Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMUNGUTAN KURKUMIN DARI KUNYIT

TUJUAN
a. Mahasiswa mampu melakukan pemungutan kurkumin dari kunyit.
b. Mahasiswa mampu menganalisa karakteristik kurkumin yang telah didapat.

I.

DASAR TEORI

II.

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn./Curcuma domestica Val.),


adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia
Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India
serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik
sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.
Komponen utama yang terpenting dalam rimpang kunyit adalah
kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkumin (bahasa Inggris: diferuloylmethane
adalah senyawa aktif yang ditemukan pada kunir, berupa polifenol dengan
rumus kimia C21H20O6. Kurkumin memiliki dua bentuk tautomer: keton dan
enol. Struktur keton lebih dominan dalam bentuk padat, sedangkan struktur
enol ditemukan dalam bentuk cairan. Berdasarkan hasil penelitian Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bahwa kandungan kurkumin
dari rimpang kunyit rata-rata 10,92 %. Selain kunyit, ada juga beberapa
tanaman yang mengandung kurkumin misalnya temulawak dan temu hitam.
Tabel 1. Sifat-sifat kurkumin adalah sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5

Spesifikasi
Berat Molekul

368,37 (C=68,47 % ; H=5,47 % ; O=26,06


%)
Kuning cerah
Warna
183C
Melting Point
Kelarutan dalam pelarut nonLarut dalam alkohol dan asam asetat glasial
Tidak larut dalam air
polar
Kelarutan dalam pelarut polar

Gambar 1. Rumus Bangun Kurkumin


Kurkumin dapat larut dalam alkohol dan asam asetat glasial (The Merck
Index, 1976). Asam asetat glacial (CH 3COOH) merupakan zat cair yang mudah
menguap, tidak berwarna dan memiliki bau yang khas. Etanol, disebut juga etil
alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan
yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol termasuk ke
dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C 2H5OH dan rumus empiris
C2H6O. Etanol merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter.
Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpangnya adalah dengan
cara ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan
perbedaan kelarutan. Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses
pemisahan dan isolasi zat dari suatu zat dengan penambahan pelarut tertentu
untuk mengeluarkan komponen campuran dari zat padat atau zat cair. Dalam
hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam pelarut (solvent),
sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut. Proses tersebut akan menjadi
sempurna jika solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya dengan cara distilasi/
penguapan.

III.

PROSEDUR KERJA
1. Alat
a. Water Bath
b. Blender
c. Labu Alas bulat 100 mL
d. Kondensor
e. Soxhlet
f. Kertas saring
g. Corong Buchner

h. Pisau
i.

Oven

2. Bahan
a. Serbuk kunyit 22 gram
b. Etanol 88 mL
3. Skema Kerja
a. Preparasi Kunyit

Kunyit
Dicuci
Kunyit bersih
Dikeringkan menggunakan oven suhu 40 oC
Kunyit kering
Dihaluskan menggunakan blender
Ditimbang sebanyak 20 g
Serbuk kunyit

Gambar 3. Skema Kerja Preparasi Kunyit

b. Ekstraksi Kurkumin

20 g serbuk kunyit

Asam asetat glasial 100 mL

Campuran
Di ekstraksi dengan refluks
Ekstrak kurkumin
Didinginkan
Disaring
Filtrat

Ampas

Gambar 4. Skema Kerja Ekstraksi Kurkumin dengan Pelarut

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
Tabel 2. Data Pengamatan
No

Perlakuan

Pengamatan

PREPARASI KUNYIT
Mencuci kunyit dengan air bersih.
Kunyit bersih
Membersihkan kulit luar kunyit.
Kunyit bersih dari kulitnya
Mengeringkan kunyit menggunakanKunyit kering
oven pada suhu 40C
Menghaluskan kunyit menggunakanSerbuk Kunyit
blender
Menimbang serbuk kunyit
Serbuk kunyit 20 gram
Membungkus
serbuk
kunyitSerbuk kunyit yang terbungkus kertas
menggunakan kertas saring yangsaring
dieratkan dengan tali.
EKSTRAKSI KURKUMIN
Ekstraksi dilakukan dengan metodeWarna kuning keemasan
refluks pada suhu 80C dengan 90 mL
asam asetat glasial.
Campuran
disaring
denganFiltrat yang diperoleh 7,85 gram
menggunakan corong dan kertas
saring
Filtrat di oven pada suhu 80oC
Curcumin yang dihasilkan 1,78 gram
Uji densitas asam asetat dan curcumin
- Densitas asam asetat: 1,053
- Densitas curcumin: 1,085
berat kurkumin
x 100
Rendemen =
berat
kunyit
1,78
gram
= 20 gram x 100
= 8,9%
2. Pembahasan

Pemungutan

kurkumin

dari

kunyit

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan metode ekstraksi refluks. Pelarut yang dapat digunakan dalam


ekstraksi curmumin adalah etanol dan asam asetat glacial. Pada praktikum
ini pelarut yang digunakan adalah asam asetat glasial. Pelarut asam asetat
glasial memiliki kelebihan yaitu titik didih asam asetat glasial lebih tinggi
dibandingkan dengan etanol. Langkah pertama, kunyit yang masih kotor
dicuci supaya kotoran yang menempel pada kunyit dapat hilang. Setelah
dicuci,

kunyit

dikupas

dan

dipotong-potong

sebelum

dipanaskan

menggunakan oven pada suhu 40 oC. Kunyit dioven untuk mengurangi


kadar air yang ada pada kunyit.
Setelah kering, kunyit dhaluskan menggunakan blender hingga
berbentuk serbuk. Hal tersebut bertujuan untuk memperbesar luas
permukaan kunyit, karena semakin luas permukaan kunyit semakin besar
kontak antara kunyit dengan etanol. Setelah dihaluskan, serbuk kunyit
dimasukkan ke dalam labu alas datar menggunakan pelarut asam asetat
glasial sebanyak 90 mL. Kunyit diekstraks dengan suhu 80 oC selama 40
menit.
Setelah direfluks kemudian disaring dengan menggunakan corong kaca
dan kertas saring. Setelah disaring, kurkumin dipanaskan menggunakan
oven hingga berat konstan pada suhu 40C. Tujuan pengovenan untuk
mengurangi kadar air pada kristal-kristal kurkumin. Diperoleh kurkumin
seberat 1,78 g dengan rendemen sebanyak 8,9%. Rendemen yang dihasilkan
kecil karena ketika ekstraksi dihentikan masih terdapat warna kuning
kemerahan pada ampas kunyit, warna kuning kemerahan tersebut
merupakan kurkumin yang belum terekstrak.
V.

SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
a. Kurkumin dapat diambil dari kunyit dengan ekstraksi menggunakan
ekstraksi refluks dengan pelarut asam asetat glasial.
b. Kurkumin yang diperoleh berupa kristal kurkumin berwarna kuning
cerah.
c. Rendemen yang didapat sebesar 8,9%

2. Saran

Ekstraksi kurkumin dengan menggunakan pelarut asam asetat glasial


sebagai perbandingan dan dengan ekstraksi soklet.

VI.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, A. H., 2004, Ekstraksi Kurkumin dari Kunyit, Prosiding Seminar
Nasional Rekayasa Kimia dan Proses ISSN : 1411-4216
Drewe, B., 2005, Kunyit Lebih daripada Bahan Rempah.
Dharma, A.P., Tanaman Obat Tradisional Indonesia, P.N. Balai Pustaka,
Jakarta.
Heyne, 1987, Tumbuhan Berguna di Indonesia, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta, hal.597
Rahmat Rukmana, Ir, 1994, Kunyit, Kanisius, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai