Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSEP KELUARGA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Dasar Teori Keluarga
a. Pengertian Keluarga
1) Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua / lebih individu yang
dicirikan oleh istilah khusus, yang mungkin saja memiliki /tidak memiliki
hubungan darah / hukum yang mencirikan orang tersebut kedalam satu
keluarga (Whall, 1986).
2) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI,
1998).
3) Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam
perkawinan, ada hubungan darah /adopsi dan tinggal dalam satu rumah
(Friedman, 1998).
b. Bentuk-bentuk Keluarga
1) Menurut Susman (1974) & Maclin (1988)
a) Keluarga Tradisional
Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan
atau ditinggalkan
Pasangan inti,hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak
bekerja
Jaringan keluarga besar,terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau
anggota keluarga yang tidak menikah, hidup berdekatan dalam
daerah geografis
monogamy
dengan
anak-anak,
secara
bersama
anggota
keluarga
serta
menjamin
pemenuhan
kebutuhan
merupakan
pengumpulan
data
yang
berkaitan
dengan
keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai yang dianjurkan
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai anjuran
Melakukan tindakan promotif secara aktif
Tugas:
Mempersiapkan biaya persalinan
Mempersiapkan mental calon orang tua
Mempersiapkan berbagai kebutuhan anak
3) Tahap III, Keluarga dengan mempunyai bayi
Tugas:
Memberikan ASI sebagai kebutuhan dasar bayi (ASI ekslusif 6
bln)
Memberikan kasih sayang
Mulai mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar
masing-masing pasangan
Pasangan kembali melakukan adaptasi karena kehadiran anggota
biaya sekolah
Membiasakan belajar teratur
Memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolahnya
Memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat
luar sekolah
Memberikan kebebasan dalam batasan yang bertanggung jawab
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERTENSI
Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga menurut Salvicion G. Bail.on dan Aracelis Maglaya 1978.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai
tujuan melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur.
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Seseoarang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastol. (Elisabet Corwin, hal 356).
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg atau lebih dan
tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan
darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140
mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih. (Barbara Hearrison 1997)
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah yang abnormal dengan tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau
telkanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnosa dipastikan dengan mengukur rata-
rata dua atau lebih pengukuran tekanan darah pada dua waktu yang terpisah. Patologi utama
pada hipertensi adalah peningkatan tahanan vaskuler perifer pada tingkat arteriol.
B. Etiologi
Hipertensi adalah asimtomatik. Gejala-gejala menandakan kerusakan pada organ targeet
seperti otak, ginjal, mata, dan jantung. Bila tak teratasi, hipertensi dapat menimbulkan stroke,
gagal ginjal, dan kebutaan, dan gagal jantung kongestif. Berdasarkan penyebabnya hipertensi
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
(Mansjoer Arif,dkk,1999 hal 518)
1. Esensial (primer/idiopatik) etiologi tak diketahui, dapat dipercepat atau maligna, namun
banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan
saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan
stress Sekunder atau hipertensi renal disebabkan oleh proses penyakit dasar. Dapat
diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal.
2. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll. Pada umunya hipertensi
tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan
cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan
d. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran
pembuluh darah.
Faktor-faktor yang
mempertinggi
resiko
terjadinya
hipertensi
antara
lain:
a. Keturunan
b. Usia
c. Berat badan
d. Perokok Pola makan
e. dan gaya hidup Aktivitaas olah raga
C. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis,
yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganlia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinephrin mengakibatkan
kontriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriksi.
Individu dengan hipertensi sangat meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.
Medulla adrenal mensekresi epinephrine, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokontriktor
pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang
kemudian di ubah menjadi angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan rtensi
Natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vascular. Semua
factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Untuk pertimbangan gerontology, perubahan sruktural dan fungsional pada sistem pembuluh
perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan
dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan
distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (Volume
sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer
(Brunner & Suddarth, 2002).
D. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi (JNL, 1997) : The sixt Report of Join National Committee on
Prevention 1997 dikutip oleh Mansjoer Arif, dkk, 1999 hal 519, dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Sistolik mmHg Diastolik mmHg
a. Normal 130 139 85 89
F. Penatalaksanaan
Deteksi dan tujuan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditas yang berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai
dan mempertahankan tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan tekanan diastolic di bawah
90 mmHg dan mengntrol factor risiko. Hal ini dapat di capai melalui modifikasi gaya hidup
saja atau dengan obat antihipertensi.
1. Terapi tanpa Obat Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
a. Penurunan konsumsi garam dari 10 gr/hari menjadi 5 gr/hari
b. Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
BAB III
ASKEP TEORITIS
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Hipertensi
I.
Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. E
2. Alamat : tidak ada data
3. Komposisi keluarga
No
Nama
1
2
3
Tn. E
Ny. V
An. L
L
P
L
Genogram
Ny.
V
(30)
Tn. E
(39)
An. L
(1)
dengan KK
KK
Isteri
Anak
Umur
Pendidikan
39 th
30 th
1 th
Ket :
: laki laki
: perempuan
-------- : tinggal serumah
4. Tipe keluarga
Keluarga Tn. E adalah keluarga dengan tipe nuclear family, dimana dalam keluarga hanya
ada suami, istri dan anak.
5. Suku
Tidak ada data
6. Agama
Tidak ada data
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. E mengatakan tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, dia juga jarang berinteraksi
dengan tetangganya
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Tidak ada data
II.
III.
Lingkungan
Tempat
Tidur
IV.
Struktur keluarga
18. Pola komunikasi keluarga
Tetangga
Setiap keputusan ada di tangan kepala keluarga dan tanpa memerlukan persetujuan dari
anggota keluarga yang lain.
19. Struktur kekuatan keluarga
Tidak ada data
20. Struktur peran
Tidak ada data
21. Nilai atau norma budaya
Tidak ada data
V.
Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Tidak ada data
23. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. E jarang berinteraksi dengan tetangganya
24. Fungsi Perawatan Kesehatan
Imunisasi : Anak tidak diimunisasi, karena ayah takut anaknya panas dan ibunya tidak
memakai KB, keluarga tidak pernah berobat kepuskesmas dan jika ada salah satu anggota
kelurga yang sakit hanya menggubnakan obat-obatan alami atau membeli diwarung. Istri
Tn.E (Ny.V) sedang hamil trimester kedua, dari sebelum menikah Ny. V menderita
hipertensi, Ny, V mengatakan tidak pernah kontrol ke puskesmas, Ny. V juga pernah
mengalami keguguran saat mengandung anak pertama, dan kelahiran anak kedua dibantu
oleh dukun.
VI.
VII.
Harapan Keluarga
Tidak Ada Data
VIII.
Data Tambahan
1. Nutrisi
Tidak Ada Data
2. Eliminasi
Tidak Ada Data
3. Istirahat Tidur
IX.
Pemeriksaan Fisik
Tidak Ada Data
Analisa Data
Data subjektif
No
1
Data
Data subyektif
Ayah mengatakan anaknya tidak diimunisasi, karena
takut anaknya panas
Data obyektif : -
Data subyektif
Keluarga mengatakan tidak pernah berobat ke
Puskesmas dan jika salah satu anggota keluarga yang
sakit hanya menggunakan obat obatan alami atau
membeli di warung.
Istri Tn.E ( Ny.V ) sedang hamil trimester kedua, dari
sebelum menikah Ny.V menderita hipertensi, Ny.V
mengatakan tidak pernah control ke Puskesmas Ny.V
juga pernah mengalami keguguran saat mengandung
anak I, dan kelahiran anak ke II di bantu oleh dukun
Data Obyektif:Data subyektif
Keluarga mengatakan setiap keputusan ada di tangan
kepala keluarga dan tanpa memerlukan persetujuan
dari anggota keluarga yang lain
Dan Tn E jarang berinteraksi dengan tetangganya.
