Hiperemesis atau sering disebut hiperemesis gravidarum adalah gejala yang sering dan wajar
yang terdapat pada usia kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula setiap saat atau juga pada malam hari. Gejala gejala ini kurang lebih terjadi kurang
lebih 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar estrogen dan hCG
dalam serum
1/2
Hiperemesis
karbohidrat merupakan factor penting, karena dianjurkan untuk makan yng banyak
mengandung karbohidrat.
Beberapa cara untuk penanggulangan hiperemasis lebih lanjut :
1. Obat obatan. Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka
diperlukan pengobatan, tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan obat teratogen. Sedativa
yang sering diberikan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6,
antihistamiika juga dianjurkan seperti dramanin dan avomin. Pada keadaan yang lebih kuat bias
diberikan antiemetic seperti disklomin hidrokhlorida, atau khlorpromasin. Penangganan
hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu di rawat dirumah sakit.
2. Isolasi. Penderita disendirikan dalam kamar tenang, tatapi cerah dan peredaran udara
yang baik, catat dan perhatikan cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang
boleh masuk ke dalam penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan .
3. Cairan parenteral. Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan
protein dengan glucose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu
ditambahkan kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada
kekurangan protein dapat diberikan pula aam amino secara intravena. Dibuat control cairan
yang masuk dan keluar. Air kencing perlu diperiksa sehari hari terhadap protein terhadap
protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah
3 kali sehari. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik
bias dicoba untuk diberikan minuman, dan lambat laun minuman dapat ditambahkan dengan
makanan.
4. Penghentian kehamilan. Sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi lebih baik, bahkan
dapat mundur. Usahakan mengadakan psikiatrik dan medic bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutaan, takikardi, ikterus, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi yang harus
diperhatikan. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik memang seringa sulit diambil, oleh karena
disatu pihak tidak boleh dilakukan terlau cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai
terjadi gejala irreversible pada organ vital
2/2