J3E113020
Nidya Azetvica
J3E113017
Putri Balkhis
J3E213109
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Studi
Kelayakan Industri Pangan
Dalam penyusunan Laporan Analisis Studi Kelayakan industri Pangan,
kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini kami ucapkan
terimakasih. Laporan ini telah disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Penyusunan Kelayakan Industri Pangan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan menjadi referensi bagi pembacanya. Dalam pembuatan laporan ini masih
banyak kekurangannya, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
Page | 1
EXSECUTIVE SUMMARY
Pada era globalisasi yang semakin maju dan banyaknya pesaing di dunia
bisnis serta gaya hidup masyarakat yang lebih modern, produsen dituntut untuk
menciptakan produk dari makanan khas daerah menjadi kudapan yang lebih
modern dan praktis. Salah satu produk makanan khas atau tradisional adalah
bakpia. Bakpia adalah makanan yang teruat dari campuran kacang hijau dengan
gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Bakpia cukup terkenal di
daerah Yogyakarta.
Walaupun bakpia terkenal di daerah Yogyakarta, namun perusahaan
Papapia menginovasi bakpia menjadi kudapan yang lebih modern dan memiliki
banyak varian rasa. Hal tersebut membuat Papapia menjadi oleh-oleh khas Bogor.
CV Nabani akan menginovasi Papapia menjadi PaDePia dengan tambahan toping
motion diatasnya dan perubahan ukuran, serta kemasannya. Kue PaDePia juga
merencanakan pemasaran yang lebih spesifik baik dari target pasar, segmen pasar,
4P (produk, tempat, promosi, harga), positioning, pesan dan jalur distribusinya.
Target pasar diantaranya wisatawan dan seluruh masyarakat. Positioning dari kue
PaDePia yaitu Papa Pulang, Dedek Mama Senang, PaDePia rebutan anak istri.
Placement Cemilan di keseharianmu dan selalu ada di buah tanganmu.
Page | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
EXSECUTIVE SUMMARY .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1.
1.2
Tujuan ....................................................................................................... 2
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
5.2.
5.3.
6.2.
7.2
7.3
7.4
7.5
Analisis Sensitvitas................................................................................. 44
Page | 4
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Page | 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Kue pia merupakan salah satu cemilan makanan yang cukup digemari oleh
masyarakat, mulai dari pia kering, pia basah, pia original bahkan hingga pia
dengan variasi isi berbagai rasa. Pia atau Bakpia cukup terkenal di daerah
Yogyakarta, bahkan menjadi makanan ciri khas daerah Yogyakarta. Bakpia yang
ada di Yogyakarta terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang
dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Memiliki tekstur yang sedikit basah
dan padat antara isi dan kulit.
Selain itu di kota Bogor ini terdapat suatu industri kue pia yang sudah
cukup terkenal dan telah menjadikan produknya sebagai oleh-oleh khas kota
Bogor bagi para pengunjung dari berbagai daerah. Industri kue pia ini yaitu
PapaPia.
Papapia merupakan makanan hasil inovasi dari pia yang biasanya. Papapia
menawarkan berbagai macam varian rasa, seperti coklat, keju, kacang merah,
kacang hijau, dan durian. Selain itu tekstur kulit dari Papapia lebih crunchyatau
lebih renyah dibandingkan dengan kue pia pada umumnya.
Page | 6
1.2
Tujuan
Penyusunan analisis kelayakan pada industri Papapia bertujuan untuk
mengetahui kelayakan produk kue pia dengan menggunakan metode Break Event
Point, Pay Back Period, Net Present value, Internal Rate of Return dan analisis
sentivitas
Page | 7
BAB II
ASPEK PRODUK
Kue pia merupakan salah satu cemilan makanan yang cukup digemari oleh
masyarakat, mulai dari pia kering, pia basah, pia original bahkan hingga pia
dengan variasi isi berbagai rasa. Selain itu di kota Bogor ini terdapat suatu industri
kue pia yang sudah cukup terkenal dan telah menjadikan produknya sebagai oleholeh khas kota Bogor bagi para pengunjung dari berbagai daerah. Industri kue pia
ini yaitu PapaPia.
Untuk memperluas daerah pemasaran dan memberi kesan produk kue pia
yang unggul serta berkualitas maka perlu adanya berbagai inovasi maupun
modifikasi produk.
Spesifikasi produk merupakan suatu peluang yang diambil dari
ketertarikan kebutuhan konsumen berdasarkan kuisioner serta untuk melihat
kondisi pesaing berdasarkan pada pengetahuan teknis. Kebutuhan merupakan
sesuatu yang diinginkan dan diapresiasi oleh konsumen. Sedangkan spesifikasi
merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas dari suatu produk dan yang membuat
produk kue pia nantinya akan tampak berbeda dari produk pia yang lain.Dalam
rangka meningkatkan kualitas produk serta bertahan dalam persaingan pasar
Page | 8
diperlukan suatu spesifikasi sebagai suatu acuan dalam memproduksi produk kue
pia, spesifikasi kue pia PapaPia yang kami modifikasi adalah sebagai berikut:
mampu unggul dari kue pia lainnya. Karena inovasi kue pia yang beraneka ragam
rasa serta kualitas mutunya terjaga.Untuk mempertahankan kualitas mutu serta
ketertarikan konsemen terhadap inovasi yang diberikan maka kami mencoba
untuk membuat berbagai inovasi baru dan meningkatkan mutu produk pia
tersebut.
Untuk memilih inovasi yang lebih prospektif, maka digunakan metode
analisis SWOT (Strength,Weakness, Opportunity, Threat) . Teknik ini dibuat oleh
Albert Humphrey yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaanperusahaan Fortune 500. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun
eksternal suatu organisasiyang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk
merancang strategi danprogram kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap
faktor kekuatan(Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis
eksternal mencakupfaktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threath).
Berdasarkan keempat aspek tersebut akan dikombinasikan antara aspek faktor
internal dan aspek faktor eksternal. Hasil kombinasi tersebut memberikan
informasi dan strategi dalam berwirausaha untuk mengembangkan kedua produk
tersebut. Hasil analisis SWOT yang kami laksanakan di industri kue pia PapaPia
dapat dilihat pada tabel berikut:
Page | 9
Faktor Internal
(S) Strengths
(W)
(Kekuatan) :
Weaknesses(Kelemahan) :
besar
5. Memanfaat media
dan pengalaman di
bidang pangan
sebagai pemasaran
produk
6. Terdaat bahan baku
yang di import
7. Memiliki pekerja yang
cukup banyak
8. Produksi sudah cukup
banyak
Faktor Eksternal
9. Tempat strategis
10.
Terkenal di
pasaran
11.
Adanya
pengakuan terhadap
merk
(O)
Melakukan inovasi
Menetapkan pemasok
Opportunities(Kesempatan)
penampilan dengan
memenuhi kebutuhan
mempertahankan
baik.
kualitas produknya.
lebih kompetitif.
2. Memberikan rasa yang
Page | 10
(T) Threats
(Ancaman) :
seluruh karyawan
untuk mampu
bebas
berbahasa dalam
2. Tersedianya produk
menghadapi sistem
pasar bebas.
Dari analisa SWOT tersebut kami juga menentukan strategi yang terpilih
berdasarkan permasalahan hasil analisa SWOT. Strategi yang kami ambil sebagai
acuan analisa kelayakan industri kue pia PapaPia adalah :
Tabel 2. Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Faktor Internal
(S) Strengths
(W) Weaknesses
(Kekuatan)
(Kelemahan)
Faktor Eksternal
S-O
Melakukan
(O) Opportunities
bentuk, ukuran
(Kesempatan) :
penampilan
harga
murah
W-O
inovasi Menetapkan
dan
dengan
pemasok
kebutuhan
serta
mempertahankan kualitas
baik.
produknya.
