Anda di halaman 1dari 15

HAND BALL

PERATURAN UMUM
1. Semua taruhan Hand Ball akan diselesaikan berdasarkan hasil akhir 60 menit penuh
permainan tidak termasuk adanya overtime atau adu penalti kecuali hal lain yang
dinyakatan. Ini termasuk jika adanya tambahan perhentian waktu yang mungkin akan
ditambahkan pada akhir permainan.
2. Jika permainan ditinggalkan, ditangguhkan atau ditunda dan gagal dilanjutkan setelah
12 jam dari awal waktu asli dan hasilnya adalah berdiri akan dianggap dibatalkan dan
semua taruhan akan dibatalkan, kecuali secara jelas dinyatakan dibawah ini atau
dalam aturan individual jenis taruhan. Keputusan perusahaan untuk membatalkan
semau taruhan dimana peristiwa tersebut adalah final dan meskipun adanya
keputusan resmi oleh wasit pertandingan atau otoritas pemerintahan yang relevan.
3. Jika permainan dimulai sebelum jadwal permainan, hanya taruhan yang ditempatkan
sebelum permainan dimulai akan dianggap sah. Taruhan yang ditempatkan setelah
permainan dimulai akan dianggap batal. Jenis taruhan In-Play tidak termasuk.
Peraturan 1
4. Lapangan Permainan
5. 1.1.

Lapangan permainan (lihat diagram 1) berbentuk empat persegi

panjang, dengan panjang 40 meter, dan lebar 20 meter, terdiri dari 2 gawang
(lihat 1: 4 dan 6) dan area bermain. Batas garis yang lebih panjang disebut garis
samping lapangan dan yang lebih pendek disebut garis gawang (diantara tiang
gawang) atau garis gawang luar (sisi luar tiang gawang).
6. Terdapat pula zona aman yang mengelilingi lapangan permainan, dengan lebar
sekitar 1 meter sejajar dengan garis samping dan 2 meter di belakang garis
gawang.
7. Karakteristik dari lapangan permainan tidak boleh diganti selama permainan
berlangsung kecuali jika salah satu tim mendapatkan keuntungan dari hal
tersebut.
8. 1.2.

Gawang (lihat diagram 2a dan 2b) adalah tempat yang berada ditengah

masing-masing dari luar garis gawang. Gawang-gawang harus benar-benar


berhimpitan dengan lantai atau ke dinding di belakang gawang. Gawang
memiliki tinggi 2 meter dan lebar 3 meter

9. Tiang gawang terhubung dengan sebuah tiang mendatar. Tiang gawang harus
sejajar dengan garis gawang. Gawang harus di cat bergaris-garis dengan 2
warna yang berbeda yang juga berbeda dengan warna dasar lapangan.
10. Gawang harus mempunyai jaring sehingga bola yang masuk ke gawang akan
berada tetap di gawang.
11. 1.3.

Garis gawang harus memiliki lebar 8 meter (lihat diagram 2a),

sebaliknya semua garis lain harus memiliki lebar 5 cm.


12. 1.4.

Didepan sebuah gawang terdapat area gawang (lihat diagram 6). Area

gawang didefinisikan dengan garis area gawang (garis 6 meter), yang


digambarkan sebagai berikut :
13. a). sebuah garis dengan panjang 3 meter didepan gawang; garis ini sejajar
dengan garis gawang dan berjarak 6 m dari garis gawang (diukur dari belakang
tepi garis gawang ke depan tepi garis area gawang).
14. b). 1 setengah lingkaran, masing-masing dengan radius 6 meter. (diukur dari
belakang sudut sebelah dalam tiang gawang), menghubungkan garis 3 meter
dengan garis luar gawang (lihat diagram 1 dan 2a).
15. 1.5.

Garis lemparan bebas (garis 9 meter) adalah garis putus-putus, dibuat 3

meter di bagian luar area garis gawang. Kedua garis memiliki lebar 15cm
16. 1.6.

