Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PENYULUHAN PERIKANAN TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN BUDIDAYA UDANG WINDU TAMBAK MODERN


PADA PETAMBAK UDANG WINDU DI DESA CIASEM SUBANG
Latar Belakang
Subsektor perikanan termasuk salah satu subsector yang berpotensu
memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Negara kita. Luas wilayah
Indonesia mencapai lebih dari 2/3 bagian luas seluruhnya, mengandung jenis
keanekaragaman organismE akuatik yang bernilai ekonomis. Pengelolaan
perikanan yang benar dapat memberikan hasil optimal dari pemanfaatan
sumberdaya perikanan tersebut. Oleh karena itu para pengelola sumberdaya
perikanan harus mempunyai pengetahuan yang baik dan benar dalam mengelola
sumberdaya tersebut.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, dari seluruh
pembudidaya udang sekitar kurang lebih dari 80% masih tergolong pembudidaya
ikan tradisional dengan ciri ciri sebagai berikut
Taraf pendidikan pada umumnya masih rendah
Modal usaha yang dikeluarkan kecil
Bekerja tanpa perencanaan yang matang sehingga produktivitasnya
rendah, walaupun bekerja keras
Keadaaan ekonomi keluarganya belum sejahtera disbanding kelompok
profesi lainnya
Diseminasi informasi kepada masyarakat pedesaan dilaksanakan melalui
berbagai macam media komunikasi. Dengan semakin banyaknya media
komunikasi yang tersedia akan semakin rumit bagi para perencana untuk
mempertimbangkan yang tersedia akan semakin rumit bagi para perencana untuk
mempertimbangkan serta menetapkan media komunikasi yang tepat untuk
digunakan untuk membantu mendiseminasikan suatu informasi
Tingkat pengetahuan petambak udang tradisional terhadap tambak modern
di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan negara negara lainnya melihat
keadaan tersebut perlu adanya sosialisasi membangun motivasi dari pembudidaya

tambak tradisional hingga menjadi petambak modern, karena hasil produksi benih
udang windu berpengaruh terhadap kualitas hasil dari panen udang windu.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis ingin mengetahui
bagaimana tingkat pengetahuan petambak udang windu dengan tambak tradisional
terhadap pengetahuan tambak modern dengan metode penyuluhan dengan
menggunakan media audio visual (Video). Penggunaan audio visual dinilai lebih
efektif jika sasarannya adalah petambak , karena pada umumnya petambak
dipengaruhi oleh factor usia , pendidikan yang rendah dan penurunan daya ingat

Identifikasi masalah
Identifikasi masalah yang dapat diambil yaitu pengetahuan yang didapat
sekarang oleh masyarakat petani udang ciasem masih mengalami kekurangan
pengetahuan budidaya tambak modern udang windu
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani
udang sebelum dan sesudah pemutaran media audio visual dan mengetahui
perubahan pengetahuan tentang tambak modern udang windu di desa ciasem
subang.
Waktu dan Metode
Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan xx-xx-2014 di desa Ciasem
Subang. Tahapan tahapan penelitian ini adalah Pembuatan video manajemen
budidaya tambak modern, survey lokasi dan penyuluhan.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen pre-test dan
post test Penyuluhan dilakukan satu kali. Pemberian perlakuan yang sama
sebelum dan sesudah melihat audio visual (video) baik waktu , tempat dan
peralatan yang sama dengan tujuan memperoleh kondisi petani responden yang
sama. Perubahan pengetahuan petani tentang tambak modern diukur dengan
menggunakan test tertulis menggunakan kuesioner.
Metode penentuan sampel
Pengambilan sampel ditentukan dengan metode sensus yaitu dilakukan
secara keseluruhan responden yang ada tanpa kriteria tertentu
Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan data yaitu metode observasi. data yang digunakan
adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa nilai hasil pre-test dan posttest. Data sekunder diperoleh dari kantor pemerintah yang terkait dan Badan Pusat
Statistik. Metode analisis data secara deskriptif dan kuantitatif.
Metode Analisis Data
Data yang diolah sebelum dianalisis lebih jauh, dilakukan terlebih dahulu
uji normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi
data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008)
Pengujian normalitas data dilakukan menggunakan bantuan program SPSS
16.0 dengan uji Kolmogorov-smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal,
apabila signifikansi 5% atau 0,005 pada taraf kepercayaan (signifikansi) 5% atau
0,05 (Cornelius, 2004).
Untuk melihat adanya perbedaan pengetahuan responden sebelum dan
sesudah perlakuan digunakan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
t = tingkat pengetahuan
di = Selisih nilai post dan pre
N = banyaknya sampel pengukuran
Perhitungan tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0,
menggunakan Paired Sample T-test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan rata-rata antara sampel yang diberi sebelum dan setelah
perlakuan (Priyatno, 2008).

Anda mungkin juga menyukai