Anda di halaman 1dari 23

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan.

Ruas yang wajib ditandai *


Kirim Komentar
Beritahu saya balasan komentar lewat
surat elektronik.
View Full Site
Now Available! Download WordPress for
BlackBerry
Blog pada WordPress.com.

Share
this:
Like
this:
Agustus 6, 2011 8 Balasan

Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku
shalat
(HR.Bukhari no.6705, Ad-Darimi no.1225
dari Malik bin Al Huwairits radliallahu
anhu)*
Shalat dibuka dengan Takbir dan ditutup
dengan Salam


Dari Ali radliallahu anhu dia berkata;


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
Kunci shalat adalah bersuci, yang
mengharamkannya (dari segala ucapan dan
gerakan di luar shalat) adalah takbir, dan
yang menghalalkannya kembali adalah
salam. (HR. Abu Daud no.56, Ahmad no.957,
Ad-Darimi no.684, Ibnu Majah no.271,
Tirmidzi no.3)*
1. Wudhu


Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: Tidak akan
diterima shalat seseorang yang berhadats
hingga dia berwudlu.
(HR. Bukhari no.132, Muslim no.330)*
2. Niat




Umar bin Al Khaththab diatas mimbar
berkata; Saya mendengar Rasulullah

shallallahu alaihi wasallam bersabda: Semua


perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan)
bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang
diniatkan (HR. Bukhari no.1, Muslim
no.3530)*
3. Menghadap Kiblat


Sungguh Kami (sering) melihat mukamu
menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu
sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidilharam. (QS. Al Baqarah [2]:144)
Meluruskan kedua Kaki


Dari Zurah bin Abdurrahman dia berkata;
aku mendengar Ibnu Zubair berkata;
Meluruskan kedua kaki dan meletakkan
tangan (kanan) diatas tangan yang lain (kiri)
adalah bagian dari sunnah. (HR. Abu Daud
no.643)*
Kata Numan; Maka saya melihat seseorang
melekatkan (merapatkan) pundaknya dengan
pundak temannya (orang di sampingnya),
demikian pula antara lutut dan mata kakinya
dengan lutut dan mata kaki temannya. (HR.
Abu Daud no.566, Ahmad no.17703)*
4. Sutrah (Pembatas)



Apabila salah seorang dari kalian shalat
menghadap suatu sutrah dari manusia, lalu
ada seseorang yang bermaksud lewat di
depannya, maka hendaklah dia mendorong
dadanya, jika dia menolak, hendaklah dia
memeranginya karena dia adalah setan. (HR.
Muslim no.783, Bukhari no.479)*
5. Jarak Sutrah


Jarak antara tempat shalat Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam dengan dinding
(pembatas) adalah selebar untuk jalan
kambing. (HR. Bukhari no.466, Muslim
no.786, Abu Daud no.914)*

Kemudian beliau shalat dan jarak antara
beliau dan dinding tiga hasta.
(HR. Ahmad no.5951, NasaI no.741)*

6. Shalat semampunya.



Dari Imran bin Hushain. Ia berkata; Aku
bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam tentang shalat orang yang sakit,
beliau lalu menjawab: Shalatlah kamu
dengan berdiri, jika tidak mampu maka
shalatlah dengan duduk, dan jika tidak
mampu maka shalatlah dengan berbaring.
(HR. Tirmidzi no.339, Abu Daud no. 815,
Bukhari no.1048)*
7. Posisi Tangan Saat Takbir Sejajar
Pundak


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
apabila mendirikan shalat maka beliau
mengangkat kedua tangannya hingga menjadi
sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian
bertakbir. (HR. Muslim no.587, Bukhari
no.694)*
8. Posisi Tangan Saat Takbir Sejajar
Telinga


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
apabila bertakbir maka beliau mengangkat
kedua tangannya hingga sejajar dengan
kedua telinganya.
(HR. Muslim no.589 dari Malik bin alHuwairits) *
Beliau shallallahu alaihi wasallam
mengangkat kedua tangannya dengan jari
terbuka rapat (tidak renggang dan tidak
menggenggam).
(HR Abu Daud, Ibnu Khuzaimah, Tamam &
Hakim dan disahkan olehnya serta disetujui
oleh Dzahabi).
9. Tidak boleh menoleh.



Dari Aisyah berkata, Aku bertanya kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
tentang menoleh dalam shalat. Maka Beliau
bersabda: Itu adalah sambaran yang sangat
cepat yang dilakukan oleh setan terhadap
shalatnya hamba.
(HR. Bukhari no.709, Abu Daud no.776,
Tirmidzi no.538)*



Allah akan selalu menghadap ke hambanya
dalam shalat selama hambanya tidak
membuang pandangannya, apabila ia melirik
maka Allah pergi darinya.
(HR. Ahmad no.20531, NasaI no.1182, Abu
Daud no.775)*
Dalam HR. Baihaqi dan Hakim (dari Aisyah)
disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam dalam shalat menundukkan
kepalanya dan pandangannya tertuju ke
tanah.
10. Mengangkat kedua tangan sebelum
mengucapkan Takbir.