Garis 7 meter adalah garis dengan panjang 1 meter tepat didepan

gawang. Garis 7 meter sejajar dengan garis gawang dan 7 meter jauhnya dari
garis gawang (diukur dari belakang tepi garis belakang ke depan tepi garis 7
meter) ; (lihat diagram 1).
17. 1.7.

Garis perintah penjaga gawang (garis 4 meter) memiliki panjang 15 cm

berada tepat di depan gawang. Garis perintah penjaga gawang sejajar dengan
garis gawang (diukur dari belakang tepi garis gawang ke tepi depan garis 4
meter) ; (lihat diagram 1).
18. 1.8.

Garis tengah menghubungkan titik tengan 2 garis samping (lihat

diagram 1 dan 3)
19. 1.9.

Garis pergantian pemain (bagian dari garis samping) untuk masing-

masing team memiliki panjang 4.5 meter dari garis tengah. Bagian ujung dari
garis pergantian pemain ditandai dengan sebuah garis yang sejajar dengan garis
tengah yang memiliki panjang 15 cm masuk ke area lapangan dan 15 cm ke luar
area lapangan. (lihat diagram 1 dan 3).

20. Catatan : detail yang lebih teknis dapat di temukan di Garis Pedoman untuk
Lapangan Permainan dan Gawang, dihalaman 85.
21. Meja untuk pencatat waktu dan pencatat skor serta kursi untuk pemain
cadangan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pencatat waktu dan
skor bisa melihat garis area pergantian pemain. Meja tersebut harus
ditempatkan lebih dekat ke garis samping daripada kursi pemain cadangan,
paling

tidak

50

cm

diluar

garis

samping.

22. Peraturan 2
23. Waktu bermain.
24. Bel Akhir dan Time-out.
25. Waktu bermain
26. 2.1

Waktu permainan untuk semua team dengan pemain umur 16 atau lebih

adalah 2 babak masing masing selama 30 menit dengan istirahat 10 menit.


27. Waktu permainan untuk team remaja (12-16 Tahun) adalah 2 x 25 menit, dan
2 x 20 menit untuk umur 8-12 tahun. Untuk keduanya waktu istirahat antara
babak adalah 10 menit.
28. 2.2

Penambahan waktu (Overtime), dimainkan jika permainan seri di akhir

waktu permainan normal dan pemenang harus ditentukan. Penambahan waktu


dilanjutkan setelah istirahat 5 menit dari waktu permaianan normal berakhir.
Waktu overtime terdiri dari 2 kali selama 5 menit, dengan istirahat 1 menit
antara babak tambahan.
29. Jika permainan masih berakhir seri, pemenang akan ditentukan berdasarkan
ketentuan dengan aturan dari kompetisi tersebut. Dalam hal ini, keputusan
diambil dengan menggunakan lemparan 7 meter untuk menentukan pemenang,
prosedur di bawah ini berlaku sebagai berikut.
30. Jika lemparan 7 meter digunakan sebagai penentu hasil akhir suatu
pertandingan, pemain yang melakukan pelanggaran, di diskualifikasi atau
dikeluarkan

sampai

akhir

waktu

normal

permainan

diijinkan

untuk

berpartisipasi. Tiap team mencalonkan 5 pemain. Pemain tersebut melempar 1


kali tiap giliran, bergantian dengan team lawan. Team tidak diharuskan untuk
menentukan urutan pemain yang akan melempar sebelumnya. Goal keeper bisa
dipilih bebas dan diganti dengan pemain yang pantas untuk berpartisipasi.

Pemain dapat berpartisipasi di lemparan 7 meter baik sebagai pelempar atau


goal keeper.
31. Catatan:
32. Wasit menentukan gawang mana yang dipakai. Wasit melakukan lempar koin
dan team pemenang memilih apakah mereka pelempar pertama atau terakhir.
Untuk lanjutannya, tiap team memilih 5 pemain. Semua atau sebagian dari
mereka mungkin sama dironde pertama. Metode pemilihan dari 5 pemain ini
berlangsung selama diperlukan. Bagaimanapun juga pemenang ditentukan
apabila ada perbedaan goal setelah kedua team melakukan lemparan yang
sama.
33. Pemain mungkin di diskualifikasi dari partisipasinya dalam lemparan 7 meter.
Dalam sikap tidak sportif yang berulang-ulang (16.13). jika pemain tersebut
adalah pemain yang terpilih di dalam group 5 pelempar, maka team harus
memlih pelempar pengganti.
34. Bel Akhir
35. 2.3 Waktu permainan dimulai dengan peluit wasit untuk lemparan awal. Dan
diakhiri dengan bel akhir dari pencatat waktu. Jika tak ada tanda-tanda yang
muncul, maka peluit wasit dapat untuk menandakan waktu permainan habis.
(17:9).
36. Jika timer otomatis dengan bel akhir tidak tersedia, pencatat waktu dapat
menggunakan stopwatch dan mengakhiri permainan dengan bel akhir (18:2.
paragraph ke 2).
37. 2.4

Pelanggaran dan sikap tidak sportif yang meninggalkan lapangan secara

serempak (untuk setengah waktu / akhir permainan, juga saat waktu habis)
akan dihukum, juga akhir lemparan bebas (dibawah peraturan 13:1) atau
lemparan 7 meter tidak dapat dilakukan sampai bel akhir.
38. Secara sederhana, lemparan harus dilakukan, jika bel akhir (untuk setengah
waktu / akhir permainan, juga saat perpanjangan waktu) berbunyi tepat ketika
lemparan bebas dan lemparan 7 meter sedang dilakukan atau ketika bola sudah
di udara.
39. Dalam kedua kasus, wasit mengakhiri permainan hanya setelah lemparan bebas/
lemparan 7 meter sudah dilakukan dan dengan segera menjadi hasil yang tidak
bisa diganggu gugat.

40. 2.5

Untuk lemparan bebas yang diambil dibawah peraturan 2:4, batasan

spesial digunakan berkenaan dengan posisi pemain dan pergantian pemain.


Sebagai pengecualian pergantian normal diperaturan 4:4, satu-satunya
pergantian pemain diterima untuk satu pemain bagi team yang melempar.
Pelanggaran akan dihukum dibawah peraturan 4:5 paragraf 1. Kemudian,
semua pasangan team pelempar harus di posisi setidaknya 3 meter jauhnya dari
pelempar dan diluar garis lemparan bebas lawan (13:7, 15:6; lihat juga
klarifikasi no.1)
41. Posisi dari juara bertahan dinyatakan dalam peraturan 13:8.
42. 2.6

Pemain-pemain dan team juri tetap pada hukuman perorangan untuk

pelanggaran / sikap tidak sportif yang meninggalkan tempat selama pelaksanaan


lemparan bebas / lemparan 7 meter yang dibuat dalam peraturan 2:4-5.
pelanggaran selama pelaksanaan seperti tidak dapat lemparan, sebagaimana,
petunjuk lemparan bebas terhadap lawan.
43. 2:7

Jika wasit menentukan bahwa pencatat waktu telah memberi tanda

pertandingan berakhir (untuk separuh babak peraminan atau akhir permainan,


juga waktu tambahan) terlalu cepat, mereka harus tetap menjaga para pemain
untuk tetap dalam lapangan dan memainkan sisa waktu. Tim yang sedang
menguasai bola sebelum waktunya tiba, akan tetap menguasai bola ketika
permainan dilanjutkan. Jika bola keluar dari permainan, maka permainan akan
diulang dari awal dengan situasi lemparan yang dapat disamakan. Jika bola
sedang dimainkan, maka permainan diulang dari awal dengan lemparan bebas
yang sesuai dengan peraturan 13:4a-b. Jika separuh babak pertama dalam
permainan (atau dalam masa waktu tambahan) berakhir terlalu lambat, dalam
separuh babak keduaharus lebih singkat juga. Jika separuh babak kedua dalam
permainan (atau dalam masa waktu tambahan) berakhir terlalu lambat juga,
maka wasit tidak dapat membuat perubahan.
44. Time Out
45. 2:8 Time Out diwajibkan ketika:
46. a)

menit pemberian

hukuman, diskualifikasi

atau

diberikan

izin

pengeluaran.
47. b)

Time Out tim yang sudah ditentukan.

