Anda di halaman 1dari 2

Hiperemesis

Last Updated Friday, 03 October 2008 16:25

Hiperemesis atau sering disebut hiperemesis gravidarum adalah gejala yang sering dan wajar
yang terdapat pada usia kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula setiap saat atau juga pada malam hari. Gejala gejala ini kurang lebih terjadi kurang
lebih 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar estrogen dan hCG
dalam serum

Tanda dan gejala


Batas jelas mual yang masih fisiologik dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila
keadaan umum terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis
gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan :
Tingkat pertama : muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lelah, nafsu makan tidak ada, berat badan turun dan rasa nyeri pada epigastrium. Nadi
meningkat sekitar 100 per menit, tekanan sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah kering
dan mata cekung.
Tingkat dua : penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang kadang naik, dan mata sedikit ikterus,
terjai oligouria dan kontipasi, aseton dapat tercium lewat nafas karena mempunyai bau yang
khas dan juga dapat ditemukan lewat kencing.
Tingkat tiga : keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan menurun, komplikasi fatal terjadi pada
susunan saraf pusat yang dikenal sebagai Encelopati Wernicke; dengan gejala nistagmus,
diplopia, dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,
termasuk vitamin B kompleks, timbul ikterus menandakan adanya gangguan hati.

Diagnosis dan penangganan


Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan
muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun
demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus
ventrikuli, dan tumor cerebri yang dapat memberikan gejala muntah. Hiperemesis yang terus
menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan
janin, sehingga pengobatan harus segera diberikan.
Pencegahan terhadapa hiperemesis gravidarum perlu dilaksanan dengan jalan memeberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan kadang - kadang muntah merupakan gejala fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, dan menganjurkan megubah
makanan sehari hari dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan
segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan the
hangat. Makanan beminyak atau berbau sebaiknya dihindarkan, dan makanan dan minuman
sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. Menghindarkan kekurangan

1/2

Hiperemesis

Last Updated Friday, 03 October 2008 16:25

karbohidrat merupakan factor penting, karena dianjurkan untuk makan yng banyak
mengandung karbohidrat.
Beberapa cara untuk penanggulangan hiperemasis lebih lanjut :
1. Obat obatan. Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka
diperlukan pengobatan, tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan obat teratogen. Sedativa
yang sering diberikan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6,
antihistamiika juga dianjurkan seperti dramanin dan avomin. Pada keadaan yang lebih kuat bias
diberikan antiemetic seperti disklomin hidrokhlorida, atau khlorpromasin. Penangganan
hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu di rawat dirumah sakit.
2. Isolasi. Penderita disendirikan dalam kamar tenang, tatapi cerah dan peredaran udara
yang baik, catat dan perhatikan cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang
boleh masuk ke dalam penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan .
3. Cairan parenteral. Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan
protein dengan glucose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu
ditambahkan kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada
kekurangan protein dapat diberikan pula aam amino secara intravena. Dibuat control cairan
yang masuk dan keluar. Air kencing perlu diperiksa sehari hari terhadap protein terhadap
protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah
3 kali sehari. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik
bias dicoba untuk diberikan minuman, dan lambat laun minuman dapat ditambahkan dengan
makanan.
4. Penghentian kehamilan. Sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi lebih baik, bahkan
dapat mundur. Usahakan mengadakan psikiatrik dan medic bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutaan, takikardi, ikterus, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi yang harus
diperhatikan. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik memang seringa sulit diambil, oleh karena
disatu pihak tidak boleh dilakukan terlau cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai
terjadi gejala irreversible pada organ vital

2/2

Anda mungkin juga menyukai