By :
1.
2.
3.
4.
5.
Umi afifah
Siti Chotijah
Nella Dwi Purwita
Feriyanto
Ahmad Thohar
(12080304005)
(12080304016)
(12080304025)
(12080304034)
(12080304043)
Pendidikan Akuntansi 2012 A
pengertian
Perlakuan
akuntansi
Sharf
Rukun dan
Ketentuan
Syariah
Sumber
hukum
Skema sharf
(2)
Valuta
Penjual
(1)
Pembeli
Valuta
(3)
Keterangan :
(1) Pembeli dan penjual menyepakati akad sharf
(2) Pembeli menyerahkan valuta kepada penjual
(3) Penjual menyerahkan valuta lain kepada pembeli
Nurhayati, Sri, Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia (246).
Perlakuan akuntansi
Saat membeli valas
Dr. Kas (Dollar)
xxx
Keterangan:
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
*jika harga beli valas lebih besar dari pada harga jual
**jika harga beli valas lebih kecil dari pada harga jual
Perlakuan akuntansi
Jika nilai kurs tengah BI lebih kecil dari
kurs tanggal transaksi, jurnal
pencatatannya:
Dr. Kerugian
xxx
Cr. Piutang (valas)
xxx
Dr. Utang (valas)
xxx
Cr. Keuntungan
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Rukun dan
ketentuan
syariah
pengertian
Pencatatan
Akuntansi
AKAD WADIAH
2 jenis akad wadiah:
1. Wadiah amanah
2. Wadiah yadh dhamanah
Rukun wadiah:
1. pelaku (pemilik barang/pihak yang menitip (muwaddi) dan pihak
yang menyimpang (mustawda))
2. objek wadiah berupa barang yang dititipkan (wadian)
3. ijab Kabul/serah terima
Ketentuan syariah:
1. pelaku harus cakap hukum, balig serta mampu memelihara barang
titipan
2. objek wadiah, benda yang dititipkan tersebut jelas dan diketahui
spesifikasinya oleh pemilik dan penyimpan
3. ijab kabul/serah terima, adalah pernyataan dan ekspresi saling
rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara
verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan caracara komunikasi modern.
Beban Wadiah
Kas
Utang
xxx
xxx
xxx
Kas
xxx
Beban Wadiah
Utang
xxx
xxx
AL-WAKALAH
Akad Wakalah adalah akad pelimpahan
kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain
dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Sumber
hukum dari akad Al wakalah terdapat pada AlQuran (Qs 18:19) dan As-Sunah.
Rukun wakalah:
1. Pelaku
2. objek akad berupa barang atau jasa
3. ijab Kabul/serah terima.
Ketentuan syariah:
1. Pihak pemberi kuasa/pihak yang meminta diwakilkan adalah
pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang
diwakilkan
2. Pihak penerima kuasa: harus cakap hukum, dapat
mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya.
3. Objek yang dikuasakan/diwakilkan
Nurhayati, Sri, Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia (254-255).
Kas
Pendapatan wakalah
Kas
xxx
xxx
xxx
Pendp. wakalah diterima dmk
xxx
Beban wakalah
Kas
xxx
xxx
xxx
xxx
Jenis Kafalah
a.
b.
c.
d.
Rukun
Ketentuan
Pelaku
Pelaku
Objek akad
Objek penjaminan
Ijab kabul
Ijab kabul
QARDHUL HASAN
Qardhul hasan adalah pinjaman
tanpa dikenakan biaya (hanya
wajib membayar sebesar pokok
utangnya).
Sumber hukum :
Al-Quran dan Al-Hadist
xxx
xxx
Untuk penerimaan dana yang berasal dari denda dan pendapatan nonhalal, jurnal:
Dr. Dana Kebajikan Kas
xxx
Kr. Dana Kebajikan-Denda/Pendapatan Non-Halal
xxx
Untuk pengeluaran dalam rangka pengalokasian dana qardh hasan, jurnal:
Dr. Dana Kebajikan-Dana Kebajikan Produktif
xxx
Kr. Dana Kebajikan Kas
xxx
Untuk penerimaan saat pengembalian dari pinjaman untuk qardh hasan, jurnal :
Dr. Dana Kebajikan Kas
xxx
Kr. Dana Kebajikan-Dana Kebajikan Produktif
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Perlakuan akuntansi
Bagi pihak yang membuat janji Setelah sayembara tersebut
terpenuhi, maka dijurnal:
Dr. beban Jualah
xxx
Kr. Kas/Asset non kas lain
xxx
AKAD AL-RAHN
(PINJAMAN DENGAN JAMINAN)
Menahan barang sebagai jaminan atas
utang.
Rahn tajlisi
tajlisi adalah pengalihan hak kepemilkan
suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilkannya dialihkan tersebut tetap
dalam penguasaan pemilik benda.
Sumber hukum : Al-Quran dan Al-Hadist
Nurhayati, Sri, Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia (266-267)
Rukun Rahn
1) Pelaku akad, yaitu rahin (yang menyerahkan barang), dan murtahin
(penerima barang);
2) Objek akad, yaitu marhun (barang jaminan) dan marhun bih
(pembiayaan); dan
3) Shighat, yaitu ijab dan qabul.
Syarat Rahn
1) Kedua belah pihak adalah orang yang sah melakukan tindakan hukum
seperti dalam jual beli.
2) Barang yang digadaikan adalah sesuatu yang segera dapat
diterima/dikuasai oleh yang menerima gadai, bukan barang yang masih dalam
penguasaan orang lain.
3) Memenuhi ketentuan administrasi apabila aqad dilakukan dengan
pegadaian yang dikelola oleh pemerintah
Nurhayati, Sri, Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia (268)
Pengertian
Charge card adalah fasilitas kartu Syariah card adalah kartu yang
talangan yang dipergunakan oleh
berfungsi seperti kartu kredit
pemegang kartu (hamil alayang hubungan hukum
bithaqah) sebagai alat bayar atau
(berdasarkan sistem yang sudah
pengambilan uang tunai pada
ada) antara para pihak
ttempat-tempat tertentu yang
berdasarkan prinsip syariah.
harus dibayar lunas kepada pihak
yang
memberikan
talangan
(mushdir al-bithaqah) pada waktu
yang telah di tetapkan(fatwa DSN
No.42/DSN MUI/V/2004).
Referensi
Nurhayati, Sri, Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Muhari, Safaat. 2011. Kafalah.
(http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/03/kafalah/ diakses tangal
16 November 2014)