Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ship Stability
2014
BAB I
DASAR TEORI
1.1. Stabilitas
a. Pengertian Dasar
Sebuah kapal dapat mengoleng disebabkan karena kapal mempunyai
kemampuan untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget yang
dikarenakan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja pada kapal. Beberapa
contoh pengaruh luar yang dimaksud adalah: arus, ombak, gelombang,
angin dan lain sebagainya. Dari sifat olengnya apakah sebuah kapal
mengoleng terlalu lamban, ataukah kapal mengoleng dengan cepat atau
bahkan terlau cepat dengan gerakan yang menyentak-nyentak, atau apakah
kapal mengoleng dengan enak.
Kamal
21090111120014
2014
bahwa stabilitas kapal itu terlalu besar atau seringkali disebut bahwa
kapal itu Kaku.
3. Sebuah kapal yang mengoleng dengan enak, maka hal itu
menandakan bahwa kemampuannya untuk menegak kembali sewaktu
kapal menyenget adalah sedang. Kapal yang dalam keadaan demikian
itu sering kali disebut sebuah kapal yang mempunyai stabilitas yang
baik
Sebuah kapal yang stabilitasnya terlalu kecil atau yang disebut langsar
itu untuk keadaan-keadaan tertentu mungkin berakibat fatal, sebab kapal
dapat terbalik. Kemungkinan demikian dapat terjadi, oleh karena sewaktu
kapal akan menegak kembali pada waktu kapal menyenget tidak dapat
berlangsung, hal itu dikarenakan misalnya oleh adanya pengaruh luar yang
bekerja pada kapal, sehingga kapal itu akan menyenget lebih besar lagi.
Apabila proses semacam itu terjadi secara terus menerus, maka pada suatu
saat tertentu kapal sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk menegak
kembali. Jelaslah kiranya bahwa apabila hal itu terjadi, maka sudah dapat
dipastikan bahwa kapal akan terbalik. Sebuah kapal yang kaku dapat
berakibat :
1. Kapal tidak nyaman sebagai akibat dari berolengnya kapal yang
secara cepat dan menyentak-nyentak itu, sehingga mungkin sekali
terjadi semua awak kapalnya (terlebih-lebih para penumpang) menjadi
mabok, sebab dapat dikatakan bahwa tidak ada satu saatpun kapal itu
dalam keadaan tenang
2. Sebagai akibat dari gerakannya yang menyentak-nyentak dan dengan
cepat itu maka konstruksi kapal dibangunan-bangunan atasnya akan
sangat dirugikan, misalnya sambungan-sambungan antara suku-suku
bagian bangunan atas akan menjadi longgar, sebab paku-paku
kelingnya menjadi longgar.
Akibat lain yang mungkin juga terjadi adalah longsornya muatan yang
dipadat didalam ruang-ruang dibawah. Longsornya muatan itu dapat
membawa akibat yang sangat fatal (kapal dapat terbalik).
Kamal
21090111120014
2014
Sebuah kapal yang stabilitasnya kecil atau yang disebut langsar yang
disebabkan karena bobot diatas kapal dikonsetrasikan dibagian atas kapal.
Sebuah kapal dapat bersifat kaku, oleh karena pemadatan muatan
dikapal
itu
dilakukan
secara
tidak
benar,
yakni
bobot-bobot
Kamal
21090111120014
2014
b. Stabilitas Awal
Stabilitas awal sebuah kapal adalah kemampuan dari kapal itu untuk
kembali kedalam kedudukan tegaknya semula sewaktu kapal menyenget
pada sudut-sudut kecil ( = 6 ). Pada umumnya stabilitas awal ini hanya
terbatas pada pembahasan pada stabilitas melintang saja.