Abu Humaid As Saidi berkata; Jika akan


mendirikan shalat, Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam menghadap kiblat dan
mengangkat kedua tangannya, lalu beliau
mengucapkan: ALLAHU AKBAR (Allah Maha
Besar). (HR. Ibnu Majah no.795) *
11. Mengangkat kedua tangan
bersamaan dengan Takbir.

Dari Wa`il bin Hujr Al Hadlrami berkata;


Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam mengangkat kedua tangannya
bersamaan dengan takbir. (HR. Ahmad
no.18093, Abu Daud no.623, Ibnu Majah
no.851)*
12. Mengangkat kedua tangan setelah
ucapan Takbir.

Kemudian aku memperhatikan Rasulullah,


beliau berdiri dan takbir, lalu mengangkat
kedua tangannya hingga sejajar kedua
telinga, dan meletakkan tangan kanannya di
atas punggung telapak tangan kirinya. (HR.
Ad-Darimi no.1323 dari Wail bin Hujr)*
13. Meletakkan Tangan Kanannya
diatas Tangan Kirinya.


Orang-orang diperintahkan agar meletakkan

tangan kanannya di atas lengan kiri dalam


shalat. (HR. Bukhari no.698, Malik no.340)
*


Kemudian beliau meletakkan tangan
kanannya di atas punggung telapak tangan
kirinya dan pergelangan tangan kirinya. (HR.
Abu Daud no.624 dari Wail bin Hujr
radliallahu anhu)*


Dari Wa`il bin Hujr ia berkata; Aku melihat
Nabi shallallahu alaihi wasallam shalat,
tangan kanannya menggenggam tangan
kiri. (HR.Ibnu Majah no.802)*
14. Meletakkan kedua Tangannya diatas
Dada.



Dari Thawus dia berkata; Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam meletakkan
tangan kanannya diatas tangan kiri, kemudian
menarik keduanya diatas dada ketika
shalat. (HR. Abu Daud no.648)*
Tangan diatas Pusar


Aku melihat tangan kanan Ali radliallahu
anhu memegang tangan kirinya pada
pergelangannya diatas pusar. (HR. Abu
Daud no.646)*
15. Doa Istiftah (Iftitah)

Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak,
baik, lagi berbarakah. (HR. Muslim no.942)*

Maha Besar Allah, dan segala puji bagi Allah,


pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah,
baik waktu pagi dan petang. (HR. Muslim
no.943)*




Abu Zurah berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu Hurairah berkata,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
berdiam antara takbir dan bacaan Al Quran.
Abu Zurah berkata, Aku mengira Abu
Hurairah berkata, Berhenti sebentar, lalu aku
berkata, Wahai Rasulullah, demi bapak dan
ibuku! Tuan berdiam antara takbir dan
bacaan. Apa yang tuan baca diantaranya?.
Beliau bersabda: Aku membaca;
Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan
kesalahanku sebagaimana Engkau
menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah,
sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian
yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah,
cucilah kesalahanku dengan air, salju dan es
yang dingin.
(HR. Bukhari no.702, Muslim no.940, NasaI
no.885)*
16. Membaca Taawwudz (berlindung
dari godaan syetan).

Apabila kamu membaca Al Quran, hendaklah
kamu meminta perlindungan kepada Allah
dari godaan syetan yang terkutuk. (QS. AnNahl [16] : 98)

AUUDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR
RAJIIM
Aku berlindung kepada Allah dari godaan
syetan yang terkutuk *


AUUDZU BILLAHIS SAMIIIL ALIIM MINAS
SYAITHAANIR RAJIIM
MIN HAMZIHII WANAFKHIHI WA NAFTSIHI
(Aku berlindung kepada Allah, dzat yang
Maha mendengar lagi Maha mengetahui dari
godaan syetan yang terkutuk, dari
kegilaannya, dari kesombongannya dan
syairnya yang jelek).
(HR. Abu Daud no.658, Ahmad no.11047, AdDarimi no.1211, Tirmidzi no.225)*
17. Menbaca Al-Fatihah.

Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu


alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar dan
Ustman , mereka memulai shalat dengan
membaca: ALHAMDU LILLAHI RABBIL

AALAMIIN.
(HR. Bukhari no.701, Muslim no.768, Abu
Daud no.664, Ahmad no.12630)*



Dari Anas bin Malik dia berkata; Saya pernah
shalat di belakang Abu Bakar, Umar dan
Utsman, mereka semua tidak membaca;
BISMILLAHI AR-RAHMAN AR-RAHIM ketika
mengawali shalat. (HR. Malik no.164)*



Dari Anas berkata; Pernah saya shalat
bersama Rasulullah Shallallahualaihi
wasallam, bersama Abu Bakar, bersama
Umar, mereka tidak mengeraskan dalam
membaca BISMILLAHI AR-RAHMANI ARRAHIMI
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang).
(HR. Ahmad no.13284 & 13406)*


Dari Nuaim Al Mujmir dia berkata; Aku
pernah shalat di belakang Abu Hurairah
kemudian dia membaca
Bismillaahirrohmaanirrohiim (HR. NasaI
no.895)*
Tidak ada Shalat tanpa Al Fatihah

Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca
Faatihatul Kitab (Al Fatihah).
(HR. Bukhari no.714, Muslim no.597, Ahmad
no.21621)*

Janganlah sekali-kali kalian membaca surat,
ketika aku memperdengarkan bacaanku dalam
shalat, kecuali surat Al Fatihah. (HR. NasaI
no.911, Abu Daud no.702)*



Jabir bin Abdullah berkata; Barangsiapa
shalat satu rakaat dan tidak membaca Ummul
Qur`an di dalamnya maka ia belum shalat,
kecuali jika ia shalat di belakang imam. (HR.
Tirmidzi no.288)*



Sufyan dari Az Zuhri dari Mahmud bin Ar
Rabi dari Ubadah bin As Shamit yang sampai
kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam
(sabdanya):
Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak
membaca fatihatul kitab (Al Fatihah) dan
selebihnya.
Sufyan berkata; Bagi siapa yang shalat
sendirian. (HR. Abu Daud no.700)*
Kewajiban Menyimak (diam dan
mendengarkan) bacaan Al Quran

Dan apabila dibacakan Al Quran, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah
dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
(QS. Al Araaf [7] :204)


Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah
Shallallallahualaihi wasallam bersabda:
Imam dijadikan untuk diikuti, apabila ia
bertakbir maka bertakbirlah kalian dan jika
ia sedang membaca (Al-Fatihah atau surat Al
Quran) maka simaklah (diam dan
dengarkan) . (HR. NasaI no.913, Ahmad
no.8534, Ibnu Majah no.837)*
Membaca dibelakang Imam








Beliau bersabda: Apakah salah seorang dari
kalian tadi ada yang membaca bersamaku?
Ada seorang laki-laki yang menjawab, Saya,
Wahai Rasulullah! Abu Hurairah berkata,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: Aku katakan (heran) kenapa aku
diselisihi saat membaca Al Quran! Maka,
setelah mereka mendengar (hadits) itu dari
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam orangorang berhenti membaca berbarengan
dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
dalam shalat yang dikeraskan Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam.
(HR. Malik no.179, Ahmad no.7665, Tirmidzi
no.278)*

Membaca Al Fatihah dalam Hati







Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam
bersabda: Barangsiapa mengerjakan shalat
dan tidak dibacakan di dalamnya Ummul
Qur`an (Al Fatihah) maka ia adalah kurang,
kurang dan tidak sempurna. Abu As Sa`ib
berkata kepada Abu Hurairah,
Sesungguhnya aku terkadang membaca dan
kadang tidak ketika di belakang imam. Abu
As Sa`ib berkata; Maka Abu Hurairah pun
menyenggol lenganku seraya berkata; Wahai
orang Parsi, bacalah ia dalam hatimu
(HR. Ahmad no.7502, Abu Daud no.699,
Malik no.174, Muslim no,598, NasaI no.900)*
18. Mengucapkan Aamiiin




Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika
Imam membaca GHAIRIL MAGHDLUUBI
ALAIHIM WALADL DLAALLIIN, maka
ucapkanlah AAMIIN. Karena siapa yang
ucapan AMIIN nya bersamaan dengan
AMIIN nya Malaikat, maka dosanya yang
telah lalu akan diampuni.
(HR. Bukhari no.740, Abu Daud no.800,
Muslim no.621, Ahmad no.9542)*
19. Membaca Surat pada Rakaat
Pertama dan Kedua Saja.



