Jumlah
Konsumsi AA
Kecukupan FAO
% Konsumsi AA
Lisin
Treonin
Triptopan
1114,7
70,4
66
106,7
743,2
46,9
43
109,2
260,2
16,4
17
96,7
617,2
39,0
72
54,1
adalah pada asam amino sulfur (AAS) yaitu metionin dan sistin. Dari hasil
perhitungan, bagian protein atau AAE yang dapat diserap tubuh dibandingkan
dengan yang dikonsumsi (MCT) didapatkan nilai sebesar 98,1. Nilai tersebut
berdasarkan standar FAO/WHO , berada pada kategori baik. Sedangkan bagiang
yang dapat dimanfaatkan tubuh dari jumlah protein yang dikonsumsi (NPU)
sebesar 53,1 sehingga berada pada kategori baik. Nilai normal NPU adalah 100
(WHO/FAO,1991). Nilai NPU yang rendah akan menyisakan sampah sehingga
akan memperberat kerja ginjal (Lingga, Lani; 2012).
PER merupakan efisiensi suatu protein pangan untuk digunakan dalam
sintesis protein tubuh. Konsep PER menjadi ukuran mutu gizi karena protein
dalam tubuh mempunyai fungsi utama sebagai pembangun dan sumber energi.
Nilai PER berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 4,4.
dibawah nilai PER yang dianjurkan untuk Indonesia pada kelompok umur 5-12
bulan yaitu 6,6, sehingga dapat dikatakan kualitas protein yang dikonsumsi bayi
umur 7-11 bulan di Desa Sukonolo masih rendah.
Lingga, Lani. 2012. Bebas Diabetes Tipe-2 Tanpa Obat. Jakarta : PT. Agromedia
Pustaka.
FAO. 2011. Dietary Protein Quality Evaluation in Human Nutrition. New Zealand
: FAO Expert Consultation.