48. c)

Tanda peluit oleh pencatat waktu atau oleh delegasi teknis pertandingan.

49. d)

Perundingan antara para wasit yang diperlukan dalam keadaan yang

sesuai dengan peraturan


50. Pada keadaan normal, Time Out yang diberikan dalam beberapa keadaan
tergantung keadaan sekitar (lihat klarifikasi No. 2).
51. Pelanggaran selama Time Out memiliki akibat yang sama sebagai pelanggaran
selama waktu permainan (16:13, paragraf pertama).
52. 2:9 Pada dasarnya, wasit yang menentukan permainan berhenti atau dimulai
dalam hubungannya dengan permaslahan Time Out. Terhentinya waktu dalam
permainan ditandakan oleh bunyi tiupan peluit pendek dan isyarat tangan no.
16
53.
54. Apapun, alasan yang mewajibkan adanya Time Out dalam permainan akan
terhenti oleh bunyi peluit dari pencatat waktu atau perwakilannya 2:8b-c),
pencatat waktu wajib memberhentikan waktu pemain dengan segera, tanpa
menunggu penegasan dari wasit.
55.
56. Peluit harus selalu ditiup untuk menandakan permainan dimulai kembali
setelah Time Out (15:5b).
57.
58. Catatan :
59. Tanda peluit dari pencatat waktu/perwakilan dengan pasti memberhentikan
permainan. Sekalipun jika wasit (dan para pemain) tidak dengan segera
menyadari permainan sudah diberhentikan, berbagai gerakan dalam lapangan
tidak berlaku setelah tanda peluit dibunyikan. Ini menandakan jika nilai gol
tercatat setelah tanda peluit berbunyi, maka akan ditolak. Demikian pula
keputusan untuk pemberian penghargaan lemparan dalam tim(lemparan 7
meter, lemparan bebas, lemparan masuk, lemparan keluar atau lemparan kiper)
juga ditolak. Permainan akan dimulai kembali dengan cara yang dapat
disesuaikan dalam situasi yang ada ketika pencatat waktu/perwakilannya
meniupkan peluit. (untuk mengingatkan apabila saatnya tim istirahat atau
penggantian kesalahan).
60. Bagaimanapun, hukuman yang diberikan oleh wasit bagi setiap pemain setelah
tanda peluit yang tercatat dan pada saat wasit memberhentikan sisa permainan

adalah sah. Ini berlaku tanpa menghiraukan secara khusus sebuah pelanggaran
dan tanpa menghiraukan hukuman bagi pelanggaran tersebut.
61.
62. 2:10 Setiap tim memiliki hak untuk mendapat satu Time Out dalam setiap
separuh babak pertama dalam waktu permainan yang biasanya., tapi tidak
dalam tambahan waktu (Klarifikasi No. 3).
63. Peraturan 3
64. Bola
65. 3:1 Bola terbuat dari bahan kulit atau sintetis. Ini harus berupa bola.
Permukaannya tidak boleh berkilau atau licin (17:3).
66. 3:2 Ukuran bola, yaitu keliling dan berat, dapat digolongkan menjadi beberapa
kategori yang berbeda dalam tim, mengikuti:
67.

58-60 cm dan 425-475 gr (ukuran IHF 3) untuk pria dewasa dan remaja

putra (diatas umur 16 tahun);


68.

54-56 cm dan 325-375 gr (ukuran IHF 2) untuk wanita dewasa dan remaja

putri (diatas umur 14 tahun), dam remaja putra (umur 12 sampai 16 tahun);
69.

50-52 cm dan 290-330 gr (ukuran IHF 1) untuk anak putri (umur 8 sampai

14 tahun) dan anak putra (umur 8 sampai 12 tahun).


