Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
: 08.30-11.00
Kelompok
: 5 pagi
Fitria Novita A
Abel Jamaun
A. Adi Gunawan
Lusi Parwati
Nia Sari
Clarisse F
B04090146 1.
B04108013
B04110143 3.
B04110151
B04110173 5.
B04118014
2.
4.
6.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam
cairan yang disebut Plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai
jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur
sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Fungsi utama dari darah
adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, sedikit kental dan lengket.
Warna merah pada darah disebabkan karena adanya hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung
besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan
bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai
urin. Darah mengalir diseluruh tubuh dan berhubungan langsung dengan sel-sel di
dalam tubuh. Darah terbentuk dari beberpa unsur, yaitu plasma darah, sel darah
merah, sel darah putih dan keping darah. Plasma darah merupakan komponen
terbesar di dalam komposisi darah. Hampir 90% dari plasma darah adalah air yang
berfungsi dalam pengangkutan sari makanan ke sel-sel tubuh serta membawa sisa
metabolisme. Sedangkan sel darah merah berisi hemoglobin berwarna merah tua.
Sel darah merah ini dihasilkan di dalam limpa, hati dan sumsum tulang merah. Sel
darah merah yang telah tua akan dihancurkan di dalam hati. Sel darah putih dan
keping darah juga dibuat di dalam sumsum tulang merah (Adamssein 2013).
Diantara komponen penyusun darah, kelainan yang berkaitan dengan sel
darah merah banyak dikaji. Hal ini dapat dipahami karena sel darah merah terlibat
langsung dalam proses pembentukan energi melalui transportasi nutrisi dan
oksigen. Anemia sebagai salah satu bentuk gangguan sel darah merah
menyababkan pertumbuhan menjadi terhambat (Rahminiwati et al. 2013).
Anemia merupakan penyakit akibat kurangnya sel darah merah. Sel darah
merah tersusun atas hemoglobin, yang merupakan pekerja utama dalam
Pada keadaan normal, bentuk sel darah merah adalah dwi cekung dengan
diameter putaran 8m, ketebalan 2m dan volumenya sekitar 90fL. Ia tidak
mempunyai nukleus atau mitokondria, dan 33% daripada kandungannya terdiri
dari protein tunggal yaitu hemoglobin. Hampir semua kebutuhan tenaga
intrasellular didapat lewat metabolisme glukosa, yang bertujuan untuk
menetapkan hemoglobin dalam kondisi larut dan reduksi, menyediakan sejumlah
2,3-difosfogliserat
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah heparin, saponin,
sodium nitrit dan NaCl aquabidest.
Prosedur
1. Heparin dimasukkan ke dalam tabung.
2. Darah yang diambil dari jantung disentirifugasi dengan kecepatan 3000
3.
4.
5.
6.
x 100%
Hasil Pengamatan
No
Perlakuan:
NaCl (%)
Absorbansi
0,08
0,9
> 1,5
0,8
0,34
0,7
0,15
5
6
7
8
9
10
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
> 1,5
> 1,5
0,31
0,95
0,52
0,9
No
Perlakuan:
Saponin
Absorbansi
10-1
0,34
-2
0,05
10
-3
0,08
10-4
0,26
5
6
7
8
9
10
11
12
13
10-5
10-6
10-7
10-8
10-9
10-10
Nitrit 1%
Nitrit 1%
Aquades
0,16
0,25
0,47
0,20
0,66
0,35
> 1,5
0,15
0,04
10
Pembahasan
Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas
dalam plasma. Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain
penambahan larutan hipotonis atau hipertonis kedalam darah, penurunan tekanan
permukaan membran eritrosit, zat atau unsur kimia tertentu, pemanasan dan
pendinginan, serta rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah. Medium di sekitar
DAFTAR PUSTAKA
Adamssein,
M.A.H.
2013.
Fungsi
Darah.
[terhubung
berkala].