Anda di halaman 1dari 26

Bagikan

L
a
i
n
n
y
a

B
u
a
t

B
l
B
o
l
g
o
g
M
a
B
s
e
u
r
k
i
k
u
t

erwan.doni

JUMAT, 08 JUNI 2012

Ginekologi dan Onkologi


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
SESEORANG
PEREMPUAN
AKAN
MEMPEROLEH
DERAJAT KESEHATAN REPRODUKSI YANG OPTIMAL
APABILA ENERGI VITAL DIDALAM TUBUHNYA BAIK.
ENERGI VITAL INI DIPEROLEH SESEORANG DARI ORANG
TUA, MAKANAN, MINUMAN, HAWA UDARA DAN
LINGKUNGAN YANG MENUNJANGNYA. KALAU SALAH
SATU FAKTOR TERSEBUT TIDAK BERKUALITAS BAIK,
MAKA
PEMBENTUKAN
ENERGI
VITAL
TIDAK
SEMPURNA
DAN
MENYEBABKAN
MUNCULNYA
KELUHAN-KELUHAN FISIK ATAU MENTAL YANG LAZIM
DISEBUT SAKIT (ILLNESS). KARENA KUALITAS ENERGI
VITAL TIDAK BAIK MAKA BEBERAPA ORGAN TUBUH
AKAN TERERANG OLEH PENYAKIT. FAKTOR RESIKO
TERHADAP PENYAKIT PUN MENJADI SESUATU YANG
MESTI DIPERHATIKAN TERUTAMA PENYAKIT SEPERTI
KANKER ATAU TUMOR YANG MAKIN LAMA MAKIN
BANYAK PENDERITANYA. TERLEBIH PADA ORGAN
TUBUH PADA WANITA TERUTAMA ORGAN KELAMIN.
ORGAN KELAMIN WANITA TERDIRI ATAS ORGAN
GENITALIA
INTERNA
DAN
ORGAN
GENITALIA
EKSTERNA. KEDUA BAGIAN BESAR ORGAN INI SERING
MENGALAMI GANGGUAN, SALAH SATUNYA ADALAH
KANKER ATAU TUMOR YANG DAPAT MENGENAI
ORGAN GENITALIA INTERNA MAUPUN EKSTERNA
DENGAN BERBAGAI MACAM MANIFESTASI DAN
AKIBATNYA.
B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui jenis-jenis kanker atau tumor yang sering
menyerang organ reproduksi wanita
2. Untuk mengetahui penyebab dan tanda gejala kanker atau
tumor yang sering menyerang organ reproduksi wanita
3. Untuk mengetahui ciri-ciri kanker atau tumor yang sering
menyerang organ reproduksi wanita
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker atau tumor yang
sering menyerang organ reproduksi wanita

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Ginekologi onkologi adalah cabang ilmu kesehatan yang berkaitan
dengan operasi dan pengawasan semua aspek dari pengobatan
kanker pada organ reproduksi wanita. Sedangkan Pengertian
ginekologi Adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus
mempelajari penyakit-penyakit system reproduksi wanita.
B. Penyakit pada organ reproduksi wanita
1. Mioma
Mioma adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot
rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim.
Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita. Jumlah penderita
belum diketahui secara akurat karena banyak yang tidak merasakan
keluhan sehingga tidak segera memeriksakannya ke dokter, namun
diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia di atas 35
tahun. Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos
rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini

disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma


jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot
kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini
sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada
usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah
menopause (mengecil pada pascamenopause). Sering kali tumor
jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar
dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh
lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan
berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai
dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram
atau lebih.
Berdasarkan lokasinya mioma dibagi dalam tiga jenis:
a. Pertumbuhan tetap di dalam dinding rahim
b. Pertumbuhan ke arah rongga rahim
c. Pertumbuhan ke arah permukaan dinding rahim
Pengaruh Mioma uteri dan kehamilan :
a. Infertilitas
b. Abortus meningkat
c. Gangguan letak
d. Gangguan kemajuan persalinan
e. inersia, perdarahan post partumGangguan kontraksi
f. Gangguan involusi
Pengaruh Kehamilan terhadap mioma :
a. membesar lebih cepat
b. gangguan vaskularisasi, Torsi: Degenerasi merah oleh karena
nekrosis
c. evaluasi tiap 3-6 bulan, Therapi: tanpa pengobatan
d. Ekstirpasi, Operatif
e. Miomektomi
f. Histerektomi

Komplikasi:
a. Leiomiomasarkoma (0,3 0,6% dari mioma) Degenerasi ganas
tetap terjadi pembesaran, Torsi, Mioma bertangkai, Sindroma akut
abdomen dan perlu Curiga jika: Cepat membesar, Saat menopause
Gejala:
1) 50% tak bergejala
2) Perdarahan abnormal
3) Hipermenorea
4) Menoragia
5) Metroragia
b. hiperplasi endometrii. Permukaan endometrium menjadi luas,
kontraksi tak optimal
c. Nyeri
d. Gangguan sirkulasi, nekrosis, peradangan, distensi jaringan
sekitar
e. Gejala penekanan
f. Obstipasi, poliuria, retensi urine, rektum, Vesika urinaria
g. Infertilitas dan abortus
Gejala dan ciri ciri mioma :
Gejala dan ciri ciri mioma uteri tergantung besar dan kecilnya
tumor serta arah pertumbuhannya. Gejala mioma uteri juga sangat
dipengaruhi oleh siklus haid karena mioma uteri sangat
dipengaruhi oleh hormon estrogen. Umumnya mioma uteri tidak
menimbulkan gejala jika besarnya tumor masih kecil. Gejala akan
muncul jika telah terjadi desakan tumor mioma uteri ke organ
sekitarnya. Umumnya gejala mioma uteri adalah :
a. Hipermenore ( darah haid yang berlebihan).
b. Dismenore (nyeri haid).
c. Nyeri pada bagian bawah abdomen (perut) akibat penekanan
dan terputarnya tangkal mioma uteri.
d. Perdarahan vagina di luar masa haid dan tidak beraturan.
e. Anemia.
f. Gangguan BAB dan BAK jika mioma uteri telah menekan
kandung kemih, ureter (saluran kencing), rektum (usus besar) dan

organ rongga panggul lainnya.


g. Kesulitan memiliki anak karena mioma uteri menyumbat
saluran tuba dan kesulitan terjadi implantasi karena adanya mioma
uteri pada dinding rahim.
h. Adanya gangguan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan
lahir, kelemahan kontraksi rahim, perdarahan disertai nyeri dan
resiko keguguran pada masa kehamilan.
i. Perdarahan yang banyak dan gangguan pelepasan plasenta
pasca melahirkan.
Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom mengalami
degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang
tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali
sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada
tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan,
dan sebagainya.
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak
berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan
lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang
banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta,
bahkan bisa menyebabkan keguguran. Sebaliknya, kehamilan
juga bisa berdampak memperparah Mioma Uteri. Saat hamil,
mioma uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi
perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam
tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama
kehamilan, tangkai tumor bisa terputar. Solusi pengobatan
alternatif untuk penyakit miom atau mioma dengan
jelly gamat:
Obat alami miom atau obat tradisional myoma adalah jelly
gamat gold-g dari ekstrak teripang atau gamat dalam bahasa
malaysia .yang aman dikonsumsi tanpa efek samping dan
terbukti berkhasiat ,menjaga tumbuhnya miom atau myoma
serta mampu mengobati miom. Kandungan filinopsida A dalam
teripang pun ampuh menekan pertumbuhan tumor.
Musababnya filinopsida bersifat ant iangiogenesis al ias
mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru. Akibatnya
sel tumor gagal berkembang dan mati akibat tak mendapatkan
pasokan nutrisi. Itu masih diimbangi oleh khasiat spirulina yang

kaya antioksidan.

2. Tumor Vulva
a. Jinak :
1) Kistik
a) Kista kelenjar Bartholini
Dapat berasal dari bartholinitis kronis. Teraba sebagai suatu
tonjolan pada bagian belakang dari lobus majus, mudah
digerakkan. Umumnya tidak memberikan keluhan, tetapi kadangkadang mengalami pernanahan.
Terapi :
(1) Ekstirpasi
(2) Harus dapat diangkat seluruhnya, sebab dapat menyebabkan
residif.
b) Kista kel. Sebacea
Terjadi akibat penyumbatan dari kel.sebacea yang meradang.
Biasannya terjadi pada bagian dalam dari labia minora atau mayora
c) Kista inclusi epidermal
Kadang-kadang ditemukan dekat uretra atau bagian dalam dari
labia minora, agaknya berasal dari jaringan embryonal.
d) Kista saluran wolff
Sebagai sisa dari mesonephron, jarang sekali tampak dari vulva
kecuali bila ukurannya cukup besar.
e) Kista salurann nuck
Lig. Rotundum yang berinsersi pada labium majus, membawa
elemen peritonium. Kadang-kadang bagian ini terlepas dari
perlekatannya dan berisi cairan, sehingga timbul kista yang
merupakan benjolan di labium.
f) Endometriosis
Jarang terjadi, biasanya timbul pada daerah kel. Bartholini. Pada
tiap haid akan terasa sakit.
2) Solid
a) Fibroma
Berasal dari jaringan fibreus dari vulva biasanya berukuran kecil
atau sedang, dan bertangkai. Satu-satunya terapi yaitu operasi
b) Lipoma

Jarang terjadi dan hampir menyerupai fibroma. Terapinya yaitu


operasi
c) Condyloma acuminata
Penyebabnya ialah virus terjadi kalau vulva terus menerus
dibasahin oleh flour. Tumbuh seperti jengger ayam dan dapat
menghalangi persalinan
d) Angioma
Jarang terjadi. Dapat disebabkan oleh iritasi popok, urine, dan
feses.sifatnya kongenital dan dapat menghilang bila anak menjadi
dewasa
e) Hydradenoma
Berasal dari kel. Peluh vulva tampak sebagai benjolan kecil.
Bentuk dan konsistensi menyerupai fibroma. Umumnya tidak
menunjukkan gejala yang berarti namun sering terasa gatal.
f) Granular cell myoblastoma
Berasal dari selaput myelin syaraf.
g) Nevus
Sering terjadi dan disebabkan oleh iritasi.
b. Ganas
Carsinoma vulvae
1) Ca in situ
Lebih jarang daripada ca in situ servix. Sifatnya pun hampir sama
misalnya ditemukan aktifitas mitose yang abnormal dari lapisan
epitel, hanya saja disini jenisnya spinal, dan pula masih ditemukan
tanda-tanda diferensiasi dari sel komponen walaupun jelas adanya
anaplasia intraepitelia.
2) Ca infasif
Merupakan penyakit wanita tua dan frekuensi tertinggi ialah pada
umur 70 tahun. Jenis histologisnya yang sering ditemukan ialah
squamous cell ca.
3) Ca sel basal
Jarang terjadi. Tampak sebagai ulcus dengan pinggir yang melipat.
Dalam pertumbuhannya vulva ca makin lama makin besar, dengan
pertambahan indurasi, ulcerasi dan oedem. Bila dibiarkan dapat
merusak seluruh vulva. Gejalannya mula-mula berupa rasa sakit

dan gatal. Pada stadium lebih lanjut sakitnya makin hebat.


Terapinya adalah operasi dan radioterapi.
3. Kanker payudara
Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi
pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari
sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi terhadap wanita
maupun pria. Dari seluruh penjuru dunia, penyakir kanker
payudara (Breast Cancer/Carcinoma mammae) diberitakan sebagai
salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomor
lima (5) setelah ; kaker paru, kanker rahim, kanker hati dan kanker
usus. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini
adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita.
Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun
kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan
yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu
dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi. Diagnosa Penyakit
Kanker Payudara: Penyakit kanker payudara dapat diketahui
dengan pasti dengan cara pengambilan sample jaringan sel
payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi). Dengan
cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah
bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker).
Type Penyakit Kanker Payudara Melalui pemeriksaan yang di
sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat
dikategorikan dalam dua bagian yaitu :
a. Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada
kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus (kelenjar yang
memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa
kedokteran disebut ductal carcinoma in situ (DCIS), yang mana
kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.
b. Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar
bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan
dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh
lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran
darah.

Pencegahan Penyakit Kanker Payudara :


Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada
payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai
terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan
disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan
sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara
diatas. Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari
kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C,
Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap,
Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30
tahun secara teratur.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara:
Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung
dari type dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang
baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah
menginjak stadiun lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk
diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.penanganan
yang dapat dilakukan adalah :
a. Pembedahan, Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini
maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan
mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu
menggantikannya dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara
garis besar, ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker
payudara diantaranya ;
1) Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian
dari payudara (lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan
pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan
pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di
pinggir payudara.
2) Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
3) Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan

seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang


selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b. Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran
pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X
dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih
tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek
kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang,
warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan
leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
c. Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai Therapy antiestrogen yang system kerjanya memblock kemampuan hormon
estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada
payudara.
d. Chemotherapy, Ini merupakan proses pemberian obat-obatan
anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus
yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan
mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah
menyebar kebagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapy
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok
karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
e. Pengobatan Herceptin, adalah therapy biological yang dikenal
efektif melawan HER2-positive pada wanita yang mengalami
kanker payudara stadium II, III dan IV dengan penyebaran sel
cancernya.
4. Tumor Vagina
a. Jinak
Kista vagina :
1) Kista inclusi
Terjadi pada dinding bagian bawah, umumnya dibagian posterior,
timbulnya dari inclusi dibawah permukaan mucosa, sebagai akibat
dari laserasi perineal atau penyembuhan yang kurang baik pada
perineoplastik.
2) Kista gartner
Berasal dari sisa saluran wolff, yang berjalan dibagian lateral

depan dari dinding vagina. Umumnya terletak pada bagian


anterolateral. Hampir tidak ada gejala dan diketahui secara tidak
sengaja.
b. ganas
1) carsinoma primer
lebih jarang terjadi dari ca vulva, hampir selalu dari jaringan
epidermis. Hanya kadng-kadang saja ditemukan jenis
adenokarsinoma. Umumnya terletak pada dinding belakang. Pada
stadium lebih lanjut dapat mengadakan penetrasi ke rektum
sehingga menimbulkan fistel rectovagina. Terapinya yaitu operasi
dan radioterapi.
2) carsinoma insitu
bisa terjadi sebagai ca primer vagina, bersamaan sebagai lanjutan
ca intraepitelial dari cervix, dan akibat ca cervix yang infasif.
Terapinya radioterapi dan vaginektomi total.
3) carsinoma sekunder
sering terjadi. Dapat merupakan metastase dari ca servix, ca
corpus, dan chorio carcinoma
4) sarcoma
jarang ditemukan tetapi dapat terjadi pada semua umur. Yang
terkenal mempunyai bentuk anggur seperti jenis Sarcoma
botryoides. Mulanya disangka berasal daricervix uteri namun
akhir-akhir ini diketahui berasal dari vagina. Umumnya jenis
tumor ini terdapat pada bayi walaupun kadang-kadang ditemukan
pula pada wanita dewasa. Bentuknya menyerupai anggur berwarna
merah jambu. Pada stadium lebih lanjut seluruh vagina dapat
dikenai dengan disertai metastase ke servix, parametrium dan
abdomen.

