Anda di halaman 1dari 5

Cadist (Caf and Distro) Semarang

A. Jenis Usaha
Caf (kuliner) dan distro (pakaian)

B. Latar Belakang
Bidang usaha caf dan distro merupakan bidang usaha yang saat ini banyak diminati oleh
masyarakat. Mulai dari bisnisman, karyawan, pelajar, dll. Sehingga muncul ide untuk membuka
caf dan distro ini. Bisnis caf dan distro semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan
penduduk perkotaan yang semakin padat. Di kota-kota besar caf-caf dan distro-distro terus
tumbuh bak jamur dimusim hujan. Namun masih sedikit usaha caf yang digabungkan dengan
distro sekaligus. Selain hal tersebut, Cadist (Caf and Distro) ini memiliki nilai plus karena
menyediakan T-Shirt bagi mereka yang ingin shopping dan menyediakan berbagai macam
makanan dan minuman bagi mereka yang ingin mencari tempat nongkrong. T-Shirt tidak lagi
hanya digunakan sebagai sekedar pakaian yang menutupi tubuh/aurat. Dalam perjalanan
kegunaannya, T-Shirt telah berkembang menjadi sarana politik, iklan berjalan, menunjukkan
status pemakainya, bahkan menjadi media yang sangat efektif dalam memasifkan penyebaran
nilai-nilai kepada masyarakat. Menurut survey yang telah dilakukan terdapat 89,5% pelajar dan
mahasiswa yang memiliki minat terhadap pakaian distro. Padahal harga produk yang ditawarkan
relatif mahal karena kebanyakan barang-barang yang dibeli adalah barang impor. Hasil survey
yang saya lakukan harga sebuah baju kaos distro mulai dari harga RP 70.000-250.000.
Kelebihan dari Cadist (Caf and Distro) ini adalah dapat didirikan dengan modal yang
tidak terlalu besar, relatif mudah untuk dijalankan karena tidak terlalu banyak jenis bahan habis
pakai maupun peralatan penunjang sehingga memudahkan penghitungan, peminat yang tinggi,
harga yang bersaing dan yang terpenting adalah keeksklusifan yang membedakan dengan produk
sejenis yang diproduksi secara massal. Cadist juga merupakan tempat nongkrong yang nyaman
dan murah sesuai dengan kantong mahasiswa, menyediakan menu makanan dan minuman
dengan harga standar tapi kualitas maksimal. Jadi setelah pengunjung lelah berbelanja,
pengunjung dapat langsung menikmati makanan dan minuman di Cadist ini.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka adanya usaha Cadist (Caf and Distro) dengan harga
yang terjangkau namun tetap berkualitas, dalam hal ini untuk kualitas distro yang memiliki
desain yang mengandung unsur pendidikan dan seni yang dapat digunakan sebagai sarana
penyebaran nilai-nilai moral dan nilai kebaikan bagi generasi muda akan menjadi usaha inovatif
yang menguntungkan dan juga adanya perpaduan caf juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat
makan sekaligus tempat berkumpul bagi anak-anak muda.

C. Konsep Usaha
Cadist adalah konsep tempat untuk menikmati berbagai macam makanan, minuman dan TShirt yang tersedia dalam satu waktu. Cadist memanjakan lidah para pecinta makanan dan
minuman dengan rasa yang menggugah selera. Cadist juga menyediakan T-Shirt dengan
berbagai macam desain dan ukuran, baik untuk wanita maupun pria dengan harga yang cukup
terjangkau.
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi yang dipilih yaitu di daerah Tlogosari, Semarang. Pemilihan tempat tersebut
dikarenakan daerah Tlogosari dekat dengan Universitas Semarang dan sekolah-sekolah, salah
satunya SMK Yayasan Pharmasi Semarang. Selain itu daerah Tlogosari juga merupakan daerah
padat penduduk dan juga strategis. Bangunan Cadist ini akan dibuat semenarik mungkin dan
yang paling utama tetap memberikan tempat yang nyaman bagi konsumen.
2. Usaha
Bentuk usaha Cadist ini merupakan perpaduan dari Caf dan Distro yang dikolaborasikan.
Produk yang ditawarkan yaitu :

Makanan : Nasi goreng (telor/ayam/sosis/bakso/seafood), mie goreng, mie rebus, fuyunghay,


ayam (crispy/bakar) + nasi, aneka olahan kerang (asam manis, bumbu pedas, bumbu rujak) +
nasi, aneka sup (sup jamur/sup jagung/sup galantine/sup matahari).

Minuman : Berbagai macam jus buah, sup buah, kopi, susu dan air mineral.

