Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kuliah Sosial Pedesan

Nama
NPM`
Prodi
Kelas
Tanggal

: Hendri Susilo Wibowo


: E1J012039
: Agroekoteknologi
:B
: 12 Desember 2014

SOAL !
1. CARI satu artikel tentan stratifikasi di masyarakat
a. Apa yang dihargai oleh masyarakat tersebut?
b. Ada berapa kelas stratifikasi masyarakat dalam artikel tersebut?

Stratifikasi Sosial Masyarakat Ternate


Zaman Dahulu, masyarakat Ternate terbagi dalam Strata Sosial yang masih bersifat
tradisional dan cenderung ke arah monarkis. Adapun stratifikasi sosial masyarakat adat di
Ternate terbagi atas :
1. Golongan JOU.
Adalah Golongan Istana, yang terdiri dari Sultan dan keluarganya, sampai tiga
turunan satu garis lurus langsung. Sebutan terhadap kedua golongan ini,misalnya : Jou
Kolano (Yang Mulia Sultan) dengan nama kebesaran = Paduka Sri Sultan Said ul-Biladi Siraj
ul-Mulki Amir ud-dini Maulana as-Sultan (nama sultan). Sedangkan sebutan untuk
permaisuri Sultan : Jo-Boki, (singkatan dari kata Jou ma-Boki), Sebutan untuk anak putra
Sultan : Kaicili Putra, dan Boki Putri (Putri Sultan)
2. Golongan DANO.
Adalah Golongan Keluarga Cucu Sultan dan anak-anak yang dilahirkan dari putri
sultan dengan orang dari luar lingkungan istana/masyarakat biasa, juga termasuk keturunan
dari kakak maupun adik kandung sang Sultan.
3. Golongan BALA
Golongan ini sering disebut dengan (Bala Kusu se-Kano-Kano), ialah mereka yang
berada di luar kedua golongan di atas, (rakyat biasa).
Untuk membedakan antara ketiga golongan tersebut, secara nyata dalam keseharian
masyarakat adat di Ternate bisa dilihat dari penutup kepala yang digunakan pada pelaksanaan
acara-acara adat baik seremonial maupun ritual.
Dengan adanya Golongan Jou dan Dano, bukanlah berarti bahwa jabatan-jabatan
tinggi dalam Struktur Dewan Adat baik dalam bidang urusan duniawi/sosial (Bobato Dunia)
maupun urusan keagamaan (Bobato Akhirat) tertutup bagi golongan rakyat. Sebagai contoh;
kepala adat dan rumah-tangga istana biasanya dijabat oleh golongan rakyat.

Disamping pembagian struktur kehidupan sosial tersebut di atas, masih terdapat lagi
pembagian kelompok kekerabatan besar yang membagi seluruh masyarakat Ternate atas
beberapa kelompok kekerabatan berdasarkan wilayah, yaitu :
1. SOA SIO, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan besar yang terbagi lagi dalam
beberapa Soa/Marga. Soa Sio terdiri dari 9 kelompok Soa/Marga yang berada di di
wilayah pusat Kesultanan).
2. SANGAJI, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan pada beberapa distrik di
negeri seberang/di luar pulau Ternate.
3.
HEKU, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan masyarakat Ternate yang
wilayahnya mulai dari Ake Santosa (sekarang Kelurahan Salero) ke arah utara hingga
ke pulau Hiri termasuk Halmahera muka).
4. CIM, Yaitu kelompok kekerabatan atau komunitas masyarakat Ternate yang
wilayahnya dari Ake Santosa ke salatan hingga mencapai batas desa Kalumata.
Seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini, eksistensi dari penggolongan
stratifikasi sosial dalam masyarakat Ternate seperti diuraikan penulis di atas, dari waktu ke
waktu kian memudar. Fenomena ini terjadi karena tuntutan jaman yang mau tidak mau
menggiring pandangan masyarakat Ternate modern ke arah persamaan hak dan derajat.
Seperti halnya daerah lain di Nusantara yang nota bene bekas suatu kerajaan/kesultanan,
masyarakat Ternate modern juga berpandangan bahwa status sosial seseorang bukan lagi
ditentukan oleh faktor Genealogis, malainkan dari aspek SDM-nya.
Namun demikian, Stratifikasi Sosial Tradisional Ternate masih tetap eksis di kalangan
tertentu (khususnya masyarakat adat) yang hingga saat ini masih tetap setia dengan kebesaran
dan kejayaan kesultanan Ternate pada masa lampau.
Pembagian kelompok kekerabatan murni yang terdiri dari beberapa kelompok
kekerabatan seperti yang diuraikan di atas, hingga saat ini masih dipertahankan oleh sebagian
kalangan dan dalam bentuk kesatuan masyarakat (eksistensi nama sebuah Desa maupun nama
Klan/Marga). Saat ini masih banyak yang menggunakannya embel-embel nama marga di
belakang nama orang.
Indonesia memang sangat kaya dengan tradisi, adat dan budaya yang didalamnya masih
terdapat nilai positifnya. Kearifan lokal yang diwariskan oleh pendahulu negeri ini bisa
dipetik untuk mengambil kebijakan yang lebih bijaksana untuk masa yang akan datang.

Jawab:
a. Yang dihargai oleh masyarakat dalam artikel diatas adalah suatu kedudukan atau
jabatan yang diwariskan (status) yaitu sultan.
b. Dalam artikel ini secara umum ada 3 golongan yaitu:
1. Golongan JOU Adalah Golongan Istana, yang terdiri dari Sultan dan
keluarganya, sampai tiga turunan satu garis lurus langsung.
2. Golongan DANO adalah Golongan Keluarga Cucu Sultan dan anak-anak yang
dilahirkan dari putri sultan dengan orang dari luar lingkungan
istana/masyarakat biasa, juga termasuk keturunan dari kakak maupun adik
kandung sang Sultan.
3. Golongan BALA, golongan ini sering disebut dengan (Bala Kusu se-KanoKano), ialah mereka yang berada di luar kedua golongan di atas, (rakyat
biasa).
c. Secara luas masih ada penggolongan di masyarakat ternate yang berdasarkan letak
tempat tinggal dari istana sultan yaitu:
1. SOA SIO, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan besar yang terbagi lagi
dalam beberapa Soa/Marga. Soa Sio terdiri dari 9 kelompok Soa/Marga yang
berada di di wilayah pusat Kesultanan).
2. SANGAJI, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan pada beberapa distrik
di negeri seberang/di luar pulau Ternate.
3. HEKU, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan masyarakat Ternate yang
wilayahnya mulai dari Ake Santosa (sekarang Kelurahan Salero) ke arah utara
hingga ke pulau Hiri termasuk Halmahera muka).
4. CIM, Yaitu kelompok kekerabatan atau komunitas masyarakat Ternate yang
wilayahnya dari Ake Santosa ke salatan hingga mencapai batas desa Kalumata.

Anda mungkin juga menyukai