70. Catatan :
71. Syarat-syarat teknis untuk bola yang digunakan oleh seluruh permain di
internasinal secara resmi, di gambarkan dalam peraturan bola IHF.
72. Ukuran dan berat bola yang biasa digunakan untuk permainan bola tanganmini tidak sesuai dengan aturan dalam peraturan permainan yang normal.
73. 3:3 Untuk setiap permainan, setidaknya tersedia 2 buah bola. Cadangan bola
pun harus tersedia dengan segera dalam meja pencatat waktu selama permainan
berlangsung. Bola harus sesuai dengan persyaratan permainan 3:1-2.
74. 3:4 Wasit menentukan kapan bola cadangan akan dipakai. Dalam keadaan
sebenarnya, para wasit dapat mengganti bola cadangan dalam permainan secara
cepat dalam peraturan untuk meminimalisir terjadinya gangguan dan
menghindari Time Out.
75. Peraturan 4
76. Tim, Pergantian Pemain, Perlengkapan
77. Tim
78. 4:1 Tim terdiri dari 14 orang lebih.

79. Tidak lebih dari 7 pemain dapat masuk dalam lapangan dalam waktu yang
sama. Dan sisanya adalah pemain cadangan.
80. Selama waktu permainan juga, dalam tim harus terdapat satu pemain yang
ditunjuk sebagai penjaga gawang dalam lapangan. Pemain yang diakui sebagai
penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat. Demikian pula bagi
setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat (lihat,
begitu juga, 4:4 dan 4:7).
81. Tim setidaknya harus memiliki 5 pemain dalam lapangan pada saat awal
permainan dimulai.
82. Jumlah pemain dalm tim dapat bertambah lebih dari 14 orang, dalam setiap
waktu selama permainan, termasuk pertambahan waktu.
83. Permainan dapat dilanjutkan meskipun tim mengurangi kurang lebih 5 pemain
dari lapangan. Ini adalah tugas wasit untuk menilai apakah dan kapan
permainan ditunda secara tetap (17:12).
84. 4:2 Tim diperbolehkan untuk menggunakan maksimum 4 tim ofisialselama
permainan berlangsung. Tim ofisial tersebut tidak dapat diganti selama
jalannya permainan. Satu dari mereka harus ditunjuk sebagai penaggung jawab
tim ofisial, hanya ofisial tersebut yang diperbolehkan untuk memilih pencatat
waktu, pencatat angka dan bisa juga untuk memilih wasit (lihat, begitu juga,
klarifikasi no. 3 : Time Out tim).
85. 4.3 Tim ofisial biasanya tidak diizinkan untuk memasuki lapangan selama
permainan. Dalam peraturannya, apabila melakukan pelanggaran dalam
permainan akan mendapat hukuman karena dianggap tidak sportif (lihat 8:4,
16:1c, 16:3d dan 16:6a). Permainan kembali dimainkan dengan lemparan bebas
yang dilakukan oleh lawan. (13:1a-b; lihat, begitu juga, klarifikasi No. 9).
86.
87. Penanggung jawab tim ofisial harus dapat menjamin apabila ketika pertama
kali permainan dimulai, tidak ada orang lain (maksimum 4) tercatat sebagai tim
ofisial dan pemain yang diberi nama untuk diikutsertakan (lihat 4:3) pada saat
itu dalam tarea penggantian. Penaggung jawab tim ofisial akan mendapatkan
hukuman yang berat apabila melanggar peraturan ini. (16:1c, 16:3d, dan 16:6a).
88. 4:3 Pemain dan tim ofisial akan diberi nama untuk diikutsertakan jika dia hadir
dalam permainan awal pada permainan dan masuk kedalam kertas nilai.

89. Para pemain dan tim ofisial yang tiba setelah permainan dimulai, harus
mendapat nama mereka untuk diikutsertakan dari pencatat waktu/pencatat
angka dan harus dimasukkan kedalam kertas nilai.
90. Pemain yang sudah diberi nama untuk diikutsertakan, pada dasarnya,
memasuki lapangan sesudah tim nya membentuk garis penggantian dalam
setiap waktu. (lihat, begitu juga, 4:4 dan 4:5).
91. Penanggung jawab tim ofisial; dapat memastikan bahwa hanya para pemain
yang diberi nama saja yang diikutsertakan dalam lapangan. Hukuman
pelanggaran apabila terjadi ketidaksportifan akan diberikan oleh penanggung
jawab tim.
92. Pemain pengganti
93. 4:4 penggantian pemain di lapangan dapat dilakukan berkali-kali setiap saat
(lihat, begitu juga, peraturan 2:5), tanpa memberitahukan kepada pencatat
waktu/pencatat angka, selama para pemain yang menggantikan suadah
meninggalkan lapangan (4:5).
94. Para pemain yang dilibatkan dalam penggantian dapat selalu meninggalkan dan
memasuki lapangan di sekeliling garis penggantian tim nya (4:5). Syarat-syarat
ini juga berlaku untuk pemain pengganti dan penjaga gawang (lihat juga 4:7
dan 14:10).
95. Peraturan penggantian juga berlaku selama Time Out (kecuali selama tim
beristirahat).
96. Catatan :
97. Tujuan dalam konsep penanggung jawab tim adalah untuk memastikan
keadilan dan pengawalan dalam penggantian pemain. Ini tidak ditujukan untuk
menyebabkan hukuman dalam situasi berbeda, dimana pemain melewati
sekeliling garis samping atau sebelah luar gawang dalam cara yang tidak
berbahaya dan tanpa maksud untuk memperoleh keuntungan (seperti :
mengambil minum atau handuk di bangku yang hanya melebihi garis
penggantian, atau meninggalkan lapangan dalam cara yang sportif ketika
mendapatkan skors dan melintasi garis samping dari bangku namun hanya 15
dari sebelah luar garis). Bersiasat dan menggunakan cara yang tidak sah di area
garis luar dari lapangan, akan berurusan dalam aturan 7:10.
98.

99. 4:5 Kesalahan penggantian akan mendapat hukuman pengskorsan selama 2


menit untuk pemain yang salah tersebut. Jika lebih dari satu pemain dari tim
yang sama melakukan kesalahan dalam penggantian pemain dalam keadaan
yang sama, hanya pemain pertama yang menjalankan pelanggaran akan yang
dihukum.
100.

Permainan dimulai dengan lemparan bebas dari lawan (13:1a-b; lihat,

begitu juga, klarifikasi no. 9).


101.

4:6 Jika pemain tambahan memasuki lapangan tanpa penggantian, atau

jika pemain secara tidak sah campur tangan dalam permainan di area
penggantian, akan dikenakan skors selama 2 menit untuk pemainnya. Sehingga
Tim tersebut harus mengurangi dari satu pemain di lapangan untuk 2 menit
berikutnya (secara nyata pemain tambahan yang masuk harus meninggalkan
lapangan ).
102.

Apabila pemain memasuki lapangan ketika masa pengskorsan, dia akan

diberikan tambahan skors selama 2 menit. Skors ini akan diberikan dengan
segera, sehingga tim tersebut harus mengurangi lebih lanjut dalam lapangan
selama bersamaan waktu antara pengskrosan pertama dan kedua.
103.

Permainan akan dimulai lagi dengan lemparan bebas bagi lawan (13:1a-

b; lihat; begitu juga; klarifikasi no. 9).


104.

Peralatan

105.

4:7 Seluruh

para

pemain

lapangan

dalam

sebuah

tim

harus

menggunakan seragam yang sama. Gabunagn anatara warna dan desain untuk
kedua tim harus dapat dibedakan dengan jelas satu sama lain. Semua pemain
yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan warna
yang sama, warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim
dan penjaga gawang dari tim lawan.
106.

4:8 Para pemain harus memakai nomor, setidaknya sebesar 20 cm

dibagian belakang pakaian dan setidaknya 10 cm dibagian depan. Nomor yang


digunakan sebaiknya dimulai dari 1 sampai 20. Pemain yang menjadi pengganti
posisi antara pemain lapangan dan penjaga gawang harus menggunakan nomor
yang sama di kedua posisi.
107.

Warna dari nomor harus berbeda jelas dengan warna dan desain dari

pakaiannya.
108.

