ABSTRACT
This research backgrounded by insufficiently enthusiasm of student in
processes studying. It because of learning model that is utilized gets conventional
character, so a large part student gets that assumption that mathematics study is
elaborate and palling, accordingly understanding concept which insufficiently. In
troubleshoot understanding needed mathematics concept and good procedure. One
of the ways in point to build student spirit is model learning with display tool.
Algebra block constitute display tool that gets to form square build and length
square. To the effect in this research is subject to be know mathematics learning
influence with help obstructs algebra on square equation working out in shaped
factor to students learned achievement. This observational result is achievement
study student in learning with display tool obstructs better algebra than student
studying achievement without utilize display tool obstructs algebra.
Key Word : Algebra block, Square equation, Learned achievement
PENDAHULUAN
Matematika merupakan subyek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di
seluruh dunia. Berbagai bentuk simbol, rumus, teorema, dalil, ketetapan dan
konsep digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian,
peramalan dan sebagainya. Maka, tidak heran jika peradapan manusia berubah
dengan pesat karena ditunjang oleh partisipasi matematika yang selalu mengikuti
perubahan dan perkembangan zaman (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 7). Mulai
dari TK, SD, SMP sampai SMA matematika memiliki peran yang sangat penting,
namun sebagian siswa masih beranggapan matematika itu sulit, tidak sedikit dari
mereka menghindari pelajaran matematika, padahal matematika merupakan ilmu
yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk dapat melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi nilai matematika menjadi salah satu prasyarat utama.
Cukup lama matematika sekolah pada umumnya cenderung mengutamakan
matematika sebagai alat yang siap pakai dan mengabaikan matematika sebagai
kegiatan manusia,sehingga sangat memungkinkan siswa hanya menghafal tanpa
mengerti, padahal semestinya boleh menghafal hanya setelah mereka mengerti,
akibatnya siswa merasa sulit memahami matematika walaupun telah mengenal
sejak di TK atau SD.
Salah satu ilmu cabang dari matematika adalah aljabar. Penggunaan variabel
dan persamaan merupakan bagian awal untuk memahami pemecahan soal
matematika dengan aljabar. Berdasarkan kurikulum SMP materi aljabar meliputi:
faktorisasi bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi,
persamaan garis lurus, persamaan linear 2 variabel, eksponen dan pangkat tak
sebenarnya dan persamaan kuadrat (Moch Masykur, dkk., 2007:41). Dalam
persamaan kuadrat ada beberapa cara dalam memperoleh akar-akar persamaan
kuadrat yaitu rumus ABC, melengkapi kuadarat, dan pemfaktoran. Sebagian
siswa SMP mengalami kesulitan dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat
dengan jalan pemfaktoran. Siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan berbagai
masalah yang ada dalam materi persamaan kuadrat, sedangkan pada kenyataannya
mereka tidak memahami konsep dasar pada materi yang mereka pelajari.
Penyebab dari permasalahan tersebut adalah adanya pengalaman yang kurang
menyenangkan waktu belajar matematika di kelas pada saat-saat yang lalu siswa
mengaitkan pengalaman yang kurang menyenangkan tersebut dengan pengajaran
matematika di kelas, pendidik dalam penyampaian materi dengan menggunakan
metode lama yang kurang menarik, kurangnya motivasi dan rasa percaya diri
siswa terhadap kemampuan yang mereka miliki.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa sehingga
sering menghambat tercapainya tujuan belajar. Setiap anak memiliki cara belajar
yang berbeda-beda antara satu sama lain, demikian pula cara memahami konsepkonsep-konsep persamaan kuadrat, sehingga guru harus mampu mengajar dengan
baik khususnya pada saat menanamkan konsep terhadap siswa.
Media pembelajaran dipandang mempunyai peran strategis dalam upaya
mendongkrak keberhasilan proses belajar. Media pembelajaran adalah sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
yang akan meningkatkan tercapainya kompetensi pembelajaran (Arief S.
Sadiman, dkk., 2006: 7). Model pembelajaran telah dikembangkan secara intensif
melalui berbagai penelitian sebagai jalan meningkatkan kerjasama akademik
antara pendidik dan peserta didik (1Ibkaria Widya
penyampaian materi secara konvensional berupa ceramah akan lebih menarik jika
diimbangi dengan media pembelajaran seperti alat peraga. Hal ini dapat
menunjang ketertarikan peserta didik untuk mau mempelajari materi matematika
dengan perasaan yang senang.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa terdorong untuk menciptakan
sebuah media pembelajaran berupa blok aljabar dalam pokok bahasan
penyelesaian persamaan kuadrat dengan metode pemfaktoran. Peneliti melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika
dengan bantuan blok aljabar pada penyelesaian persamaan kuadrat dalam bentuk
pemfaktoran terhadap prestasi belajar siswa .
KAJIAN TEORI
(mendemonstrasikan
konsep,
operasi,
atau
prinsip
Alat peraga dapat berupa benda real, gambarnya atau diagramnya. Keuntungan
alat peraga benda real adalah benda-benda itu dapat dipindah-pindahkan atau
dimanipulasikan, sedangkan kelemahan-nya tidak dapat disajikan dalam bentuk
buku atau tulisan. Oleh karena itu untuk bentuk tulisannya kita buat gambarannya
atau diagramnya. Tetapi, kelemahannya ialah tidak dapat dimanipulasikan.
Bila ingin membuat alat peraga, supaya diperhatikan agar alat peraga itu:
1. Tahan lama
Alat peraga dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat, tidak mudah patah
maupun hancur sehingga mampu bertahan dalam waktu yang lama.
Sebaiknya alat peraga dibuat dari bahan-bahan yang kuat seperti kayu,
bambu, kaleng dan lain-lain.
2. Bentuk dan warnanya menarik
Penggunaan warna dan pembentukan alat peraga berpengaruh pada minat
siswa dalam memperhatikan. Penggunaan warna-warna cerah dan
pembentukan alat peraga yang unik menambah kesan keindahan dalam alat
peraga.
3. Sederhana dan mudah dikelola
Alat peraga dibuat dengan menggunakan prinsip efektif dan efisien, artinya
alat peraga tersebut dibuat agar siswa mudah memahami. Contohnya
penggunaan botol bekas untuk menunjukkan bangun tabung.
4. Ukurannya sesuai
Ukuran yang sesuai artinya menyesuaikan alat peraga yang di buat dengan
situasi dan kondisi yang ada, misalkan saat mengajar di sebuah kelas dengan
kapasitas murid yang banyak maka alat perga dibuat agak besar agar semua
siswa dapat memperhatikan. Selain itu, antara skala yang dibuat dan alat
peraga harus disesuaikan.
5. Dapat menyajikan dalam bentuk real
Alat peraga harus dapat disajikan dalam bentuk nyata, seperti gambar,
diagram dan benda-benda nyata lainnya.
6. Sesuai dengan konsep
Alat peraga dibuat dengan menyesuaikan konsep yang akan dibahas atau
digunakan, misalnya alat peraga tentang bangun ruang maka alat peraganya
berbentuk bangun-bangun seperti kaleng bekas, kotak pensil, dan lain-lain.
7. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas
Alat peraga yang dibuat harus dapat menunjukkan konsep matematika dari
materi yang telah dibuat dengan baik.
8. Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak.
kuadrat merupakan
suatu
merupakan
merupakan koefisien dari x sedangkan c adalah koefisien konsta atau biasa juga
disebut suku bebas. Nilai koefisien a, b , dan c ini yang menentukan bagaimana
bentuk parabola dari fungsi persamaan kuadrat dalam ruang xy (Wayan
Juliartawan, 2005: 29)
Terdapat 3 cara dalam penyelesaian persamaan kuadrat yaitu :
1. Memfaktorkan untuk bentuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 maka
kita harus menentukan dua buah bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya
b dan ketika dikali hasilnya c.
ax2 + bx +c = 0
a (x x1 )(x x2 )
x = x1 atau x = x2
2. Melengkapkan kuadrat sempurna, merubah bentuk persamaan kuadrat
menjadi bentuk kuadrat sempurna.
(
+( )
PEMBAHASAN
A. Blok Aljabar
Blok aljabar adalah sebuah alat peraga yang berupa papan-papan berbentuk
bangun datar persegi. Tujuan dari pembuatan alat peraga ini adalah Membantu
siswa agar lebih mudah dalam mempelajari operasi penyelesai-an persamaan
kuadrat, yaitu dalam bentuk pemfaktoran.
