89C51
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SISWO WARDOYO: SIMULATOR OTOMATISASI MESIN ROTARY PEMOTONG PIPA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
AT 89C51
Motor pengatur
stopper
P1.2
P1.3
Motor penurun
pipa
0
0
1
1
0
1
0
1
Sensor
optocoupler
Motor pendorong
pipa
Sensor infra
merah
Mikrokontroler
AT 89C51
Kondisi motor
pendorong
Mati
Mundur
Mati
Maju
+12V
RELAY
Motor penjepit
pipa
NO
NC NO
NC
M
IN4002
Beberapa limit
switch
Motor
Pendorong
Pipa
10 K
P1.1
BC 517
Motor pemotong
pipa
Keypad pengatur
stopper
Motor penurun
pemotong pipa
RELAY
NO
NC
IN4002
+5V
10 K
P1.2
BC 517
10K
2
3
LED IR
fototransistor
6 100
P3.4
CA3140
BC547
5V1
50
+ 5V
Gbr.2. Sensor infra merah
NO
NC
P2.7
P2.6
P2.5
P2.4
P2.2
7447
ABCD
7447
ABCD
74374
74374
74374
D0 D1 D2 D3
D0 D1D2D3
D0D1 D2D3
P2.1
P2.0
IN 4 0 0 2
M
M o to r
P e n u r u n P ip a
10 k
P 1 .0
BC 517
7447
AB CD
SISWO WARDOYO: SIMULATOR OTOMATISASI MESIN ROTARY PEMOTONG PIPA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
AT 89C51
S ta rt
I n is i a l is a s i P o r t
1
S e t P o s is i N o r m a l
S e tt i n g U k u r a n
G eser S ensor
+5V 100n
2
T u r u n k a n P ip a
Pengambil pipa
Pendorongmajupipa
Pendorongmundurpipa
Penjepit pipanaik
Penjepit pipaturun
Motorpemotongpipa
Set Stopper
EnterStopper
Limit switch1
Limit switch2
Limit switch3
Limit switch4
Limit switch5
HitunganNaik
HitunganTurun
Limit switch6
30pF12MHz
Vcc
P1.0
P1.1
P0.0
P1.2
P0.1
P1.3
P0.2
P1.4
P0.3
P1.5
P0.4
P1.6
P0.5
A
P1.7
P0.6
T
RST
P0.7
P3.0 8 EA
P3.1 9 ALE
P3.2
PSEN
P3.3 C P2.7
P3.4 5 P2.6
P3.5 1 P2.5
P3.6
P2.4
P3.7
P2.3
XTAL2 P2.2
XTAL1 P2.1
Vss
P2.0
D o r o n g P ip a
Menaikkanpisau
Menurunkanpisau
Mendorongmajustopper
Mendorongmundurstopper
Optocoupler
S e s u a i U k u ra n
Tdk
Ya
Infrared
Limit switch7
+5V
td k
LS2 = 1 ?
ya
H e n tik a n
P e n d o ro n g P ip a
P e n d o ro n g P ip a
M undur
T u ru n k a n
P e n j eY pa it
Ls1 = 1 ?
Tdk
H id u p k a n
P e m o to n g
ya
T u ru n k a n
P e m o to n g
7447
ABCD
7447
ABCD
7447
ABCD
td k
M e m o to n g L a g i
ya
74374
74374
74374
D0D1D2D3
D0D1D2D3
D0D1D2D3
td k
U k u ra n S a m a
ya
30pF
No
1
2
3
4
5
Terhalang (volt)
Ouput IR
Output
(volt)
Rnk
(Logic)
4,57
1
4,54
1
4,57
1
4,57
1
4,57
1
x = 4,564
x = 3,494
x= 1
x= 0
SISWO WARDOYO: SIMULATOR OTOMATISASI MESIN ROTARY PEMOTONG PIPA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
AT 89C51
Nomor
Pengujian
1
2
3
4
5
Pada Saat
terbuka
(Volt)
0,20
0,20
0,22
0,21
0,20
Hasil
pulsa
x = 0,206
Hasil
pulsa
1
1
1
1
1
x=1
x=
x= 0
0
0
0
0
0
0,564
Untuk rangkaian sensor optocoupler pada prinsipnya
sama dengan rangkaian sensor infrared, tetapi untuk
setting tegangan referensinya dibuat 0,40 volt, sehingga
pada saat output optocoupler dibawah tegangan referensi
maka ouput op-amp akan berlogic 0 dan ouput dari IC
4093 akan berlogic 1. Jika tegangan ouput optocoupler
diatas tegangan referensi maka output op-amp akan
berlogic 1 dan ouput IC 4093 berlagic 0.
C. Pengujian Sistem Pemotong Pipa
Pengujian dilakukan untuk setiap ukuran yang sama
dilakukan dalam 3 kali, secara keseluruhan pengujian
dilakukan dalam 9 kali.Untuk pengujian yang pertama
dilakukan dengan ukuran 90 mm, hasil selengkapnya
terdapat dalam tabel IV.
TABEL IV
PENGUJIAN SISTEM PEMOTONG PIPA UKURAN 90 mm
Pemotongan
ke
1
2
3
Panjang yang
dikehendaki
(mm)
90
90
90
Hasil
potong
(mm)
95
97
96
X 96
Pemotongan
ke
1
2
3
Yang
dikehendaki
(mm)
140
140
140
Hasil
potong
(mm)
141
143
142
Saat
Tertutup
(Volt)
0,60
0,60
0,61
0,61
0,60
Keterangan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
X 142
mm
Keteran
gan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Pemotongan
ke
1
2
3
Panjang
yang
dikehendaki
(mm)
205
205
205
Panjang
hasil
potong
(mm)
Keterangan
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
6
x100% 66,66% prosentase pemotongan pipa yang
9
0
tepat ukurannya
x100% 0% , proses pemotongan
9
yang dianggap gagal 100% - 66,66% = 33,34%,
Prosentase kegagalan potong rendah, oleh karena itu pada
dasarnya simulator ini berhasil, tetapi keberhasilan
potong dengan tepat sesuai ukuran tidak ada. Ini
disebabkan karena pulley R2 pada motor stopper tidak
dapat dipastikan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Sedangkan untuk ukuran yang relatif panjang
kegagalannya disebabkan terjadi karena faktor mekanik
yang tidak mendukung, diantaranya adalah stopper untuk
penahan pipa pada saat dipotong adalah mudah bergerak.
Faktor yang lain adalah untuk hasil potong juga tidak
dilengkapi dengan penjepit sehingga mudah bergerak.
SISWO WARDOYO: SIMULATOR OTOMATISASI MESIN ROTARY PEMOTONG PIPA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
AT 89C51
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir
dengan judul Simulator Otomatisasi Mesin Rotary
Pemotong Pipa Menggunakan Mikrokontroler AT 89C51
adalah sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan Tugas Akhir ini mempunyai
kelemahan pada konstruksi mekaniknya,
diantaranya penjepit pipa yang kurang kuat,
penggunaan tali sebagai penggerak konveyor
kurang bisa diandalkan ketepatan dan
kekuatannya.
2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan simulator
ini bisa dikatakan berhasil yaitu untuk memotong
pipa dengan ukuran yang relatif pendek antara
90 mm sampai dengan 150 mm dengan toleransi
10 mm. Keberhasilan ini dikarenakan sisa hasil
potongan masih bisa dijepit oleh penjepit.
3. Untuk pengujian dengan ukuran yang relatif
panjang keberhasilan potong sangat rendah
karena sisa potongan tidak bisa dijepit sehingga
pipa bergerak bebas mengikuti gerakan pisau
pemotong.
PROFIL PENULIS
Siswo Wardoyo, lahir di
Boyolali 26 tahun yang lalu.
Tahun 1990 sekolah di SDN
Blagung,
tahun
1993
melanjutkan sekolah di SMPN
1
Simo,
tahun
1996
menyelesaikan studi dari STM
N 1 Surakarta dan tahun
B. Saran
Tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan.
Ada beberapa saran yang diperlukan untuk
pengembangannya, diantaranya:
1. Untuk mengurangi kegagalan karena faktor
penjepit kurang kuat, maka untuk fungsi
menjepit sebaiknya mengunakan hidroulik
maupun pneumatic
2. Untuk mengatasi perbedaan hasil potong dengan
setting yang diinginkan, untuk sensor stopper
pada lubang pemancar dan lubang penerima
dibuat sekecil mungkin.
3. Untuk kelancaran konveyor puli-puli dan tali
yang digunakan dapat diganti dengan puli yang
baik atau lebih baik dengan menggunakan rantai
sebagai pengganti talinya.
4. Untuk mengatasi keberhasilan potong untuk
ukuran yang relatif panjang maka diperlukan
tambahan hardware yaitu penjepit untuk
memnjepit hasil pemotongan.
5. Alat ini dapat dikembangkan dengan menambah
tampilan untuk banyaknya pipa yang sudah
dipotong, dan dapat pula ditambahkan hasil
potong pipa tersebut bisa langsang diambil untuk
ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I
Sumardi,ST.MT.
NIP: 132 125 670
Dosen Pembimbing II
Aris Triwiyatno,ST.
NIP: 132 230 559