Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat taufiq
dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul Rahasia Dibalik Kurma sebagai tugas
matakuliah Keterpaduan Islam dan Sains dapat terselesaikan dengan lancar..
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, yang telah membimbing umat
melalui dakwah dan pendidikan sehingga dapat melaksanakan pengabdian kepada
Allah SWT.
Bersama ini kami juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada teman
satu kelompok yang telah bekerja keras dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi para pembaca.
Isi makalah ini tentu belum sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas makalah
selanjutnya dan untuk pelajaran bagi kita dalam pembuatan tugas-tugas yang lain
di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama
demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum wr.wb
Yogyakarta, Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurma adalah salah satu jenis buah yang identik dengan daerah Timur
Tengah. Buah ini menjadi buah tangan favorit saat orang pulang setelah
menunaikan ibadah haji di Saudi Arabia. Selain itu, kurma juga sangat tidak
asing di telinga umat muslim Indonesia pada saat bulan Ramadhan tiba. Buah
ini menjadi langganan untuk dijadikan takjil saat berbuka puasa. Kebiasaan
ini tidak terlepas dari kebiasaan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw
selaku tokoh panutan bagi kaum muslim. Namun, kebiasaan tersebut hanya
mudah dijumpai saat bulan Ramadhan saja. Sedangkan di bulan-bulan
lainnya, kebiasaan tersebut seakan hilang bersamaan dengan berakhirnya
bulan Ramadhan.
Kebanyakan orang memandang bahwa memakan buah kurma itu
hanya merupakan anjuran atau kebiasaan Rasulullah saw. Alasannya, pohon
kurmalah yang banyak dijumpai di sekitar tempat beliau hidup yang
didominasi oleh gurun pasir. Akibatnya, tidak ada pilihan lain selain
memakan buah kurma. Pandangan seperti inilah yang menjadi salah satu
jawaban mengapa kurma hanya terkenal saat bulan Ramadhan saja.
Keimanan yang diiringi oleh ilmu akan lebih kuat dari pada sekedar
doktrin. Allah tentu tidak akan berfirman tentang hal yang tidak bermanfaat,
termasuk tentang kurma. Setidaknya terdapat 18 ayat Al-Quran yang terkait
dengan kurma. Seiiring berjalannya waktu, satu per satu bukti yang
mempertegas kebenaran Al-Quran mulai bermunculan. Diantaranya adalah
proses penciptaan manusia, alam semesta dan tidak terkecuali khasiat buah
kurma. Kebanyakan bukti tersebut justru ditemukan oleh orang-orang yang
notabene non muslim. Bukti inilah yang dianggap sah oleh hukum kebenaran
di dunia sains, yakni bukti ilmiah yang diperoleh melalui hasil percobaan.
Namun sayangnya, masih banyak orang terutama umat muslim yang belum
BAB II
DASAR TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Sebelumnya, penelitian tentang kurma telah banyak dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ishmah Alfiyanah berkaitan dengan kurma
secara analisis kimia terutama mengenai kadar gula dalam kurma.
Dalam penelitian tersebut, penentuan kadar gula reduksi pada kurma
didapatkan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif bertujuan untuk mengetahui kandungan gula reduksi yang terdapat
pada buah kurma.
Analisis ini menggunakan 3 pereaksi, antara lain :
1.
Pereaksi molisch
Pereaksi moulisch memberikan hasil positf yaitu terbentuknya
cincin ungu pada bidang batas setelah ditetesi asam sulfat pekat (H2SO4)
secara perlahan-lahan melalui dinding tabung. Cincin ungu juga terbentuk
paada larutan pembanding yaitu glukosa dan fruktosa.
Reaksi
molisch
terdiri
atas
larutan
alfa
naphtol
dalam
monosakarida
akan
menghasilkan
fruktural
nya.
Reaksi
2.
Pereaksi Barfoed
Pereaksi barfoed menberikan hasil yang positif , yaitu terbentuknya
3
endapan merah orange setelah di panaskan selama 5-7 menit. Hal itu
menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel. Sedangkan pada larutan
pembanding yaitu glukosa dan fruktosa , terbentuk endapan merah bata.
