Anda di halaman 1dari 2

TRANSIENT ISCHEMIC ATTACKS (TIA)

ATAU
SERANGAN OTAK ISKEMIK SEPINTAS (SOS)
BATASAN
Transient ischemic attacks (TIA) atau Serangan otak iskemik sepintas
(SOS) adalah difisit neurologik fokal yang terjadi mendadak dan pulih kembali
dalam waktu kurang dari 24 jam yang disebabkan oleh gangguan primer
peredaran darah ke otak.
PATOFISIOLOGI
Iskemia

sepintas

pada

sistem

karotis

atau

cerebrobasilaris

mengakibatkan defisit neurologik fokal yang tidak menetap (reversible).


DIAGNOSIS
Anamnesis yang cermat mengenai gejala defisit neurologik fokal
merupakan dasar utama diagnosis TIA atau SOS. Tanda adanya defisit
neurologik fokal tidak ditemukan pada pemeriksaan fisik neurologik yang
dilakukan setelah serangan TIA atau SOS berlalu.
Pemeriksaan

neurovaskuler

secara

fisik

maupun

pemeriksaan

penunjang lainnya, terutama ditujukan untuk mencari faktor risiko yang


mendasari terjadinya TIA atau SOS. Pemeriksaan tersebut antara lain
meliputi :
1.

Elektrokardiografi (EKG).

2.

X-foto toraks.

3.

Darah lengkap.

4.

Kimia darah (kadar glukosa, serum elektrolit, tes faal ginjal dan
hati).

5.

Faal hemostasis (PT, aPTT).


Pada keadaan tertentu, mungkin diperlukan pemeriksaan lain, misalnya

ekhokardiografi Doppler karotis/TCD, Magnetic Resosnance Angiography (MRA)


dan angiografi.
PENATALAKSANAAN
1.

Pemeriksaan neurovasular harus dilakukan pada setiap pasien yang


mengalami serangan TIA (20 % pasien TIA akan mengalami stroke dalam

bulan pertama, sebagian besar terjadi pada 72 jam pertama setelah


serangan TIA).
2.

Pasien yang mengalami serangan TIA atau SOS lebih dari satu kali
dalam seminggu harus dirawat di Rumah Sakit untuk pemeriksaan dan
terapi intensif.

3.

Pemberian antiplateler, terutama acetosal (100 300 mg/hari) peroral,


dilakukan sejak awal. Obat antiplatelet lain yang bisa diberikan adalah
clopidrogel (75 mg/hari), kombinasi acetosal 25 mg) dan dipiridamol 200
mg sehari 2 kali, cilostazol 50 100 mg/hari 2 kali sehari dan ticlopidin 250
mg/hari sehari 2 kali.

4.

Kontrol terhadap faktor risiko yang diketahui, antara lain dengan


memperbaiki

gaya

hidup

seperti

olah

raga

teratur,

diit

sehat,

menghentikan kebiasan merokok, minum alkohol dan gangguan narkoba.


Selain itu regulasi tekanan darah pasien hipertensi, regulasi gula darah
pada pasien diabetes mellitus.

Anda mungkin juga menyukai