Analog signal transmitted without regard to content
May be analog or digital data Attenuated over distance Use amplifiers to boost signal Also amplifies noise Digital Transmission: Concerned with content Integrity endangered by noise, attenuation etc. Repeaters used Repeater receives signal Extracts bit pattern Retransmits Attenuation is overcome Noise is not amplified Advantages of Digital Transmission: z Digital technology y Low cost LSI/VLSI technology z Data integrity y Longer distances over lower quality lines z Capacity utilization y High bandwidth links economical y High degree of multiplexing easier with digital techniques z Security & Privacy y Encryption z Integration y Can treat analog and digital data similarly Physical: Transmisi binary Kabel kawat, konektor, tegangan, data rate Data Link: Akses ke Media Menyediakan transfer data melewati media yang reliable Pengalamatan fisik, topologi jaringan, notificasi error, flow control Network: Pengalamatan dan pemilihan jalur tebaik Menyediakan konektifitas dan pemilihan jalur dari dua ujung sistem Domain dan perutean Transport: Koneksi end-to-end (ujung ke ujung) Lingkupnya semua isu mengenai transportasi antar host,,Reliabilitas mentransport data,,Membangun, memperbaiki, dan memutus virtual circuit,,Deteksi kesalahan dan recovery,,Flow control informasi Session: Komunikasi interhost,,Membangun, memenejemen, dan memutuskan sesion antar applikasi Presentasi: Reprentasi Data,,Menjamin data dapat dibaca oleh sistem penerima,,Format data,,Struktur data,,Perintah negoisasi transfer datauntuk lapisan aplikasi (lapisan diatasnya) Aplikasi: Jaringan memproses Aplikasi,,Menyediakan layanan jaringan kepada Aplikasi seperti halnya email, File transfer (FTP), dan emulasi terminal.
SURABAYA, KOMPAS.com - Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama tiga universitas asal Jepang bekerja sama dalam riset satelit generasi baru bernama WINDS (Wideband InterNetworking Engineering Test and Demonstration Satellite) yang memungkinkan koneksi internet berkecepatan sangat tinggi. Ketiga laboratorium universitas di Jepang yang akan bekerja sama dalam riset ini adalah Laboratorium Prof. Tyusoshi Usagawa (Kumamoto University), Laboratorium Asc. Prof Tohru Kondo (Hiroshima University), dan Laboratorium Prof. Takafumi Aoki (Tohoku University). "WINDS yang dalam bahasa Jepang disebut dengan KIZUNA itu kami kembangkan bersama JAXA (lembaga antariksa Jepang) dan National Institute of Information and Communications Technology (NICT)," kata Kepala Laboratorium Telematika, Jurusan Teknik Elektro ITS, Moch. Hariadi, M.Sc., Ph.D., di Surabaya, Selasa (9/3/2010). WINDS menggunakan teknologi mutakhir saat ini yang menggunakan Ka-Band (sistem yang bekerja pada frekuensi tinggi) yang memiliki panjang gelombang yang pendek. Dengan spesifikasi ini, WINDS mampu menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi yang mencapai maksimum 155 Mbps untuk penerimaan dan 6 Mbps untuk pengiriman dengan ukuran antena penerima 45 cm (sama dengan ukuran sekarang), namun jauh melebihi kecepatan yang mampu dicapai saat ini. Bahkan untuk antena ukuran 5 meter, kecepatan yang bisa dicapai adalah 1.2 Gbps. Selain berkecepatan tinggi, coverage (daya jangkau) satelit juga merambah daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan kabel (teresterial). Bila dibandingkan dengan kecepatan internet yang ada, kecepatan akses melalui WINDS sangat tinggi karena untuk konsumsi pribadi di Indonesia saat ini hanya berkisar 384 Kbps dan 2 Mbps saja. Dengan kecepatan sebesar itu, satelit ini juga memungkinkan pemutaran film layaknya di gedung bioskop atau untuk pengembangan riset simulasi yang membutuhkan komputasi tinggi seperti di bidang medik, mesin, kimia, pendidikan, kesehatan, penanganan daerah bencana, dan Intelligent Transport Systems (ITS). "Saat ini, WINDS masih dalam tahap uji coba yang bekerja pada Ka-Band dan hal itu merupakan percobaan yang pertama di dunia," katanya. Oleh
karena itu, katanya, ITS beruntung diberi kesempatan
untuk uji coba. Kesempatan itu tidak terlepas dari kerja sama program penelitian dalam skema JICA PREDICT-ITS. Selain uji coba teknik yang menyangkut aspek teknik transmisi data lewat satelit, juga dilakukan uji coba aplikasi TV conference dan aplikasi PACS (Picture Archiving and Communication System). "Saat ini, kita mendapat kesempatan untuk mencoba WINDS dengan menggunakan stasiun bumi tetap (statis) yang ditempatkan di ITB. Station tidak ditempatkan di ITS karena coverage WINDS type MBA (Multi Beam Antennas) belum menjangkau wilayah Jawa bagian timur, tapi tim WINDS ITS berencana menguji WINDS menggunakan stasiun bumi yang bergerak (mobile) dengan tipe APAA (Active Phase Array Antenna)," katanya.