DI ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK
KONSEP UMUM
PENDAHULUAN
Anggaran merupakan salah satu cara untuk mengalokasikan sumberdaya yang
semakin terbatas.
Terdapat 2 (dua) cara mekanisme pengalokasian sumberdaya (barang dan jasa) yang
dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu :
Alokasi melalui mekanisme pasar (market mechanism)
Alokasi mekanisme birokrasi (bureaucratic mechanism).
Namun kegagalan pasar (market failures) terjadi juga dalam mengalokasikan sejumlah
barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya public goods beserta
eksternalitinya. Jenis barang dan jasa inilah, beserta sejumlah mixed goods yang
didistribusikan melalui mekanisme birokrasi.
PENDAHULUAN
Mekanisme birokrasi dalam perkembangannya menjadi mekanisme yang sangat
penting, karena besarannya semakin meningkat yang ditunjukan dalam porsinya
dibanding dengan Produk Domestik Bruto.
Mekanisme birokrasi itu sendiri mempunyai instrumen yang disebut sistem
penganggaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya dalam
bentuk barang dan jasa yang ada ke dalam masyarakat.
Sesuai dengan perkembangan sistem administrasi publik itu sendiri dan tuntutan
masyarakat dalam konteks sistem sosial dan politik tertentu, berkembang pula sistem
penganggaran sektor publik (pemerintahan).
PENDAHULUAN
Budget atau anggaran dalam pengertian umum diartikan sebagai suatu rencana kerja
untuk suatu periode yang akan datang yang telah dinilai dengan uang.
Kata budget yang digunakan di Inggris sendiri merupakan serapan dari istilah bahasa
Perancis yaitu bouge atau bougette yang berarti tas di pinggang yang terbuat dari
kulit, yang kemudian di Inggris kata budget ini berkembang artinya menjadi tempat
surat yang terbuat dari kulit, khususnya tas tersebut dipergunakan oleh Menteri
Keuangan untuk menyimpan surat-surat anggaran.
Sementara di negeri Belanda, anggaran disebut begrooting, yang berasal dari bahasa
Belanda kuno yakni groten yang berarti memperkirakan.
Di Indonesia sendiri, pada awal mulanya (pada jaman Hindia-Belanda) secara resmi
digunakan istilah begrooting untuk menyatakan pengertian anggaran. Namun sejak
Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, istilah Anggaran Pendapatan dan Belanja
dipakai secara resmi dalam pasal 23 ayat 1 UUD 1945, dan di dalam perkembangan
selanjutnya ditambahkan kata Negara untuk melengkapinya sehingga menjadi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Penyusunnya
Bentuknya
Peruntukkannya
Sifatnya
Periode Penganggarannya
Penggunaannya
Klasifikasi ekonomis
Klasifikasi fungsi
Klasifikasi organisasi
Struktur Pemerintahan
Basis Akuntansi
Tingkatan Pengambilan Keputusan
Sifat Kewenangannya
Pengungkit (driven)
Metode Penyusunnannya
Unit Sold
(1)
(2)
(3)
Flexible Budget
Flexible Budget
Flexible Budget
at 80 Percent
at 100 Percent
at 110 Percent
800
1,000
1,100
Sales
Variable expenses
640,000
360,000
100.00%
56.25%
800,000
450,000
100.00%
56.25%
880,000
495,000
100.00%
56.25%
Contribution Margin
Fixed Expenses
280,000
150,000
43.75%
23.44%
350,000
150,000
43.75%
18.75%
385,000
150,000
43.75%
17.05%
Operating Income
130,000
20.31%
200,000
25.00%
235,000
26.70%
Blocher, Chen, & Lin, Cost Management : A Strategic Emphasis, Irwin McGraw-Hill, 1999.
Unit Sold
Sales
Variable expenses
Contribution Margin
Fixed Expenses
Operating Income
(1)
(2)
(3)
(4)
Actual
Master Budget
Master Budget
Variance
(5)
Flexible Budget
780
1,000
(220)
780
639,600
350,950
288,650
160,650
128,000
800,000
450,000
350,000
150,000
200,000
(180,400)
99,050
(61,350)
(10,650)
(72,000)
U
F
U
U
U
624,000
351,000
273,000
150,000
123,000
Flexible Budget
Variance
-
15,600
50
15,650
(10,650)
5,000
F
F
F
U
F
Blocher, Chen, & Lin, Cost Management : A Strategic Emphasis, Irwin McGraw-Hill, 1999.
Anggaran Belanja
10
11
001
002
004
005
006
007
010
011
012
Kementerian Pertahanan
013
Accountable
Budget
Accountable
Actions