Page | 11
S-T
W-T
seluruh
(Ancaman) :
untuk
karyawan
mampu
sistem
pasar bebas.
Produk PapaPia merupakan kue pia yang sudah terkenal dengan mutu yang
cukup baik dan branded di kalangan masyarakat khususnya di daerah Bogor.
Inovasi dari PapaPia ini tidak begitu mengalami perubahan dari segi rasa maupun
bahan baku karena PapaPia telah memiliki ciri yang khas dengan kualitas yang
cukup baik. Dalam inovasi terobosan yang diterapkan pada produk PapaPia ini
adalah penambahan variasi dari ukuran kue pia yang dibentuk menjadi lebih kecil,
penambahan topping emoticon krim blok coklat diatas kue pia, penambahan kulit
pia agar tidak terlalu tipis, pemberian warna kulit pia dan desain kemasan yang
dibuat lebih unik.
Ukuran pia pada produk sebelumnya yaitu besar dengan diameter 6cm,
inovasi akan diterapkan dengan tersedianya pia ukuran yang lebih kecil.
Pengecilan ukuran menjadi berdiameter 2,5 cm sehingga para konsumen dapat
mengonsumsinya sekali lahap.
Penambahan ketebalan kulit pia juga perlu diterapkan dalam produk
PapaPia ini. Ketebalan kulit pia akan sedikit ditambah. Untuk mempertahankan
kerenyahan produk PapaPia penambahan ketebalan kulit tidak dilakukan secara
signifikan. Kulit pia ditambahkan dengan cara membuat lapisan baru yang
langsung melapisi isi, sehingga bagian luarkulit pia tetap renyah.Tujuan dari
penambahan ketebalan kulit pia ini untuk melindungi tampaknya isi dari variasi
rasa apabila produk PapaPia mengalami kerusakan pada bagian kulitnya.
Inovasi lain yang diterapkan yaitu warna dari kulit pia yang berbeda-beda
sehingga mampu mencirikan varian isi kue pia didalamnya. Selain penambahan
warna dan ketebalan kulit pia, modifikasi produk PapaPia ini juga akan dilakukan
Page | 12
Gula
Telur
Garam
Mentega
Air
Keterangan
Warna
Kadar air
Tekstur
Mesh
Protein
Warna
Bentuk
Mesh
Kelarutan
Warna
Tinggi
Diameter
Warna
Bentuk
Mesh
Kelarutan
Warna
Bentuk
Tekstur
Kadar lemak
Bau
Putih
14%
Halus
0,2mm
12%
Putih
Kristal
0,5 mm
Tinggi
Coklat
4 cm
2-3 cm
Putih
Butiran halus
0,3 mm
Tinggi
Putih
Padat
Licin
5%
tidak berbau
Page | 13
Minyak Nabati
Kacang hijau
Talas
Keju
Kacang merah
Durian
Bubuk Coklat
Warna
Kejernihan
E. coli
Warna
Bau
Warna
Keadaan
Kondisi
Kondisi
Warna
Berat
Tekstur
Warna
Bau
Tekstur
Warna
Keadaan
Kondisi
Tekstur
Warna
Berat
Bentuk
Warna
Tidak bewarna
100% jernih
0
Kuning Keemasan
Tidak tenggik
Hijau tua
Bebas kutu, butiran utuh
Kering dan tidak lembap
Utuh
Putih keungguan
> 60 gram
Tidak lembek
Kuning pucat bersih
Tidak tenggik
Tidak lumer
Merah marun
Bebas kutu, butiran utuh
Kering dan tidak lembap
Tidak terlalu lembek
Kuning segar
>1 kg
Bulat, utuh
Coklat tua
Mesh
0.8
Bahan baku dalam pembuatan inovasi kue pia PapaPia masih sesuai dengan
resep pemiliki usaha. Bahan baku tersebut dominan didapatkan dari agen
kepercayaan pemilik usaha yang berada di daerah Bogor. Sedangkan untuk keju
chedar pemilik memasok kebutuhan bahan tersebut import dari luar negeri.
Untuk bahan baku yang digunakan dalam modifikasi produk PapaPia ini,
diperlukan coklat blok dan penambahan jumlah bahan baku dari bahan
sebelumnya berupa tepung terigu, minyak nabati, mentega, telur, gula pasir dan
garam untuk menciptakan struktur kulit pia yang lebih padat.
B. Proses Produksi
Kue PapaPia ini diproduksi oleh perusahaan PapaPia dengan nama produksi
DiNaSa Pastry Bogor. Proses pembutnan kue pia ini meliputi dari pembuatan
adonan kulit dengan pencampuran di varimixer hingga kalis, pemasakan adonan
Page | 14
untuk isian, mengisikan adonanan ke kulit pia dan mengoven pada suhu tertentu.
Untuk membuat kulit kue pia, bahan yang harus dicampurkan adalah tepung
terigu protein sedang, minyak nabati, air, gula halus, garam dan mentega. Agar
hasil dari kulit pia bertekstur lebih padat maka penambahan tepung terigu
dilebihkan dari komposisi semula.
Memodifikasi kulit pia dengan pemberian warna sesuai karakteristik
isiannya dilakakukan dengan penambahan pewarna yang bersifat alami. Pewarna
yang digunakan yaitu daun suji untuk isian kacang hijau, rosella untuk isian
kacang merah, talas ungu untuk isian talas, kulit jeruk lemon untuk isian durian
dan keju dan coklat untuk isian coklat. Agar bahan alami yang digunakan dapat
mempengaruhi kulit pia, maka bahan pewarna tersebut dilakukan maserasi
sehingga didapatkan filtratnya. Kemudian filtrat yang dihasilkan, ditambahkan
kedalam adonan sebagai pengganti sebagian air.
Penambahan pewarnaan alami dilakukan dengan seminimal mungkin agar
tidak begitu merubah cita rasa dari kulit pia. Warna yang akan ditampakkan oleh
kulit pia nantinya tidak akan begitu mencolok.
Untuk isi kue PapaPia disediakan berbagai variasi rasa, yaitu kacang hijau,
kacang merah, talas, coklat, keju dan durian sehingga dalam pembuatan isinya
akan berbeda resep. Resep pembuatan isi pia mengunakan komposisi yang telah
ditetapkanoleh produksi DiNaSa Pastry. Sehingga dalam inovasi ini untuk
masalah resep tidak ada perubahan.
Dari segi penampilan, selain perubahan warna pada kulit pia juga diberi
perlakuan dengan memberi topping emoticon pada bagian atas kue pia. Topping
dilakukakan dengan pemberian coklat blok yang dilelehkan membentuk pola
emoticon berbagai ekspresi. Untuk semua variasi rasa tetap digunakan coklat
blok. Pemberian topping emoticon hanya dilakukan pada kue pia berukuran besar
/ 6 cm, sedangkan kue pia berukuran kecil/ 2,5 tidak diberikan topping emoticon.
C. Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu produk dimulai dari pemeriksaan mutu bahan baku saat
bahan-bahan akan diambil. Kontrol mutu bahan baku juga menjadi tanggung
Page | 15
D. Pengemasan
Dalam penggunaan kemasan, produk PapaPia PT DiNaSa Pastry telah
menggunakan3 jenis kemasan, yaitu kemasan primer, kemasan sekunder dan
kemasan tersier. Kemasan primer merupakan kemasan yang melindungi kue pia
langsung. Pada produk ini digunakan plastik HDPE (High Density Poly Ethilene)
untuk membungkus setiap bulatan kue pia.
