BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pelancong
3. Pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila
4. Pecandu narkotik
5. Homoseksual
urealyticum,
Treponema
Calymmatobacterium
pallidum,
granulomatis,
Haemophillus
Haemophillus
ducreyi,
vaginalis,
Protozoa
: Trichomonas vaginalis
Fungus
: Candida albicans
Ektoparasit
Setelah kontak dengan penderita yang telah terinfeksi, sekitar 25% lakilaki menderita gonore. Diperkirakan 85% laki-laki dengan gonococcal
uretritis mengalami proses akut dengan gejala gelisah, disuria, sekret
purulen yang biasanya terjadi dari 2 sampai 10 hari setelah pajanan.
Sekitar 15% uretritis pada laki-lak
sedikit gejala.
- Pada perempuan
Gonore menular pada perempuan ketika berhubungan dengan laki-laki
yang terinfeksi. Perempuan yang terinfeksi gonore akan mengalami
gejala spesifik dan tanda-tanda salpingitis atau gejala-gejala yang
kurang spesifik seperti, disuria, meningkatnya produksi sekret, atau
pendarahan yang abnormal pada beberapa hari sampai beberapa minggu
(Mansur, 2003).
2. Sifilis
Sifilis adalah Infeksi Menular Seksual yang disebabkan oleh bakteri T.
pallidum. Bakteri ini ditularkan melalui hubungan seksual secara
langsung melalui lesi mukosa individu yang terinfeksi, transfusi darah,
ataupun melalui plasenta daripada ibu yang telah terinfeksi (Sanchez,
2003).
Gejala Klinis :
- Stadium primer
Stadium primer rata-rata berlangsung selama 30 hari pada laki-laki dan
27 hari pada perempuan. Dijumpai ulkus tunggal, tidak nyeri dengan
tepi yang berindurasi (Sikora, Loeppky, dan Embil, 2004).
- Stadium sekunder
Pada stadium ini lesi akan tampak pada 3 sampai 12 minggu setelah
dijumpainya ulkus. Pada stadium ini, akan dijumpai demam, sakit
kepala, lemah, limfadenopati, atralgia, glomerulonefritis, nefrotik
sindrom, hepatitis, meningismus, alopesia (Sikora, Loeppky, dan Embil,
2004).
- Stadium laten
10
laki dapat berupa iritasi pada penis, rasa terbakar saat ejakulasi atau
berkemih, dan keluarnya sekret dari penis. Gejala pada perempuan dapat
berupa rasa terbakar, kemerahan, dan rasa sakit pada daerah genital,
berkemih tidak nyaman, keluarnya cairan yang berbau dari genital (CDC,
2012).
7. Vaginosis bakterial
Kondisi dimana jumlah bakteri dalam vagina berlipat dan tak terkendali,
bahkan tidak lagi berperan sebagai flora normal malah menimbulkan
infeksi yang serius. Seringkali infeksi ini disertai dengan keluarnya
cairan, nyeri, berbau tidak sedap dan rasa terbakar. Cara penularannya
melalui kontak fisik (seksual) langsung dengan penderita tanpa
mengenakan alat kontrasepsi (CDC, 2010)
8. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan tahap akhir
dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV
menyerang sistem imun tubuh dan menyebabkan tubuh rentan terhapap
infeksi dan kanker. Virus HIV dapat ditemukan di air liur, air mata,
jaringan saraf, darah, semen, cairan vagina, dan ASI. Tetapi, hanya
melalui darah, semen, cairan vagina, dan ASI infeksi dapat tersebar.
Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak menunjukkan gejala setelah 10
tahun atau lebih, tetapi mereka dapat menyebarkan infeksi HIV. Jika
infeksi tidak terdeteksi dan segera diobati, sistem imun akan menurun
dan timbul AIDS. Gejala yang biasa dijumpai pada penderita AIDS
adalah demam, keringat malam, pembesaran kelenjar getah bening,
kelemahan, penurunan berat badan, dan merasa kedinginan (A.D.A.M.,
2012)
9. Herpes Simpleks
Virus herpes simpleks menimbulkan berbagai jenis herpes. Yang paling
sering, virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) mengakibatkan herpes
mulut, berupa lecet dan bentolan disertai salesma dan demam di daerah
mulut dan bibir. HSV-1 juga dapat ditularkan ke daerah kemaluan
11
dengan sentuhan atau seks oral. Herpes genitalis disebabkan oleh herpes
simpleks tipe 2 (HSV-2) yang mengakibatkan lepuh yang nyeri dan luka
di daerah kemaluan. Herpes ini juga dapat berpindah ke mulut melalui
seks oral.
Herpes dapat ditularkan melalui seks per vagina, anal atau oral, atau
dengan menyentuh luka herpes. Sentuhan yang kemudian mengenai mata
dapat menimbulkan infeksi mata serius. Virus ini dapat hidup beberapa
jam pada benda-benda seperti toilet duduk, dan dapat berpindah melalui
benda tersebut. Herpes oral dapat dipindahkan dengan berciuman,
memakai gelas atau haduk bersama penderita herpes dan sudah tentu
melalui hubungan seksual (Hutapea, 2003).
1. Pola ABCDEFGH
a) A (Abstinence) artinya berpantang hubungan seks atau tidak
berhubungan seks. Dalam konteks ini berpantang berarti menunda
hubungan seks sampai pernikahan.
b) B (Be faithful) artinya setia terhadap pasangan seks yaitu suami
dan istri, dan tidak memperpanjang jaring pasangan seksual. Hal ini
bermakna himbauan untuk menimbang poligami dan peringatan
untuk tidak melakukan aktifitas seksual diluar pernikahan.
12
13
14
- Vaginal Microbicides
Vaginal microbicides merupakan anti-HIV agen topikal yang dapat
digunakan dengan atau tanpa sepengetahuan pasangan seks.
Penelitian menunjukkan bahwa kandungan N-9 (Nonoxynol-9)
dalam Vaginal Microbicides mengurangi risiko penularan HIV pada
beberapa kasus. Namun, hasil penelitian pada hewan coba dan
percobaan klinis belum dapat mendukung alat kontrasepsi ini
sebagai rekomendasi.
2.2. Pengetahuan
2.2.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan yaitu: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
15
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya. Aplikasi dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode prinsip
dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata keria,
dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada misalnya dapat
menyusun,
dapat
merencanakan,
dapat
meringkaskan,
dapat