INTEGUMENTARY SYSTEM
HERPES
OLEH :
KELOMPOK 06 (K3LN)
INDAH ANGELICA
125070207131012
ANGGID APRILIANA H.
125070207131013
WA JANITA
125070200131004
125070200131005
125070206131001
PALUPI DESANTI N.
125070207131002
HESTY DWI N.
125070207131008
LULUIL MAKNUN
125070207131009
125070207131014
BAB I
PENDAHULUAN
pembentukan vesikel
kecil yang
mengelompok.Herpes
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Herpes
Herpes diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu :
2.1.1 Herpes Zoster
2.1.2 Herpes Simplex
2.2 Definisi
Herpes adalah radang kulit yang ditandai dengan pembentukan
gelembung-gelembung berisi air pada dasar peradangan dan
berkelompok.Menurut kamus kedokteran dorland,herpes adalah erupsi
kulit yang menyebar yang disebabkan oleh virus herpes dan ditandai
dengan pembentukan vesikel kecil yang mengelompok.Herpes
merupakan suatu penyakit kulit yang ditandai degan munculnya
gelembung-gelembung secara berkelompok dipermukaan kulit.
2.2.1 Herpes Simpleks
Penyakit herpes simpleks atau genitalis adalah penyakit kulit yang
timbul akibat adanya infeksi atau peradangan pada kulit,terutama dibagian
vagina,penis,anus,pantat,dan seangkangan.Penyebab penyakit herpes
genitalis adalah virus herpes simpleks tipe 1 dan 2.Herpes simpleks
tergolog penyakit menular seksual.
2.2.2 Herpes Zoster
Herpes zoster merupakan manifestasi oleh reaktivasi virus Variselazoster laten dari syaraf pusat dorsal atau kranial. Virus varicella zoster
bertanggung jawab untuk dua infeksi klinis utama pada manusia yaitu
varisela atau chickenpox (cacar air) dan Herpes zoster (cacar ular).
Varisela merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu
yang berkontak dengan virus varicella zoster. Pada 3-5 dari 1000 individu,
virus Varisela-zoster mengalami reaktivasi, menyebabkan infeksi rekuren
yang dikenal dengan nama Herpes zoster atau Shingles.(Marwali,2000)
2.4 Patophysiology
2.4.1 Herpes Simpleks
HSV
I
HSV
II
Herpes
orolabiaris
Herpes
genitalis
Induksi
glikoprotein
Infeksi
Respon
imun
Membatasi replikasi
virus
Faktor pemicu :
Demam
Kelelahan
Sinar UV
Trauma
mekanik
Hubg sex
imunokomprom
Terjadi di
ganglion
sakralis
Virus menetap di
ganglia
Mengalami
reaktivasi
Pelepasan virus
asimtomatik
Lesi kulit
rekurens
Peradangan di
ganglion
Infeksi sel
epitel
Saraf Sensorik
Sums-sum tulang belakang dan
batang otak
Neuritas
Menuju kulit
dan
membentuk
bula
Erupsi Kulit
Perubahan
Ketidaknyaman
an
Virus Replikasi
Lesi zoster
Keluar zat
racun
Suhu tubuh
naik
Respon tubuh
Nyeri
Reaksi infeksi
dan inflamasi
Intoleran
aktivitas
Agen Inflamasi
Pelepasan
mediator
Pelepasa
n
pada lokasi yang sama. Walaupun sering terlihat pada infeksi primer,
infeksi serviks tidak begitu sering terjadi pada infeksi yang rekuren.
(Cunningham, 1995)
2.6.2 Herpes Zoster
a. Fase Manifestasi Klinis
1.Fase Preeruptif
-Sensasi kulit tidak biasa,nyeri,panas,terbakar
-Timbul lesi 1-3 hari
-Disertai gejala lain :malaise,milagia,sakit kepala,fotopobia,demam.
2.Fase Eruptif
-Lesi eruptif vaskular
-Eritematosa dan Papula(bula 3-5 hari)
-Gejala erupsi (10-15 hari)
3.Fase Kronis(posttherapic neuralgia)
-Postherapic neuralgia :nyeri persisten/berulang selama 30 hari/setelah
infeksi subakut /semua lesi berkulit.
-Nyeri terbakar,nyeri dalam,parastesia,hiperestesia.
-Rasa nyeri bisa lebih dari 12 bulan.
-Meningkat pada lansia.
b. Manifestasi Klinis
1. Gejala Prodormal 1-4 hari
2. Prodormal sistemik ;demam,pusng,badan
lemas,malaise,nausea,nyeri otot,tulang,pegal.
Farmakologi
1. Acyclovir
2. Valacyclovir
3. Famacyclovir
ANALISA
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien :
Nama
: Ny. DF
Usia
: 55 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Pernikahan
: Menikah
Pendidikan Terakhir
: SD
Pekerjaan
Tanggal Masuk
: 31 Mei 2013
Sumber Informasi
: Ny. DF
Agama
: Islam
Lama keluhan
Kualitas keluhan
waktu ,
bekerja
untuk
membantu
keluhan ini
Diagnosa Medis
: Herpes Zoster.
Tanggal
: 31 Mei 2013
sepanjang
waktu,
berdenyut,
namun
tidak
sampai
Kesimpulan: pasien mengeluh nyeri pada kaki kirinya dan terdapat vesikel
bergerombol pada plantar tungkai bawah dan tengah pada kaki kiri.
Pasien mengeluh tidak enak badan, dan demam serta nyeri pada otot
paha tapi tidak mengganggu aktivitas pasien, hanya pincang saat berjalan
dengan kaki kirinya. Pasien mandi 2-3x sehari dengan sabun dettol.
Beberapa minggu terakhir, pasien mengalami stres emosional karena
cucunya sakit dan sibuk membantu tetangganya sehingga sering tidak
tidur dan lupa makan
ANALISA DATA
DATA
DS:
ETIOLOGI
Virus variezella zoster
- Klien mengatakan 3
hari yang lalu kaki kiri
pasien nyeri
- Nyeri baik pada saat
istirahat atau digunakan
- Nyeri di kaki dirasakan
Virus reaktivasi
(ngilu)
- Lentingan dinyatakan
sumber nyeri
DO:
- Pasien agak pincang
Replikasi
Muncul vesikel
aktivitas
- T:380 C
- TD: 120/80 mmHg
- N: 72x/menit
- RR: 20x/menit
- Kesadaran :
Composmentis
Nyeri akut
MASALAH
KEPERAWATAN
Nyeri akut
DATA
DS:
ETIOLOGI
Virus variezella zoster
bahwa lenting
merupakan sumber nyeri
Virus reaktivasi
DO:
- Vesikel multiple
bergerombol
Replikasi
Muncul vesikel
KEPERAWATAN
Kerusakan
integritas kulit
MASALAH
DATA
DS:
ETIOLOGI
Virus variezella zoster
Virus reaktivasi
MASALAH
KEPERAWATAN
Hipertermia
No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Paraf
31 Mei 2013
Ns.
31 Mei 2013
Ns.
31 Mei 2013
Ns.
: 1 (Nyeri Akut)
Tujuan
2
Kriteria hasil
NOC
-1605
No
Indikator
1
2
3
4
5
210208 Gelisah
rekomendasi
160513 Melaporkan perubahan nyeri pada
petugas kesehatan
Keterangan
1. Severe
2. Substantial
3. Moderate
4. Mild
5. Normal
INTERVENSI :
Manajemen Nyeri
1. Melakukan penilaian yang komprehensif terhadap rasa nyeri
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
atau keparahan nyeri dan faktor pencetus
2. Kontrol
faktor
ketidaknyamanan
lingkungan
atau
sekitar
hilangkan
faktor
yang
mempengaruhi
yang
menyebabkan
faktor
lingkungan
sekitar
yang
mempengaruhi
Tujuan
integritas kulit
Kriteria hasil
NOC
No
Indikator
070301 Ruam
070307 Demam
070333 Nyeri
Keterangan
1. Severe
2. Substantial
3. Moderate
4. Mild
5. Normal
INTERVENSI
Perawatan kulit dengan treatment topikal
1. Hindari penggunaan linen yang kasar
2. Jaga linen tetap bersih, kering dan tidak kusut
3. Inspeksi kulit tiap hari
4. Gunakan antibiotik topikal bila diperlukan
Manajemen Nyeri
1. Melakukan perawatan analgesik pada pasien
Treatmen untuk demam
1. Monitoring temperatur dengan sering
2. Gunakan obat anti piretik
3. Dukung pasien agar banyak minum air
Proteksi Infeksi
1. Monitor kerentangan infeksi
2. Monitor tanda-tanda sistemik dan lokal serta gejala dari infeksi
3. Menganjurkan istirahat
: 3 (Hipertermia)
Tujuan
Kriteria hasil
NOC
: Termoregulasi -0800
No
Indikator
080019 Hipertermia
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Severe
Substantial
Moderate
Mild
Normal
INTERVENSI
Regulasi Suhu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kejang
7. Atur medikasi antipiuretik jika dibutuhkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ny. DF mengeluh nyeri pada kaki kirinya dan terdapat vesikel bergerombol
pada plantar tungkai bawah dan tengah pada kaki kiri. Pasien mengeluh
tidak enak badan, dan demam serta nyeri pada otot paha tapi tidak
mengganggu aktivitas pasien, hanya pincang saat berjalan dengan kaki
kirinya. Pasien mandi 2-3x sehari dengan sabun dettol. Beberapa minggu
terakhir, pasien mengalami stres emosional karena cucunya sakit dan
sibuk membantu tetangganya sehingga sering tidak tidur dan lupa makan.
Diagnosa medis Ny. DF adalah herpes zoster. Sedangkan, untuk diagnosa
keperawatan Ny. DF adalah Nyeri Akut, Kerusakan Integritas Kulit, dan
Hipertermia. Beberapa imtervensi dalam asuhan keperawatan digunakan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan Ny. DF.
DAFTAR PUSTAKA