disusun untuk memenuhi salah satu tugas Satuan Proses 2 pada Semester III Progam Studi
D4 Teknik Kimia Produksi Bersih
Dosen pebimbing:
Ir. Mukhtar Ghozali, M.Sc
Oleh
Nisa Mardiyah
NIM 131424018
ETIL AMIN
1. MSDS Etil Amin
Keadaan Fisik
: Cair
Warna
: Tidak berwarna
Bau
: Bau ammonia
Berat Molekul
: 45,10
Rumus Molekul
: C2H7N
Titik Didih
: 630F (170C)
Titik Beku
: -1440F (-810C)
Tekanan Uap
: 1,6
: 0,7
: Dapat larut
Tertelan
Segera hubungi pusat kendali racun lokal atau dokter. Jangan berikan air pada
korban yang tidak sadar untuk diminum. Ketika muntah, posisikan kepala
lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspiration. Jika korban tidak sadar,
putar kepalanya ke samping. Segera hubungi dokter.
Bahaya Fisik
Gas mudah terbakar. Dapat menyebabkan kilat api. Cairan yang mudah terbakar dan
uapnya dapat menyebabkan kilat api.
DIETIL AMIN
1. MSDS Dietil Amin
: Cair
Bau
: Ammonia
Berat Molekul
: 73,14 g/mol
Warna
: Tidak Berwarna
pH (1% soln/water)
: 13 [Basic]
Titik Didih
: 55,50C (131,90F)
Titik Leleh
: -500C (-580F)
Massa Jenis
: 0,71 (air = 1)
Tekanan Uap
: 2,5 (Air = 1)
Air / Minyak Dist. Coeff .: Produk ini lebih mudah larut dalam minyak; log (minyak /
air) = 0,6
Properti Dispersi
Kelarutan
TRIMETIL AMIN
1. MSDS Trimetil Amin
Bau
: Ammonia kuat
Berat Molekul
: 101,1 g/mol
Warna
: Tidak Berwarna
pH (1% soln/water)
: 10 [Basic]
Titik Didih
: 89,70C
Titik Leleh
: -1150C (-1750F)
Massa Jenis
: 0,73 ( air = 1)
Tekanan Uap
: 54 mmHg (@200C)
Density Uap
Properti Dispersi
Kelarutan
: Mudah larut dalam air dingin, air panas, metanol, dietil eter.
Kontak Kulit
Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air yang banyak. Benar-benar
mencuci kulit terkontaminasi dengan air mengalir dan sabun non-abrasif.
Jadilah sangat berhati-hati untuk membersihkan lipatan, celah-celah, lipatan
dan pangkal paha. Air dingin dapat digunakan. Tutupi kulit yang teriritasi
dengan yg lunak. Jika terjadi iritasi, cari perhatian medis. Cuci pakaian yang
terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
Kontak Kulit Serius
Cuci dengan sabun desinfektan dan tutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Carilah segera perhatian medis.
Terhirup
Biarkan korban untuk beristirahat di area yang berventilasi. Cari perhatian
medis segera.
Tertelan
Jangan memaksakan muntah. Periksa bibir dan mulut untuk memastikan
apakah ada jaringan yang rusak, indikasi kemungkinan bahwa bahan beracun
tertelan; tidak adanya tanda-tanda seperti itu, bagaimanapun, tida meyakinkan.
Kendurkan pakaian ketat seperti kerah,dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika
korban tidak bernafas, lakukan resusitasi mulut ke mulut. Cari perhatian medis
segera.
REAKSI KIMIA
Etil amin dihasilkan oleh reaksi aminasi etanol dengan amonia menggunakan bantuan
katalisator padat Alumina. Reaksi antara etanol dengan amonia adalah sebagai berikut :
C2H5OH
NH3
===>
C2H5NH2
C2H5OH
C2H5NH2
===>
(C2H5)2NH
C2H5OH
(C2H5)2NH
===>
(C2H5)3N
+
+
H2O (1)
H2O
(2)
H2O (3)
Reaksi etanol dengan amonia berlangsung pada fasa gas dengan kondisi operasi tekanan
sekitar 15 atm dan suhu sekitar 400C dengan konversi etanol mencapai 70 %. Selain terjadi
reaksi utama (reaksi 1) terjadi juga reaksi samping pembentukan dietilamin (reaksi 2) dan
trietilamin (reaksi 3). Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis. Reaktor yang digunakan adalah
reaktor fixedbed adiabatis dengan tanpa pendingin karena panas yang timbul tidak terlalu
besar.
URAIAN PROSES
Etanol dari tangki penyimpan dialirkan ke vaporizer 01 bersama dengan Etanol yang
berasal dari arus recycle hasil atas menara distilasi 04. Uap Etanol kemudian diumpankan ke
dalam reactor fixedbed bersama dengan uap amonia yang juga diuapkan di vaporizer 02
sehingga suhu umpan sekitar 350C.
Di dalam reaktor terjadi reaksi aminasi yang bersifat eksotermis (keluar panas) sehingga
suhu keluar reaktor lebih tinggi dari suhu umpan. Hasil reaksi kemudian diumpankan ke
dalam condensor sehingga seluruh senyawa mengembun sebelum diumpankan ke dalam
menara distilasi 01.
Menara distilasi 01 digunakan untuk memisahkan sisa amonia untuk direcycle ke dalam
reaktor yang diperoleh sebagai hasil atas, sedangkan hasil bawah yang berupa senyawa
monoetilamin, dietilamin, trietilamin, etanol dan air kemudian diumpankan ke dalam menara
distilasi 02 untuk pemisahan berikutnya.
Hasil atas menara distilasi 02 berupa monoetilamin yang merupakan produk utama
kemudian ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah kemudian diumpankan ke menara
distilasi 03.
Hasil atas menara distilasi 03 berupa dietilamin yang merupakan produk samping
kemudian ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah kemudian diumpankan ke menara
distilasi 04.
Hasil atas menara distilasi 04 berupa senyawa etanol yang merupakan reaktan kemudian
direcycle ke reaktor. Hasil bawah kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi 05.
Hasil atas menara distilasi 05 berupa trietilamin yang merupakan produk samping
kemudian ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah berupa air kemudian dialirkan ke
unit pengolah limbah.