Anda di halaman 1dari 19

TUGAS UAS

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN


MANAGEMENT KEWIRAUSAHAAN
Geopolitik Global dan Perebutan Penguasaan Sumber sumber Mineral
dan Energi
Dibuat Sebagai Tugas Mata Kuliah Teknologi dan Management
Kewirausahaan
Program Studi Teknik Geologi,Universitas Padjadjaran
Dosen Pembimbing:
Dr. Nana Sulaksana/Syafrudin,M.T.
Oleh
Radhi Wahyuzi
270110130052
GEOLOGI KELAS D

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan kasih-Nya saya
berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul Geopolitik Global dan Perebutan
Penguasaan Sumber sumber Mineral dan Energi. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi dan Management Kewirausahaan, program studi
Teknik Geologi, Universitas Padjajaran.

Makalah ini terdiri atas tiga bab. Bab I berisi pendahuluan yang membahas latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan. Bab II berisi pembahasan. Bab III berisi kesimpulan.

Penulis harap makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Jatinangor, 07 Desember 2014

Radhi Wahyuzi

ii

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2

1.3

Maksud dan Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

1.4

Metode Penulisan .................................................................................................................. 2

1.5

Sistematika Penulisan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3


2.1

Devinisi Geopolitik dan Geostrategi serta National Outlook ............................................ 3

2.1.1
2.2

Devinisi Umum .............................................................................................................. 3

Teori Teori mengenai Geopolitik didunia........................................................................ 4

2.2.1

Teori Geopolitik Para Ahli ........................................................................................... 4

2.2.2

Teori Pan-Regionalisme ............................................................................................... 7

2.3

Unsur-Unsur Dasar Geopolitik ............................................................................................ 7

2.4

Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional suatu Negara .............................................. 8

2.5

Geopolitik Global Dunia saat ini ....................................................................................... 10

2.5.1

Pergeseran Geopolitik Global .................................................................................... 10

2.5.2

Konflik yang terjadi sebagai efek Geopolitik Global ............................................... 12

2.5.3

Objek Geopolitik Global saat ini ............................................................................... 14

BAB PENUTUP .................................................................................................................................. 15


Kesimpulan ...................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabad 21 ini, dunia sangat disibukkan oleh berbagai masalah yang berhubungan
dengan ketersediaan energi dan sumber daya alam. Terjadinya konflik lantaran perebutan
suatu wilayah menjadi hal yang biasa saat ini,hampir disetiap daerah perbatasan terjadi
perebutan wilayah kekuasaan dari negara-negara yang saling bertetangga. Apalagi
diperkirakan bahwa suatu daerah di perbatasan mengandung cadangan sumber daya alam
melimpah. Maka konflik kepentingan pasti akan mulai mncul dan terlihat. Disinilah dapat
dilihat bagaimana Geopolitik Dunia saat ini, yaitu mengarah kepada pengamanan
kawasan dari masing-masing negara berbasis cadangan sumber daya alam. Berbasis
sumber daya alam disini dengan artian bahwa Geopolitik suatu negara saat ini berfokus
kepada pengamanan kawasan sumber daya alam yang terdapat diwilayah yuridiksi negara
mereka, guna menunjang ekonomi dan kemakmuran negaranya. Selain itu dengan
Geopolitik sebuah negara dapat memberikan suatu nilai strategis kepada suatu wilayah
yang ada dinegaranya, dengan kata lain pemberian nilai pada suatu wilayah dilakukan
apabila terdapat suatu profit yang akan didapat apabila wilayah tersebut dikelola, sepeti
daerah tambang, geothermal/panas bumi, ataupun berupa mitigasi bencana.
Pandangan geopolitik suatu bangsa bahkan tidak hanya sebatas dinegaranya saja,
bahkan meluas sampai kenegara lain dengan tujuan untuk mendapatkan profit atau
keuntungan dari sumber daya alam yang ada dinegara lain.Semua negara pasti berfokus
kepada geopolitik wilayah dan kawasan saat ini, karena itulah konflik perbatasan sering
terjadi bahkan melibatkan suatu region tertentu dan bahkan tak jarang melibatkan negaranegara super power demi terjaganya kawasan mereka yang berpotensi memiliki hasil
alam melimpah.Pandangan seperti itu terjadi disebabkan krisis energi yang melanda
dunia saat ini, takheran negara-negara didunia berbondong-bondong mengamankan
National Resources mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas bisa memunculkan beberapa pertanyaan yang penting
untuk dibahas diantaranya

Apa manfaat dari Geopolitik?

Bagaimana Geopolitik Dunia saat ini?

Hal apa sajakah yang diperhitungkan dalam geopoitik?

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan


Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Manajemen Kewirausahaan

Mengetahui Pengertian Geopolitik

Mempelajari Geopolitik Dunia dan gejala yang muncul karena Geopolitik


Dunia

Mengetahui essensi dan peran penting geopolitik

1.4 Metode Penulisan


Referensi makalah ini bersumber dari media elektronik seperti e-book, web, blog,
dan perangkat media massa yang diambil dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan


Makalah ini disusun menjadi tiga bab dengan daftar pustaka, yaitu bab
pendahuluan, bab pembahasan, dan bab kesimpulan. Adapun bab pendahuluan terbagi
atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub-bab yang
berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Serta diakhir terdapat bab kesimpulan dengan
daftar pustaka diakhir halaman.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Devinisi Geopolitik dan Geostrategi serta National Outlook


Geopolitik adalah kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan berdasarkan pada
pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan
konstelasi geografi suatu negara. National Outlook merupakan cara pandang suatu bangsa
tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya.
Secara umum National outlook berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Selanjutnya adalah Geostrategi, identik dengan kata Strategi yaitu politik dalam
pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan
sesuai dengankeinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada.Sebagai contoh
pertimbangan geostrategis untuk negara adalah kennyataan posisi suatu negara dari
berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek - aspek demografi, ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan Hankam. Strategi biasanya menjangkau masa depan,
sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan
faktor - faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan
strategi nasional dengan memperhati kankondisi dan konstelasi geografi sebagai
fektor

utamanya.

Disamping

itu

dalam

merumuskan

strategi

perlu

pula

memperhatikankondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan


regional maupun internasional.
2.1.1 Devinisi Umum
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan Politik
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
(negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah
3

suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai
cita-cita

atau

tujuan

tertentu.

Dalam

bahasa

Indonesia,

politik

dalam

arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
Geopolitik diartikan sebagai system politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
dampak langsung atau tidak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya
politik Negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi Negara yang
bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi social (hukum geografi), mengenai
situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan
dengan karakteristik geografi suatu Negara.

2.2 Teori Teori mengenai Geopolitik didunia


Ada beberapa macam teori yang telah dipakai beberapa negara bahkan sejak
perang dunia pertama belum dimulai. Seiring perkembangan zaman yang terjadi, maka
lahirlah pemikiran pemikiran baru yang menghasilkan berbagai pandangan mengenai
inti ari geopolitik tersebut. Secara umum teori geopolitik saat ini berasal dari teori para
ahli dan pan-regionalisme.
2.2.1 Teori Geopolitik Para Ahli
A. Frederich Ratzel
Pada abad ke-19 Frederich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya
Ilmu Bumi Politik sebagai hasil penelitiannyayang ilmiah dan universal.
Pokok-pokok ajaran Frederich Ratzel adalah:
Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui proses
lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut dan mati.
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut,makin besar
kemungkinan kelompok politik itu tumbuh. Suatu bangsa dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.
Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan
4

