A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama
: Tn. A
Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Alamat
Status perkawinan
: menikah
Agama
: islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: pedagang
Suku bangsa
: sunda
Tanggal Masuk
: 09 september 2014
Tanggal pengkajian
: 15 oktober 2014
No. CM
: 055164
Diagnose medis
: skizofrenia paranoid
Ruangan
: cendrawasih
: Tn. A
Umur
: 62 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
: islam
Alamat
: wiraswasta
B. ALASAN MASUK
1. Rekam medic
Selama 3 tahun pasien tidak mau mandi, 2 hari sebelum masuk rumah sakit tidak
mau mandi, tidak mau ganti baju, bicara terbatas, makan cukup, komat-kamit,
terlihat ketakutan, suka mendengar suara, pasien mengatakan dibawa ke rsj oleh
tetangganya karena klien bertengkar dengan keluarganya.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah/tidak mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien mengatakan pada pengobatan sebelumnya tiak berhasil.
3. Aniaya
Pasien mengatakan pernah pengalami penganiayaan, pernah ditampar dengan
teman sebayanya.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti
yang dialaminya.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan yaitu
pernah ditampar oleh teman temannya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 37oC
Pernapasan
: 21 x/menit
2. Ukur
-
Berat badan
: 74 kg
3. Keluhan fisik
Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan: idak ada masalah
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
X
Keterangan :
= laki laki
= garis keturunan
= Perempuan
= garis perkawinan
= Meninggal
- - - - - - - - - - - - - - = tinggal serumah
= Pasien
Penjelasan :
Pasien adalah anak tunggal, pasien tinggal sendiri, pasien termasuk orang yang dekat dengan
keluarga dan tetangga-tetangganya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. pasien mengatakan tidak ada masalah dengan komunikasi, pengambilan
keputusan, pola asuh, pertumbuhan dan keluarga
masalah keperawatan : tidak ada masalah
1. Konsep diri :
a. Citra tubuh:
Pasie mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-laki, dank lien adalah anak tunggal.
c. Peran
Pasien adalah sebagai kepala rumah tangga dan pasien juga sering memebantu
pekerjaan dirumah.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dan cepat pulang
e. Harga diri
Pasien merasa minder dengan keadaannya sekarang.
Masalah keperawatan: gangguan konsep diri: harga diri rendah
2. Hubungan social
a. Orang terdekat
Pasien mengatakan selama di RSJ adalah Tn. Z
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok
Pasien mengatan tidak mengikuti kegiatan apapun
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan memiliki hambatan ketika ingin berkenalan dengan orang
lain
Masalah keperawatan: isolasi social
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama islam, yakin adanya Tuhan yang
maha esa dan pasien dapat membedakan mana yang baik dan buruk
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan saat dirumah rajin melakukan ibadah, dan dirumah sakit
jiwa pasien juga melakukan ibadah
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pada saat dikaji klien terlihat rapi, baju yang dikenakan sedikit bau dan terlihat
bersih.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Pada saat dikaji pasien terlihat murung, bicara lembut, bicara secukupnya
Masalah keperawatan : isolasi social
3. Aktivitas motorik
pasien terlihat lesu, seperti tidak bersemangat
Masalah keperawatan : isolasi social
4. Alam perasaan
pasien mengatakan perasaannya senang
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
5. Afek
Afek pasien tumpul, pasien akan berbicara saat adanya stimulus
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
6. Interaksi selama wawancara
Pada saat wawancara pasien bersikap kooperatif
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
7. Persepsi
Saat dikaji pasien mengatakan tidak ada persepsi sensori
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
8. Isi fikir
Pada saat dikaji pasien mengatakan tidak ada pikiran yang mengganggu
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
9. Waham
Saat dikaji pasien tidak ditemukan waham, selama interaksi tidak ditemukan
tanda-tanda waham.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
10. Proses fikir
Pada saat dikaji pasien dapat berbicara dengan jelas dan tepat
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
11. Tingkat kesadaran
Pasien terlihat bingung tetapi tidak disorientasi waktu karena pasien menyadari
bahwa pasien sedang di RSJ
H. MEKANISME KOPING
pasien mengatakan jika ada masalah dengan keluarganya dengan ibu dan anaknya,
pasien tidak memiliki masalah dengan teman mainnya, dengan lingkung sekitarnya,
pasien mengatakan lebih banyak dikamar dan berdiam diri
I. ASPEK MEDIC
diagnose medic
: skizofrenia paranoid
terapi medic
ANALISA DATA
NO.
1
DATA SENJANG
do :
MASALAH
isolasi social
- tidur berlebihan
- tidak memperdulikan diri
- kegiatan menurun
- pasien tampak diam, melamun dan
menyendiri
ds :
- pasien mengatakan lebih suka menyendiri dan
berdian diri
2
do :
-
ds :
-
do :
berbicara sendiri
kegiatan menurun
ds :
-
: halusinasi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN
NO.
1.
KRITERIA
DIAGNOSA
TUJUAN
isolasi sosial
pasien mampu :
setelah 1 kali
identifikasi dapat
menyadari
pertemua pasien
identifikasi
membantu
penyebab
mampu :
penyebab :
mengetahui
membina
penyebab orang
berinteraksi
hubungan
rumah dengan
tersebut
dengan orang
saling percaya
pasien
mengalami
isolasi social
-
lain.
INTERVENSI
HASIL
menyadari
RASIONAL
penyebab
pasien ? apa
dapat
isolasi social
sebabnya?
mengetahui siapa
keuntungan
- tanyakan
dan kerugian
keuntungan dan
berinteraksi
kerugian
dengan orang
berinteraksi
keuntungan dari
lain
bergaul dengan
melakukan
dengan pasien.
-
untuk mengetahu
orang lain
- tanyakan pendapat
interaksi
pasien tentang
dengan orang
kebiasaan
mengetahui
lain secara
berinteraksi
akibat yang
bertahap
dirasakan setelah
menarik diri
untuk
berinteraksi
berinteraksi
dengan orang
lain
- diskusikan
keuntungan bila
pasien memiliki
banyak teman dan
bergaul akrab
dengan mereka
diskusikan
kerugian bila
pasien hanya
mengurung diri
dan tidak bergaul
dengan orang lain
jelaskan pengaruh
isolasi social
terhadap
kesehatan fisik
pasien
- latih berkenalan
jelaskan kepada
pasien cara
berinteraksi
dengan orang lain
berikan contoh
cara berinteraksi
dengan orang lain
beri kesempatan
pasien
mempraktekkan
cara berinteraksi
dengan orang lain
yang dilakukan
dihadapan perawat
mulailah bantu
pasien berinteraksi
dengan satu orang
teman / anggota
keluarga
bila pasien sudah
menunjukan
kemajuan orang
dan seterusnya
beri pujian untuk
setiap kemajuan
interaksi yang
telah dilakukan
oleh pasien
2.
social mampu
identifikasi
masalah
yang
menjelaskan
dihadapi keluarga
tentang :
dalam
masalah isolasi
pasien
social
dan
dampaknya
pada pasien
penyebab isolasi
social
sikap
merawat
penjelasan
isolasi
social
cara merawat
pasien isolasi
social
keluarga
latih (simulasi)
rtl
untuk
keluarga
membantu
jadwal
keluarga
pasien
untuk
merawat
mengatasi
pasien
isolasi social
pengobatan
sp 2 ( 15 oktober
yang
2014)
berkelanjutan
evaluasi sp1
dan
latih (langsung ke
mencegah
putus obat
tempat rujukan
dan
fasilitas
kesehatan yang
pasien)
rtl
keluarga
jadwal
keluarga
untuk
merawat
tersedia
pasien
bagi
pasien
sp 3 ( 16oktober 2014)
evaluasi sp 1 & 2
latih rtl keluarga /
jadwal
untuk
merawat pasien
sp 4 ( 17 oktober
2014)
evaluasi
kemampuan
keluarga
evaluasi
kemampuan pasien
rencana
tindak
lanjut keluarga
- follow up
- rujukan
TGL/JAM
DIAGNOSE
selasa,
isolasi sosial
15/10/14
11.00 wib
IMPLEMENTASI
SP 1:
- membantu pasien
mengidentifikasi
TGL/JAM
EVALUASI
selasa,
14/10/14
11.30 wib
s:
- selama diruangan
penyebab isolasi
cendrawasih saya
social
tidak memiliki
- menyanyakan
keuntungan dan
teman dekat
- saya tahu
kerugian berinteraksi
keuntungan dan
kerugian
- melatih berkenalan
- masukan ke dalam
berinteraksi
o:
jadwal kegiatan
- pasien kooperatif
harian pasien
- pasien bisa
menyebutkan
keuntungan dan
kerugian
berinteraksi
dengan orang lain
- pasien nampak
malu untuk
memulai
perkenalan
a:
- pasien belum
mampu
mengidentifikasi
penyebab isolasi
social
- pasien
mengetahui
PARAF
keuntungan dan
kerugian
berinteraksi
dengan orang lain
- pasien belum
mampu untuk
memulai
berkenalan
p:
- pasien : latihan
perawat : latih
cara berkenalan
dan berinteraksi
dengan orang
lain, evaluasi
kembali sp 1 dan
lajutkan sp 2
rabu,
SP 2 :
rabu,
15/10/14
mengevaluasi sp 1
15/10/14
11.00 wib
menyebutkan
11.30 wib
- kemarin saya
telah berkenalan
dilakukan melatih
dengan pak
berhunbungan social
endang
secara bertahap
-
s:
memasukan ke dalam
o:
- pasien telah
jadwal kegiatan
memperlihatkan
harian pasien
cara berkenalan
dengan baik,
dengan satu
orang
a:
- pasien telah
mampu
mempraktikkan
cara berkenalan
dengan satu
orang
p:
- pasien : latihan
kembali cara
berkenalan
dengan satu
orang, evaluasi
kembali sp 1 & 2,
lanjut ke sp 3
kamis,
kamis,
16/10/14
16/10/14
11.00 wib
11.30 wib
s:
- saya telah
SP 3 :
-
mengevaluasi sp 1 &
dengan pak
sp 2
endang dan
menyebutkan
beberapa teman
lain
dilakukan
-
berkenalan
melatih cara
o:
- pasien nampak
berkenalan dengan 2
berbincang-
bincang
membantu
- pasien telah
memasukkan kedalam
mampu
jadwal kegiatan
berkenalan
harian pasien
dengan baik
a:
- pasien telah
mampu
berkenalan
dengan beberapa
orang
- pasien telah
mampu
menyebutkan
nama-nama
teman
diruangannya
p:
- pasien : latihan
berkenalan
dengan beberapa
orang
- perawat : evaluasi
kembali sp 1, 2
dan sp 3
Mengetahui,
(..)
NIP :..