Makanan ringan : Gorengan, pancake, waffle, sate dan berbagai macam snack.
3. Segmen Pasar
Dalam bisnis ini pasar yang dituju adalah untuk semua kaula muda sampai orang dewasa

yang ada di Semarang, lebih khususnya di sekitar daerah Tlogosari.

Cadist dijajakan diarea padat penduduk di pemukiman di Tlogosari, Semarang. Berdasarkan


segment pasar usaha ini membaginya dalam 3 segment yaitu:

Variabel Geografi
Variabel geografi meliputi wilayah, ukuran daerah, ukuran kuota dan kepadatan iklim.
Sehingga untuk pemasaran, Cadist ini dibuka di pinggir jalan dekat area pemukiman warga
yang padat penduduk. Tempat yang diambil di tengah jalan Tlogosari Raya. Hal tersebut
bertujuan agar produk mudah dikenalkan sehingga akan mudah mendapatkan pembeli

Variabel Demografi
Variabel tersebut antara lain meliputi: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan dll. Target sasaran pembeli disini adalah anak-anak kuliah, anak-anaka sekolah
dan juga orang-orang yang tinggal dipemukiman tersersbut baik anak-anak maupun orang
dewasa.

Variabel Psikologi
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Variabel
tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan
dan sikap pada produk. Mengingat lokasi penjualan disekitar jalan Tlogosari Raya yang
dekat dengan kampus dan sekolah-sekolah dengan kelas sosial dan gaya hidup yang termasuk
kedalam kelas menengah produk pun dipatok dengan harga berkisar, untuk makanan Rp
5000-15.000, untuk minuman Rp 500-7.500, untuk makanan ringan Rp 500-10.000 dan TShirt Rp 70.000 (all item and all size).

4. Strategi
Untuk upaya pemasaran agar Cadist (Caf and Distro) ini banyak pengunjung, maka
dilakukanlah suatu upaya pemasaran dengan cara menetapkan harga dari menu-menu dan produk
yang terjangkau tapi berkualitas tinggi.
Dalam melancarkan usaha, Cadist (Caf and Distro) saat grand opening dibutuhkan strategi
pemasaran yang cukup bijak, salah satunya adalah dengan membuat promosi paket diskon untuk
menu makanan dan minuman, memberikan gratis 1 T-Shirt tiap pembelian 2 T-Shirt,
memberikan voucher makan gratis tiap pembelian 1 T-Shirt selama bulan pertama grand
opening. Selain itu bisa juga membuat brosur-brosur yang akan disebarkan di daerah sekitar

ataupun melalui media social, diantaranya facebook, twitter, path, blackberry massanger dan
instagram untuk mempromosikan usaha tersebut.
Untuk proses penjualan, Cadist terdiri dari 2 sistem penjualan yaitu penjualan langsung dan
tidak langsung. Untuk penjualan langsung, Cadist terbagi menjadi 2 tempat yaitu dilantai bawah
merupakan Caf dan dilantai atas merupakan distro. Di Caf, dalam menyampaikan produk,
pengunjung diberikan menu terlebih dahulu, kemudian kita memberikan pelayanan terhadap
berbagai menu yang dipilih, selanjutnya pengunjung membayar pada kasir. Sedangkan di Distro,
berbagai macam T-Shirt disediakan seperti yang ada pada distro umunya. Setelah pengunjung
memilih berbagai macam T-Shirt, selanjutnya pengunjung membayar di kasir. Dan untuk
penjualan secara tidak langsung dapat dengan menggunakan system online atau melalui jejaring
sosial.

D. Permodalan dengan Menggunakan BEP (Break Even Point)


Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biayabiaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. BEP amatlah penting kalau kita
membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara
manfaat BEP adalah:
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even
Point :
Total Fixed Cost
Harga jual per unit dikurangi variable cost
Contoh :
Fixed Cost T-Shirt di Cadist

: Rp 750.000,-

Variable cost

: Rp 55.000,- / potong

Harga jual

: Rp 70.000,- / potong

Maka BEP per unitnya adalah


Rp 750.000

= 50 potong

Rp 70.000 Rp 55.000
Artinya T-Shirt di Cadist yang harus terjual sebanyak 50 potong agar terjadi break even point.
Pada pejualan unit ke 51, maka penjualan T-Shirt itu mulai memperoleh keuntungan

2. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi
BEP :
Total Fixed Cost

x Harga jual / unit

Harga jual per unit dikurangi variable cost

Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima
agar terjadi BEP adalah:
Rp 750.000

x Rp 70.000

Rp 70.000 Rp 55.000

= Rp 3.500.000

Anda mungkin juga menyukai