langgeng. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar


kebutuhannya akan sumber daya alam. Apabila wilayah hidup tidak
mendukung bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan
kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi).
Hal ini melegitimasikan hukum ekspansi yaitu perkembangan atau
dinamika budaya dalam bentuk gagasan, kegiatan(ekonomi, perdagangan,
perindustrian) harus diimbangi oleh pemekaran wilayah, batas-batas suatu
Negara pada hakikatnya bersifat sementara. Apabila ruang hidup Negara
sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat diperluas dengan
mengubah batas-batas Negara baik secara damai maupun melalui jalan
kekerasan atau perang. Ilmu bumi politik berdasarkan ajaran Ratzel
tersebut justru menimbulkan dua aliran, dimana yang satu berfokus pada
kekuatan di darat, sementara yang lainnya berfokus pada kekuatan di laut.
Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua aliran itu,sehingga ia
mengemukakan pemikiran yang baru, yaitu dasar-dasar suprastruktur
geopolitik kekuatan total/ menyeluruh suatu negara harus mampu
mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Pemikiran
Ratzel menyatakan bahwa ada kaitan antara struktur atau kekuatan politik
serta geografi dan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan Negara yang
dianalogikan dengan organisme.
B. Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen
menegaskan bahwa Negara adalah suatu organisme yang dianggap
sebagai prinsip dasar.
Pokok ajaran Kjellen adalah :
Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang memiliki
intelektual. Negara di mungkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup
luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara
bebas. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang
meliputi bidang-bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial
politik dan politik memerintah.
Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia harus
mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam, untuk
5

memperoleh batas-batas Negara yang lebih baik. Sementara itu,


kekuasaan imperium kontinental dapat mengontrol kekuatan di laut.
C. Karl Haushofer
Pandangan Karl Haushofer berkembang di Jerman ketika Negara ini
berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler. Pandangan ini juga
dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme. Pokok-pokok teori Haushofer pada
dasarnya menganut ajaran Kjellen,yaitu:
Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengajar
kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa,Afrika, Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur
Raya. Rumusan ajaran Haushofer lainnya adalah sebagai berikut:
Geopolitik adalah doktrin Negara yang menitikberatkan soal-soal strategi
perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan
sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam di dunia.
Pokok-pokok teori Karl Haushofer pada dasarnya menganut teori Rudolf
Kjellen dan bersifat ekspansif.
D. Sir Halford Mackinder (Konsep Wawasan Benua)
Teori ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan. Ia mencetuskan
wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan ;
barang siapa dapat mengusai daerah jantung, yaitu Eropa dan Asia,
akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa, Asia, Afrika dan
akhirnya dapat mengusai dunia.
E. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (Konsep Wawasan
Bahari)
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai perdagangan.
Menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia sehinga
pada akhirnya menguasai dunia.
F. W. Mitchel, A. Seversky, Giulio Douhet, J.F.C. Fuller (Konsep
Wawasan Dirgantara)
Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara
mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan

kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar


tidak mampu lagi bergerak menyerang
G. Nicholas J. Spykman
Teori daerah batas (RIMLAND) yaitu teori wawasan kombinasi, yang
menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.
2.2.2 Teori Pan-Regionalisme
Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh adalah
teori Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori
tersebut menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori ini berpandangan bahwa negara
merupakan suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan
ruang hidup.
Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Karena
keterbatasan-keterbatasan dan tidak meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap
negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini
pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam
sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan
beranggapan bahwa bangsa Aria adalah bangsa yang paling unggul, mereka berekspansi
ke negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika. Begitupun bangsa
Amerika, yang berusaha menyatukan Pan-Amerika.Pada akhirnya semua gagasan dan
teori geopolitik yang ada diciptakan untuk mendapatkan keuntungan bagi negara yang
menjalankannya,Keuntungan yang dimaksud adalah sumber daya alam yang terdapat
pada suatu negara,semuanya pasti akan menuju kepada satu titik yaitu sektor
ekonomi,apapun itu geopolitik dibuat demi keuntungan sebuah negara baik secara
langsung

(Sumber

Daya

Alam),maupun

secara

tidak

langsung(Pajak,Bea

Cukai,Visa,Retribusi,dll)

2.3 Unsur-Unsur Dasar Geopolitik


1. Wujud Wilayah
Wilayah merupakan suatu yang menjadi alasan mengapa geopolotik
terbentuk,karena dalam geopolitik unsur wilayah lah yang sangat

diperhitungkan baik dalam pembentukan kebijakan ataupun aturan semua


diambil berdasarkan bentuk geografis dari negara tersebut.
Dengan Geopolitik sebuah negara dapat memberikan suatu nilai strategis