Untuk kemasan sekunder digunakan kertas karton yang dibentuk box
berukuran 16x12x6,5 cm dengan model dapat terbuka kesamping. Kemasan
karton ini mampu diisi 8 bulatan kue pia ukuran 6 cm yang telah terbungkus
plastik HDPE.Pada tahap modifikasi kemasan, digunakan kemasan kertas karton
yang dibentuk box dan dapat dibuka dari samping. Ukuran kemasan box diubah
menjadi adalah 8 x 8 x 17 cm. Untuk kue pia ukuran besar mampu dikemas
dengan isi tiap boxnya 6 pcs, sedangkan untuk ukuran pia yang kecil dapat diisi
12 pcs/box. Modifikasi lain pada kemasan sekunder yaitu dilakukan desain layout
kemasan. Setiap variasi rasa isian digunakan desain layout yang berbeda sesuai
karateristik jenis isian pia.
Pada kemasan tersier produk PapaPia, PT DiNaSa mengunakan plastik PVC
yang dibentuk melekat rapat pada kemasan box. Ketiga kemasan ini
digabungkan untuk memberi efek melindungi produk sehingga produk mampu
mempertahankan umur simpannya.
Setelah mengetahui teknik pengemasan yang diterapkan pada produk PapaPia
yang sudah cukup baik, maka untuk modifikasi kemasan tetap mengunakan
bahan pengamas sebelumnya. Perubahan kemasan dilakukan pada ukuran box
dan desain layout kemasan box.
Page | 16
Page | 17
Page | 18
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Seiring berkembangnya suatu daerah maka akan memicu timbulnya aneka
ragam hal yang mencirikan keunikan daerah tersebut.Makanan merupakan salah
satu hal yang sering diincar masyarakat maupun wisatawan untuk dijadikan buah
tangan setelah berkunjung ke suatu daerah. Semakin banyak hal yang unik dan
dapat dijadikan oleh-oleh, maka akan menambah nilai keunggulan dari daerah
tersebut di mata masyarakat. Dengan kondisi demikian, perlu adanya inovasi
produk khusunya makanan yang mampu memikat wisatawan maupun masyarakat
sehingga layak dijadikan produk oleh-oleh yang khas dari kota tersebut yaitu kota
Bogor, Jawa Barat.
Produk kue pia PapaPia yang telah terinovasi oleh kami selaku CV Nabani
mempunyai ciri khas yang unik dengan kualitas rasa yang nikmat. Keunikan pia
yang termodifikasi ini mampu menjadikan produk sebagai makanan oleh-oleh
khas Bogor. Keunikan yang terdapat pada kue pia, berupa warna kulit pia yang
beraneka ragam, variasi isi kue pia dan adanya topping emoticon di atas kue pia.
Selain itu terdapat berbagai keunggulan yang dimiliki dari kue piamodifikasi
kami, diantaranya tidak digunakannya bahan pengawet, pewarnaan kulit pia dari
bahan yang alami, bahan-bahan yang digunakan berkualitas dan karakteristik kue
pia yang berbeda dari sebelumnya sehingga mampu memikat dan memberi
kepercayaan kepada masyarakat luas untuk mengonsumsinya dan mampu
bersaing di lingkup pasar.
Pengertian pasar (market demand) suatu produk menurut Kotler (2005),
yaitu jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu
dalam suatu daerah dan waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu serta
dalam suatu program pemasaran tertentu. Tujuan analisis pasar adalah mengetahui
seberapa luas pasar produk yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan
permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh konsumen
perusahaan.Sedangkan menurut Stanton Pemasaran, meliputi keseluruhan sistem
Page | 19
merencanakan
pemasaran yang lebih spesifik baik dari target pasar, segmen pasar, 4P (produk,
tempat, promosi, harga), positioning, pesan, dan jalur distribusinya. Perencanaan
pemasaran yang spesifik dari kue PaDePiaadalah sebagai berikut:
Nama produk : PaDePia
Profil
: CV. Nabani
Target pasar
Positioning
Placement
Produk
Produk kue pia yang telah kami inovasi kami memberi nama brand berupa
PaDePia. PaDePia merupakan singkatan dari Papa-Dedek Pia yang artinya Papa
yaitu pia ukuran besar yang merupakan nama produk asli dari industri PapaPia
dan Dede merupakan pia ukuran kecil. Sehingga pada pemasaran kue pia
Page | 20
modifikasi dari CV. Nabani ini tersedia kue pia dengan 2 jenis ukuran, besar dan
kecil. Dimana harga penjualannya sama hanya isiannya per pcs berbeda.
PaDePia yang kami jual memiliki keunikan tersendiri dari produsen kue pia
biasanya, yaitu dari segi warna kulit pia yang ditambahkan pewarna alami
sehingga menjadikan warna kulit pia lebih bervariasi, terdapat variasi warna
coklat, hijau muda, hijau kecoklatan, merah, ungu dan kuning. Keunikan lainnya
yaitu variasi rasa isian dan uniknya topping emoticon yang menghiasi bagian atas
kulit pia. Selain itu kemasan produk PaDePia sangat menarik dengan desain yang
mencirikan kota Bogor. Pembuatan produk kue pia ini sangat yang terkonsep
Dengan berbagai keunikan serta kualitas cita rasa yang dimiliki produk PaDePia
ini, menjadikan kue pia PaDePia sangat cocok dijadikan cemilan yang
menyehatkan dan berpotensi sebagai oleh-oleh khas Kota Bogor.
Promotion
Selain pembuatan produk kue pia yang terkonsep, kue pia juga harus
memiliki strategi dalam pemasarannya. Strategi pemasarannya terdiri atas
kekuatan yang dimiliki produk kue pia PaDePia baik dari kandungan gizi yang
lebih dari kue pia lainnya maupun mutu produknya. Selain itu, pembentukan
varian baru juga dapat menjadi salah satu strategi yang berpeluang untuk
menempatkan kue pia PaDePia di hati konsumennya.
Promosi merupakan faktor utama dalam pemasaran produk. Hal ini
disebabkan perlunya pengenalan awal pada produk yang tergolong baru di
kalangan masyarakat. Produk PaDePia dipromosikan dengan cara membuka kedai
di event-event pangan. Dalam memberikan kesan yang baik bagi konsumen
pemula, kami mengadakan launching brand PaDePia di ruko dan di outlet-outlet
pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bogor.Selain itu juga digunakan sistem jemput
bola, yaitu menawarkan produk langsung ke konsumen serta memberlakukan
sistem taster. Selain itu, digunakan media promosi
Page | 21
Harga/Price
Selain cara promosi yang strategis, faktor lain yang mempengaruhi
pemasaran dari suatu produk adalah harganya yang relatif terjangkau. Harga
merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk setiap produk
yang ditawarkan oleh perusahaan. Penentuan harga didasarkan atas perhitungan
biaya produksi yang ditambah dengan profit yang disesuaikan dengan harga
produk sejenis. Penentuan harga yang stabil juga merupakan salah satu strategi
yang dapat menjaga konsumen tidak berpaling ke produk lainnya.
Dalam produksi kue pia PaDePia ini, kami menjual dengan berbagai
karakteristik tetapi harganya tetap yaitu Rp 20.000,00.Harga ini lebih murah dari
harga PapaPia pada awalnya yang dihargai Rp 25.000,00. Harga yang kami
jadikan lebih murah ini bertujuan agar terjangkau oleh seluruh kalangan.
Walaupun harga jauh lebih murah akan tetapi ada penggurangan isian kue pia
pada inovasi kue kami. Setiap boxnya kami hargai Rp 20.000,00 dengan isian 8
pcs kue pia ukuran kecil dan 4 pcs ukuran besar.
Placement / Distribution
Aspek selanjutnya yang mempengaruhi pemasaran suatu produk adalah
pemilihan lokasi yang tepat dan strategis. Lokasi yang strategis memiliki
keunggulan tersendiri dalam menjalankan suatu usaha. Lokasi yang mudah
dijangkau cenderung memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk
sehingga meningkatkan daya jual dari suatu produk. PaDePia memiliki lokasi
strategis yang dipilih untuk lokasi pemasaran, diantaranya di Jl. Dalurung I No.16
Bantarjati, Bogor Jawa Barat. Selain menetap di lokasi tersebut, PaPaPia juga di
pasarkan di outlet-outlet pusat oleh-oleh khas kota Bogor yang telah bermitra
sejak lama.
Dengan adanya produk modifikasi berupa PaDePia, kami ingin membuka
cabang penjualan kue pia PaDePiadi outlet kami dengan suasana yang lebih
nyaman, bukan hanya sekedar tempat atau pusat perbelanjaan oleh oleh khas
Bogor. Namun, kami ingin produk PaDePia dapat di konsumsi di tempat, dengan
motto Fresh from oven sehingga pelanggan yang sebelumnya hanya ingin
Page | 22
Page | 23
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
Aspek teknis dan teknologi yaitu suatu aspek yang berkaitan dengan
pemilihan lokasi proyek, jenis mesin atau peralatan lainnya yang sesuai dengan
kapasitas produksi, layout dan pemilihan teknologi yang sesuai. Hal ini sangat
penting di dalam aspek studi kelayakan bisnis. Aspek teknis merupakan aspek
yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara
teknis setelah proyek atau bisnis tersebut selesai dibangun. Berdasarkan analisis
ini, dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up
cost atau pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis pelaksanaan proses produksinya. Selain
kebutuhan, dapat digunakan untuk mengkaji kapasitas produksi, jenis teknologi
yang akan digunakan, lokasi pabrik, dan tata letak yang menguntungkan. Dari
perancangan tersebut, biaya pengadaannya akan tercipta dan mempengaruhi
strategi serta harga jual produk pada nantinya.
CV. Nabani akan membuat usaha penjualan kue pia dengan nama brand
yang berbeda yaitu PaDePia. Dengan adanya modifikasi dari produk sebelumnya
berupa PaPaPia, maka kami juga melakukan perubahan dari segi lainnya,
diantaranya lokasi penjualan, hal teknis dalam produksi dan penggunaan teknologi
yang diterapkan.
Dari segi lokasi penjualannya, produk kami PaDePia dipasarkan pada
jangkauan dan target yang lebih luas lagi dan untuk mewujudkan pemasaran yang
lebih luas maka teknis-teknis dalam produksinya perlu adanya peningkatan begitu
pula teknologi yang diterapkan untuk menunjang teknis produksi. Sehingga
adapun beberapa aspek teknis yang dilakukan.
Dibawah ini adalah penjabaran empat faktor yang mempengaruhi aspek
teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis PaDePia kue pia.
Page | 24
4.1
segmen pasar yang akan dibidik, sehingga dapat dilakukan pemilihan strategistrategi pemasaran yang tepat. Produk kue pia PaDePia, segmen pasar yang akan
dibidik yaitu masyarakat yang pola hidup mereka lebih mengarah kepada pola
hidup praktis, masyarakat yang cenderung menyukai cemilan, selektif dengan
makanan yang berbahan menyehatkan danpara wisatawan yang sedang
berkunjung di Kota Bogor.
Untuk segmentasi dari produk ini juga didasarkan pada keragaman produk
yang nantinya berpengaruh terhadap kriteria pembeli berdasarkan umur.
Contohnya seperti kue pia PaPaPia dibuat
dengan usia yang sudah dewasa karena ukurannya jauh lebih besar dan nama
produknya PaPaPia (yang artinya Pia Papa), Papa dimaksudkan sebagai orang
yang telah dewasa. Sedangkan untuk kue dengan jenis DeDePia lebih dikhusukan
pada anak kecil karena ukurannya yang lebih kecil dan nama produk DeDePia
(yang artinya Pia DeDe), DeDe dimaksutkan sebagai anak kecil. Tetapi
pembagian segmentasi ini tidak mempangaruhi pembeli dalam memilih produk
kami. Kesesuaian kebutuhan, rasa ingin mencoba maupun daya tarik dari salah
satu produk kita yang dikiranya lebih unggul akan lebih mempengaruhi pemilihan
varian produk kami.
Pada umumnya target yang diincar dari produk kami ini adalah semua
kalangan dikawasan bogor, baik penduduknya maupun wisatawan yang sedang
berada di Kota Bogor. Tidak lupa juga dilakukukan positioning terhadap produk
kami. Dengan adanya positioning yang kuat maka akan meningkatkan nilai
produk tersebut. Untuk produk kue pia, kami memposisikan bahwa kue pia ini
praktis, sehat karena bahan-bahan yang digunakan berkualitas dan unik. Sehingga
kami memberikan tag-line pada kue pia ini Papa Pulang, Dedek Mama Senang,
PaDePia rebutan anak istri
Page | 25
A.
Lokasi
Dalam mendirikan tempat usaha, salah satu faktor yang mempunyai
pengaruh yang besar adalah pemilihan lokasi yang tepat. Dimana lokasi yang
strategis atau berada di lingkungan keramaian dapat meningkatkan hasil penjualan
menjadi lebih oiptimal. Berbanding lurus dengan pemasukan yang tinggi, lokasi
yang strategis juga memerlukan biaya yang tinggi pula misalnya untuk menyewa
sebuah ruko atau membeli tanah dan bangunannya.
Adapun CV Nabani yang merupakan perusahaan yang memproduksi produk
kue pia PaDePia juga menaruh perhatian lebih pada lokasi penjualannya.
Berdasarkan survei di daerah bogor, CV Nabani memutuskan untuk menggunakan
lokasi yang sama untuk ruang produksi dan pemasaran atau display. Hal ini
dilakukan dengan alasan konsumen agar dapat menikmati kue pia langsung dari
lokasi produksi sehingga sesuai motto fresh from the oven efisensi dalam produksi
dan pemasarannya. Kedua lokasi tersebut (produksi dan pemasaran) berada di
daerah Jl. Dalurung I, No 16, Bantarjati, Bogor. Hanya saja pendistribusian
produk kue pia juga dilakukan di daerah penjualan yang lebih luas lagi. Untuk
lokasi produksi dan tempat pemasaran utama produk PaDePia dilakukan di sebuah
rumah toko.
Pemilihan lokasi Jl. Dalurung I, No 16, Bantarjati dikarenakan lokasinya
yang cukup strategis di Bogor. Selain itu, Bantarjati juga merupakan salah satu
daerah tujuan kuliner di Bogor karena keaneka ragaman makanannya. Faktorfaktor tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan CV Nabani untuk menghasilkan
pendapatan yang optimal. Pemasaran kue pia PaDePia juga di lakukan di berbagai
outlet-outlet di daerah yang strategis. Daerah yang strategis tersebut merupakan
daerah yang dekat dengan jalan akses dari berbagai arah dan juga tempat yang
sekiranya mudah disinggahi oleh kalangan muda untuk berkumpul menikamati
suatu jajanan. Hal ini kami pilih, karena tujuan dari target pembeli adalah
pengunjung luar kota, maka tempat penjualan harus memudahkan mereka untuk
menemukan outlet kami.Outlet-outlet produk PaDePia akan tersebar di beberapa
titik wilayah Bogor, agar jangkaun pemasaran lebih luas dan lebih dekat dengan
masyarakat.
Page | 26
B.
karena mampu menunjang produksi produk kue pia itu sendiri. Produksi kue pia
terbilang tidak mudah sehingga diperlukan teknologi dan peralatan yang mampu
menunjang dan meminimalisir kegagalan dari pengolahannya. Hal ini membuat
pemilihan jenis teknologi dan peralatan harus memiliki kriteria tertentu yang
meliputi ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang
digunakan dan kesesuaian teknologi dan peralatan dengan SDM. Adapun
pemilihan alat tersebut dikelompokkan antara lain, peralatan produksi seperti
Oven, Mixer, timbangan, loyang, lemari pendingin dan kompor pemasakan.