Pereaksi ini di gunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida . Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari pada
disakarida.
Pereaksi Barfoed terdiri atas kupriasetat asam asetat dalam
monosakarida dari pada disakarida dan disakarida tidak banyak berbeda
(Ibid, hlm.412).
3.
Pereaksi benedict
Pereaksi benedict memberikan hasil yang positif . Hasil analisanya
yang berupa endapan merah bata pada sampel kurma , sedangkan pada
larutan glukosa sebagai pembanding yang menghasilkan endapan merah
orange. Pada larutan fruktosa menghasilkan endapan kuning . Adanya
endapan menunjukkan adanya gula reduksi dalam kurma.
Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kupri sulfat,
natrium karbonat , dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+
dari kupri sulfat menjadi ion Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O. Adanya
natrium karbonat dan natrium sitrat memebuat pereaksi ini bersifat basa
lemah (Ibid, hlm. 40).
Hasil penelitian diperoleh kadar gula reduksi untuk glukosa sebesar
178,14% 17,55 dan fruktosa sebesar 190,88%17,55 . Gula reduksi
merupakan senyawa utama yang terdapat pada karbohidrat. Ia mudah
terbakar dan terserap dalam tubuh secara langsung sehingga dapat
memberikan tambahan energi yang optimal bagi tubuh. Setiap aktivitas
yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan ini membutuhkan adanya
energi . Energi yang di perlukan tersebut dapat diperoleh dari bahan -bahan
makanan yang dimakan , sehingga sangat penting bagi tubuh untuk
mengkonsumsi zat- zat sumber energi, terutama gula reduksi.
Selain itu, ada juga penelitian tentang kurma yang lainnya. Menurut
David Conni, Direktur Jendral British Nutrition Foundation, segelas air
B. Teori Islam
1.
2.
di dalam Al-Quran.
Nabi
Muhammad saw.
3.
mirip dengan pohon enau dengan buah yang lebat dan rasa buahnya manis.
Buah tanaman ini, umum dikonsumsi di daerah Timur Tengah karena asal
tumbuhan ini dari sana. Pohon ini dikembangkan terutama untuk diambil
buahnya dan telah ditanam 8000 tahun yang lalu, terutama di Babilonia.
Banyak ditemukan di padang pasir (kering) dan bisa mencapai tinggi 30-35
meter. Mulai berbunga setelah umur 6-16 tahun, ada dua jenis jantan dan
betina dengan bentuk bunga lebih besar untuk yang berjenis jantan. Buah
kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7,5 cm dengan warna yang
bermacam-macamantara coklat gelap, kemerahan, kuning muda dan
berbiji.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah kurma:
2.
Kerajaan (kingdom)
Plantae
Divisio
Magnoliophyta
Kelas
Liliopsida
Ordo
Arecales
Suku
Arecaceae
Marga
Phoenix
Spesies
Phoenix dactylifera
Nama binomial
Phoenix dactylifera L.
3.
antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Buah kurma kaya dengan zat
garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium, potassium, dan
zat besi. Buah kurma juga mengandung sejumlah vitamin B dan C. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Nilai nutrisi buah kurma (dalam 100 gr bahan)
Komposisi Kimia
Kurma Segar
Kurma Kering
Kalori
142 Kkal
Air
31,9 72,5 g
7,02 -6,1 g
Protein
0,9 2,6 g
1,7 3,9 g
Lemak
0,6 1,5 g
0,1 - 1,2 g
Karbohidrat
36,6 g
72,9 77,6 g
Fiber
2,6 4,5 g
2,0 8,5 g
Abu
0,5 2,8 g
0,5 2,7 g
Kalsium
34 mg
59 103 mg
Fosfor
350 mg
63 105 mg
Besi
6,0 mg
3,0 13,7 mg
Potassium (Kalium)
648 mg
15,60 mg
Tiamin
0,03 0,09 mg
Riboflavin
0,10 0,16 mg
Kurma adalah makanan dan obat paling penting bagi para astronot dan
lebih sehat daripada kaviar.