kepada suatu wilayah yang ada dinegaranya, dengan kata lain pemberian
nilai pada suatu wilayah dilakukan apabila terdapat suatu profit yang akan
didapat apabila wilayah tersebut dikelola, sepeti daerah tambang,
geothermal/panas bumi, ataupun berupa mitigasi bencana.
2. Tata Inti Organisasi
Pada umumnya disetiap negara di dunia memiliki 3 lembaga utama dalam
menjalankan pemerintahan di negaranya, ke-3 unsur tersebut adalah
lembaga Eksekutif, Legislatif, dan yudikatf (Trias Politica). Kebijakan
Geopolitik yang akan diambil dan dijalankan oleh sebuah negara
bergantung kepada ke tiga lembaga utama yang ada di negaranya.
3. Tata Kelengkapan Organisasi
Tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai
politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh
aparatur negara.Peran serta unsur masyarakat diluar pemerintahan juga
diperlukan dalam penentuan haluan garis geopolitik suatu negar,Rakyat
dapat menyuarakan aspirasi mereka yang berhubungan dengan geopolitik
negaranya, karena kekuasaan tertinggi di sebuah negara tetap berada
ditangan rakyat.

2.4 Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional suatu Negara


Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang
melihat masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik.
Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam
interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benuakawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari

beberapa

pengertian

diatas,

pengertian

geopolitik

dapat

lebih

disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah


geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional.
Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup
lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur
8

yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik
antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang
mereka tempati. Hal yang paling utama mempengaruhi keadaan suatu negara adalah
kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara
di sekitarnya / negara tetangga merupakan pengaruh yang paling besar.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa ada dua golongan negara. Yaitu
golongan negara determinis dan golongan negara posibilitis. Determinis berarti
semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan bumi geografi.
Negara determinis adalah negara yang berada diantara dua negara raksasa / adikuasa,
sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik
luar negeri dua negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor
yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti
faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang
mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka
keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan
negara yang bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini
merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak
yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidak
berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam
mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial,
budaya dan militer yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negaranegara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang berpengaruh.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat
bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang
sejajar di antara negara-negara raksasa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara tersebut, seperti
pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka
dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada
9

keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The
Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama
kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha menciptakan kedamaian dunia, dll.
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun perananperanan tersebut adalah:
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang
tersedia;
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan
kondisi alam;
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara
berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik
lainnya;
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu
negara.

2.5 Geopolitik Global Dunia saat ini


Dari poin sebelumnya kita mengetahui bahwa Geopolitik mempunyai 4 unsur
yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik
antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan. Saat ini setiap negara berusaha
memberikan keseimbangan pada keempat unsur diatas guna memberikan suatu
pengamanan terhadap sumberdaya alam yang mereka miliki. Perebutan suatu wilayah
teritori terjadi karena, sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah/lokasi tengah
diperebutkan oleh dua atau lebih negara untuk masuk kedalam wilayah yuridiksinya
sehingga menjadi cadangan sumberdaya alam negara tersebut. Hal hal seperti inilah
yang menjadi sebuah maslah yang krusial dalam geopolitik global saat ini.
2.5.1 Pergeseran Geopolitik Global
Pakar geopolitik Inggris abad ke-19 yang mengklasifikasikan dunia kedalam
Empat Kawasan. Empat kawasan tersebut terdiri dari Heartland (meliputi Asia Tengah
dan Timur Tengah), Marginal Lands (meliputi Eropa Barat, Asia Selatan, sebagian Asia

10

Tenggara dan sebagian daratan China), Desert (Afrika Utara), dan Island or Outer
Continents (meliputi benua Amerika, Afrika Selatan, Asia Tenggara dan Australia).
Tesis Mackinder menyebutkan, bahwa negara yang menguasai kawasan
Heartland (memiliki kandungan sumberdaya alam dan mineral yang melimpah), niscaya
akan menuju kepada Global Imperium. Dalam kajian politik, conflict is protection oil
flow and blockade somebody else oil flow merupakan modus kolonial sejak dulu, dan
sering dilakukan untuk menebar penyesatan (mengalihkan perhatian), baik dalam bentuk
konflik ataupun gerakan-gerakan massa lainnya di permukaan, agar yang menjadi tujuan
utamanya tidak terpantau. Menurut cermatan GFI, Empat Kawasan Mackinder itu,
tampaknya sudah tidak akurat lagi. Ini terbaca dari Smart Power-nya AS, apalagi melalui
Arab Spring, AS ternyata juga menggoyang negara-negara Afrika Utara seperti Libya,
Tunisia, dan Yaman yang nota bene merupakan kawasan Desert. GFI mengendus, AS
dan sekutunya kini justru tengah menerapkan teori Toni Cartalucci, Research Assosciate
di

Central

for

Research

on

Globalization

(CRG),

Montreal,

Kanada.

Cartalucci berasumsi: Matikan Timur Tengah, maka anda mematikan China dan Rusia,
dan anda akan menguasai dunia. Faktanya bahwa sejak 1979, cengkeraman AS
terhadap beberapa negara di Timur Tengah melalui Dewan Kerjasama Teluk (GCC)
memang terbukti unggul dalam hal dominasi minyak dunia. Setidaknya 90% transaksi
ekspor minyak dari kelompok GCC atau 40% minyak dunia, dikuasai oleh AS.
Pertanyaannya adalah kenapa Rusia dan China tidak juga mati bahkan semakin
menggeliat.

Agaknya

Cartalucci

lupa,

bahwa

saat

ini

Rusia

sudah

menjadi Autarky(negara swasembada) seperti halnya Kanada. Artinya bahwa


ketergantungannya terhadap negara lain sangat kecil. Sebaliknya, meskipun kemajuan
ekonomi dan militernya relatif signifikan namun China masih tergantung dengan impor.
Menurut hipotesa GFI, hal ini semata-mata karena ENERGI masih tetap sebagai
kunci skema bagi setiap manuver apapun, terutama militer. Begitupun, sampai saat ini
Kawasan Heartland masih dianggap sebagai titik tolak geopolitik global, sebab
merupakan basis produsen minyak dan gas alam dunia, meskipun dalam
perkembangannya banyak jajaran negara Afrika Utara, Amerika Latin dan Rusia telah
menjadi Net Oil Exporter. Perkembangan aktual perpolitikan internasional saat ini
memang mengisyaratkan terjadinya pergeseran sentral geopolitik dari Kawasan Timur
Tengah menuju ke Asia Tenggara, khususnya Laut China Selatan. Isyarat peralihan
tersebut terlihat dari beberapa indikasi, diantaranya AS ingin secepatnya membangun
11

sistem pertahanan rudal di Asia guna melawan manuver Korea Utara. AS juga
menyatakan akan memperluas pengaturan militernya di Asia Tenggara dan Samudera
Hindia, termasuk peningkatan kerja sama dengan Australia dan penempatan kapal-kapal
perang di Singapura. Selain itu, AS juga mendukung pembentukan ASEAN Security
Community pada 2015, dan terkait dengan isu Laut China Selatan, melalui Menhan Leon
Panetta, AS menganjurkan agar ASEAN melakukan tindakan seragam sekaligus
menyusun kerangka aksi yang memiliki kekuatan hukum. Tapi yang paling mengejutkan
adalah rencana AS untuk menggeser 60% armada tempurnya ke Asia Pasifik.
Kompleksitas pertikaian wilayah di Laut China Selatan, disinyalir memang bukan
sebatas klaim kepemilikan pulau-pulau, melainkan ada persoalan lainnya, diantaranya
hak berdaulat atas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), termasuk
penggunaan teknologi baru terkait exploitasi dan explorasi minyak dan gas bumi oleh
negara tertentu. Ketegangan antara negara-negara di kawasan tersebut secara politis
cenderung meningkat karena miskinnya win-win solution. Urgensi geografis Laut China
Selatan yang cukup vital dalam pergeseran geopolitik global, memungkinkan terus
terkendalanya upaya penyelesaian sengketa, bahkan diduga keras bahwa isu konflik
teritorial itu akan menjadi trigger dalam benturan militer secara terbuka. Situasi ini
tentunya akan mempengaruhi negara-negara di sekitar wilayah sengketa, dimana secara
geografis, posisi Indonesia berada cukup dekat dengan Laut China Selatan, baik dalam
konteks Asia Tenggara, ASEAN maupun Asia Pasifik. Situasi ini diperkirakan akan
berlangsung lama, karena selain menunggu momentum, negara-negara yang terlibat
konflik juga melakukan upaya antisipasif secara intensif dan terbuka, terutama AS dan
sekutunya versus China dan pendukungnya.
2.5.2 Konflik yang terjadi sebagai efek Geopolitik Global
Memanasnya suhu politik antara Cina melawan AS dan sekutu, selain menggeser
geopolitik global dari Heartland (daerah penghasil minyak seperti Kwait, Iran, Iraq dan
Saudi Arabia) ke Asia, karena adanya fenomena Arab Spring juga meniscayakan
perubahan di Asia Pasifik terutama Laut Cina Selatan dan perairan sekitarnya. Apalagi
jika kelak benar-banar meletus konflik terbuka di perairan tersebut. Inilah perang
skema antara adidaya Barat dan Timur, dimana Paman Sam via Kekaisaran Militer tirai
bambu sibuk membangun pangkalan militer di berbagai belahan dunia, sedangkan China
mengimbangi melalui String of Pearls (pengendalian jalur perdagangan di laut) pada
jalur-jalur utama serta alur alternatif perairan dunia. Kelak bila terjadi perang terbuka di
12