Pada proses pembuatan kue pia peralatan yang digunakan berdasarkan alur
pembuatannya. Dalam proses pembuatannya terdapat beberapa tahapan teknologi
yang telah sesuai. Teknologi tersebut diantaranya pemasakan isian menggunakan
kompor, pencampuran adonan yang menggunakan mixer dan pemanggangan
menggunakan oven.
Page | 27
Jumlah unit
Kapasitas
yang dibeli
(buah)
Harga satuan
(Rp)
20 Loyang
30.000.000
12,5 kg
2.000.000
5.000.000
1.000.000
1.000.000
Kegunaan
Oven besar
Mencampurka bahan
agar menjadi adonan
Varimixer
Teflon
150 kg
Timbangan
Stanless
steel
Tempat untuk
menyimpan bahan baku
Lemari pendingin
d = 36 cm
Rp. 40.000,00
Digunakan sebagai
wadah bahan
2 lusin, 2
15.000, 15.000 ,
Mengecilkan ukuran
Page | 28
lusin, 4 buah,
10.000, 10.000,
4 buah, 4
10.000
bahan
buah
Mengecilkan ukuran
Parutan
2 buah
Rp. 3000,00
Spatula
3 buah
Rp. 7000,00
Piring
12 buah
Rp. 3000,00
Gunting
2 buah
Rp. 7000,00
Untuk menggunting
Kuas oles
3 buah
Rp. 4000,00
Sendok
1 lusin
Rp. 1500,00
Talenan
2 buah
Rp. 20.000
2 pasang
Rp. 5000,00
6 buah
Rp. 3000,00
Sarung tangan
(cempal)
Serbet
Alat kebersihan
C.
Rp. 100.000
bahan
Membantu mengambil
bahan
Digunakan sebagai
wadah
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan jumlah produksi yang seharusnya diproduksi
direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan sesuai dengan
permintaan pasar. Perencanaan kapasitas produksi ditetapkan berdasarkan
proyeksi jumlah permintaan kuePapapia. Disamping itu perencanaan kapasitas
produksi yang baru juga didasarkan pada kapasitas peralatan yang sudah ada
sehingga diperoleh kapasitas optimal produksi tanpa harus menambah jumlah
peralatan yang sudah ada.
Page | 29
Sehinggga, jumlah produksi total per tahun yaitu 30.000 box / tahun
Agar rencana yang telah disusun berjalan lancar, perlu diperhatikan alat dan
peralatan yang memadai, kapasitas produksi juga harus ditunjang dengan tenaga
kerja yang terampil, cekatan, ulet, dan disiplin. Faktor lainnya yang diperhatikan
adalah kemampuan finansial, manajemen serta menerima adanya perubahan
teknologi yang terjadi dewasa kini.
D.
Layout
Penentuan layout merupakan penentuan dari keseluruhan tata letak fasilitas
Page | 30
outlet CV. Nabani dan terdapat pula tempat kasir. Pada ruang produksi terdapat
berbagai plot tempat pengolahan untuk produksi diantaranya pembagian plot
ruangan pengolahan yang telah disesuaikan dengan urutan proses pengolahan dan
dilengkapi tempat sarana pencucian peralaatan dan toilet. Untuk lebih detailnya
kami telah membuat gambaran layout tempat usaha kami sebagai berikut :
Keterangan
Ruang A
Ruang B
: Ruang produksi
B1
B2
B3
B4
B5
: Tempat pengovenan
B6
: Tempat pengemasan
B7
: Tempat pencucian
: Toilet pekerja pria
: Toilet pekerja wanita
Page | 31
E.
Ruang C
: Ruang pemasaran
C1
C2
: Kasir
komponen yang tidak terpakai/rendemen. Pada produksi kue pia ini, dari bahan
yang digunakan maka menyisakan rendemen berupa cangkang telur, serbuk
tepung yang mungkin tercecer, serpihan platik pembungkus dan air bekas
pencucian peralatan. Berdasarkan limbah atau lebih tepatnya adalah kotoran,
maka hasil rendemen tersebut tidaklah terlalu berbahaya terhadap lingkungan.
Untuk menanggulangi kotoran tersebut kami lakukan dengan cara membuang
pada tempat sampah sesuai jenisnya antara sampah organik dan non organik.
Selanjutnya sampah tersebut akan terkumpul di petugas kebersihan setempat
untuk di daur ulang maupun dikembalikan ke alam.
Page | 32
BAB V
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUASIA
Manajemen dan sumber daya manusia adalah salah satu faktor essensial
yang harus diperhatikan dalam mendirikan sebuah industri. Suatu industri atau
perusahaan yang sukses berarti telah mampu mengatur segala aspek dengan baik.
Terkadang, manajemen yang baik dilakukan dengan berbagai cara yang aneh dan
irasional. Tetapi, dalam dunia bisnis hasil manajemenlah yang terpenting. Aspek
manajemen dan SDM merupakan faktor pembeda industri menengah-besar
dengan industri kecil. Berdasarkan survei, industri menengah dan besar harus
memperhatikan penyusunan pengorganisasian yang tepat, keuangan, administrasi,
pembukuan dan pemasaran yang baik. Dibawah ini adalah uraian dari aspek
manajemen dan sumber daya manusia.
5.1
Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu atribut yang timbul jika ada suatu
organisasi. Begitu pun dengan CV Nabani, yaitu sebuah industri yang berada
dibawah suatu pimpinan atau kepala usaha. Struktur organisasi yang jelas mampu
membuat para pekerja mengetahui dengan jelas letak keberadaannya. Selain itu,
pimpinan atau manajer umum dapat mengetahui pekerja yang bertanggung jawab
di setiap divisinya atau disebut dengan manajer. Berikut adalah struktur organisasi
CV Nabani produk PaDePia:
Pemilik
Supervisor
Karyawan
Keuangan dan
Kasir
Pelayan
Page | 33
Jabatan
Pemilik
Supervisor
Karyawan
Kasir
Deskripsi Tugas
Merencanakan usaha, berhak mengatur segala
kepengurusan di tempat perusahaan, melakukan
distribusi produk ke berbagai cabang mitra, mengontrol
dan mengecek kondisi bahan, barang, proses produksi
serta menjaga kualitas produk jadi.
Mengontrol jalannya proses produksi. Bertanggung
jawab untuk hasil, jumlah, dan mutu produk. Serta
kinerja karyawan.
Mengolah bahan dari awal hingga produk siap di jual
Mengelola keuangan dari produk yang laku terjual dan
bertanggung jawab terhadap keuangan usaha.
Melayani pembeli, bertanggung jawab atas kepuasan
Pramusaji
Jabatan
5.2
Jumlah
Pemilik
Supervisor
1 orang
1 orang
Karyawan
4 orang
Kasir
1 orang
Pramusaji
1 orang
Keterangan
Manajemen perusahaan
Mengontrol
Sortasi bahan
1 orang
Produksi
2 orang
Packaging
2 orang
Berada di ruko penjualan
Melayani di tempat ruko
penjualan
UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
Page | 34
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat
(Wikipedia, 2012). Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja juga
dibedakan berdasarkan kualitasnya adalah tenaga kerja terdidik, terampil, dan
tidak terdidik. CV Nabani sendiri memiliki kriteria dalam memilih sumber daya
manusia yang ingin dipekerjakan. Hal ini dilakukan karena tiap bagian atau divisi
memiliki klasifikasi kesulitan yang berbeda-beda. Pemberian persyaratan yang
tepat dengan tipe pekerjaan merupakan cara yang mampu mendukung
peningkatan
reputasi
suatu
industri.