Dari Nabi Shallallahualaihiwasallam bahwa
beliau membaca faatihatul kitaab dan surat
pada dua rakaat pertama shalat dhuhur dan
ashar dan faatihatul kitaab pada dua rakaat
berikutnya.
(HR. Ahmad no.21549)*
20. Berdiam sejenak (Saktah /
Thumaninah)


Samurah berkata; Aku hafal dua tempat diam


sejenaknya beliau dalam shalat, pertama
ketika imam bertakbir sampai membaca (Al
Fatihah) dan diamnya yang kedua apabila
selesai membaca surat Al Fatihah dan surat Al
Quran sebelum ruku.
(HR. Abu Daud no.660, Ahmad no.19374,
Ibnu Majah no.836)*
21. Melakukan Rukuk




Dari Malik bin Al Huwairits dia berkata; Aku
melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam
mengangkat kedua tangannya ketika
bertakbir, ruku, dan ketika mengangkat
kepalanya dari ruku (itidal) hingga mencapai
kedua ujung telinganya. (HR. Abu Daud
no.636)*




Abdullah bin Umar radliallahu anhuma
berkata , Aku melihat Nabi shallallahu alaihi
wasallam memulai shalat dengan bertakbir.
Beliau mengangkat kedua tangannya ketika
bertakbir hingga meletakkan kedua
tangannya sejajar dengan pundaknya. Ketika
takbir untuk rukuk beliau juga melakukan
seperti itu (HR. Bukhari no.696)*
22. Posisi Rukuk


Apabila ruku, beliau merapatkan kedua
telapak tangan pada kedua lututnya,
merenggangkan jari jemarinya lalu
membungkukkan punggung (secara rata),
tidak menengadah dan tidak pula
menundukkan kepalanya. (HR. Abu Daud
no.627 dari Abu Humaid)*
23. Kedua Tangan diletakkan.

Kami pernah mengerjakan seperti itu lalu
kami dilarang (oleh Nabi shallallahu alaihi
wasallam), dan kami diperintahkan untuk
meletakkan tangan kami pada lutut-lutut
kami. (HR. Bukhari no.748)*
24. Menggenggam.

Kemudian beliau ruku dengan meletakkan


kedua tangannya pada kedua lututnya seakanakan beliau menggenggamnya, dan
mengikatkan kedua tangannya seperti tali lalu
merenggangkannya dari kedua
lambungnya. (HR. Abu Daud no.627,
Tirmidzi no.241, NasaI no.1026)*
Mencengkram.

Ketika ruku, beliau mencengkramkan kedua
tangannya pada kedua lututnya.
(HR. Abu Daud no. 638)*
25. Kedua Lutut dan Jari-jemari
direnggangkan.



Dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam jika rukuk selalu meletakkan
kedua tangannya di atas kedua lututnya dan
merenggangkannya. (HR. Ibnu Majah
no.864)*
26. Thumaninah




Dari Al Bara berkata, Rukuk Nabi
shallallahu alaihi wasallam, sujudnya,
(duduk) antara dua sujud, dan ketika
mengangkat kepala dari rukuk, tidaklah
berbeda antara berdiri (itidal) dan duduknya
melainkan semuanya sama (dalam
thumaninah). (HR. Bukhari no.750)*
27. Bacaan Rukuk




Dari Aisyah ia berkata, Nabi shallallahu
alaihi wasallam membaca doa dalam rukuk
dan sujudnya dengan bacaan:
SUBHAANAKALLAHUMMA RABBANAA WA
BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII (Maha
suci Engkau wahai Tuhan kami, segala pujian
bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku) .
(HR. Bukhari no.752, Abu Daud no.743,
Ahmad no.23090, Ibnu Majah no.879) *



Dari Hudzaifah Al Yamani bahwasanya ia


mendengar Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam berdoa di saat rukuk: SUBHAANA
RABBIYAL AZHIM (Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Agung) tiga kali.
Dan ketika sujud mengucapkan;
SUBHAANA RABBIYAL ALA (Maha Suci
Tuhanku Yang Maha Tinggi) tiga kali. (HR.
Ibnu Majah no.878 & 880, Abu Daud no.752,
Tirmidzi no.242)*
28. Bangkit dari Rukuk Membaca




Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika
Imam mengucapkan SAMIALLAHU LIMAN
HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian
orang yang memuji-Nya) , maka ucapkanlah:
ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU
(Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala
pujian).
(HR. Bukhari no.754)*
29. Setelah Tegak berdiri Membaca



Dari Abu Hurairah berkata, Jika Nabi
shallallahu alaihi wasallam membaca:
SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga
Allah mendengar pujian orang yang memujiNya) , maka beliau melanjutkan dengan:
RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb
kami, bagi-Mu lah segala pujian) . (HR.
Bukhari no.753)*
30. Thumaninah (Itidal)




Dari Tsabit berkata, Anas pernah
menceritakan sifat shalat Nabi shallallahu
alaihi wasallam kepada kami, jika beliau
shalat dan mengangkat kepalanya dari rukuk,
maka beliau berdiri (lama) hingga kami
mengatakan beliau telah lupa. (HR. Bukhari
no.758)*
Belum Shalat Kalau Tidak Thumaninah


Dari Hudzaifah, bahwa ia melihat seorang

laki-laki tidak sempurna dalam rukuk dan


sujudnya. Setelah orang itu selesai shalat,
Hudzaifah berkata kepadanya, Kamu belum
shalat! (HR. Bukhari no.376 & no.766)*
31. Melakukan Sujud



Dari Wa`il bin Hujr ia berkata; Aku melihat
Nabi shallallahu alaihi wasallam, Jika sujud
beliau meletakkan kedua lutut sebelum kedua
tangannya. Dan jika bangun dari sujud beliau
mengangkat kedua tangannya sebelum kedua
lutut.
(HR. Ibnu Majah no.872, Abu Daud no.713,
Darimi no.1286)*

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah


Shallallahualaihi wasallam bersabda: Jika
salah seorang dari kalian hendak sujud, maka
hendaklah ia meletakkan kedua tangannya
sebelum kedua lututnya dan janganlah ia
turun (untuk sujud) seperti menderumnya
unta.
(HR. NaaI no.1079, Ahmad no.8598)*
32. Posisi Sujud




Dari Abu Humaid As Saidi berkata; Ketika
sujud Nabi shallallahu alaihi wasallam
menekankan hidung dan dahinya ke bumi,
menjauhkan dua tangan dari lambungnya,
dan meletakkan dua telapak tangannya
sejajar dengan dua bahu. (HR. Tirmidzi
no.250, Abu Daud no.627)*


Dari al-Bara dia berkata, Rasulullah
shallallahualaihiwasallam bersabda, Apabila
kalian sujud maka letakkanlah kedua telapak
tanganmu dan angkatlah kedua sikumu. (HR.
Muslim no.763, Ahmad no.17858)*
Sujud dalam Shalat berjamaah.



Dari Abu Hurairah dia berkata; para sahabat
Nabi shallallahu alaihi wasallam mengadu
kepada beliau tentang sulitnya sujud mereka
jika harus menjauhkan kedua tangan dari
kedua rusuk dan menjauhkan perut dari
kedua paha, maka beliau bersabda:
Gunakanlah lutut-lutut kalian.
(HR. Abu Daud no.767, Tirmidzi no.263)*

Apabila salah seorang dari kalian sujud,


janganlah ia membentangkan kedua
tangannya ke lantai sebagaimana seekor
anjing, dan hendaklah ia meletakkan di kedua
pahanya. (HR. Abu Daud no.766)*
33. Posisi Jari ketika Sujud.

. kemudian beliau membuka jari-jari
kedua tangannya apabila sujud, lalu
mengucapkan: Allahu Akbar (HR. Abu Daud
no.824 dari Abu Humaid)*
34. Jari-jemari menghadap Kiblat.

Setelah itu beliau sujud dan meletakkan
kedua tangannya menghadap kiblat.
(HR. Ibnu Majah no.1052 dari Aisyah)*
35. Kedua Paha dibuka



Dari Abu Humaid dengan hadits seperti ini,
katanya; Apabila beliau sujud, beliau
merenggangkan kedua pahanya tanpa
memikul beban perutnya. (HR. Abu Daud
no.627)*
36. Kedua Telapak Kaki ditegakkan
serta Kedua Tumit dirapatkan



Dari Aisyah dia berkata; Suatu malam aku
kehilangan Rasulullah Shallallahualaihi
wasallam, dan aku menyentuh beliau yang
sedang sujud, sedangkan kedua telapak
kakinya tegak. (HR. NasaI no.1088, Muslim
no.751, Ahmad no.23176, Abu Daud no.745,
Ibnu Majah no.3831)*
37. Anggota Sujud




Dari Ibnu Abbas radliallahu anhu, ia
berkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda: Aku diperintahkan untuk
melaksanakan sujud dengan tujuh tulang
(anggota sujud); kening -beliau lantas
memberi isyarat dengan tangannya menunjuk
hidung kedua telapak tangan, kedua lutut
dan ujung jari dari kedua kaki dan tidak
boleh menahan rambut atau pakaian
(sehingga menghalangi anggota sujud).
(HR. Bukhari no.770, Muslim no.758, Ibnu
Majah no.874)*
38. Bacaan Sujud




Dari Aisyah ia berkata,
Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca
doa dalam rukuk dan sujudnya dengan
bacaan: SUBHAANAKALLAHUMMA
RABBANAA WA BIHAMDIKA
ALLAHUMMAGHFIRLII (Maha suci Engkau
wahai Tuhan kami, segala pujian bagi-Mu. Ya
Allah, ampunilah aku) . (HR. Bukhari
no.752, Abu Daud no.743, Ahmad
no.23090, Ibnu Majah no.879) *