perairan, bukannya akan langsung berhadapan antara Cina versus AS, tapi pagelaran
cenderung menampilkan perang proxy (perpanjangan) antara Cina melawan kelompok
negara common wealth di sekitarnya. Akan tetapi para negara satelit tersebut didukung
sepenuhnya oleh armada laut AS.
Amerika dan Cina sama-sama mengincar Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.
Malaka memang selat paling sibuk setelah Hormuz. Dan peningkatan pelayaran
merupakan keniscayaan seiring gegap dinamika baik kebutuhan maupun kepentingan
pribadi, kelompok dan juga bangsa-bangsa di dunia. Zhao Yuncheng, ilmuwan
dari Chinas Institute of Contemporary International Relation: Whoever controls the
Straits of Malacca and the Indian Ocean could threaten Chinas oil supply route.
Masuk akal jika Presiden Cina Hu Jiantao menegaskan, Malacca-Dilemma merupakan
persoalan kunci untuk jaminan pasokan energi mengingat 80% impor minyak Cina
melewati Selat Malaka, oleh karena itu keamanan jalur di selat basah ini menjadi urgen
bagi kelanjutan ekonomi Negeri Paman Mao. Maka Cina pun menerapkan konsep String
of Pearls. Yaitu strategi Cina dalam rangka mengamankan suplai energi. Strategi ini
mempunyai konsekuensi dibutuhkannya militer modern yang progresif, juga
memerlukan akses lapangan terbang dan pelabuhan-pelabuhan. Target jalur yang diincar
ialah bentangan perairan dari pesisir Laut Cina Selatan, Selat Malaka, melintasi
Samudera Hindia, Laut Arab dan Teluk Persia. Sehingga dalam peta, terlihat mirip
untaian mutiara atau gambar kalung (Pearls).
Inilah yang membuat akan semakin menajamnya konflik terbuka AS versus Cina
di kawasan Asia Pasifik, utamanya Asia Tenggara. Karena Amerika pun sudah
merekomendasikan hal ini lewat Council of Foreign Relations (CFR) pada 2002, dan
bahkan sudah digodok secara lebih matang lewat beberapa think thank di Washington.
Sehingga kemudian dirumuskan sebagai dasar kebijakan luar negeri Preisden George W
Bush yang kemudian kita kenal sebagai Project New American Century (PNAC).
Dari mapping prakiraan situasi tadi, semakin terlihat urgensi Selat Sunda dari sisi
geopolitik. Artinya ketika Selat Malaka telah menjadi jalur tidak aman bagi pelayaran
internasional akibat perang, maka rute alternatif tersingkat baik dari dan ke Lautan
Hindia serta Lautan Pasifik dipastikan akan melintas di Selat Sunda dan selat lainnya
dalam koridor ALKI di Indonesia. Salah satu prioritas pembangunan RI kedepan mutlak
harus menguatkan sistem pengawasan dan pengamanan selat-selat Indonesia (ALKI)
13