5. Tumor Servix
a. Jinak
1) Candilomata acuminata

Jarang terjadi. Biasanya pada wanita dengan leucorrhoe yang


banyak.
2) Polyp servix
Umumnya bertangkai berasal dari mucosa intraservical tapi
kadang-kadang dapat tumbuh dari daerah portio.
b. ganas
1) carsinoma servix
ca servix lebih mematikan dari pada ca jenis lain.
Faktor-faktor etiologi
a) faktor sosial
menurut penilitian ca servix pada wanita yahudi jauh lebih rendah
ketimbang wanita kulit putih. Banyak yang beranggapan laki-laki
yang disunat dan tidak ada pengaruhnya dengan terjadinya ca
servix namun ini salah besar yang mana tidak ada hubungannya
antara laki-laki yang disunat dan yang tidak. Yang berpengaruh
yaitu adanya hubungan antara kawin muda dan coitus pertama
yang mana pada umur antara 15-20 tahun merupakan periode yang
rentan.
b) Faktor-faktor lain
Jenis bentuk patologi
(1) Berasl dari portio (cervix pars vaginalis) disebut: squamous
cell atau epidermoid ca. Jenis ini sering terjadi.
(2) Barasal dari canalis cervicalis disebut adenocarsinoma.
2) ca epidermoid
a) stadium preklinis
b) stadium permulaan (early stage)
tampak sebagai lesi disekitar ostium externum, pada batas kedua
jenis epitel. Kadang-kadang permukaannya ditutup oleh
pertumbuhan yang papiler.
c) Stadium setengah lanjut (moderately advanced stage)
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir portio.bentuknya
seperti bloemkool yang sering disebut everting atau exophytic.
d) Stadium lanjut (advanced stage)
Terjadi pengrusakan dari jaringan servix sehingga tampaknya
seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.

Vagina disekitarnya jadi keras, juga lig.latum sebagai akibat


infiltrasi jaringan ca dan juga karena infeksi. Metastase dapat
mencapai hepar, paru-paru, otak dan lain-lain.
3) adenocarsinoma servix
lebih jarang terjadi dibandingkan ca yang lain. Biasanya mulai
tumbuh dari canalis cervicalis. Kadang-kadang mulai dekat ostium
externum, untuk kemudian tumbuh menonjol keluar.
4) adenoacanthoma cervix
ialah suatu penyakit adenomateus yang maligna disertai dengan
metaplasia epitel gepeng yang jinak. Dapat terjadi secara primer
dari servix atau sebagai metastase dari ca corpus.
6. Tumor corpus uteri
a. Hyperplasia endometrium
Hiperplasia endometrium adalah suatu masalah dimana terjadi
penebalan/pertumbuhan berlebihan dari lapisan dinding dalam
rahim (endometrium), yang biasanya mengelupas pada saat
menstruasi.
Hiperplasia endometrium biasa terjadi akibat rangsangan /
stimulasi hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh progesteron.
Pada masa remaja dan beberapa tahun sebelum menopause sering
terjadi siklus yang tidak berovulasi sehingga pada masa ini
estrogen tidak diimbangi oleh progesteron dan terjadilah
hiperplasia. Kejadian ini juga sering terjadi pada ovarium
polikistik yang ditandai dengan kurangnya kesuburan (sulit hamil).
Gejala dari hiperplasia endometrium, antara lain : siklus
menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama
(amenore) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak. Selain
itu, akan sering mengalami plek bahkan muncul gangguan sakit
kepala, mudah lelah dan sebagainya. Dampak berkelanjutan dari
penyakit ini, adalah penderita bisa mengalami kesulitan hamil dan
terserang anemia. Hubungan suami-istri pun terganggu karena
biasanya terjadi perdarahan yang cukup parah. Penebalan pada
lapisan dinding dalam rahim terjadi karena kerja hormon estrogen.
Makanya, jika terjadi penebalan berlebih itu menunjukkan adanya