Dari Hudzaifah Al Yamani bahwasanya ia
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam berdoa di saat rukuk: SUBHAANA
RABBIYAL AZHIM (Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Agung) tiga kali.
Dan ketika sujud mengucapkan;
SUBHAANA RABBIYAL ALA (Maha Suci
Tuhanku Yang Maha Tinggi) tiga kali. (HR.
Ibnu Majah no.878 & 880, Abu Daud no.752,
Tirmidzi no.242)*
39. Duduk antara dua Sujud

Setelah itu, beliau mengangkat kepala dan
melipat kaki kirinya serta mendudukinya,
beliau mengerjakan seperti itu di rakaat
yang lain. (HR. Abu Daud no.824 dari Abu
Humaid)*

Termasuk sunnah shalat adalah engkau


menidurkan kaki kiri dan menegakkan kaki
kanan. (HR. Abu Daud no.822, NasaI
no.1145)*
Duduk Iqa




Thawus berkata,
Kami bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai
hukum duduk di atas kedua tumit (duduk
Iqa). Dia menjawab, Hukumnya sunat.
Kami bertanya, Kami lihat janggal orang
duduk seperti itu. Ibnu Abbas menjawab,
Bahkan, begitulah sunnah Nabimu
Shallallahualaihiwasallam.
(HR. Muslim no.835, Abu Daud no.719)*
40 & 41. Telapak Tangan di atas Paha






Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari
ayahnya katanya,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jika
duduk berdoa (Tasyahud), beliau letakkan
tangan kanannya diatas paha kananya, dan
tangan kirinya diatas paha kirinya, dan beliau
memberi isyarat dengan jari telunjuknya dan
beliau letakkan jempolnya pada jari
tengahnya, sementara telapak kirinya
menggenggam lututnya. (HR. Muslim
no.910)*
42. Doa Waktu Duduk diantara Sujud



Dari Hudzaifah berkata;
Ketika duduk antara dua sujud Nabi
shallallahu alaihi wasallam mengucapkan:
RABBIGHFIRLI RABBIGHFIRLI (Ya Allah
ampunilah aku, Ya Allah ampunilah aku).
(HR. Ibnu Majah no.887, Ad-Darimi
no.1290)*



Dari Ibnu Abbas bahwa
Nabi shallallahu alaihi wasallam

mengucapkan diantara dua sujudnya


ALLAHUMMAGHFIR LI WARHAMNI
WAAFINI WAHDINI WARZUQNI
(ya Allah anugerahkanlah untukku ampunan,
rahmat, kesejahteraan, petunjuk dan
rizki). (HR. Abu Daud no.724) *
43. Bangkit dari Sujud




Dari Said bin Al Harits berkata, Abu Said
memimpin kami shalat, dia lalu mengeraskan
bacaan takbirnya ketika mengangkat kepala
dari sujud, ketika mau sujud, ketika
mengangkat (kepala dari sujud) dan ketika
bangkit berdiri dari rakaat kedua, setelah itu
ia berkata, Begitulah aku melihat Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam. (HR. Bukhari no.
782)*






Abu Hurairah shalat bersama kami lalu ia
takbir ketika bangun, ketika akan rukuk,
ketika akan sujud setelah bangun dari rukuk,
ketika akan sujud setelah bangun dari sujud,
ketika duduk, ketika akan bangun pada
rakaat yang kedua, dia takbir dan takbir
seperti itu pada dua rakaat yang terakhir.
(HR. Ahmad no.7336)*
Duduk sejenak sebelum Bangkit Berdiri
dari Sujud


Jika Abu Buraid mengangkat kepalanya dari
sujud yang akhir, maka dia duduk dengan
lurus sejenak lalu bangkit berdiri. (HR.
Bukhari no.760 dari Malik bin Al Huwarits)*


Dan jika mengangkat kepalanya dari sujud
yang kedua dia duduk di atas tanah,
kemudian baru berdiri. (HR. Bukhari
no.781dari Malik bin Al Huwarits)*


Apabila Malik bin Huwairits bangkit dari
sujud terakhir pada rakaat pertama,

dia duduk sesaat kemudian berdiri. (HR.


Abu Daud no.716 dari Malik bin Al
Huwarits)*
44 & 45. Bangkit dari Sujud

Dari Wail bin Hujr dia berkata; Aku melihat


Rasulullah Shallallahualaihi wasallam
meletakan lututnya terlebih dahulu sebelum
kedua tangannya apabila hendak sujud, dan
mengangkat kedua tangannya dahulu sebelum
kedua lututnya apabila bangkit dari sujud.
(HR. NasaI no.1077, Ad-Darimi no.1286,
Ibnu Majah no.872)*


Jika mengangkat kepalanya saat sujud kedua
pada rakaat pertama maka ia duduk dalam
keadaan lurus, kemudian bangun dengan
bertumpu ke tanah. (HR. NasaI no.1141
dari Malik bin Huwairits )*
46 & 47. Rakaat Kedua lebih singkat
dari Rakaat Pertama



Dari Abdullah bin Abu Qatadah dari
Bapaknya berkata, Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam pada dua rakaat pertama
dalam shalat Dhuhur membaca Al Fatihah dan
dua surah, beliau memanjangkan rakaat
pertama dan memendekkan pada rakaat
kedua. (HR. Bukhari no.717)*
48. Tasyahud Awwal





Kemudian beliau duduk dan menyilangkan
kaki kirinya dan meletakkan telapak tangan
kirinya diatas pahanya dan lutut kirinya, dan
beliau jadikan ujung siku kanannya diatas
paha kanannya kemudian beliau
menggenggam antara jari-jarinya dan beliau
jadikan melingkar, kemudian beliau angkat
telunjuknya dan kulihat beliau menggerakgerakkannya sambil memanjatkan doa.

(HR. Ahmad no.18115, Ad-Darimi no.1323,


NasaI no.1251 dari Wail bin Hujr)*


Dari Abdullah bin Zubair bahwa dia
menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam memberi isyarat dengan jarinya
ketika berdoa, tanpa menggerakkannya.
(HR. Abu Daud no.839)*
Telunjuk sedikit Bengkok



Rasulullah Shalallah Alaihi Wa Sallam duduk
dalam shalat dengan meletakkan lengan
kanannya di atas paha yang kanan, dan
mengangkat telunjuknya dengan sedikit
membengkokkannya sambil berdoa. (HR.
Nasai no.1257, Abu Daud no.840)*
Telunjuk Lurus



Dan meletakkan tangan kirinya pada lututnya
yang kiri dengan menegakkan kaki kanannya.
Lalu dia meletakkan tangan kanannya pada
lutut kanannya dan meluruskan jari
telunjuknya sebagai isyarat mengesakan
Rabnya Azzawajalla. (HR.Ahmad no.15977
dari Ibnu Ishaq)*
49. Pandangan tertuju pada Telunjuk.




Amir bin Abdullah bin Az Zubair dari
Bapaknya berkata;
Rasulullah jika duduk tasyahud meletakkan
tangannya di atas paha kanan dan meletakkan
tangan kirinya di atas pahanya yang kiri,
menunjuk dengan telunjuknnya dan
pandangan mata beliau tidak melewati
telunjuknya. (HR. Ahmad no.15518, Abu
Daud no.8370, Muslim no.911)*
50. Tasyahhud








Ibnu Masud berkata; Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam pernah mengajariku
tasyahud -sambil menghamparkan kedua
telapak tangannya- sebagaimana beliau
mengajariku surat Al Quran, yaitu; ATTAHIYYATU LILLAHI WASH-SHALAWAATU
WATH-THAYYIBAATU, ASSALAAMU ALAIKA
AYYUHAN-NABIYYU WA RAHMATULLAHI
WA BARAKAATUH, ASSALAAMU ALAINAA
WA ALA IBAADILLAAHISH-SHAALIHIIN,
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU
WA RASUULUH
(Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya
untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat,
dan keberkahan tetap ada pada engkau wahai
Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada
hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwa tiada Dzat yang berhak disembah
kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba
dan utusan-Nya). Yaitu ketika beliau masih
hidup bersama kami, namun ketika beliau
telah meninggal, kami mengucapkan;
Assalaamu maksudnya atas Nabi shallallahu
alaihi wasallam.
(HR. Bukhari no.5794, Muslim no.609)*
51. Shalawat




ALLAHUMMA SHALLI ALAA MUHAMMAD
WA ALAA AALI MUHAMMAD
KAMAA SHALLAITA ALAA AALII IBRAAHIM
INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
ALLAAHUMMA BAARIK ALAA MUHAMMAD
WAALAA AALI MUHAMMAD
KAMAA BAARAKTA ALAA AALI IBRAHIIMA
INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
(Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad
dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberi shalawat
kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya
Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya
Allah berilah barakah kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
telah memberi barakah kepada keluarga
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji

dan Maha Mulia) . (HR. Bukhari no.4423 &


5880, Muslim no.614)*
52. Iftirasy




Seusainya (sujud) beliau duduk iftirasy
(duduk di atas kaki kiri) dengan
menghadapkan punggung kaki kanan ke arah
kiblat, dan meletakkan telapak tangan kanan
di atas lutut kanan, dan telapak tangan kiri di
atas lutut kiri, sambil menunjuk dengan jari
(telunjuk) nya. (HR. Abu Daud no.627 dari
Abu Humaid)*
53. Doa Sebelum Salam