yang ditopang oleh lembaga dan departemen terkait dengan TNI-Polri sebagai ujung
tombak. Kelak dengan sistem pengamanan dan pengawasan perairan yang canggih lagi
handal, niscaya akan meningkatkan daya tawar Pemerintah Indonesia di forum global
manapun, dan lebih jauh lagi adalah mengubah skema geopolitical leverage menjadi
geopolitical weapon, atau senjata geopolitik bagi republik ini.
2.5.3 Objek Geopolitik Global saat ini
Dari fenomena diatas, dapat kita lihat bahwa terget sebenarnya geopolitik global
saat ini adalah perebutan penguasaan sumber sumber mineral dan migas ( sumber
energi ) serta jalur jalur transport perdagangannya. Begitu jelas terasa apabila terjadi
konflik yang berkaitan dengan sumberdaya alam maka beberapa negara akan langsung
unjuk kekuatan dan adu pengaruh baik dengan media politik maupun show of power
dengan alutsista yang dimiliki dalam bentuk tawar menawar harga dari sebuah lokasi
sumber daya yang diperebutkan.
Sebagai contoh nyata bahwa di Laut Cina Selatan ada banyak negara yang
mengklaim beberapa bagian dari lautan tersebut kedalam wilayahnya, sehingga sontak
terjadi parade unjuk kekuatan militer demi mengamankan kepentingan masing masing
karena telah terbukti jelas disana mengandung cadangan hidrokarbon yang cukup tinggi.
Hal ini tak hanya terjadi di laut cina selatan, pada bagian barat cina juga terlibat konfli
dengan jepang terkai cadangan sumberdaya pada sekitaran pulau Shinkaku.
Terlihat dengan jelas bahwa geopolitik dunia tetap berfokus pada ketersedian dan
pasokan sumber energi berupa Migas dan mineral mineral dengan nilai guna tinggi,
walaupun terjadi pergeseran tetapi pergeseran yang terjadi hanyalah sebatas kepada
perpindahan region saja untuk mencari sumber sumber baru guna menguatkan
cadangan sumberdaya yang ada.

14

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan geopolitik sebenarnya adalah sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, serta
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah untuk melaksanakan
segala fungsinya yang berorientasi kepada geospasial yang ada seluas batas yuridiksi
negara tersebut.
Dalam geopolitik unsur wilayah lah yang sangat diperhitungkan baik dalam
pembentukan kebijakan ataupun aturan, semuanya diambil berdasarkan bentuk geografis
dari negara tersebut. Oleh karena itu segala keputusan yang akan diambil harus sesuai
dengan kondisi lapangan yang ada, baik wilayah teritorinya maupun kondisi rakyat yang
mendiami daerah tersebut. Jika hal ini diabaikan segala kebijakan yang dibuat tidak akan
bisa berjalan sebagaimana mestinya bahkan bisa menjadi suatu kebijakan yang gagal
karena tidak dapat diterapkan dan diimplementasikan. Dengan Geopolitik sebuah negara
dapat memberikan suatu nilai strategis kepada suatu wilayah yang ada dinegaranya,
dengan kata lain pemberian nilai pada suatu wilayah dilakukan apabila terdapat suatu
nilai profit yang akan didapat apabila wilayah tersebut dikelola dengan benar, sepeti
daerah potensial tambang mineral dan energi (MIGAS), geothermal/panas bumi, ataupun
berupa mitigasi bencana.

15

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia

http://selawan33.blogspot.com/2013/06/geopolitik-indonesia.html

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-danwawasan.html

http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/

https://www.academia.edu/4717154/Makalah_GEOPOLITIK_INDONESIA

http://p2mb.geografi.upi.edu/Mitigasi_Bencana.html

http://informasilive.blogspot.com/2013/04/pengertian-geopolitik-dan-geostrategi.html

http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/trias-politika-pemisahan-kekuasaan.html

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/11/01/geopolitik/

https://www.academia.edu/4717154/Makalah_GEOPOLITIK_INDONESIA

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-danwawasan.html

http://p2mb.geografi.upi.edu/Mitigasi_Bencana.html

http://informasilive.blogspot.com/2013/04/pengertian-geopolitik-dan-geostrategi.html

16

Anda mungkin juga menyukai