Stabilitas kapal dipengarhui oleh tiga titik, antara lain :
1. Titik berat kapal (G / Gravity)
Definisi
Arah kerja
Kedudukan : Titik berat kapal dari suatu kapal yang tegak terletak
pada bidang simetris kapal yaitu bidang yang dibuat
melalui linggi depan, linggi belakang dan lunas kapal
Sifat
Kamal
21090111120014
2014
Arah kerja
Arah kerja
Kedudukan :
Untuk
sudut
Metasentrum
sudut
dianggap
senget
tetap,
kecil
kedudukan
sekalipun
sebenarnya
Kamal
21090111120014
Gambar 1.4
2014
Mp = W x GZ
Kamal
21090111120014
2014
Dimana :
Mp adalah Momen penegak
Ditinjau dari hubungan hubungan yang ada antara kedudukan titik
berat (G) dan Metasentrumnya (M), sebuah kapal mungkin memiliki
stabilitas sebagai berikut :
1. Stabilitas
mantap
(stabilitas
positif),
apabila
kedudukan
goyah
(stabilitas
negatif),
apabila
kedudukan
Kamal
21090111120014
2014
momen dari pada volume di bawah tiap garis terhadap garis sumbu UU
serta volume displasementnya.
K = momen
terhadap UU
Kamal
21090111120014
2014
Kamal
21090111120014
2014
jarak t. Jadi displacement kapal dibawah garis air W1L1 adalah sama
dengan displacement kapal di bawah garis air W0L0 .
Volume lapisan antara W1L1 dan W1L1 = txAw
t = tebal lapisan antara W1L1 dan W1 L1
Aw= luas garis air
Dimana volume lapisan antara W1L1 dan W1 L1 adalah sama
dengan selisih volume baja dan baja keluar = V1 V2
V1= Volume baja yang masuk ke dalam air
V2= Volume baja yang keluar dari air
Jadi : t x Aw = V1 V2
t=
atau secara singkat di dalam perhitungan dengan cara metode ini kita
dapat menggunakan tabel III.7;III.8 dan III.9. Dimana tabel III.7 berguna
untuk menghitung titik berat garis air yang baru terhadap sumbu putar
yaitu e dan MB.
Tabel III.8 berguna untuk menghitung harga lengan stabilitas bentuk I.
Dan dari harga-harga I dapat digambar lengan stabilitas bentuk. Dimana
diagram lengan stailitas bentuk ini akan digunakan untuk menentukan
lengan stabilitas untuk displacement yang sesuai dan harga ini dimasukan
ke dalam tabel 3.9.
Tabel III.9 berguna untuk menghitung lengan stabilitas statis h dan
lengan stabilitas dynamis d.
Dan harga harga h dan d untuk bermacam macam sudut oleng
dapat oleng dapat kita gambarkan lengkung lengan stabilitas statis dan
lengkung lengan stabilitas dynamis.
Kamal
21090111120014
10
2014
Ya2
Yb
Yb2
Ya3
Yb3
I = Ya + Yb = ...
II= Ya 2- Yb 2= ...
III= Ya 3+ Yb3 = ...
IV= e = = ; e = ...
Tabel III 8
MB Cos
Integral MB Cos
IV
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kamal
21090111120014
11
10
II
Sin
2014
20
30
40
50
60
70
80
90
III
IV
a Sin
h=IIIIV
VI
Integral
V
VII d=dw/2-VI
Tabel III 9
Dan harga harga h dan d untuk bermacam macam sudut oleng
dapat oleng dapat kita gambarkan lengkung lengan stabilitas statis dan
lengkung lengan stabilitas dynamis.
1.3. Langkah perhitungan Stabilitas
1.3.1. Metode Krylov
Dalam pengerjaan metode ini ada beberapa langkah perhitungan,
diantaranya:
1. Perhitungan LWT kapal dan titik berat bagian LWT kapal,
sehingga akan di dapat sarat kapal kosong.
2. Perhitungan Ya dan Yb.
3. Perhitungan Volume tangki.
4. Penentuan kondisi dan grafik LC
1.3.2. Metode Software Maxsurf
Metode numeric yang di gunakan adalah dengan menggunakan
software Hydromax. Tahapan tahapan pengerjaannya adalah:
1. Pembuatan model.
2. Pembuatan input tangki.
3. Penentuan loadcase.
4. Penentuan sudut oleng.
5. Running stabilitas analisis.
Kamal
21090111120014
12