Anda di halaman 1dari 2

Santo Benediktus

Adalah seorang pendiri cara hidup monastik di Eropa Barat dan peletak dasar-dasar aturan
bagi ordo dan komunitas biara. Santo Benediktus dilahirkan pada tahun 480 di Nursia, Italia
Tengah di tengah keluarga yang kaya raya, Saat telah dewasa, Santo Benediktus merasa
muak dengan gaya hidup Roma yang memuja patung-patung dewa pagan dan kemudian
memutuskan pergi meninggalkan kota dan hidup menyendiri bersama Tuhan.
Dimensi pertobatan yang dilalui oleh Santo Benediktus :
1. Dimensi Fisik
Perubahan yang melekat pada tubuhnya, meliputi :
-

Melepaskan pakaian mewah yang melekat di tubuhnya.


(Ketika memutuskan pergi meninggalkan kota Roma dan hidup dalam
kesederhanaan, beliau melepaskan pakaian mewah yang melekat di tubuhnya dan
hanya berpakaian bulu domba)

Melalui luka-luka di tubuhnya, ia menyembuhkan luka-luka di hatinya dan tidak


pernah mendapat kesukaran yang sama.
(Saat hidup menyendiri beliau menemui godaan hawa nafsu dan dengan
bantuan Kerahiman Ilahi, Santo Benediktus mampu melewatinya. Ketika ia melihat
tumbuhan dan semak berduri di sekitarnya, ia melemparkan dirinya ke sana dan
berguling-guling sehingga tubuhnya terasa sakit dan penuh luka-luka. Tetapi
sungguh ia merasa suka cita)

2. Dimensi Moral
Perubahan perilaku St. Benediktus tampak dalam :
-

Meninggalkan keluarga dan hartanya untuk hidup sederhana bersama Tuhan.

Berdoa, bermati raga dan mengasihi Allah dengan segenap hati

Melakukan banyak mukjizat untuk membantu orang yang menderita


(Terlahir dari seorang putra dari keluarga kaya tentu Santo Benediktus dapat
menikmati semua kenikmatan yang disediakan dunia. Namun, sosok Tuhan telah

http://gemawarta.wordpress.com/2008/07/10/santo-benediktus/

Maria Angelina
363165

memikat Santo Benediktus. Tanpa ragu-ragu, ia meninggalkan keluarga dan


hartanya, lalu hidup sangat sederhana di dalam sebuah gua di pegunungan. Ia
menghabiskan waktunya untuk berdoa dan bermati raga, mengasihi Allah dengan
segenap hati dan kekuatannya.)
3. Dimensi Religius
Sikap berani mati St. Benediktus tampak dalam,
-

Melayani umat di biaranya, menyembuhkan yang sakit, dan memberikan kelegaan


pada yang tertekan.

Memiliki rasa pengorbanan dan belas kasih yang tinggi.

Ia mengasihi para pendosa tapi membenci dosa. Sikap ini nampak ketika para
rahib di biara hendak meracuninya, tetapi ia memiliki belas kasih yang begitu
besar.
(Santo Benediktus sering kali melayani umat yang ada di sekitar biaranya,
menyembuhkan yang sakit, memberikan kelegaan pada yang tertekan. Santo
Benediktus begitu mudah jatuh iba melihat orang yang menderita, dan ia akan
berusaha semampunya untuk membantu mereka. Ketika terjadi kelaparan di
Campania, ia memberikan semua persediaan makanan di biara kecuali 5 potong
roti. Pengorbanan dan belas kasihan Santo Benediktus rupanya sangat berkesan
di hadapan Tuhan, sehingga keesokan harinya ada begitu banyak tepung terigu
tergeletak di pintu gerbang tanpa diketahui siapa yang meletakkannya)

http://gemawarta.wordpress.com/2008/07/10/santo-benediktus/

Maria Angelina
363165

Anda mungkin juga menyukai