Data Obyektif: Data subyektif :Data obyektif
Rumah semi permanen terdapat satu buah jendela di
sebelah pintu masuk, terdiri dari dua kamar tidur yang
hanya memiliki satu pintu saja, dinding samping
berhimpitan dengan tetangga dan udara dalam rumah
lembab, hanya sampah mainan yang berserakan di
dalam rumah
Data subyektif
Istri Tn.E ( Ny.V ) sedang hamil trimester kedua, dari
sebelum menikah Ny.V menderita hipertensi, Ny.V
mengatakan tidak pernah control ke Puskesmas
Data obyektif:-
Dx Keperawatan
Resiko terjadinya gangguan
penyakit yang bisa dicegah
dengan imunisasi pada An L (1
th) di keluarga Tn E b/d
ketidaktahuan keluarga Tn E
mengenal masalah kesehatan
keluarga
Kurang pengetahuan Keluarga
Tn E b/d ketidakmampuan
keluarga Tn E menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan
di sekitarnya.
Score
pembenaran
2/3 x 1
2/2 x 2
3/3 x 1
x1
Total
4 1/3
Score
Pembenaran
1/3 x 1
2/2 x 2
3/3 x 1
x1
Total
3 5/6
score
Pembenaran
1/3 x 1
tetangganya.
2
x2
2/3 x 1
x1
Total
2 1/2
Kriteria
Sifat masalah:
Skore
3/3 x1
aktual
Kemungkinan
masalah dapat di
ubah:
2/2 x 2
Pembenaran
Rumah semi permanen terdapat satu buah jendela di
sebelah pintu masuk, terdiri dari dua kamar tidur
yang hanya memiliki satu pintu saja, dinding
samping berhimpitan dengan tetangga dan udara
dalam rumah lembab, hanya sampah mainan yang
berserakan di dalam rumah
Masalah mudah diubah, jika semua anggota keluarga
ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
mudah
3
Potensial masalah
untuk dicegah:
Cukup
2/3 x 1
Menonjolnya
masalah:
2/2 x 1
4 2/3
Kriteria
Sifat masalah:
Skore
2/3 x1
2/2 x 2
2/3 x 1
1/2 x 1
resiko
Kemungkinan
masalah dapat di
ubah:
Mudah
Potensial masalah
untuk dicegah:
Cukup
Menonjolnya
masalah:
Ada masalah tidak
perlu segera
ditangani
Total
Pembenaran
3 5/6
INTERVENSI
1. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d ketidakmampuan keluarga Tn E
memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga.
Diagnosa
keperawatan
Tujuan Umum
1. kerusakan
penatalaksanaan
pemeliharaan
rumah b/d
ketidakmampuan
keluarga Tn. E
memodifikasi
lingkungan untuk
menjamin
kesehatan
keluarga
Setelah
diberikan askep
keluarga
keadaan rumah
menjadi baik
Tujuan khusus
2. selama 1x60 menit
kunjungan keluarga
mampu memelihara
rumah dengan baik
Dengan cara :
1.1Menyebutkan
pengertian rumah
yang sehat
Evaluasi
kriteria
Evaluasi
standar
Intervensi
Respon
verbal
Rumah yang
sehat adalah
kondisi
fisik,
kimia, ,
biologi
didalam
rumah dan
perumahan
sehingga
memungkin
kan
penghuni
atau
masyarakat
memperoleh
derajat
kesehatan
yang
optimal
1.2.Menyebutkan ciriciri rumah yang sehat
Respon
verbal
1.
Sirkulasi
udara yang
baik.
1.2.2diskusikan
bagaimana memodifikasi
an
yang
rumah sehat agar sesuai
cukup.
dengan ciri-ciri rumah
3. Air bersih sehat
1.2.3berikan pujian
terpenuhi
kepada keluarga atas
4. Pembuan pertanyaan yang tepat
gan
air
2. Penerang
limbah
diatur
dengan baik
agar
tidak
menimbulka
n
pencemaran.
