Pendekatan Informasi Dalam Kegunaan Pengambilan Keputusan-1
Pendekatan Informasi Dalam Kegunaan Pengambilan Keputusan-1
keyakinan subjektif seseorang tentang manfaat masa depan (future payoff) atas
keputusan yang diambil.
Theory of investment yang menjelaskan bagaimana karakteristik risiko dalam
konteks investasi portofolio.
Mengapa dalam decision usefulness approach yang menjadi fokus perhatian sebagai
pemakai laporan keuangan adalah investor, padahal ada pemakai laporan keuangan lain
seperti kreditor? Proses pengambilan keputusan oleh investor umumnya lebih kompleks,
karenanya lebih berrisiko, dibandingkan proses pengambilan keputusan oleh kreditor. Hal
ini terjadi karena investor tidak meminta jaminan (agunan), sedangkan kreditor meminta
agunan dalam rangka pengurangan risiko.
Information perspective berkaitan dengan penyamaan kegunaan (usefulness)
informasi dengan kandungan informasi (information content).
Pendekatan informasi pada pelaporan keuangan adalah suatu pendekatan yang
mengakui tanggungjawab individual untuk memprediksi kinerja masa depan perusahaan
yang berkonsentrasi pada penyediaan informasi yang bermanfaat untuk tujuan tersebut.
Pendekatan ini mengakui bahwa pasar akan bereaksi terhadap informasi yang bermanfaat
dari manapun sumbernya, termasuk laporan keuangan.
diantaranya :
1. Keyakinan sebelumnya (prior belief) investor yang didasarkan pada informasi yang
telah tersedia tidak sama. Ketidaksamaan tersebut dipengaruhi oleh besar-kecilnya
informasi yang diperoleh dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi.
2. Dengan masuknya informasi baru berupa laba, sebagian investor menjadi lebih
informed dan merevisi ekspektasinya (upward) dengan datangnya berita baik ini.
Namun sebagian investor lain yang sebelumnya memiliki ekspektasi yang terlalu
tinggi mungkin akan menginterpretasikan informasi laba tersebut sebagai berita
buruk (downward).
3. Investor yang merevisi ekspektasinya upward akan bersedia membeli sekuritas pada
harga sekarang, sedangkan investor yang merevisi ekspektasinya downward akan
melakukan sebaliknya.
4. Kita dapat mengobservasi jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan munculnya
informasi baru berupa laba ini. Seharusnya volume perdagangan akan semakin besar
dengan semakin besarnya perbedaan ekspektasi antara investor yang bersikap
upward dengan yang bersikap downward.
Menurut, Beaver (1968) melalui suatu penelitian klasik menguji Reaksi volume
transaksi perdagangan saham. Beaver menemukan suatu peningkatan yang dramatis
dalam volume perdagangan pada minggu pelepasan informasi pengumuman laba.
Reaksi harga pasar dapat menyediakan suatu pengujian yang kuat atas kebermanfaatan
pengambilan keputusan dibandingkan reaksi volume saham.
Teori pasar efisien menyatakan bahwa pasar akan bereaksi dengan cepat terhadap
informasi yang baru. Oleh karena itu, adalah penting untuk mengetahui kapankah
perusahaan mengeluarkan laporan laba bersih tahun berjalan kepada publik.
Perusahaan yang terdaftar di NYSE biasanya mengumumkan laporan keuangan
lebih dulu melalui media massa ; sebelum mengeluarkan laporan keuangan tahunan
secara resmi. Umumnya pasar akan segera bereaksi beberapa hari setelah tanggal
diumumkannya laporan keuangan tersebut di media massa, dimana periode ini
disebut sebagai narrow window (dalam rentang waktu yang sempit).
Good news (laba yang diumumkan lebih tinggi daripada ekspektasi pasar) atau bad
news (laba yang diumumkan lebih kecil daripada ekspektasi pasar) dalam laporan
laba bersih biasanya dievaluasi secara relatif terhadap apa yang menjadi harapan
investor. Good news biasanya akan memicu perubahan atau revisi keyakinan
investor terhadap kinerja perusahaan.
Contohnya : Seorang investor memiliki ekspektasi return sebesar $2 juta ; namun
kenyataannya perusahaan melaporkan laba bersihnya adalah sebesar $3 juta.
Dengan demikian, maka muncullah good news yaitu laba yang diumumkan lebih
tinggi daripada ekspektasi pasar (investor). Good News ini akan membuat investor
Selalu terdapat event yang mempengaruhi harga dan volume saham ; sehingga
respon pasar terhadap pengumuman laba menjadi sulit ditentukan.
Contohnya : Misalkan sebuah perusahaan mengumumkan laporan laba bersihnya
yang mengandung good news. Namun pada saat yang bersamaan, pemerintahan
pusat mengumumkan penurunan substansial dalam defisit. Pengumuman
pemerintah ini tentunya akan berpengaruh terhadap sebagian besar sekuritas ; dan
di lain sisi membuat pengumuman good news menjadi tidak berarti. Oleh karena
itu, akan lebih baik untuk memisahkan faktor market-wide terhadap return saham.