10
11
yang
dikonsumsi.
Mengingat
kurma
mengandung
12
BAB III
PEMBAHASAN
Kebenaran Islam tentu tidak dapat disangkal lagi. Satu per satu ayat AlQuran telah terbukti kebenarannya secara ilmiah. Di zaman yang canggih seperti
sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang secara pesat. Salah satu dampaknya
adalah persaingan di bidang riset. Budaya ini seolah menjadi tahapan wajib di
dunia sains. Salah satu bidang yang mengalami perkembangan secara pesat yaitu
bidang makanan dan obat-obatan.
Salah satu objek penelitian yang gencar dilakukan adalah kurma. Banyak
ilmuan yang mengungkap khasiat yang dikandung oleh tanaman gurun pasir ini.
Manfaat tersebut tentu tidak terlepas dari kandungan zat yang ada pada kurma
tersebut serta manfaatnya bagi manusia.
Jauh sebelum ilmu modern mengungkap khasiat yang dikandung oleh
kurma, Islam melalui Al-Quran dan hadits nabi sudah terlebih dahulu
menyinggungnya. Ada beberapa ayat Al-Quran dan hadits yang menyinggung
tentang kurma. Hanya saja, masih banyak umat muslim yang menganggap bahwa
kurma hanyalah salah satu anjuran saat berbuka puasa. Terlebih dari itu,
kebanyakan umat muslim tidak mengetahui secara pasti alasan mengapa
Rasulullah menggunakan kurma untuk berbuka puasa.
Salah satu ayat tersebut adalah QS Maryam ayat 25-26. Pada ayat tersebut
Allah menyuruh Maryam untuk menggoyang-goyangkan pohon kurma dan
memakan buahnya. Ternyata, ilmu modern menyatakan bahwa kurma berperan
besar dalam membantu proses persalinan seorang wanita. Peran tersebut antara
lain menguatkan otot-otot rahim, mengatur ketegangan urat syaraf dan otot-otot,
serta memudahkan dan melancarkan dalam proses melahirkan.
Dalam hal pangan, bukti bahwa kurma mengandung banyak kandungan
terutama zat gula yang sangat cepat diserap oleh tubuh memberikan kemungkinan
atau alternatif untuk dijadikan pengganti makanan pokok. Dari segi kandungan
gizi, kurma memiliki kandungnan nutrisi yang lebih komplit dan beragam jika
dibandingkan dengan makanan pokok yang lain seperti beras. Komposisi buah
kurma terdiri atas 70% zat gula, 20% protein, 3% lemak, dan 7% sisanya adalah
13
zat-zat lain. Gula yang terdapat dalam kurma antara lain berupa glukosa dan
fruktosa. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam,
seperti kalsium, potassium, dan zat besi. Buah kurma juga mengandung sejumlah
vitamin B dan C. Dalam suatu hadits nabi Muhammad saw bersabda bahwa
Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membuat lapar
penghuninya (HR. Muslim no. 2046). Selain itu di dalam hadits lain juga
disebutkan bahwa Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya,
seperti rumah yang tidak ada makanan di dalamnya (HR. Ibnu Majah no. 3328).
Dampak lain yang berhubungan dengan pembahasan masalah kurma ini
adalah bidang ekonomi dan politik. Banyak negara-negara barat yang gencar
mensosialisasikan tentang khasiat suatu buah dari negaranya. Padahal secara
kandungan, kurma jauh lebih baik dari pada buah tersebut. Dengan trik tersebut,
mereka bisa menguasai pangsa pasar termasuk di Indonesia. Keuntungan ekonomi
terkait masalah ini tentu tidak bisa dibilang sedikit.
Sesuatu yang disebut dalam Al-Quran tentu ada maksud dan hikmahnya
bagi manusia, termasuk kurma. Pernyataan bahwa Al-Quran merupakan sumber
dari segala sumber ilmu memang benar adanya. Allah mempunyai cara tersendiri
untuk menjelaskan ayat-ayatnya kepada manusia. Salah satu cara tersebut adalah
dengan memberikan akal pikiran kepada manusia agar mereka berpikir tentang
ayat-ayat-Nya. Ternyata rencana Allah tidak pernah meleset. Buah pikiran itulah
yang menjadi alasan yang membukitkan kebenaran islam dengan Al-Quran dan
haditsnya.