5. Bagianbagian
ruang
seperti lantai
dan dinding
tidaklembab
serta tidak
terpengaruh
pencemaran
seperti bau,
rembesan air
kotor
maupun
udara kotor
1.3. Keluarga mampu
menyebutkan akibat
yang ditimbulkan dari
rumah yang tidak sehat
Respon
verbal
Rumah yang
kurang sehat
akan
menimbulka
n berbagai
akibat yaitu
dapat
menimbulka
n beragai
macam
penyakit,
kurang
memberikan
kenyamanan
pada
anggota
keluarga
1.3.1diskusikan dengan
keluarga akibat tidak
menjaga kebersihan
rumah
1.3.2berikan pujian atas
tindakan yang telah
dilakukan keluarga
Respon
afektif
Keluarga
dapat
melakukan
perubahan
terhadap
kondisi
rumahnya
agar sesuai
dengan
rumah yang
sehat dan
memberikan
kenyamanan
kepada
keluarga
1.4.1ajak keluarga
menjaga kebersihan
rumah dimulai dari
halaman rumah
Respon
psikomo
tor
Respon
afektif
1.4.2.ajak keluarga
memperbaiki bagianbagian rumah yang tidak
baik
1.4.3.motivasi keluarga
untuk memelihara rumah
agar selalu tercipta
kenyamanan bagi anggota
keluarga
2. Resiko terjadinya gangguan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An L (1 th)
di keluarga Tn E b/d ketidaktahuan keluarga Tn E mengenal masalah kesehatan keluarga
NoDiagnosa
Tujuan
Evaluasi
Intervensi
Keperawatan
Tujuan
Tujuan Khusus
Kriteria Standar
1.
Respon
Imunisasi adalah
-Berikan
verbal
pemberian kekebalan
pengetahuan
Umum
24Risiko
Setelah
Selama
terjadinya
diberikan
1x60 menit
gangguan
askep
kunjungan
keluarga
Keluarga Tn.E
penyakit dengan
tentang
penyakit yang
pada
memasukkan sesuatu ke
bisa dicegah
keluarga
mampu
dengan
Tn.E ,
mengenal
imunisasi pada
tidak
masalah
An.L (1th) di
terjadi
kesehatan yang
keluarga Tn.E
gangguan
terjadi pada
b/d
penyakit
ketidaktauan
pada An.L
mendapatkan
imunisasi.
Dengan cara:
-Menyebutkan
keluarga Tn.E
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
pengertian
imunisasi
-Menyebutkan
tujuan
imunisasi
-Menyebutkan
akibat jika anak
tidak
diimunisasi
imunisasi
-Diskusikan
dengan
keluarga,
tujuan keluarga
harus
melakukan
imunisasi
-Diskusikan
dengan
keluarga
membahayakan kesehatan
pentingnya
imunisasi bagi
kematian pada
anak untuk
penderitanya.
mencegah
penyakit
-Berikan
imunisasi:
Tidak mendapatkan
kekebalan terhadap
penyakit
penjelasan
apabila anak
tidak mendapat
imunisasi
-Puji keluarga
atas jawaban
atau tindakan
yang tepat
2.
keluarga
Respon
Macam macam
-Beri
verbal
imunisasi: imunisasi
penjelasan
memutuskan
pada keluarga
imunisasi yang
Tn.E
Tn.E mampu
tepat bagi
Efek pemberian
kesehatan An.L
Dengan cara:
-Menyebutkan
imunisasi:
1.BCG: bisul kecil yang
kemudian menjadi luka
macam-macam
imunisasi
-Memberikan
penyuluhan
berhasil
2.DPT: anak menderita
tentang efek
pemberian
setelah di imunisasi
3.campak: panas dan
imunisasi bagi
kesehatan An.L
Respon
afektif
kemerahan
4.Hepatitis: umumnya
tidak ada
tentang
macam-macam
imunisasi
-Diskusikan
dengan
keluarga Tn.E
efek pemberian
imunisasi bagi
An.L
-Beri
kesempatan
keluarga untuk
mendiskusikan
tentang
imunisas
-Motivasi
keluarga untuk
menjadi
akseptor
imunisasi
-Jelaskan baik
buruknya dari
bermacammacam
imunisasi yang
dikenal oleh
keluarga
3.
keluarga
Tn.E mampu
menggunakan
fasilitas
kesehatan
Dengan cara:
- Memanfaatka
n fasilitas
kesehatan
terdekat
untuk
akseptor
imunisasi
Respon
Tempat mendapatkan
psikomo imunisasi:
1.Di Pos Pelayanan
tor
Terpadu (Posyandu)
2.Di Puskesmas, Rumah
Sakit Bersalin, BKIA,
Rumah Sakit
Pemerintah.
3.Di Praktek
Bidan/Dokter
-Jelaskan
beberapa
tempat
pelayanan
kesehatan yang
melayani
imunisasi
-Libatkan ayah
dan ibu untuk
mengambil
keputusan
imunisasi yang
terbaik untuk
anaknya
-Libatkan ayah
dan ibu untuk
mendiskusikan
tentang
imunisasi
EVALUASI
TUJUAN
INTERVENSI
Keperawatan
TUPAN
32Kurang
pengetahuan
keluarga Tn E
b/d
ketidakmampuan
keluarga Tn E
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
disekitarnya
Setelah
diberikan
Askep GA
selama 1x
kunjungan
keluarga
mengetahui
dan mampu
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
TUPEN
Setelah diberikan askep
GA dalam 1 kali
kunjungan dan durasi
waktu 30 menit keluarga
mampu :
1.Mengenal fasilitas
kesehatan.
2. Mengunakan
fasilitas
kesehatan
KRITERIA
STANDAR
Verbal
Keluarga
1.1
diskusik
an bersama
mampu
keluarga
mengenal
tetang
fasilitas
penggunaan
kesehatan
fasilitas
seperti
pelayanan
pelayanan
kesehatan
disekitarnya.
medis,
kesejahteraa
n sosial dan
transportasi.
psikomotor Keluarga
mampu
memanfaatk
an fasilitas
kesehatan
disekitarnya
seperti
puskesmas,
posyandu,dl
l
1.2 keluarga
mampu
mendapatkan
perawatan
segera dengan
mengunakan
fasilitas
kesehatan yang
ada.
Tujuan
Evaluasi
Tujuan
Tujuan
Umum
Khusus
Resiko
Setelah
preeklamsia
Intervensi
Kriteria
Standar
Selama 1x60
Respon
Hipertensi adalah
- Gali
diberikan
menit kunjungan
verbal
pengetahuan
pada
askep pada
Keluarga Tn.E
yang bersifat
keluarga
kehamilan
keluarga
mampu
mengenal
dianggap mengalami
keluarga Tn.E
resiko
masalah
hipertensi apabila
b/d
preeklamsi
kesehatan yang
tekanan darahnya
ketidaktahuan
pada Ny. V
terjadi pada
keluarga Tn.
tidak
keluarga Tn. E
140/90 mmHg
E mengenal
terjadi
tentang
sistolik atau 90
hipertensi
Dengan cara:
Menyebutkan
mmHg diastol.