Jika laba bersih yang diharapkan merupakan good news, yaitu pendapatan bersih
positif yang tidak terduga dalam pasar modal efisien, abnormal return positif
Begitu pula sebaliknya jika laba bersih yang diharapkan merupakan bad news.
Abnormal return positif maupun negatif dapat berlanjut selama satu atau dua hari
Sehingga
Akuntan
dapat
membantu
meningkatkan
kegunaan
a.
b.
BB menguji apakah kandungan laba yang diumumkan lebih besar dari ekspektasi
pasar (good news) atau lebih kecil dari ekspektasi pasar (bad news). Hal ini
membutuhkan proksi ekspektasi pasar. BB menggunakan laba tahun lalu sebagai
proksi.
BB menemukan bahwa dalam rentang waktu sempit, narrow window, yaitu 1
bulan (dalam bulan Februari tersebut), investor mendapatkan keuntungan abnormal
positif (keuntungan di atas rata-rata pasar) untuk pengumuman GN dan kerugian
abnormal negatif (kerugian di bawah rata-rata pasar) untuk pengumuman BN.
Pola tersebut ternyata konsisten. Pengumuman laba GN, dengan sampel 1.231,
menunjukkan keuntungan abnormal positif dalam bulan pengumuman laba yang sama.
Demikian juga dengan pengumuman laba BN, dengan sampel 1.109, menunjukkan
kerugian abnormal negatif dalam bulan pengumuman yang sama.
Temuan ini menunjukkan bahwa pasar bereaksi terhadap informasi laba yang
diumumkan.
Pengujian kemudian dikembangkan dengan rentang waktu lebih lebar, wider
window, yaitu 18 bulan (11 bulan sebelum bulan pengumuman, dan 6 bulan setelah
bulan pengumuman). Tingkat keuntungan dan kerugian abnormal cenderung berkurang
dengan bertambahnya dimensi waktu. Pada kasus ini, saham dengan pengumuman GN
yang diperoleh 11 bulan sebelum pengumuman dan dijual akhir bulan ke 6 setelah
pengumuman memperoleh keuntungan 6% di atas keuntungan rata-rata pasar.
Sedangkan saham dengan pengumuman BN yang dibeli 11 bulan sebelum
pengumuman dan dijual akhir bulan ke 6 setelah pengumuman memperoleh kerugian
9% di bawah pasar.
Reaksi investor terhadap pengumuman berkurang dengan bertambahnya dimensi
waktu.
Reaksi pasar terhadap informasi akuntansi dalam narrow window lebih tinggi
karena dalam waktu singkat tidak terjadi kejadian tertentu yang mempengaruhi pasar,
kecuali informasi laba. Sedangkan reaksi pasar terhadap informasi akuntansi dalam
wider window berkurang karena dalam waktu yang relatif panjang dapat terjadi hal-hal
lain selain pengumuman laba yang terkait dengan saham.
menggambarkan
besarnya
perubahan
harga
suatu
saham
tertentu
dibandingkan dengan perubahan harga pasar. Beta merupakan konsep yang penting
dalam akuntansi keuangan karena beta menunjukkan risiko suatu perusahaan.
Memahami beta perusahaan sama dengan memahami risiko perusahaan tersebut
yang merupakan basis pengetahuan penting bagi akuntan. Selain itu, beta telah
banyak digunakan dalam studi empiris tentang manfaat informasi akuntansi
keuangan. Tuntutan terhadap pelaporan risiko perusahaan juga menunjukkan
bahwa beta sangat berperan dalam akuntansi keuangan.
2. Capital structure. Apabila tingkat leverage perusahaan tinggi, pengumuman
informasi laba lebih merupakan berita baik bagi kreditor daripada bagi pemegang
saham. Karena itu, reaksi pasar lebih rendah terhadap berita baik perusahaan
dengan tingkat leverage yang tinggi dibandingkan tingkat leverage lebih rendah.
3. Persistence. Reaksi pasar lebih tinggi terhadap informasi laba yang diharapkan
berlaku konsisten dalam jangka panjang dibandingkan informasi laba yang bersifat
sementara. Reaksi pasar lebih tinggi terhadap pengumuman laba karena
pengenalan produk baru daripada pengumuman laba karena penjualan aktiva tetap.
4. Earnings quality. Semakin tinggi kualitas earnings diharapkan semakin tinggi
ERC. Kualitas earnings adalah besarnya probabilitas main diagonal dalam
kaitannya dengan informasi.
5. Growth opportunity. Berita baik dan berita buruk mengimplikasikan prospek akan
pertumbuhan laba. Semakin tinggi pertumbuhan laba akan semakin besar reaksi
pasar (semakin tinggi ERC).
6. The informativeness of price (firm size). Semakin informatif harga (proksinya
adalah firm size), semakin sedikit kandungan informasi tentang pengumuman laba.
Reaksi pasar tidak terlalu besar atas pengumuman laba perusahaan besar yang
sering muncul dalam perberitaan dan media massa.
