Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Fertilitas ialah kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan
melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilkannya. Jadi, fertilitas
adalah fungsi satu pasangan yang sanggup menjadikan kehamilan dan kelahiran
anak hidup. Sebelum dan sesudahnya tidak seorang pun tahu, apakah pasangan itu
fertil atau tidak. Riwayat fertilitas sebelumnya tidak menjamin fertilitas di
kemudian hari, baik pada pasangan itu sendiri, maupun berlainan pasangan.
(Prawirohardjo, 2008)
Disebut infertilitas primer kalau istri belum pernah hamil walaupun
bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
Disebut infertilitas sekunder kalau istri pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak
terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan. (Prawirohardjo, 2008)
Berdasarkan data yang telah dievaluasi sebelumnya oleh WHO DHS (The
Department of Reproductive Health and Research) pada tahun 2002,
dibandingkan tahun 2004, 1 dari 4 wanita usia reproduktif di seluruh negara
berkembang mengalami infertilitas primer dan infertilitas sekunder. (WHO, 2011)
Bila banyaknya pasangan infertilitas di Indonesia dapat diperhitungkan
dan banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempunyai anak yang masih
hidup, maka menurut sensus penduduk terdapat 12% baik di desa maupun di kota,
atau kira-kira 3 juta pasangan infertilitas di seluruh Indonesia. (Prawirohardjo,
2008)
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 274 pasien infertilitas yang
tercatat dalam buku kehadiran Poli Kandungan Periode 1 Desember 2011 28
Desember 2011.
Ilmu Kedokteran masa kini baru berhasil menolong 50% pasangan inferil
memperoleh anak yang diinginkannya. Itu berarti separuhnya lagi terpaksa
menempuh hidup tanpa anak, mengangkat anak (adopsi), poligini, atau bercerai.
jumlah
kasus
infertilitas
primer
yang
dilakukan