masalah
kesehatan
keluarga
tentang
pengertian
riwayat
hipertensi
-Menyebutkan
penyakit
penyebab
hipertensi
hipertensi
-Menyebutkan
tanda dan gejala
hipertensi
hipertensi
-Diskusikan
dengan
keluarga,
penyebab
hipertensi
-Diskusikan
dengan
keluarga tanda
hipertensi: yaitu
dan gejala
peningkatan tekanan
hipertensi
-Puji keluarga
atas jawaban
atau tindakan
yang tepat
Keluarga Tn.E
Respon
mampu
verbal
untuk penderita
mengenal
- Beri
penjelasan
kesehatan yang
terjadi tentang
dari 10 gr/hari
penanganan
menjadi 5 gr/hari
Diet rendah
masalah
hipertensi
Dengan cara:
-Menyebutkan
pencegahan
hipertensi
penjelasan
kolesterol dan
pada keluarga
rendah asam
Tn.E tentang
lemak jenuh
Penurunan berat
makanan yang
badan
-Menyebutkan
hipertensi
- Beri
dianjurkan dan
dihindari untuk
makanan yang
mencegah
dianjurkan dan
hipertensi
dihindari untuk
mencegah
hipertensi
Respon
-Motivasi
afektif
keluarga untuk
mengatasi
hipertensi
-Jelaskan
Respon
verbal
pentingnya
mengetahui
dan mencegah
terjadinya
hipertensi pada
keluarga Tn.E
Menggunakan
Respon
Keluarga mampu
-Jelaskan
fasilitas
verbal
memanfaatkan
beberapa
fasilitas kesehatan
tempat
yang ada di
pelayanan
daerahnya
kesehatan yang
kesehatan
Dengan cara:
-Memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
terdekat untuk
Respon
melayani
psikomotor
pengobatan
akseptor
hipertensi
hipertens
-Libatkan
keluarga dalam
pengobatan
hipertensi
NoDiagnosa
Keperawatan
Tujuan
Evaluasi
Tujuan
Tujuan
Umum
Khusus
Koping
Setelah
Selama 1x60
Respon
Keluarga mampu
-Diskusikan
keluarga
diberikan
menit
verbal
berdiskusi dengan
bersama
Tn.E tidak
askep
kunjungan
anggota keluarga
keluarga
efektif b/d
keluarga
koping
yang lain.
tentang
ketidakma
mampu
keluarga
tindakan
mpuan
memutuskan
kesehatan yang
Tn.E
tindakan
efektif
Dengan cara:
memutuska
kesehatan
Keluarga
anggota
n tindakan
yang tepat
mampu saling
keluarga
kesehatan
yang tepat
tetang
bagi
tindakan
keluarga.
kesehatan
Kriteria
Intervensi
Standar
tepat bagi
yang tepat
bagi anggota
keluarganya.
Keluarga
Respon
Keluarga
- berikan
mampu
psikomotor
berinteraksi dengan
keluarga
berinteraksi
tetangga dan
kesempatan
dengan
lingkungan sekitar
untuk
tetangga dan
bersosialisasi
lingkungan
dengan
sekitar
tetangga dan
lingkungan
sekitar
Keluarga
Respon
Keluarga mampu
-motivasi
mampu
afektif
memutuskan untuk
keluarga untuk
memutuskan
menggunakan
mau
untuk
menggunaka
pelayanan
n pelayanan
kesehatan
- libatkan suami
kesehatan
yang tepat
mengambil
bagi keluarga
keputusan
menggunakan
pelayanan
kesehatan yang
terbaik bagi
keluarga
Dx kep
Implementasi
Kerusakan
penatalaksanaan
pemeliharaan
rumah b/d
ketidakmampuan
keluarga Tn E
memodifikasi
Evaluasi
S:
-keluarga menjawab salam
- keluarga mengatakankeadaan
rumahnya masih seperti semula
-keluarga menyetujui pertemuan saat
ini selama 60 menit
lingkungan
untuk menjamin
kesehatan
keluarga.
1.1.1
1.1.2
1.2.1
1.2.2
Mendiskusikan bersama
keluarga tentang
pengertian rumah sehat
Menanyakan kembali
kepada keluarga tentang
pengertian rumah sehat
Mendiskusikan dengan
keluarga tentang ciri-ciri
rumah sehat
Mendiskusikan bagaimana
memodifikasi rumah sehat
agar sesuai dengan ciri-ciri
rumah sehat.
Air
Pembuangan
bersih
air
terpenuhi
limbah
diatur
Dan
Bagian-bagian
Mendiskusikan dengan
keluarga akibat tidak
menjaga \kebersihan
rumah.
1.4.1
Mengajak keluarga
menjaga kebersihan rumah
dimulai dari halaman
rumah
1.4.2
Mengajak keluarga
memperbaiki bagianbagian rumah yang tidak
baik
1.4.3
1.1.1
Memotivasi keluarga
memelihara rumah agar
selalu tercipta kenyamanan
bagi anggota keluarga
memberikan pujian atas
serta
tidak
terpengaruh
seterusnya.
-Keluarga mengatakan merasa
senang.
