: Rohaeti Nurlita
Npm
: 434334032011066
Kelas
: 2011 Karyawan B
Tugas
Pengertian :
Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba
rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan
serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan
manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk
memperoleh dana.
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat
diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus:
Tahun 2011
Rp 55.202.775.624
= 0.0495135823369877 / 0.04
Rp 1.114.901.669.774
Tahun 2012
Rp 61.732.101.766
= 0.0519359968596039 / 0.05
Rp 1.188.618.790.410
Rumus :
Tahun 2011
Rp 55.202.775.624
Rp 396.184.357.869
Tahun 2012
Rp 61.732.101.766
Rp 367.895.645.036
b. Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan,
makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.
Rumus :
Penjualan
Total Aktiva
Tahun 2011
Tahun 2012
Rumus:
Total Hutang
Total Modal
Tahun 2011
Rp 505.707.835.106
Rp 609.193.834.668
Tahun 2012
Rp 538.516.613.421
= 0.8283568837058546 /0.82
Rp 650.102.176.989
Analisis:
Pada tahun 2011, ratio hutang modal sebesar 0.38% yang diperoleh dari perbandingan total
hutang sebesar Rp 505.707.835.106 dengan penjualan sebesar Rp 609.193.834.668. Ini berarti
perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 0.83
Pada tahun 2012 terjadi penurunan dari 0.83% pada tahun 2011 menjadi sebesar 0.82% pada
tahun 2012 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp 538.516.613.421 dengan
penjualan sebesar Rp 650.102.176.989. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar
Rp 0.82
a. Debt Ratio
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
Rumus:
Total Hutang
Total Aktiva
Tahun 2011
Rp 505.707.835.106
Rp 1.114.901.669.774
Tahun 2012
Rp 538.516.613.421
Rp 1.188.618.790.410
Analisis
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT. INDOFARMA(PERSERO)Tbk.
semakin kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko
finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.
\
Tahun 2011
= 260%
Rp 21.276.945.453
Tahun 2012
Rp 61.732.101.766
Rp 20.925.936.771
Analisis
Pada tahun 2011 ratio coverage PT.INDOFARMA(PERSERO)Tbk.
yakni sebesar 260% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak
sebesar Rp55.202.775.624 dengan beban bunga sebesar Rp21.276.945.453
a. Current Ratio
Rumus:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Tahun 2011
Rp 706.558.231.345
X 100%
= 1.53799045
Rp 459.403.522.196
= 1.53% / 1.6%
Tahun 2012
Rp 777.629.145.880 X 100%
= 2.10247469
Rp 369.863.736.711
= 2.10%
Analisis
Pada tahun 2011, current ratio PT. INDOFARMA(PERSERO)Tbk. 1.6% yang diperoleh dengan
perbandingan akyiva lancar sebesar Rp 706.558.231.345 dengan hutang lancar sebesar Rp
459.403.522.196. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva
lancar sebesar Rp 1.53
Pada tahun 2012, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 1.6% pada tahun 2011
menjadi 2.1% pada tahun 2012 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp
777.629.145.880 dengan hutang lancar Rp 369.863.736.711. Ini berarti setiap Rp1 , hutang
lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2.10%
b. Quick Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas
aktiva paling liquid.
Rumus:
X 100%
Hutang Lancar
Rp459.403.522.196
= 1.11691759
= 1.11%
Rp369.863.736.711
= 1.66625509
= 1.66% / 1.70%
Analisis
Pada tahun 2011, quick ratio PT. INDOFARMA(PERSERO)Tbk.1.11% yang diperoleh dengan
perbandingan quick asset sebesar Rp 513.115874 dengan hutang lancar Rp459.403.522.196 Hal
ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp1.11
Pada tahun 2012, quick ratio mengalami kenaikan dari 1.11% pada tahun 2011 menjadi 1.70%
pada tahun 2012 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp616. 287.333
dengan hutang lancar Rp 369.863.736.711.Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa
dijamin quick asset sebesar Rp 1.70
c. Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan
bank.
Rumus:
Kas(Bank)
X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2011
Rp 133.417.373.006
X 100%
Rp 459.403.522.196
Tahun 2012
Rp 194.902.805.973
Rp 369.863.736.711
= 0.29041435
= 29%
X 100%
= 0.52695841
= 52%
Analisis
Pada tahun 2011, cash ratio PT. INDOFARMA(PERSERO)Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari
perbandingan kas(bank) sebesar Rp133.417.373.006 dengan hutang lancar sebesar Rp
459.403.522.196. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar
Rp0.29
Pada tahun 2012, cash ratio PT. INDOFARMA(PERSERO)Tbk mengalami kenaikan dari 29%
pada tahun 2011 menjadi 52% pada tahun 2012 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp
194.902.805.973 dengan hutang lancar sebesar Rp 369.863.736.711. Ini berarti setiap Rp1 ,
hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.52