Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Seorang laki-laki datang ke IGD dengan ileus obstruktif dengan vital sign kesadaran somnolen,
tekanan darah 80/90 mmHg, heart rate 120x, t/v lemah, pemasangan kateter : urin (-), berat badan
60 kg. Apa yang anda lakukan? Bagaimana terapi cairan?

Segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip resusitasi ABCD.


1. (A = air way) Jalan nafas harus bebas kalau perlu dengan pemasangan pipa endotrakeal.
Sumbatan jalan nafas pasien tak sadar paling sering disebabkan pangkal lidah.
Airway (menilai jalan nafas) :

Kesadaran (bisa bicara?)


Look, Listen and Feel
Gerak dada
Gerak otot nafas tambahan
Warna kulit, mukosa, kuku

Airway (mengatasi obstruksi / sumbatan jalan nafas) :


Lakukan chin lift / jaw thrust
Bersihkan rongga mulut (suction?)
Pasang jalan nafas oro / nasopharynx
Lindungi tulang leher
Intubasi trachea
2. (B = breathing) Pernafasan harus terjamin, kalau perlu dengan memberikan ventilasi buatan
dan pemberian oksigen 100%.
Breathing (menilai pernafasan) :
Adakah udara keluar masuk
- Look, Listen, Feel
Frekwensi nafas
Gerak cuping hidung
Cekungan sela iga
3. (C = circulation) Defisit volume peredaran darah pada syok hipovolemik sejati atau
hipovolemia relatif (syok septik, syok neurogenik, dan syok anafilaktik) harus diatasi dengan
pemberian cairan intravena dan bila perlu pemberian obat-obatan inotropik untuk
mempertahankan fungsi jantung atau obat vasokonstriktor untuk mengatasi vasodilatasi
perifer.
Pastikan Syok atau tidak dengan :

Perfusi :

pucat - dingin - basah

cap. refill time lambat (kuku, telapak)

Nadi > 100

Tekanan darah < 100 (atau 90) mmHg Nadi masih teraba di :

radialis

femoralis > 70 mmHg

carotis > 60 mmHg

> 80 mmHg

Pada pasien ini sudah diketahui bahwa nadi 120x/menit, t/v lemah, tekanan darah 80/50
mmHg.
4. D (drug and fluid)
Cara pemberian cairan ditentukan jenis dehidrasinya :
Dehidrasi ringan : kehilangan cairan tubuh <6%
Dehidrasi sedang : kehilangan cairan tubuh 6% - 9%
Dehidrasi berat : kehilangan cairan tubuh 10%
Pada pasien ini kesadaran somnolen, tekanan darah 80/50 mmHg, heart rate 120x/menit, urin
output (-), sehingga pasien ini dikategorikan dehidrasi berat.
Jadi, kehilangan cairan pada pasien ini dengan berat badan 60 kg adalah 60.000 gr x 10% = 6000 cc.

Cairan yang dibutuhkan untuk rehidrasi cepat adalah 20-40 cc/kgBb/jam.


Masukkan cairan 20 cc x 60 kg = 1200cc/jam. Hitung tetesan 1200 : 3 = 400 tetes/i (cor) evaluasi
baik jika TD >100mmHg dan HR < 100 x/menit
Jika tidak membaik, ulangi lagi
Masukkan cairan 20 cc x 60 kg = 1200cc/jam evaluasi baik jika TD >100mmHg dan HR < 100
x/menit
Jika tidak membaik, ulangi lagi
Masukkan cairan 20 cc x 60 kg = 1200cc/jam evaluasi baik jika TD >100mmHg dan HR < 100
x/menit
Jika sudah membaik (TD >100mmHg dan HR < 100 x/menit),
Total cairan yang sudah masuk 3600 cc
Total cairan yang belum masuk adalah 6000 cc 3600 cc = 2400 cc.
lakukan rehidrasi tahap lambat dalam 24 jam.
Pada pemberian 8 jam pertama : defisit + maintanance

16 jam kedua : defisit + maintanance

Maintanance cairan : 2 cc/kgBb/jam = 2 cc x 60kg = 120 cc/jam


-

8 jam pertama = defisit + maintanance = x2400 cc + (120 cc x 8) = 1200 + 960 = 2160 cc


Jumlah tetesan = jumlah cairan x jumalh tetes drip = 2160 cc x 20 tetes = 90 tetes/menit
Jumlah jam x 60
8 jam x 60
16 jam kedua = defisit + maintanance = x2400 cc + (120 cc x 16) = 1200 + 1920 = 3120
cc
Jumlah tetesan = jumlah cairan x jumalh tetes drip = 3120 cc x 20 tetes = 65 tetes/menit
Jumlah jam x 60
16 jam x 60

Anda mungkin juga menyukai