O:
-Keluarga kooperatif dan aktif saat
diberikan penjelasan
-Keluarga mendengarkaan
penjelasan yang diberikan
A:
Keluarga mampu menyebutkan
pengertian dan ciri-ciri rumah sehat,
Keluarga menyebutkan akibat yang
ditimbulkan dari rumah yang tidak
sehat, keluarga mengatakan mau
menjaga kebersihan rumah
keluarganya dan akan memperbaiki
kondisi rumahnya. Keluarga juga
menyetujui untuk memelihara
rumahnya untuk seterusnya
P : Ingatkan kembali keluarga untuk
tetap menjaga dan mempertahankan
lingkungan rumahnya
2. Resiko terjadinya gangguan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An L
(1 th) di keluarga Tn E b/d ketidaktahuan keluarga Tn E mengenal masalah kesehatan
keluarga
No
Diagnosa
Implementasi
Keperawatan
2 Resiko
terjadinya
gangguan
penyakit yang
bisa dicegah
dengan
imunisasi
pada An L (1
th) di
keluarga Tn E
Evaluasi
S:
-Keluarga menjawab salam
-Keluarga mengatakan anaknya
belum mendapatkan imunisasi
-Keluarga menyetujui pertemuan saat
ini selama 60 menit tentang
imunisasi
-Keluarga mendengarkan
b/d
ketidaktahuan
keluarga Tn E
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
TUK 1:
- Memberikan pengetahuan
tentang imunisasi
- Mendiskusikan dengan
melakukan imunisasi
-Memberikan penjelasan
imunisasi
pada penderitanya.
keluarga mengatakan Akibat jika
anak tidak di imunisasi: Tidak
mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit
O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat
diberikan penjelasan
-Keluarga mendengarkaan penjelasan
yang diberikan
A:
-Keluarga dapat menyebutkan
pengertian imunisasi ,tujuan dari
imunisasi dan dampak apabila anak
tidak mendapatkan imunisasi
P : Ingatkan kembali keluarga agar mau
mengimunisasi anaknya
TUK 2:
S:
-Memberi penjelasan pada -Keluarga mampu menyebutkan
keluarga
Tn.E
macam-macam imunisasi
-Mendiskusikan degan
dll
- Keluarga mengatakan Efek
keluarga Tn E efek
pemberian imunisasi bagi An
pemberian imunisasi:
1.BCG: bisul kecil yang kemudian
-Memberi kesempatan
keluarga untuk
mendiskusikan tentang
imunisasi
-Memotivasi keluarga untuk
menjadi akseptor imunisasi-
O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat
diberikan penjelasan
-Keluarga mendengarkaan penjelasan
yang diberikan
A:
- Keluarga mampu menyebutkan
macam-macam imunisasi, Efek
pemberian imunisasi dan
Keluarga sudah mau menjadi
akseptor imunisasi
P:
Ingatkan kembali keluarga agar mau
mengimunisasi anaknya
TUK 3:
-Menjelaskan beberapa
S:
Keluarga mengatakan Tempat
mendapatkan imunisasi:
1.Di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu)
2.Di Puskesmas, Rumah Sakit
Bersalin, BKIA, Rumah Sakit
-Melibatkan ayah dan ibu
untuk mengambil keputusan
Pemerintah.
3.Di Praktek Bidan/Dokter
-
anaknya
-Melibatkan ayah dan ibu
untuk mendiskusikan tentang
imunisasi
O:
Keluarga kooperatif dan aktif saat
diberikan penjelasan
-Keluarga mendengarkaan penjelasan
yang diberikan
A:
- Keluarga mengatakan Tempat
mendapatkan imunisasi dan
Keluarga mengatakan akan
berdiskusi bersama untuk
mengambil keputusan imunisasi
yang terbaik untuk anaknya
P:
Ingatkan kembali keluarga agar mau
mengimunisasi anaknya
Diagnosa
keperawatan
Kurang
pengetahuan
Keluarga Tn
E b/d
ketidakmamp
uan keluarga
Implementasi
Evaluasi
Tgl 12 11 -2011
- Mengucapkan salam
- Memvalidasi keadaan
keluarga
- Mengingatkan kontrak
- Menjelaskan tujuan
S:
-
Tn E
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan di
sekitarnya
TUK I
- Mendiskusikan
bersama keluarga
tetang penggunaan
fasilitas pelayanan
kesehatan disekitarnya
dengan menggunakan
lembar balik.