4:9 Para pemain harus menggunakan sepatu olah raga.

109.

Tidak

diizinkan

untuk

memakai

benda-benda

yang

dapat

membahayakan bagi para pemain. Termasuk, contohnya, pelinding kepala,


masker wajah, gelang, jan tangan, cincin, tindikan, kalung atau rantai, anting,
kacamata tanpa pelindung dan bingkai yang kuat, atau benda-benda lainnya
yang dapat membahayakan (17:3). Cincin datar, anting kecil dan tindikan
mungkin masih diperbolehkan, selama itu dibalut dan selam itu tidak
membahayakan para pemain lainnya. Ikat kepala juga diperbolehkan, selama
itu dibuat dari bahan yang lembut dan elastis.
110.

Pemain yang tidak mematuhi persyaratan ini tidak akan diizinkan untuk

mengambil bagian sampai mereka memperbaiki masalah tersebut.


111.

4:10 Pemain yang mengalami pendarahan atau terluka dan berdarah

pada badannya atau seragamnya harus meninggalkan lapangan dengan segera


(dengan
112.

penggantian yang normal), selayaknya pendarahan sudah berhenti

dengan pasti, luka sudah ditutupi, dan badan dan seragam sudah dibersihkan.
Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan sampai semua itu selesai.
113.

Pemain yang tidak mengikuti instruksi dari wasit dalam hubungannya

dengan ketentuan ini dianggap melakukan hal yang tidak sportif.


114.

4:11 Wasit dibolehkan memberikan izin bagi yang mengalami luka

(diantara sinyal tangan no. 16 dan 17) untuk dua orang yang diberi nama untuk
diikutsertakan (lihat 4:3) untuk masuk kedalam lapangan selama Time Out,
untuk diberi pertolongan oleh tim mereka.
115.
116.

Catatan :

117.

Jika orang pengganti memasuki lapangan setelah dua orang masuk ke

lapangan, dapat diberikan hukuman karena dianggap tidak sah, dalam hal ini
pemain berada di bawah aturan 4:2, 16:1c, 16:3d dan 16:6a. Pemain yang telah
diberikan izin untuk memasuki lapangan, tetapi malah membantu pemain yang
terluka, memberikan instruksi kepada pemain, mendekati lawan dan wasit atau
lainnya, akan dianggap bersalah karena dianggap tidak sportif (16:1c, 16:3c-d
dan 16:6a).
118.
119.

Peraturan 5

120.

Penjaga Gawang

121.

Penjaga gawang diperbolehkan untuk :

122.

5:1 Menyentuh bola dengan seluruh bagian dari badan selama

melakukan tindakan pertahanan di dalam area gawang.


123.

5:2 Memindahkan bola di dalam area gawang, tanpa menjadikan batasan

yang berlaku kepada pemain lapangan (7:2-4, 7:7); penjaga gawang tidak
diperbolehkan, bagaimanapun, untuk menunda melakukan lemparan (6:4-5,
12:2 dan 15:5-b);
124.

5:3 Meninggalkan area gawang tanpa bola dan diikutsertakan dalam

permainan di area main; ketika itu terjadi; penjaga gawang harus patuh pada
peraturan yang berlaku untuk para pemain di area bermain.
125.

5:4 Meninggalkan area gawang dengan bola dan bermain lagi di dalam

area bermain jika dia tidak perlu mengatur pengawasan tersebut.


126.

Penjaga gawang tidak diperbolehkan untuk :

127.

5:5 Membahayakan lawan ketika melakukan pertahanan.

128.

5:6 Meninggalkan area gawang dengan bola; ini mengacu kepada

lemparan bebas (menurut 6:1, 13:1a dan 15:7, paragraf ke-3), jika wasit telah
meniupkan peluit untuk melaksanakan lemparan kiper; sebaliknya bila
lemparan kiper dilakukan berkali-kali (15:7, paragraf ke-2); begitu juga
maksud keuntungan dalam 15:7, jika penjaga gawang telah kehilangan bola
diluar area gawang setelah melewati garis dengan bola ditangannya
129.