Misalnya,
dengan
lebih
banyak
memperkerjakan pekerja yang terdidik lebih baik daripada pekerja tidak terdidik.
Selain reputasi, adanya inovasi di setiap divisi mampu membuat suatu industri
menjadi lebih berkembang. Dibawah ini adalah tabel klasifikasi dan persyaratan
sumber daya manusia yang diserap oleh CV Nabani dalam pengelolaan industri
PaDePia :
Tabel 7.Klasifikasi, persyaratan dan job desk staff serta karyawan sesuai sumber daya manusia
Bagian
Kasir
Supervisor
Karyawan
Spesifikasi Karyawan
D3 Manajemen/ Akuntansi
Soft skill pembukuan
Pandai mengatur waktu
Teliti
Disiplin
Menguasai excel
Sistematis
Jujur
Minimal D3 Teknologi Pangan
Teliti
Mengerti dalam teknis pengolahan dan
peralatan yang digunakan
Soft skill dalam identifikasi mutu produk
yang baik
Minimal Lulusan SMA/SMAK sederajat
Disiplin
Berpengalaman
Cekatan.
Bersih
Page | 35
Pramusaji
Page | 36
5.3
suatu bisnis adalah aspek keuangan, administrasi, dan pembukuan. Ketiga hal
tersebut berada dalam satu ruang lingkup yaitu finansial. Dimana aspek ini sangat
berperan penting dalam pendirian dan perkembangan suatu industri atau bisnis.
Keuangan adalah sebuah lingkup yang mempelajari cara seseorang, bisnis, dan
organisasi mengatur, mengalokasikan dan menggunakan sumber daya keuangan
dari waktu ke waktu dengan memperhatikan resiko-resiko dalam proyek mereka.
Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan
dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut. Fungsi
manajemen keuangan dapat dibagi menjadi 2 yaitu untuk mengatur panggunaan
dana ( investasi ) dan untuk mengatur pemenuhan kebutuhan dana ( pendanaan ).
Untuk mengetahui kemana saja dana yang dikeluarkan maka harus juga dibuat
laporan keuangan. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Pembukuan
Page | 37
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dimaksudkan agar pengeluaran akibat upah
pekerja tidak melebihi keuntungan yang diperoleh (rugi). Pada dasarnya, setiap
pekerja ingin memperoleh upah yang tinggi dan berbanding terbalik dengan
keinginan pemilik usaha.
CV.Nabani merupakan industri kue piayang inovatif dan bermutu baik
yang berada di daerah Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini juga memiliki pengaruh
dengan upah yang harus dibayarkan terhadap pekerja. Hal ini didasarkan, karena
setiap daerah atau kota memiliki taraf kebutuhan hidup layak yang berbeda
sehingga upah minimum kotanya pun berbeda. Dalam Surat Keputusan Gubernur
No 561/kep.1405 bangsos/2012 terdapat 17 kabupaten/kota yang memiliki UMK
diatas dan sama dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), salah satunya adalah
Kota Bogor.
Manajer keuangan CV. Nabani menggunakan sistem upah gabungan
antara sistem kesatuan hasil dan premi. Sistem gabungan ini dilakukan dengan
alasan ingin memberikan kenyamanan untuk pekerja agar meningkatnya
produktivitas dari pekerja. Manajer keuangan bertugas menentukan dan mengatur
jumlah uang per bulan yang harus dikeluarkan untuk menggaji para staff dan
karyawan CV.Nabani. Berdasarkan jumlah staff dan karyawan atau tenaga kerja
yang ada dalam CV.Nabani, minimal jumlah biaya yang harus dikeluarkan atau
diberikan untuk menggaji para staff dan karyawan adalah sebesar
Rp
27.600.000,00. Adapun pembagian dan rincian upah untuk pekerja adalah sebagai
berikut :
Tabel 8. Perincian Gaji Tenaga Kerja
Tenaga kerja
a. Gaji pimpinan
b. Gaji Supervisor
c. Gaji Karyawan
d. Gaji Manajer keuangan / kasir
e. Gaji Pramusaji
Jumlah
1
1
12
1
1
Gaji / bulan /
orang
Rp 6.000.000
Rp 2.000.000
Rp 1.200.000
Rp 8.00.000
Rp 800.000
Page | 38
BAB VI
ASPEK YURIDIS
Suatu bisnis atau usaha tidak hanya memerlukan manajemen yang baik, dan
yang juga penting dalam memulai usaha adalah status administrasi dalam
hukumnya. Dengan adanya kejelasan dari hukum, suatu bisnis lebih memberikan
kenyamanan baik bagi penjual, pembeli maupun bagi mitra kerjanya. Aspek
yuridis merupakan aspek yang memberi jaminan keamanan dalam segi hukum
sehingga kepercayaan terjalin dengan baik antara pemberi saham dan pelaksana
usaha. Contoh legalitas hukum di industri adalah pendaftaran pendirian BPOM,
LPOM MUI, SIUP, P-IRTdan sebagainya.
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) /Badan POM adalah sebuah
lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan
makanan di Indonesia. Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang
efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produkproduk dengan tujuan melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan
konsumennya baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk itu telah dibentuk
Badan POM yang memiliki jaringan nasional dan internasional serta kewenangan
penegakan hukum dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi.
LPOM MUI / Sertifikat Halal adalah fatwa tertulis dari MUI yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari'at Islam sehingga
memberikan kepastian status kehalalannya, mengurangi tingkat kewaspadaan
konsumen muslim terhadap beberapa makanan serta tercantumnya HALAL di
kemasan prduk.
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) adalah surat izin untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi,
persekutuan maupun perusahaan perseorangan yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili
perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Page | 39
P-IRT
yang utama bagi produk pangan yang beredar di Indonesia. Hal ini dipengaruhi
oleh suku, budaya dan kemayoritasan masyarakat muslim di Indonesia. Dengan
adanya sertifikat halal oleh MUI, konsumen menjadi lebih percaya dan loyal
terhadap produk PaDePia. Untuk produk Papapia sebelumnya telah mendapatkan
sertifikasi halal pada tanggal 16 juli 2011 yang dikeluarkan MUI Jawa Barat yang
terletak di Bandung. Nomor sertifikat halal PaPaPia ini yaitu 01201058650711.
Untuk memperoleh sertifikat halal LPPOM MUI tersebut perusahaan harus
memenuhi aturan sebagai berikut:
Siapkan sistem jaminan halal (buku panduan penyusunan sistem jaminan halal).
Page | 40
6.2
Page | 41
usaha dibidang Perdagangan Barang atau Jasa di Indonesia sesuai dengan KLUI
Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia. CV Nabani wajib memperoleh SIUP
karena merupakan salah satu persyaratan wajib bagi badan usaha yang melakukan
kegiatan usaha perdagangan (dalam hal ini adalah objek perdagangan adalah kue
pia). Adapun prosedur atau langkah-langkah dalam memperoleh SIUP (Surat Izin
Usaha Perdagangan) di wilayah kota Bogor adalah sebagai berikut:
Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M- DAG/PER/9/2007 tentang
Penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan
2. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-DAG/
PER/9/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 36/M-DAG/PER/ 9/2007;
3. Peraturan daerah Kota Bogor No. 10 Tahun 2004
4. Peraturan daerah Kota Bogor No. 11 tahun 2004
5. Peraturan daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2008
Persyaratan Pengajuan SIUP:
1. Mengisi formulir permohonan yang ditandatangani oleh pemohon diatas
materai Rp.6000,- dengan stempel/cap perusahaan.
2. Fotocopy KTP pemilik/pengurus/penanggungjawab yang masih berlaku
3. Pas photo ukuran 3x4 2 lembar
4. Fotocopy NPWP perusahaan
5. Surat Keterangan Domisili Usaha yang diketahui oleh Kecamatan
6. Surat Kuasa bila pengurusan di kuasakan (bermaterai Ro. 6000 ) dan
fotocopy KTP yang diberi kuasa.
7. Fotocopy Surat Izin Gangguan/HO
8. Fotocopy Akta Notaris (PT,CV)
9. Fotocopy kartu kuning (pedagang dalam pasar)
Biaya Pendaftaran:
1. Pemohon Baru Rp. 0,-
Page | 42
2. Daftar Ulang SIUP Kecil Rp. 100.000,3. Daftar Ulang SIUP Menengah Rp. 150.000,4. Daftar Ulang SIUP Besar Rp. 300.000, Prosedur Pembuatan SIUP
Pemohon datang ke loket UPT mengambil dan mengisi formulir.
Pemohon menyerahkan formulir ke loket UPT yang sudah diisi dan disertai atau
dilampiri syarat teknik dan administrasi secara lengkap dan benar.
Page | 43
BAB VII
ASPEK FINANSIAL
Finansial adalah salah satu aspek utama yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu bisnis dianggap layak bersaing. Dalam aspek ini digunakan
cara menganalisa usaha dari segi keuangan melalui keputusan pengalokasian
sumber daya yang terbatas dalam peluang yang ada sehingga mampu
menghasilkan keuntungan yang maksimal (Anonim,2010). Aspek finansial ini
juga mengkaji beberapa perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk modal tetap
dan modal kerja dalam tiga bulan sebelum produksi. Selain itu, pembiayaan yang
terstruktur, dan perhitungan biaya, harga jual, laba atau keuntungan, BEP,
keuntungan bersih serta jangka waktu balik modal.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, CV. Nabani juga melakukan analisis pada
segi finansial untuk mengetahui kelayakan dari bisnisnya sendiri. Dibawah ini
adalah beberapa rincian yang diperoleh utuk menganalisis kelayakan bisnis CV.
Nabani
.
7.1
a) Suku bunga
: 10%
Page | 44
Bahan
Tepung terigu
Gula
Garam
Telur
Mentega
Krim Coklat
Kacang hijau
Talas
Kacang merah
Keju
Choco chips
Jumlah
10 kg
10 kg
500 gram
8 kg
2 kg
4 kg
4 kg
4 kg
4 kg
4 kg
1 kg
c) Harga jual
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Harga
100.000
100.000
1.000
120.000
38.000
100.000
40.000
40.000
80.000
180.000
20.000
:
Tabel 10. Perencanaan Harga Jual Produk PaDePia
Jenis pia
Pia ukuran kecil
Pia Ukuran besar
Jumlah pcs/box
8
4
Harga
Rp 20.000
Rp 20.000
d) Kapasitas produksi
CV. Nabani menetapkan kapasitas produksi per harinya adalah 100
produk/hari.Namun, pada tahun pertama kapasitas produksinya adalah 100
produk/harinya. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa tinggi tingkat
penerimaan produk dan permintaan produknya dalam masa promosi atau
peluncurannya. Selanjutnya, pada tahun ke-2 dilakukan peningkatan produksi
sebesar 75% menjadi 175 produk/harinya. Pada tahun ke-3, dilakukan pemenuhan
produksi menjadi 200 produk/hari yang merupakan peningkatan produksi sebesar
100% sampai meningkatnya kapasitas produksi sesuai permintaan produknya oleh
konsumen. Kapastias produksi ini juga kami rencanakan dengan melihat seberapa
tinggi tingkat penerimaan produk dan permintaan produknya terhadap konsumen.
Page | 45
Jumlah kapasitas yang relatif sedikit ini kami rencanakan karena produksi
kue pia PaDePia dilakukan hampir setiap hari kecuali hari minggu. Selain itu
produk ini juga mampu bertahan cukup lama yaitu sekitar 1 bulan. Sehingga
produksi yang relatif sedikit ini tidak menyebabkan kekurangan stock kue pia
untuk para konsumennya.
e) Tingkat pajak
Pajak merupakan biaya yang dikeluarkan sebelum dan sesudah berproduksinya
suatu usaha. Pajak juga mempengaruhi keuntungan bersih yang diperoleh oleh
suatu usaha. Semakin tinggi keuntungan kotor yang diperoleh maka semakin
tinggi pula pajak yang akan dikenakan. Tingginya pajak mempengaruhi besarnya
keuntungan bersih yang diterima oleh suatu perusahaan. Pada CV. Nabani yang
memiliki keuntungan kotorRp 262.308.000, 00 makadikenakan pajak sebesar
25%.
f) Lama hari kerja
Hari kerja merupakan sejumlah hari yang ditentukan waktunya untuk
melakukan produksi dalam suatu perusahaan. Lamanya hari kerja sangat
berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan perusahaan seperti gaji karyawan
dan biaya bahan bakunya. CV. Nabani sendiri menetapkan lamanya hari kerja
untuk produksi PaDePia dalam sebulan adalah 25 hari atau 300 hari dalam satu
tahunnya. Penetapan hari kerja ini didasarkan oleh produk yang dihasilkan
merupakan produk pangan yang dibutuhkan sehingga harus terus berproduksi
dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
7.2
Kebutuhan Modal
Modal adalah sejumlah dana yang dibutuhkan sebelum dan sesudah masa
Page | 46
Perkiraan
Total
Modal Tetap
Rp217.572.000
Rp120.120.000
Jumlah Total
Rp337.692.000
7.3
atau jasa. Biaya sendiri dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya tetap merupakan sejumlah uang yang tidak berubah meskipun terjadi
perubahan kapasitas produksinya. Sedangkan, biaya tidak tetap atau variabel
adalah biaya yang berubah karena mengikuti perubahan kapasitas produksinya.
Dibawah ini adalah tabel kebutuhan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Nabani
dalam memproduksi PaDePia dalam satu tahun.
Perkiraan
Total
Biaya Tetap
Rp49.833.600
Rp486.240.000
Jumlah Total
Rp 536.073.600
Berdasarkan tabel diatas, biaya produksi yang dikeluarkan oleh CV. Nabani
dalam satu tahun sebesar Rp 536.073.600,00. Total biaya produksi tersebut
diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Page | 47
7.4
CV.Nabani. Didalamnya dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis kue pia
PaDePia. Analisis kelayakan finansial yang digunakan antara lain BEP, PBP,
NPV, IRR dan analisis sensitivitas. Dibawah ini adalah tabel rincian hasil analisis
kelayakan finansialnya.
Metode
BEP (Break Event Point)
PBP (Pay Back Period)
NPV (Net Present Value)
IRR (Internal Rate of Return)
Hasil
43 unit/hari atau 13.142 unit/tahun
1 tahun 5 bulan
425.192.501
69%
Page | 48
Analisis Sensitvitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk memprediksi keadaan perusahaan jika
Kategori
Biaya variabel naik 5%
Kapasitas Produksi Turun 5%
Kombinasi
Biaya variabel naik 5%
Kapasitas Produksi Turun 5%
BEP/hari
55
56
BEP/tahun
16.714
16.956
PBP
16tahun
9 tahun
NPV
71.392.557
112.435.109
IRR
16%
20%
79
23.891
19
107.621.183
20%
Page | 49
Page | 50
BAB VIII
PENUTUP
8.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan selama kurang lebih 4 bulan,
Page | 51
8.2
Saran
Dalam menjalankan usaha sebaiknya memulai usaha dengan investasi yang
tidak terlalu besar, sehingga pengembalian modal usaha juga tidak dalam jangka
waktu yang panjang. Penyertaan asumsi-asumsi dalam memulai usahapun
dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada prospek kedepannya.