-
Menanyakan kembali
kepada keluarga
tentang penggunaan
fasilitas kesehatan.
Keluarga mampu
menjelaskan kembali tentang
penggunaan fasilitas
kesehatan.
O:
A:
-
Lanjutkan ke TUK
berikutnya
Keluarga mampu
memutuskan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
dengan memanfaatkan
pelayanan kesehatan
P :
TUK 2
Memotivasi keluarga untuk
menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan
S:
O:
A:
P:
Diagnosa
keperawatan
4 Resiko
terjadinya
preeklamsia
pada Ny V
b/d
ketidakmamp
uan keluarga
Tn E
merawat
keluarga
yang
mengalami
gangguan
kesehatan
Implementasi
Evaluasi
S:
09.00
-Mengucapkan salam
-Memvalidasi keadaan keluarga
-Mengingatkan kontrak
-Menjelaskan tujuan
abortus
-Ibu menyetujui pertemuan saat ini
selama 60 menit tentang hipertensi
-Keluarga mendengarkan
Keluarga mengatakan pengertian
TUK 1:
-Menggali pengetahuan
keluarga tentang hipertensi
-Mendiskusikan dengan
keluarga tanda dan gejala
hipertensi
7. Gelisah
O:
- Keluarga kooperatif dan aktif
-
saat dijelaskan
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
A:
-
P:
lanjutkan ke TUK berikutnya
TUK 2:
-Memberi penjelasan pada
S:
pencegahan hipertensi
-Memberi penjelasan pada
hipertensi adalah :
Penurunan konsumsi garam dari
hipertensi
- Memotivasi keluarga untuk
mengatasi hipertensi
menyembuhkan penyakit
hipertensi yang diderita anggota
keluarganya
O:
-Keluarga sudah mengerti
pencegahan dan diet penyakit
hipertensi
A:
TUK 3:
-Menjelaskan beberapa tempat
melayani pengobatan
S:
keluarga mengatakan akan mencoba
menggunakan pelayanan kesehatan
yang melayani pengobatan hipertensi
O:
hipertensi
-Melibatkan keluarga dalam
saat dijelaskan
Keluarga mendengarkan
pengobatan hipertensi
Diagnosa
Keperawatan
5 Koping
Implementasi
Tgl. 14-11-2011 jam 08.00-
Evaluasi
S:
keluarga Tn 09.00
-Keluarga menjawab salam
E tidak
-Keluarga mengatakan keputusan ada
efektif b/d
-Mengucapkan salam
ketidakmam -Memvalidasi keadaan keluarga ditangan kepala keluarga dan jarang
puan Tn E
berinteraksi dengan lingkungan
memutuskan
sekitar
tindakan
-Keluarga menyetujui pertemuan saat
kesehatan
-Mengingatkan kontrak
yang tepat
bagi
keluarga.
-Menjelaskan tujuan
pengambilan keputusan
-Keluarga mendengarkan
-Keluarga paham tentang pelayanan
kesehatan
TUK 1:
- Mendiskusikan bersama
keluarga tentang tindakan
anggota keluarganya
Memberikan keluarga
kesempatan untuk
bersosialisasi dengan
tetangga dan lingkungan
sekitar
Memotivasi keluarga untuk
mau menggunakan sarana
pelayanan kesehatan
keluarganya
Keluarga mampu berinteraksi
dengan tetangga dan lingkungan
sekitar
O:
- Keluarga kooperatif dan aktif
-
saat dijelaskan
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
A:
P:
- Ingatkan kembali keluarga dalam
pengambilan keputusan harus
melibatkan semmua anggota
keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC
Setiawati, Santun dkk. (2005). Tuntunan Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Bandung:Rizqi press