Allahumma innii Auudzu bika min adzaabil
qabri wa min adzaabin naar
wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min
fitmatil masiihid dajjaal
(Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari
siksa kubur dan dari siksa api neraka dan dari
fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah
Al Masihid Dajjal).
(HR. Bukhari no.1288 dari Abu Hurairah
radliallahu anhu)*
54. Tawarruk


Ketika beliau duduk (tahiyyat) yang terdapat
salam,beliau merubah posisi kaki kiri dan
duduk secara tawaruk (duduk dengan posisi
kaki kiri masuk ke kaki kanan).
(HR. Abu Daud no.627 dari Abu Humaid)*
55. Salam




Dari Abdullah bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam memberi salam ke sebelah kanan
dan kirinya: (ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI, ASSALAMUALAIKUM
WAHMATULLAH) hingga terlihat putihnya
pipi beliau. (HR. Ahmad no.3516 , Ibnu
Majah 904, NasiI no.1307, Tirmidzi no.272)*



Dari Alqamah bin Wa`il dari ayahnya dia


berkata; Aku shalat di belakang Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, beliau memberi
salam ke arah kanan dengan mengucapkan
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh (Semoga keselamatan, rahmat dan
berkah Allah tetap atas kalian), dan kearah
kiri dengan mengucapkan Assalamu alaikum
warahmatullah (Semoga keselamatan dan
rahmat Allah tetap atas kalian).
(HR. Abu Daud no.846) *
Sumber Hadist: Ensiklopedi Hadits
Kitab 9 Imam. Penerbit : Lidwa Pusaka
Istafti Qalbak ( Mintalah fatwa kepada
hatimu ) {http://
thetrueideas.multiply.com/journal/
item/1805}
Dari Wabishah bin Mabad radiyallahu anhu,
ia berkata:
Aku telah datang kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam, lalu beliau
bersabda:
Apakah engkau datang untuk bertanya
tentang kebajikan? Aku menjawab: Benar
Beliau bersabda: Mintalah fatwa kepada
hatimu.


Kebajikan itu adalah apa-apa yang
menentramkan jiwa dan menenangkan hati
dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan
jiwa dan meresahkan hati, walaupun orangorang memberi fatwa kepadamu dan mereka
membenarkannya.
(HR. Ahmad no.17315, Darimi no.2421,
hadits hasan, lihat hadits Arbain An-Nawawi
hadits nomer 27).
Kata ustadz Anu hukumnya begini, kata ustad
Anu hukumnya begitu, mana yang benar???
Mungkin demikian pernah anda rasakan,
sehingga anda berada dalam kebingungan.
Pada saat anda menerima pendapat seorang
alim yang tsiqah dengan suatu pertanyaan
dan ia menjawab dengan menunjukkan dalildalil yang kuat dari Quran maupun Sunnah,
begitu pula pada saat lainnya, ternyata ustadz
yang berbeda memberikan pendapat yang lain
dari pendapat pertama dengan membawakan
dalil-dalil dari Quran dan Sunnah, maka pada
saat itulah anda bisa menanyakannya kepada
nurani anda, mana yang membuat tenteram
hati ini, itulah yang anda ikuti!

Sesungguhnya, dalil dari Al Kitab dan Sunnah


itu didahulukan daripada yang lainnya,
maksudnya adalah bukan perasaan tenang
terlebih dahulu yang didahulukan diatas
perkataan Allah dan NabiNya, melainkan
keduanya didahulukan terlebih dulu.
Mengapa hati tidak didahulukan, daripada Al
Kitab dan Assunnah?
Jawabnya, karena Rabbuna Azza Wa Jalla
sendiri yang memberitahukan kepada kita
sekalian demikian. Tersebut dalam sebuah
ayat dalam Al Quran;




Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(An-Nissaa [4] : 59)
Pada hakekatnya, yang datang dari kedua
sumber hukum Islam itu adalah bersesuaian
dengan fithrah manusia dan mendatangkan
ketentraman. Namun kadang kala hati-hati
manusia justru menyelisihinya, lantaran
kebodohan yang diderita, atau setan sedang
membisiki hatinya untuk bermaksiat kepada
Allah. Dan kepada Allah jua lah, kita
berlindung dari kondisi yang demikian, amiin.
Wallahu alam
Hadist-hadist tentang Gerakan
Shalat

Anda mungkin juga menyukai