Hal ini dilakukan agar dapat membuat perencanaan jika ternyata usaha yang akan
dijalankan tidak prospektif atau tidak layak. Pada saat ingin memulai usaha
haruslah memperhatikan hal-hal kecil yang juga dibutuhkan dalam mendirikan
usaha tersebut. Dan sebaiknya tidak mencampurkan harta pribadi dengan harta
usaha.
Page | 52
DAFTAR PUSTAKA
Kotler.
2005.
Tujuan
Pemasaran
dan
Manajemen
Keuangan.
Page | 53
LAMPIRAN
1. Lampiran Formulir Permintaan Sertifikasi Halal
Page | 54
Page | 55
Page | 56
Kelompok Biaya
Jumlah
Harga Satuan
Biaya (Rp)
% Penyusutan
Perizinan
Rp 8.000.000
Rp 6.000.000
Rp 6.000.000
Rp 300.000
Rp30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 1.500.000
Rp 6.000.000
Rp 6.000.000
Rp
300.000
Bangunan
a. Pembelian tanah
2
b. Bangunan
c. Isi Bangunan (Properti)
500m2 x
150.000
135m2 x
300000
Meja, kursi,
rak, westafle
3
2
Rp 120.000
Rp 20.000
Rp
Rp
360.000
40.000
Rp
Rp
18.000
2.000
Rp
40.000
Rp
160.000
Rp
8.000
3
2
3
Sapu, pengki,
kemucing, bak
sampah,
handsoap, alat
pel, sabun
cuci, ember,
Rp
Rp
Rp
20.000
3.000
7.000
Rp
Rp
Rp
60.000
6.000
21.000
Rp
Rp
Rp
3.000
300
1.050
Rp 100.000
Rp
100.000
Rp
5.000
Rp
300.000
Rp
300.000
Rp
15.000
Rp
120.000
Rp
240.000
Rp
12.000
j. Refrigerator
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
Rp
50.000
k. Oven besar
Rp30.000.000
Rp 60.000.000
Rp 3.000.000
l. Varimixer
Rp 2.000.000
Rp 4.000.000
Rp
200.000
m. Piring
12
Rp
3.000
Rp
36.000
Rp
1.800
n. Timbangan
Rp
80.000
Rp
80.000
Rp
4.000
o. Gunting
Rp
7.000
Rp
14.000
Rp
700
p. Mesin Kasir
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
Rp 50.000
Page | 57
q. Serbet
Rp
3.000
Rp
r. Kuas oles
Rp
4.000
1 lusin
Rp
2 pasang
Rp
u. Kendaraan dan
Kepengurusan Surat Izin
1 mobil
s. Sendok
Rp
900
Rp 12.000
Rp
600
1.500
Rp
15.000
Rp
750
5.000
Rp
10.000
Rp
500
Rp100.000.000
18.000
Rp 100.000.000
Rp 5.000.000
Rp100.000
Rp 217.572.000
Rp 10.473.600
Harga / 3
bulan
Rp 18.000.000
Rp 6.000.000
Rp 14.400.000
Rp 2.400.000
Rp 2.400.000
Rp
Rp
Rp
600.000
300.000
510.000
Rp
360.000
Rp 9.000.000
Rp 9.000.000
Rp
90.000
Rp 10.800.000
Rp 3.420.000
Rp 9.000.000
Rp 3.600.000
Rp 3.600.000
Rp 7.200.000
Rp 16.200.000
Page | 58
11 Choco chips
Bahan Pengemas
1
Kemasan
Perlengkapan Pengemas
1 kg
Box, plastik
(200/hari)
Isolasi, perekat,
label harga
Rp
20.000
Rp 1.800.000
Rp
10.000
Rp
900.000
Rp
6.000
Rp
540.000
Rp120.120.000
Rp337.692.000
Harga / 1 Tahun
Rp 34.560.000
2. Pemeliharaan
a. Bangunan
Rp 2.400.000
b. Peralatan
Rp 2.400.000
Rp
49.833.600
3. Penyusutan
a. Bangunan
Rp 2.100.000
b. Peralatan
Rp
8.373.600
Total Biaya Tidak
Tetap
Rp 72.000.000
b. Gaji Supervisor
Rp 24.000.000
Rp 57.600.000
Rp 9.600.000
e. Gaji Pramusaji
Rp 9.600.000
2. Bahan Baku
Rp 300.600.000
3. Bahan Bakar
Rp 2.040.000
Rp
486.240.000
Page | 59
4. Bahan Pengemas
Rp 5.760.000
Rp 3.600.000
6. Transportasi
Rp 1.440.000
Rp
536.073.600
Perhitungan Penentuan Kelayakan dengan Metode Break Event Point, Pay Back
Period, Net Present value, Internal Rate of Return.
Jumlah / tahun
Rp 337.692.000
Rp 536.073.600
Biaya Tetap
Rp
49.833.600
Rp
Rp
Rp
486.240.000
20.000
30.000
Biaya Variabel/unit
Rp
16.208
biaya Tetap/unit
Penyusutan
Rp
Rp
1.661
10.473.600
10%
Investasi Awal
Rp
327.792.000
Hasil Penjualan
Laba
Keuntungan Kotor
Pajak Perusahaan 25%
Keuntungan Bersih
Kas tahun 0
kas tahun 1
kas tahun 2
kas tahun 3
BEP
PBP
NPV
IRR
Rp 600.000.000
Rp
63.926.400
Rp 262.308.000
Rp
65.577.000
Rp 196.731.000
Rp (327.792.000)
Rp 207.204.600
Rp 310.806.900
Rp 466.210.350
Rp
13.142
1,6
Rp425.192.510,07
69%
Page | 60
Rp 49.833.600
Rp 536.073.600
Rp 337.692.000
Rp
510.552.000
100
Rp
20.000
30000
Rp 10.473.600
25%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
14.086.800
3.521.700
10.565.100
16.714
16
Page | 61
Bunga
Tahun
0
1
2
3
10%
Arus Kas
-590805600
21.038.700
358.538.700
471.038.700
RP
Rp
Rp
Rp
Rp
NPV
IRR
71.392.557
16%
Kapasitas Produksi/tahun
30000
52500
60000
Rp 49.833.600
Rp 536.073.600
Rp 337.692.000
Rp 10.473.600
Rp
20.000
Rp 486.240.000
100
30000
Rp 600.000.000
25%
Kapasitas Produksi
Turun 5%
28500
49875
57000
Hasil Penjualan/tahun
(Penurunan 5%)
Rp
570.000.000
Rp
997.500.000
Rp
1.140.000.000
Rp
Rp
Rp
Rp
33.926.400
8.481.600
25.444.800
16.956
9
Page | 62
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
NPV
IRR
10%
Arus Kas
(536.073.600)
35.918.400
356.543.400
442.471.200
112.435.109
20%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
49.833.600
536.073.600
337.692.000
10.473.600
20.000
510.552.000
100
30000
600.000.000
25%
Kapasitas
Produksi
30000
Kapasitas
Produksi Turun 5%
28500
Rp 560.385.600
Hasil Penjualan/tahun
(Penurunan 5%)
Rp 570.000.000
Page | 63
Tahun 2
Tahun 3
52500
60000
49875
57000
Rp
Rp
997.500.000
1.140.000.000
Rp
9.614.400
Rp
Rp
Rp
Rp
2.403.600
7.210.800
23.891
19
Keuntungan Kotor
Rp
437.114.400
Rp
Rp
Rp
1,0
109.278.600
327.835.800
5.104
Keuntungan Kotor
Pajak Perusahaan 15%
Keuntungan Bersih
BEP
Payback Period
Bunga
Tahun
0
1
2
3
NPV
IRR
Rp
Rp
Rp
Rp
10%
Arus Kas
(511.761.600)
17.684.400
338.309.400
445.184.400
Rp 107.621.183
20%
Page | 64