyroid yang paling sering dijumpai .Paling sering


dijumpai antara usia 25-50 tahun.
Tujuan :
2

Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan morfologik


kelenjar thyroid yang mengalami keganasan papiler
Makroskopik :
Dapat soliter atau multifokal, berbatas tegas atau berkapsul, tetapi dapat
tumbuh infiltratif ke jaringan sekitar sehingga tidak berbatas tegas. Lesi
dapat mengandung area fibrosis, kalsifikasi atau kistik. Padapotongan
sering tampak fokus papiler
Mikroskopik :
Tampak bentukan papil yang bercabang-cabang dengan fibrovaskular
stalk /core dilapisi selapis atau beberapa lapis sel epitel kuboid. Inti sel
berkromatin halus tersebar memberi gambaran kosong atau ground glass
atau annnie orphan eye nuclei. Pada potonngan melintang, invaginasi
sitoplasma
kedalam
memberi
gambaran
inklusi
intranuclear
(pseudoinclusions) atau parit intranuklear (intranuclear grooves). Diagnosis
papilary carcinoma thyroid berdasar kepada gambaran inti walaupun tak
dijumpai gambaran papil. Dapat dijumpai psamoma bodies.
6.

Granulomatous Thyroiditis (de Quervain thyroditis/ subacute


thyroiditis)
Merupakan gangguan inflamasi yang bersifat sembuh sendiri yang
dihubungkan dengan infeksi sistemik viral, seperti virus mump, influenza,
coxsackie, campak, Epstein Barr virus serta terapi imunosupresive dan
autoantibodi tiroid. Gejala klinik umumnya nyeri pada regio tiroid. Fase awal
pasien dapat mengalami hipertiroid karena kerusakan folikel bahkan
tirotoksikosis (tiroid storm).
TuTujuan :
Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan morfologik
kelenjar thyroid akibat proses inflamasi.
Makroskopik :
Pembesaran kelenjar tiroid yang asimetris dan kenyal, bersifat noduler
Mikroskopik :
Nodular, stadium awal: grup folikel dikelilingi infiltrat limfosit, sel plasma,
foamy histiosit, epitelioid, giant cells, dengan agregat neutrofil dalam lumen
folikel tiroid, fibrosis bervariasi. Stadium akhir: giant cells multinuklear yang
prominent, kerusakan epitel folikel luas pada senter folikel tiroid. Fase
resolusi: regenerasi folikel tiroid, sedikit fibrosis.

7.

Anaplastic Carcinoma/ Pleomorphic Carcinoma/ Undifferentiated


Carcinoma
Berkisar 2-3% dari seluruh tumor kelenjar tiroid. Merupakan keganasan
tiroid primer yang bersifat sangat agresif dan mengandung sel-sel tanpa
diferensiasi jelas (undiferrentiated) yang membutuhkan pemeriksaan
ultrastruktur untuk menentukan asal epitel. Kerusakan folikel menyebabkan
hipertiroid. Faktor resiko termasuk paparan radiasi, status sosio ekonomi
rendah, usia tua, wanita, defisiensi iodium dan orang dengan riwayat lama
penyakit tiroid (goiter dan karsinoma papiler/folikular).
3

Tujuan :
Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan morfologik
kelenjar thyroid akibat proses keganasan.
Makroskopik :
Tumor besar (rata-rata 6 cm), massa seperti daging dengan nekrosis dan
perdarahan, infiltrasi ke jaringan ikat dan organ.
Mikroskopik :
Invasi limfovaskular luas dengan banyak pola pertumbuhan, sel-sel
berdiferensiasi buruk, poligonal, spindel dan epitelioid, inti pleomorfik,
ditemukan giant cell tumor-osteoclast like, kadang-kadang diferensiasi
skuamosa, mitosis tinggi dan mitosis abnormal, nekrosis, perdarahan dan
degenerasi.

Anda mungkin juga menyukai