Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
sudah sepatutnya untuk dilakukan penelitian detil jalur-jalur sesar yang dapat
berpotensi sebagai sumber gempa di darat pada wilayah tersebut.
1.2
Perumusan Masalah
Gempabumi merupakan salah satu kejadian alam yang sulit untuk diprediksi kapan t
erjadinya. Walaupun demikian secara keilmuan peristiwa terjadinya gempabum! dapa
t dipelajari terutama lokasi-lokasi yang berpotensi dan rawan gempabumi dapat di
petakan. Dalam memetakan daerah yang rawan bencana gempabumi, salah satunya adal
ah dengan mempelajari aspek-aspek morfologi yang erat kaitannya dengan proses te
ktonik di daerah tersebut Geomorfologi tektonik atau morfotektonik merupakan gam
baran kondisi morfologi dan proses tektonik yang terjadi pada masa lalu dan berl
anjut hingga sekarang, karena morfologi memiliki dimensi ruang dan tektonik memp
unyai dimensi waktu. Bentuk lahan tektonik akan mengekspresikan bentukan topogra
fi yang dapat dijadikan indikator telah terjadinya pergerakan tektonik atau tekt
onik aktif. Untuk memperoleh hubungan antara geomorfologi dan tektonik yang berk
embang pada suatu daerah adalah dengan melakukan pengukuran kuantitatif bentang
alam (morfometri). Menurut Keller dan Pinter (1996), morfometri didefinisikan se
bagai pengukuran kuantitatif bentuk bentang alam.
Gerakan tanah (longsoran) pada prinsipnya terjadi akibat terganggunya kestabilan
lereng, yaitu apabila besarnya momen penggerak tanah yang akan longsor melampau
i besarnya momen penahannya (Wesley, 1973; Hunt, 1986; Anderson & Richards, 1987
; dalam Karnawati, 1991). Gerakan tanah terjadi dipengaruhi oleh Faktor Pengontr
ol dan Faktor Pemicu. Faktor pengontrol gerakan tanah meliputi kelerengan, litol
ogi, struktur geologi, dan iklim. Adapun faktor pemicu gerakan tanah meliputi hu
jan, erosi sungai, getaran (gempa maupun sebab lain) dan aktivitas manusia.
Dengan mempelajari morfotektonik maka akan diperoleh informasi lain terutama men
yangkut perubahan bentang alam akibat peristiwa gerakan tanah. Pada daerah denga
n tektonik aktif peristiwa gerakan tanah ini merupakan efek lain (secondary effe
ct) dari peristiwa gempabumi. Sehingga dengan menganalisis morfotektonik suatu d
aerah maka akan diperoleh informasi tingkat