Cho & Jung (1991) mengklasifikasikan pendekatan teoritis ERC menjadi dua
kelompok yaitu (1) model penilaian yang didasarkan pada informasi ekonomi seperti
dikembangkan oleh Holthhausen dan Verrechia (1988) dan Lev (1989) yang menunjukkan
bahwa kekuatan respon investor terhadap sinyal informasi laba (ERC) merupakan fungsi
dari ketidakpastian di masa mendatang. Semakin besar noise dalam sistem pelaporan
perusahaan (semakin rendah kualitas laba), semakin kecil ERC, dan (2) model penilaian
didasarkan pada time series laba seperti dikembangkan oleh Beaver dan Morse (1980).
5.4.1. Reasons for differential market response (Alasan terhadap respon pasar yang
berbeda)
Sejumlah alasan bisa diajukan untuk respon pasar diferensial bagi pen
dapatan berdasarkan biaya historis. Beta/rancangan. Semakin beresiko urutan hasil
masa mendatang yang diharapkan dari suatu perusahaan, semakin rendah nilainya bagi
investor yang menentang resiko, hal yang lainnya sama.
Ketetapan merupakan suatu konsep yang menantang dan berguna. Satu
alasan yang diajukan oleh Ramakrishnan dan Thomas (1991) adalah bahwa unsur yang
berebda dari penghasilan bersih mungkin memiliki ketetapan berebda. Misalnya, bahwa
dalam tahun yang sama suatu perusahaan berhasil memperkenalkan produk baru, ia
juga melaporkan hasil pada pengurangan pabrik dan peralatan. Maka ketetapan
pendapatan
adalah
rata-rata
ketetapan
yang
berbeda
dari
komponen
2.
Bukan merupakan tipe dari aktivitas bisnis normal dari entitas tersebut
3.
Tidak tergantung secara primer atas keputusan oleh manajemen atau pemilik
Dengan karakteristik tersebut, persistensi (kemampuan terjadi terus-menerus) laba
karena extraordinary item rendah. Unsur-unsur ini harus diungkapkan karena apabila
tidak, pasar akan salah menafsirkan persistensi earnings perusahaan.
Jika tahun ini ada unsur extraordinaty item, maka tahun depan mungkin earningsnya
akan lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh unsur earnings tahun ini tidak hanya permanent
earnings (yang persisten) tetapi juga transitory earnings (sementara) yang berasal dari
extraordinaty item tersebut.
High persistence (ERC lebih dari 1). Perusahaan mengumumkan telah berhasil
mengembangkan produk baru. Perusahaan berhasil menemukan metode untuk
meningkatkan efisiensi cukup signifikan. GN ini akan direaksi pasar lebih dari 1
karena diharapkan net income masa depan akan lebih besar.
Persistence of 1 (ERC adalah 1). Perusahaan mengumumkan GN dengan adanya
peningkatan net income yang disebabkan oleh laba penjualan aktiva tetap atau
penghentian suatu kegiatan usaha. Hal ini terjadi karena tidak ada alasan untuk
mengharapkan laba seperti ini akan terulang kembali.
Persistence of 0 (ERC adalah 0). Perusahaan mengumumkan GN dengan
meningkatnya net income yang disebabkan oleh perubahan metode akuntansi,
misalnya perusahaan mengkapitalisasi biaya organisasi atau biaya promosi. Tidak
ada alasan bagi pasar untuk bereaksi terhadap GN ini.
keuangan harus dapat diandalkan jika cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan
merupakan suatu penyajian yang jujur. Sebaliknya, relevansi adalah informasi akuntansi
keuangan yang relevan mempunyai pengaruh terhadap keputusan ekonomi yang
menggunakan informasi akuntansi keuangan itu. Pendekatan kegunaan keputusan dapat
digunakan dengan dua perspektif, yaitu perspektif informasi dan perspektif pengukuran.
Perspektif informasi lebih menekankan pada kandungan informasi yang ada dalam laporan
keuangan. Sebaliknya, perspektif pengukuran menekankan pada pemilihan metode
pengukuran terhadap laporan keuangan.
Hasil diskusi Reserve Recognition Accounting (RRA) menyatakan bahwa tidak
mungkin menyiapkan laporan keuangan dengan tingkat reliabilitas dan relevansi secara
penuh karena konsekuensinya akan terjadi trade-offs antara reliabilitas dengan revelansi.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakanlah pendekatan
kegunaan keputusan (decision usefulness) untuk membuat laporan keuangan yang
berdasarkan biaya historis (historical cost) lebih berguna. Salah satu di antaranya adalah
dengan adanya pengungkapan penuh (full disclosure).
Pengungkapan penuh informasi yang harus diungkap adalah mengenai data
akuntansi dan non akuntansi yang relevan. Hal ini disebut dengan pelaporan keuangan
yang lebih memberikan informasi tambahan selain laporan keuangan, dengan kata lain
pelaporan keuangan cakupannya lebih luas daripada laporan keuangan. Menurut Chariri
dan Ghozali (2003:235), pengungkapan (disclosure) mengandung arti bahwa laporan
keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil
aktivitas suatu unit usaha. Bukti empiris menyatakan bahwa respon harga sekuritas untuk
informasi akuntansi menyarankan investor mencari informasi yang berguna (Scott,
2003:466).
DAFTAR PUSTAKA