Islam dengan Al-Quran dan haditsnya mempunyai intisari dasar yang
sama dengan apa yang dikatakan oleh sains terkait dengan kurma. Baik islam
maupun sains membenarkan tentang buah kurma yang mempunyai banyak
manfaat bagi manusia. Sains modern yang memaparkan dengan rinci terkait
dengan kandungan kurma dan manfaat nyata bagi manusia, seolah menjadi bukti
yang mendukung pernyataan Al-Quran dan hadits. Dengan pernyataan sains
tersebut, maka tidak ada alasan untuk menyangkal kebenaran Al-Quran dan
hadits terutama terkait dengan kurma. Dengan demikian, Al-Quran dan hadits
sudah mempunyai posisi yang mapan dalam percepatan perkembangan sains bagi
peradaban manusia.Dengan adanya kesesuaian antara sains dan islam terkait
14
masalah kurma, hal yang paling pokok bagi manusia khususnya umat muslim
adalah perubahan paradigma saat memandang suatu fenomena. Diharapkan umat
muslim tidak hanya memandang agama termasuk Al-Quran dengan ketaatan
buta, melainkan mencari tahu maksud ayat-ayat Allah serta sabda nabi
Muhammad saw secara sains. Tentunya, pemahaman agama yang didukung oleh
ilmu akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan sekedar doktrin.
15
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Islam dengan Al-Quran dan haditsnya mempunyai intisari dasar yang
sama dengan apa yang dikatakan oleh sains terkait dengan kurma. Baik islam
maupun sains membenarkan tentang buah kurma yang mempunyai banyak
manfaat bagi manusia. Sains modern yang memaparkan dengan rinci terkait
dengan kandungan kurma dan manfaat nyata bagi manusia, seolah menjadi
bukti yang mendukung pernyataan Al-Quran dan hadits. Dengan pernyataan
sains tersebut, maka tidak ada alasan untuk menyangkal kebenaran Al-Quran
dan hadits terutama terkait dengan kurma.
Ranah integrasi dan interkoneksi mengenai pembahasan manfaat
kurma dipandanag dari sisi sains dan agama adalah ranah materi, yaitu
mengenai muatan dasarnya. Selain cocok dari segi ontologi, kecocokan
pandangan islam dan sains terkait kurma juga terdapat dalam ranah aksiologi.
Islam dan sains mempunyai kesimpulan sama terkait manfaat kurma bagi
kesehatan
dan
kesejahteraan
manusia.
Sedangkan
model
integrasi
interkoneksi yang tercipta antara sains dan islam terkait khasiat kurma yaitu
model konfirmatif / klarifikatif, yaitu suatu disiplin ilmu memberikan
penegasan pada disiplin ilmu lain. Dalam hal ini, sains modern menegaskan
kebenaran informasi yang diberikan oleh Al-Quran dan hadits terkait kurma.
Sains modern mempertegas mengenai kandungan gizi yang terdapat di dalam
kurma serta manfaatnya bagi manusia. Diantaranya adalah memudahkan
proses melahirkan bagi ibu hamil, dan lain-lain.
B.
Saran
Dengan disusunnya makalah ini yang membahas adanya kesesuaian
antara sains dan islam terkait masalah kurma, hal yang paling pokok bagi
manusia khususnya umat muslim adalah perubahan paradigma saat
memandang
16
mencari tahu maksud ayat-ayat Allah serta sabda nabi Muhammad saw secara
sains. Daalam hal ini, diharapkan masyarakat luas mengetahui manfaat yang
dikandung
oleh
kurma.
Akibatnya,
masyarakat
akan
lebih
sering
17
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyanah,
Ishmah.2006.Analisis
Buah
Kurma
(Tinjauan
Kimia
dan
18