Anda di halaman 1dari 15

HIV / AIDS

Kelompok 6
1. Cempaka dewi A.S ( 15092657 A )
2. Chandra Yeni
( 15092660 A )
3. Carolina Paba Mite ( 15092661 A )
4. Chicha Ayu P.M
( 15092663 A )
5. Chotama ariani
( 15092664 A )

Pengertian
HIV adalah Virus yang menyerang sistem

imun tubuh manusia dan memiliki


karakteristik mereproduksi diri sendiri
didalam sel manusia sehingga tubuh gagal
melawan infeksi,
Sedangkan AIDS adalah Kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh secara bertahap oleh karena
adanya HIV di dalam tubuh.

Etiologi
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
pertama kali diisolasi oleh Montagnier dan
kawan-kawan di Prancispada tahun 1983
dengan nama Lymphadenopathy Associated
Virus, sedangkan di Amerika Serikat pada
tahun 1984 mengisolasi HIV III. HIV terdiri
dari 2 tipe yaitu HIV-1 dan HIV-2. Keduanya
merupakan virus RNA (Ribonucleic Acid) yang
termasuk retrovirus dan lentivirus

Patofisiologi

HIV mendekati T helper dan menginfeksi CD4,

RNA virus masuk dalam sitoplasma sel dan


berubah menjadi DNA yang bersatu dengan
DNA sel terinfeksi, didalam inti sel virus
membuat bahan baku untuk virus baru yang
nantinya akan keluar dari sel menjadi virus baru
yang siap menginfeksi.

Penyebaran HIV
Kontak seksual : lelaki-perempuan, lelaki-

lelaki, perempuan-perempuan
Parenteral : Berbagi jarum suntik oleh
pemakai obat via jarum suntik, Kecelakaan
yang melibatkan jarum suntik, Transfusi
darah.
Perinatal : In Utero, selama masa melahirkan,
post partum melalui menyusui
Transmisi seksual

Gejala
Kehilangan BB
Demam lebih dari satu bulan
Diare lebih dari satu bulan
Kulit kering
Mudah terinfeksi bakteri, jamur dan virus

Diagnosa
Tes serologi :
Tes Cepat ( Rapit test HIV ).
ELISA ( Enzyme-linked immunosorbent assay

)
Western blot
DNA PCR ( polymerase Chain Reaction )

Sasaran dan strategi terapi


SASARAN :

STRATEGI :

menekan replikasi virus

Terapi farmakologi dan non

HIV/ menekan progres


penyakit
meningkatkan CD 4+ dan
menurunkan viral load
mencegah terjadinya
infeksi oportunitis

farmakologi
Terapi non farmakologi :
Peningkatan Gaya Hidup
Sehat
Peningkatan Kebersihan Diri
dan Lingkungan
Pemantauan Status gizi dan
Intervensi gizi
Dukungan psikososial dan
konseling

Terapi farmakologi
Penatalaksanaan infeksi HIV
Pencegahan pasca terpapar ( untuk petugas

kesehatan ) dengan mengunakan AZT dan 3TC,


jika resiko tinggi ditambah dengan Lopinavir.
Uji lab menunjukkan HIV + dengan CD 4 masih
tinggi, terapi awal dengan terapi non
farmakologi
Uji lab menunjukkan HIV+, CD4 < 350 sel/mm3
maka terapi yang diberikan pengobatan lini 1,
jika terdapat respon maka lanjutkan terapi tapi
jika tidak ada respon maka dapat diberikan
subtitusi sesama lini 1 atau ke lini 2

Mekanisme kerja
Antiretroviral
Nucleoside Reverse transcriptase inhibitor
(NRTI) : Obat anti-HIV pertama. Obat ini

menghalangi pembuatan DNA virus dari RNA


dengan membuat sel tiruan yang mengganggu
proses ini.
Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NNRTI) : Obat ini juga mengganggu proses
penciptaan DNA virus dari RNA, dengan
mengikat pada enzim reverse transcriptase dan
menghalangi kegiatannya.

lanjutan
Protease inhibitor dan Maturation inhibitor :

Protease inhibitor , sebuah enzim yang memotong


rantai protein HIV menjadi protein tertentu yang
diperlukan untuk merakit tiruan virus yang baru.
Maturation inhibitor menghalangi pematangan p24
sehingga virion baru yang dihasilkan menjadi tidak
infektif
Integrase inhibitor: Menghalangi kegiatan
integrase, sebuah enzim yang memasukkan DNA
virus ke dalam untaian DNA sel yang terinfeksi
Attachment dan Fusion Inhibitor: Mencegah
pengikatan HIV pada sel.

Pengobatan lili pertama


Memberikan ARV (antiretrovinal ) :
AZT + 3TC + NVP (Zidovudine + Lamivudine

+ Nevirapine) Atau
AZT + 3TC + EFV (Zidovudine + Lamivudine
+ Efavirenz) Atau
TDF + 3TC (atau FTC) + NVP (Tenofovir +
Lamivudine (atau Emtricitabine) + Nevirapine)
Atau
TDF + 3TC (atau FTC) + EFV (Tenofovir +
Lamivudine (atau Emtricitabine) + Efavirenz)

Pengobatan lini kedua


Dengan 2 NRTI + bosted_PI : Boosted PI

adalah satu obat dari golongan Protease


Inhibitor (PI) yang sudah ditambahi (boost)
dengan Ritonavir
Dengan TDF atau AZT + 3TC + LPV/r

Terapi non farmakologi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Memberikan pendidikan dan pengetahuan mengenai


patofisiologi dan penyebaran infeksi HIV.
Kontak seksual antara homoseksual sebaiknya memakai
kondom.
Kurangi jumlah pasangan seksual dan memakai kondom
Tidak memakai alat suntik secara bersama-sama
Memberikan alat suntik dengan pembersih atau
mengganti alat suntik ( sekali pakai)
Menghindari aktivitas seksual yang beresiko (anal)
Wanita dengan HIV : memakai kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan dan tidak memberikan ASI.
Merubah gaya hidup.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai