Anda di halaman 1dari 3

SIMPULAN

RAPAT KERJA NASIONAL


AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2013
Jakarta, 12 September 2013
A. PENDAHULUAN
Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun
2013 ini mengangkat tema Membangun Sinergi Menuju WTP. Sebagaimana pada
Rakernas tahun-tahun sebelumnya, maka Rakernas pada tahun 2013 ini juga telah
menyimpulkan beberapa hal penting dalam rangka peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah.
Simpulan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Tahun 2013 ini disusun dengan memperhatikan:
1.

Pengarahan Wakil Presiden RI.

2.

Sambutan Menteri Keuangan.

3.

Pemaparan pada Sidang Pleno, yaitu:


a. Pleno I

: Tema: Sinergi Auditor dan Auditee dalam Mewujudkan


Pengelolaan Keuangan Pemerintah yang Transparan dan
Akuntabel.

b. Pleno II

: Tema: Membangun Sinergi dalam Pengelolaan Keuangan


Negara di Lingkungan Pemerintah Pusat.

c. Pleno III

: Tema: Sinergi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat


dalam rangka Pengelolaan Keuangan Pemerintah yang
Transparan dan Akuntabel.

B. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2013 ini adalah:
1.

Memelihara dan meningkatkan komitmen para penyelenggara akuntansi dan


pelaporan keuangan di seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah
untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL),
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) yang beropini WTP.

2.

Mewujudkan kesamaan bahasa dan persepsi untuk menumbuhkan sinergi di


antara para pejabat pengelola keuangan negara pada Kementerian

Simpulan Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2013

Negara/Lembaga (K/L) dalam melakukan tindak lanjut yang tepat atas temuan
dan rekomendasi BPK RI secara terkoordinasi.

C. SIMPULAN
Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun
2013 menghasilkan simpulan dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah, yaitu:
1.

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang berkualitas


dibutuhkan peran pemimpin dengan kepemimpinan (leadership) yang efektif,
yaitu pemimpin yang dapat memberikan contoh (leadership by example).

2.

Kualitas pertanggungjawaban keuangan setiap instansi pemerintah dapat


dijadikan sebagai salah satu indikator kualitas layanan publik.
Pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang berkualitas tercermin dari
opini audit BPK atas laporan keuangan pemerintah.

3.

Terdapat peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah dari waktu ke


waktu. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah entitas yang mendapatkan
opini WTP. Namun demikian, masih diperlukan kerja keras semua pihak agar
semua entitas mendapatkan opini WTP.

4.

Opini laporan keuangan bukan merupakan tujuan akhir. Opini WTP adalah
cerminan akuntabilitas, dan bila suatu entitas memiliki akuntabilitas yang baik,
maka entitas tersebut telah memiliki modal yang cukup untuk menghasilkan
kinerja yang lebih baik menuju good governance.

5.

Untuk mencapai laporan keuangan yang berkualitas, perlu dilakukan strategi


dan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membangun komitmen dari seluruh jajaran di lingkungan K/L/pemerintah
daerah mulai dari level staf sampai dengan pimpinan.
b. Melaksanakan anggaran secara transparan dan akuntabel yang didukung
dengan standar dan sistem akuntansi.
c. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola
keuangan.
d. Menyiapkan sistem dan teknologi informasi yang andal untuk mendukung
penyusunan laporan keuangan.
e. Melaksanakan dan memantau tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK
dengan melibatkan semua pihak dalam organisasi.
f.

Memperkuat peran Aparat Pengawas


melaksanakan Quality Assurance.

Intern

Simpulan Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2013

Pemerintah

untuk

6.

Dalam rangka pengelolaan keuangan negara, diperlukan sinergi yang baik oleh
seluruh pihak, yaitu Pemerintah Pusat (Kementerian Keuangan, Bappenas, K/L),
DPR, DPD, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BPK, sejak proses perencanaan
anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan/pertanggungjawaban
anggaran.

7.

Untuk menyelesaikan permasalahan pelaksanaan anggaran, K/L selaku


Pengguna Anggaran dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara (BUN), tidak dapat melaksanakan tugasnya secara terpisah dan sendirisendiri, namun harus bersinergi untuk menjamin pelaksanaan anggaran yang
tertib dan akuntabel. Sinergi dalam pelaksanaan anggaran dilakukan pada
setiap aspek dalam siklus pelaksanaan anggaran.

8.

Implementasi akuntansi berbasis akrual dilaksanakan paling lambat untuk


pelaporan keuangan tahun anggaran 2015. Untuk itu, setiap K/L dan
pemerintah daerah perlu menyiapkan implementasi akuntansi berbasis akrual
terkait dengan perangkat hukum/kebijakan, SDM, teknologi informasi, serta
sarana dan prasarana lainnya. Kementerian Keuangan dan Kementerian
Dalam Negeri perlu mengkoordinasikan penyiapan dan pelaksanaan
implementasi akuntansi berbasis akrual, membuat pedoman, serta melakukan
pendidikan, pelatihan, bimbingan, supervisi, dan konsultasi.

9.

Dalam rangka analisis kebijakan fiskal dan makro ekonomi baik pada tingkat
nasional dan tingkat regional diperlukan adanya Statistik Keuangan Pemerintah
dan Kajian Fiskal Regional. Untuk menghasilkan Statistik Keuangan Pemerintah
dan Kajian Fiskal Regional, diperlukan pemberdayaan peran, koordinasi, sinergi,
dan kesamaan pandang oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam
Negeri, dan seluruh pemerintah daerah terutama dalam akuntansi dan
pelaporan di sektor publik.

Demikian simpulan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


Pemerintah Tahun 2013, semoga hal-hal yang telah disimpulkan dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya dalam rangka mencapai pengelolaan keuangan negara yang
berkualitas dan laporan keuangan yang beropini Wajar Tanpa Pengecualian.

Jakarta, 12 September 2013


Direktur Jenderal Perbendaharaan

Simpulan Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai