Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Kopling


Kopling merupakan komponen mesin yang banyak sekali digunakan dalam konstruksi
mesin.
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya
dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis.Kopling biasanya tidak mengizinkan
pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi
yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati.
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system
yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan
menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.
Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke
komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya
putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak
Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan.
1. Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).
2. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
3. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsurangsur secara merata tanpa hentakan.

1.2 Kopling dan Fungsinya


Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan:

Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros
motor dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu memisahkan
dan menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.

Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada
pada satu aksis.

Untuk mengurangi shock load dari satu poros ke poros yang lain.

Untuk menghindari beban kerja berlebih.

Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.


Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat

berputar.Dengan pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling


bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.
Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan/meneruskan ataumemutuskan putaran dari poros engkol ke poros
roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulaiatau pada saat mesin akan berhenti
atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk
memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros roda gigi
transmisi. Kopling merupakan suatu system yang berfungsi untuk memindahkan, memutus dan

menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan
sesuai yangdiinginkan.

1.3 Komponen Utama Kopling


a). Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
b). Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).
c). Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda
penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan
komponen kopling lainnya.
d). Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk
memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus.jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

1.4Jenis- jenis Kopling


Menurut konstruksinya secara umum kopling dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
1.kopling tetap
2. kopling tidak tetap

Kopling Tetap
Kopling tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari
poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu
kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda sedikit letak sumbunya.
Kopling tetap dibedakan lagi atas, kopling kaku, kopling luwes, dan kopling universal.
1. Kopling Kaku
Kopling kaku digunakan bila kedua poros dihubungkan dengan sumbu segaris.Kopling ini
banyak digunakan pada poros mesin dan transmisi umum dipabrik-pabrik.
Yang termasuk kedalam kopling kaku adalah:

Kopling Bus

Kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling disambungkan sentrik dengan teliti.Pada
konstruksinya ujung poros pada kopling ini harus dirapikan dan distel satu terhadap yang
lainnya dengan teliti, juga pada arah memanjang.Kopling ini sering digunakan pada
bubungan, baling-baling kapal, dan juga pada poros baling-baling.

Kopling Flens Kaku

Kopling flens kaku terdiri atas naaf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja dan
dipasang pada ujung dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. Dalam
beberapa hal naaf dapat dipasang paa poros dengan sumbu pres atau kerut.

Kopling Flens Tempa

Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan disebut
poros flens tempa.Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil karena tidak
memerlukan naaf.

2. Kopling Luwes
Mesin mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling kaku memerlukan
penyetelan yang sangat teliti agar kedua poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu
garis lurus, selain itu getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara poros
penggerak dan yang digerakkan tidak dapat diredam sehingga memperpendek umur mesin
serta menimbulkan bunyi berisik. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut dapat
digunakan kopling luwes terutama bila terdapat ketidaklurusan antara sumbu kedua porosnya.
Yang termasuk jenis kopling luwes adalah:
1. Kopling Karet Ban
Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada lapisan karet ini
diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada sekeliling poros. Dengan adanya
karet ban ini memungkinkan poros tidak pada satu garis lurus.
2. Kopling Flens Luwes
Kopling ini adalah kopling tetap yang menggunakan baut untuk menghubungkan kedua poros
dimana dilengkapi dengan bus karet atau kulit sehingga memungkinkan poros tidak pada satu
garis.
3. Kopling Karet Bintang
Kopling ini juga hampir sama kerjanya dimana digunakan karet sehingga memungkinkan
poros ikut berputar tidak pada satu garis seperti yang terlihat pada gambar.
4. Kopling Rantai
Sesuai dengan namanya kopling ini menggunakan rantai untuk mengubungakan kedua buah
poros seperti terlihat pada gambar.
5. Kopling Gigi
Kopling ini pada bagaian sillinder dalam terdapat gigi-gigi yang dihubungkan dengan silinder
luar. Silinder luar ini dihubungkan dengan menggunakan baut. Pada kopling ini terdapat
tempat untuk memasukkkan minyak.Kopling gigi seperti terlihat pada gambar

6.Kopling Universal
Salah satu jenis kopling universal yaitu kopling universal hook. Kopling ini dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu memindahkan putaran walaupun poros tidak sejenis.
Kopling universal seperti terlihat pada gambar

Kopling Tidak tetap


Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dan
poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya serta dapat melepaskan
hubungan kedua poros tersebut,baik dalam keadan diam maupun berputar. Yang termasuk
kopling tidak tetap antara lain :
1. Kopling Cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif(tidak dengan perantaraan gesekan)
hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar persegi dan
kopling cakar spiral.Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah
putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar sebaliknya, kopling cakar
spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi hanya baik untuk satu putaran
saja.Kopling cakar seperti terlihat dalam gambar.
2. Kopling Plat
Kopling ini meneruskan momen dengan perantaraan gesekan. Dengan demikikan
pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu dihubungkan dapat
dihindari.Selain itu, karena dapat terjadi slip maka kopling ini sekaligus juga dapat berfungsi
sebagai pembatas momen. Menurut jumlah platnya, kopling ini dibagi aatas kopling plat
tunggal dan kopling plat banyak; dan menurut cara pelayanannya dapat dibagi atas cara
manual, hidrolik dan magnetik. Kopling disebut kering bila plat-plat gesek tersebut bekerja
dalam keadaan kering dan disebut basah bila terendam atau dilumasi dengan minyak.
3. Kopling Kerucut ( Cone Clutch)
Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini mempunyai
keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang besar.
Kelemahannya adalah daya yang diteruskan tidak seragam.Kopling kerucut sepeti terlihat
pada gambar.
4. Kopling Friwil
Dalam permesinan sering diperlukan kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros

penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan arah dari poros yang
digerakkan

1.5 Cara Kerja Kopling


Ketika Putaran mesin naik lebih tinggi maka lengan berpemberat di dalam kopling
akan mengayun ke arah luar dan menekan kopling untuk berhubungan. Jenis paling umum
mempunyai bantalan gesek atau sepatu yang terpasang melingkar untuk menghubungkan
poros tengah dengan bagian dalam dari rumah kopling. Di poros tengah terdapat beberapa
pegasyang terhubung dengan bantalan gesek. Ketika poros tengah berputar cukup cepat maka
pegas ini akan merenggang dan membuat bantalan gesek bersentuhan dengan permukaan
gesek yang terhubung dengan bagian yang akan diputar. Cara kerja ini bisa dibandingkan
sebagagai kebalikan dari cara kerja rem drum.
Secara lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
2. Tangkai pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang
pengangkat (lifter rod).
4. Batang pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan
(pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga
perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel
kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali
pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat
kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.

1.6 cara perawatan kopling


Tips Merawat Kopling

1.
1. Melakukan pengecekan dan perawatan kopling secara rutin.
2. Gunakan selalu gigi satu untuk start awal kendaraan, karena jika
menggunakan gigi di atasnya, kopling akan dibebani secara berlebihan dan
mempercepat keausan.
3. Netralkan tuas transmisi jika berhenti. Contoh: di lampi merah.
Masalah umum yang terjadi pada kopling
1. Kopling selip. Akibat dari kopling selip, kendaraan tidak dapat berjalan, kurang
tenaga, dan dapat menyebabkan boros bahan bakar, hal ini disebabkan tenaga mesin
tidak tersalurkan ke sistem penggerak (transmisi) karena pelat/piringan kopling sudah
aus.
2. Kopling jeblos. Akibat dari kopling jeblos, tuas transmisi tidak dapat/susah
dipindahkan, hal ini disebabkan tidak dapat terpisahnya pelat/piringan kopling dengan
mesin karena tenaga yang disalurkan dari pedal tidak mampu diteruskan ke sistem
kopling. Kabel kopling yang putus, silinder kopling bocor, dan matahari yang rusak
merupakan beberapa hal yang membuat tenaga dari pedal tidak dapat diteruskan ke
sistem kopling.
3. Kopling lengket. Akibat dari kopling lengket, tuas transmisi tidak dapat/susah
dipindahkan karena tidak terpisahnya pelat kopling dan mesin akibat pelat/piringan
kopling lengket. Penyebab kopling lengket karena air atau lumpur yang masuk ke area
sistem kopling.

Anda mungkin juga menyukai