Alat dan bahan :
1.
Cutter
2.
Penggaris
3.
Sterofoam
4.
Kardus
5.
Kertas warna-warni
6.
Lem
7.
Paku payung
Cara pembuatan :
1.
2.
3.
4.
5.
Alat peraga kobar terdiri dari 3 jenis kotak, yaitu kotak satuan, kotak x,
dan kotak x2
1.
2.
kotak x berupa persegi panjang dengan panjang x satuan dan lebar satu
satuan
3.
Cara kerja :
Alat peraga ini digunakan dengan cara menyusunnya sesuai dengan simbol
pada aljabar, kemudian diotak-atik dan dipindah-pindah untuk memahami
simbol-simbol dan mencari penyelesaian pada persamaan kuadrat dengan
pemfaktoran
Bentuk alat peraga :
Keterangan :
1.
2.
3.
(x+1)
(x+3)
Cara :
1. Sediakan 1 buah persegi (x2), 4 buah persegi panjang
berwarna merah (4x) dan 3 buah persegi kecil (3)
2. Susun bangun-bangun tersebut menjadi sebuah bangun
dengan memperhatikan panjang satuannya.
3. Dari proses tersebut gunakan prinsip luas persegi panjang
dengan rumus (panjang x lebar), maka dapat ditulis akar-akar
penyelesaiannya (x+3)(x+1)
x = -3 atau x = -1
b) Bentuk ax2+bx+c dengan a, b > 0 dan c 0
Contoh :
x2 + 3x 4 =(x.)(x.) ?
(x-1)
(x+4)
Cara :
1. Sediakan 1 buah bangun persegi besar yang bernilai positif
(x2), 3 buah bangun persegi panjang bernilai positif (x), dan 4
buah bangun persegi kecil bernilai negatif.
2. Susun bangun agar terbentuk persegi panjang
3. Karena bangun tidak dapat dibentuk dengan semua bangun
yang telah tersedia, maka kita tambah 2 buah bangun persegi
panjang dengan nilai 0
(x+1)
(-2x+3)
Cara :
1. Sediakan 2 buah bangun persegi besar bernilai negatif (x2), 1
buah bangun persegi panjang bernilai positif (x), dan 3 buah
bangun persegi kecil dengan nilai positif.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1).
pembelajaran dengan menggunakan blok aljabar ternyata dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan sifat-sifat dari persamaan kuadrat, pembelajaran ini
dimulai dari tahap awal yaitu pemberian motivasi, dan tujuan pembelajaran,
tahap yang kedua yaitu tentang pengenalan alat peraga beserta cara
penggunaannya, pembentukan kelompok untuk menyelesaikan beberapa
contoh soal kemudian mempresentasikannya dan tahap ketiga yaitu menarik
kesimpulan dalam proses pembelajaran, lalu meriview dengan memberi
beberapa pertanyaan. 2). Adanya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar
siswa dimana prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat
peraga blok aljabar lebih baik daripada prestasi belajar siswa tanpa
menggunakan alat peraga blok aljabar. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
prestasi siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga blok
aljabar adalah 79,65 sedangkan rata-rata prestasi siswa yang diberi
pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga blok aljabar adalah 66,11.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan menunjukkan bahwa minat siswa dan penggunaan
alat peraga memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa, oleh
karena itu mengembangkan minat dan menggunakan alat peraga sebagai alat
bantu dalam belajar perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak baik para
pendidik, orang tua maupun siswa. Sehingga anak akan merasa senang belajar
Matematika tidak lagi merasa membosankan dan menakutkan.
DAFTAR RUJUKAN
Ibkaria
Widya.
2009.
Skripsi
pembelajaran
matematika.
Aljabar
http:ojs.unud.ac.id/index.php/mtk/article/download/.../477.
Siswa..
11
November
2014 (12:21)
5) Masykur, Moch, et.al. 2007. Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi
Kesulitan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
6) Widyantini, Sigit. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Matematika SMP. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
7) Ruseffendi. 1990. Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini. Bandung:
Tarsito.
8) Sadiman, Arief S. et.al. 2006. Media Pendidkan: Pengertian, Pengembangan
dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.