5:7 Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar pada lantai diluar

area gawang, ketika dia berada didalam area gawang. (6:1, 13:1a);
130.

5:8 Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar

di lantai diluar area gawang (6:1, 13:1a);


131.

5:9 Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola (6:1, 13:1a);

132.

5:10 Menyentuh bola dengan kaki atau kaki dibawah lutut, ketika bola

sedang diam atau bergerak di area gawang atau bergerak keluar kearah area
bermain (13:1a);
133.

5:11 Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4 meter)

atau penyorotan dari salah satu pihak, sebelum bola jatuh ketangan lawan yang
melakukan lemparan sejauh 7 meter (14:9).
134.

Catatan :

135.

Selama penjaga gawang menjaga satu kaki dilantai atau dibelakang garis

pertahanan ( sepanjang 4 meter), dia diizinkan untuk bergerak ke lantai lainnya


atau ke setiap bagian dari tubuhnya diluar garis di udara.
136.

Peraturan 6

137.

Wilayah Gawang

138.

6.1

Hanya seorang kiper saja yang diijinkan berada dalam

wilayah gawang (lihat, 6 : 3). Seorang pemain dilapangan dianggap telah


memasuki wilayah gawang jika bagian dari tubuh pemain menyentuh wilayah
gawang.
139.

6.2

Ketika seorang pemain memasuki wilayah gawang, keputusan

yang diambil harus seperti dibawah ini :


140.

a)

lemparan kiper dilakukan ketika seorang pemain dari tim yang

menyerang memasuki wilayah gawang dan menguasai bola atau memasuki


tanpa bola tetapi mendapatkan keuntungan dengan masuk ke wilayah gawang.
( 12.1 ).
141.

b)

lemparan bebas ketika seorang pemain dilapangan dari tim yang

bertahan memasuki wilayah gawang dan mendapatkan sebuah keuntungan, tapi


tanpa merusak kesempatan untuk mencetak skor ( 13.1b ); Lihat secara jelas di
nomor 5.1
142.

c)

Lemparan 7-meter ketika seorang pemain dari tim yang bertahan

memasuki wilayah gawang dan situasi ini merusak kesempatan untuk mencetak
gol. (14.1a).
143.

6.3

144.

a)

Memasuki wilayah gawang tidak dihukum ketika :


seorang pemain memasuki wilayah gawang setelah memainkan

bola, sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan


145.

b)

seorang pemain dari sebuah tim memasuki wilayah gawang tanpa

menguasi bola, dan hal tersebut tidak mendapatkan keuntungan apapaun.


146.

6.4

Bola dianggap out of play ketika seorang kiper menguasai

bola dengan tangannya

didalam wilayah gawang ( 12.1 ). Bola harus

dikembalikan kepemain melalui lemparan kiper untuk dimainkan kembali. (


12;2 ).
147.

6.5

Jika ada bola yang bergulir dilapangan didalam wilayah

gawang. Bola ini menjadi penguasaan dari penjaga gawang tim dan hanya
penjaga gawang yang boleh menyentuhnya. Penjaga gawang melakukan

lemparan kiper, sesuai petunjuk pada 6:4 dan 12:2 ( lihat, caranya, 6:7b ).
Sebelum bola diambil oleh penjaga gawang bola dianggap masih dlaam keadaan
in play tetapi tidak boleh ada pemain yang menyentuhnya, jika ada pemain
lain (dari tim yang sama dengan penjaga gawang) selain penjaga gawang yang
menyentuh bola maka akan dikenakan lemparan bebas (13:1a), dan
pertandingan akan dimulai kembali ketika bola dilempar penjaga gawang (
12:1) dan jika bola tersebut disentuh oleh pemain tim lawan. Pemain menyentuh
bola ketika bola berada diudara diatas wilayah gawang.

FORMULIR HANDBALL
NO

NAMA PEMAIN

NO
PUNGGUNG

1
2
3
4
5
6
7

POSISI

8
9
10
11
12
13

COACH

14

ASSISTANT
COACH

15

OFFISSIAL

Anda mungkin juga menyukai