peningkatan berlebih dari kadar hormon estrogen itu sendiri. Pada


kasus umum, peningkatan hormon estrogen bisa terjadi akibat
dipicu oleh tumbuhnya kista. Pada kasus lain, penebalan dinding
rahim juga terjadi karena faktor ketidakseimbangan hormonal
dimana peningkatan hormon estrogen tak diimbangi oleh
peningkatan progesteron. Kondisi ini juga biasanya dialami oleh
wanita yang tergolong berbadan gemuk karena produksi
estrogennya berlebihan. Jadi, hiperplasia endometrium sebenarnya
bisa dialami siapa pun, baik yang sudah memiliki anak maupun
belum.
Terjadinya penebalan dinding rahim bisa diketahui dengan
pemeriksaan ultrasonografi (USG). Namun untuk memastikannya
perlu dilakukan kuratase. Hasil kuretan dinding rahim akan dikirim
ke bagian Patologi Anatomi untuk didiagnosa lebih lanjut.
Berdasarkan kajian medis, gangguan penebalan dinding rahim ini
bisa dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:
1) Simplek : kategori ringan dan tak akan berakhir dengan
keganasan sehingga penderita tetap masih bisa hamil.
2) Kistik / Kelenjar / Adenomatous: juga tergolong tidak
berbahaya.
3) Atipik : kategori berbahaya, biasanya merupakan cikal bakal
terjadinya kanker. Ini yang perlu diwaspadai.
Terapi atau pengobatan bagi penderita hiperplasia, antara lain
sebagai berikut:
1) Tindakan kuratase selain untuk menegakkan diagnosa
sekaligus sebagai terapi untuk menghentikan perdarahan.\
2) Selanjutnya adalah terapi progesteron untuk menyeimbangkan
kadar hormon di dalam tubuh. Namun perlu diketahui
kemungkinan efek samping yang bisa terjadi, di antaranya mual,
muntah, pusing, dan sebagainya. Rata-rata dengan pengobatan
hormonal sekitar 3-4 bulan, gangguan penebalan dinding rahim
sudah bisa diatasi.
3) Jika pengobatan hormonal yang dijalani tak juga menghasilkan
perbaikan, biasanya akan diganti dengan obat-obatan lain.
Tanda kesembuhan penyakit hiperplasia endometrium yaitu siklus

haid kembali normal.


Jika sudah dinyatakan sembuh, ibu sudah bisa mempersiapkan diri
untuk kembali menjalani kehamilan. Namun alangkah baiknya jika
terlebih dahulu memeriksakan diri pada dokter. Terutama
pemeriksaan bagaimana fungsi endometrium, apakah salurannya
baik, apakah memiliki sel telur dan sebagainya.
4) Khusus bagi penderita hiperplasia kategori atipik, jika
memang terdeteksi ada kanker, maka jalan satu-satunya adalah
menjalani operasi pengangkatan rahim. Penyakit hiperplasia
endometrium cukup merupakan momok bagi kaum perempuan dan
kasus seperti ini cukup dibilang kasus yang sering terjadi, maka
dari itu akan lebih baik jika bisa dilakukan pencegahan yang
efektif.
Pada sejumlah wanita yang memiliki resiko tinggi :
1) Sekitar usia menopause
2) Didahului dengan terlambat haid atau amenorea
3) Obesitas ( konversi perifer androgen menjadi estrogen dalam
jaringan lemak )
4) Penderita Diabetes melitus
5) Pengguna estrogen dalam jangka panjang tanpa disertai
pemberian progestin pada kasus menopause
6) PCOS polycystic ovarian syndrome
7) Penderita tumor ovarium dari jenis granulosa theca cell tumor
Pemeriksaan :
Pada penderita perdarahan uterus abnormal yang disertai dengan
faktor resiko harus dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan
kemungkinan hiperplasia endometrium : salah satunya yaitu
Pemeriksaan ultrasonografi. Pada wanita pasca menopause
ketebalan endometrium pada pemeriksaan ultrasonografi
transvaginal kira kira < 4 mm. Untuk dapat melihat keadaan
dinding cavum uteri secara lebih baik maka dapat dilakukan
pemeriksaan hysterosonografi dengan memasukkan cairan
kedalam uterus
b. Adenocarsinoma dari corpus uteri
Lebih sering terjadi pada wanita yang tidak kawin dan nuliparra.

Faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh ialah geografi, status


rasial, atau ethnik. Rata-rata penderita berumur 57 tahun.
Terdapat 2 bentuk :
1) Bentuk diffus
Pada bentuk ini sebagian besar permukaan endometrium dikenai.
Bentuknya menyerupai polip dengan permukaan yang mengalami
ulcerasi dan nekrosis. Pada stadium lebih lanjut lapisan
myometrium dapat dikenai dengan penetrasi ke serosa berbentuk
benjolan-benjolan.
2) Bentuk terbatas
Hanya sebagian kecil permukaan endometrium yang dikenal,
walaupun disertai dengan penyebaran yang luas ke myometrium.
c. Myoma uteri
Myoma uteri (benjolan pada dinding rahim)
Pada wanita hamil. myoma akan bertambah besar karena pengaruh
hormon estrogen. Hal ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi
darah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya perdarahan. Jika
myoma terpelintir akan menyebabkan nyeri perut yang hebat.
Persalinan dapat dilakukan secara normal atau dengan jalan operasi
tergantung keadaan myoma tersebut.
d. Adenomyosis
Adalah suatu kelainan benigna pada uterus, dimana terjadi invasi
dari jaringan endometrium kelapisan myometrium. Pembesaran
uterus pada adenomyosis bersifat difus, tidak berbenjol-benjol
seperti pada myoma uteri. Dinding uterus menebal terutama sering
mengenai dinding belakang. Pembesaran uterus biasanya tidak
terlalu besar tetapi jenis ini sering terjadi bersama-sama myoma
uteri. Adenomyosis sering dianggap sebagai polyp yang
tumbuuhnya terbalik. Gejal yang sering terjadi ialah menorrhagi
dan dysmenorrhoe yang sering bertambah parah apabila berumur
lebih dari 50 tahun.
e. Sarcoma uteri
Jarang terjadi. Frekuensinya 15% dari seluruh tumor ganas uterus.
Walaupun jarang tetapi dianggap penting karena mudah menyebar
secar hematogen ke paru-paru dan hepar. Sarcoma uteri terdiri dari

6 jenis yaitu :
1) Leimyosarcoma
2) Sarcoma mesenchymal
3) Sarcoma pembuluh darah
4) Lymphoma
5) Unclassified
6) metastatic
f. choriocarcinoma
sering terjadi setelah mola hidatidosa. Dengan gejala riwayat mola
hidatidosa, abortus, metrorrhagia, dll.
7. Tumor ovarium
a. Tumor ovarii yang benigna
1) Kistik
a) Non neoplastik
(1) Follikel
Berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia
folliculi. Bila mencapai ukuran yang besar dapat memberikanras
penuh dan tidak enak paada daerah yang dikenai. Seperti pada
semua tumor ovarii dapat menyebabkan torsi.
(2) Lutein
Dapat terjadi pada kehamilan. Berasal dari corpus luteum
haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada
masa vascularisasi. Gejalanya seperti kehamilan ektopik, haid
sering terlambat, perdarahan sedikit tapi terus-menerus, dan
disertai rasa sakit pada bagian perut bawah.
(3) Stein-leventhal
Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik,
permukaan rata, berwarna keabu-abuan, dan berdinding tebal.
(4) Endometrial
(5) Peradangan tuba ovarial
(6) Inclusion germinal
b) Neoplastik
(1) Cystadenoma mucinosum
Dapat mencapai ukuran yang sangat besar. Tumor ini mempunyai

bentuk bulat, ovoid atau bentuk tidak teratur, dengan permukaan


yang rata dan berwarna putih atau kebiru-biruan. Bila terjadi
perlekatan maka ini disebabkan oleh peradangan dan bukan oleh
keganasan. Umumnya berisi cairan yang jernis kadang sangat
kental, dan berisi mucin.
(2) Cystadenoma serosum
Jenis ini sering terjadi tetapi ukurannya jarang sampai
besar.dinding luarnya dapat menyerupai kista mucinosum, tetapi
pada beberapa kasus terlihat pertumbuhan yang papillomateus
yang kadang-kadang menyerupai gambaran bloemkool.
(3) Dermoid
Tumor ini merupakan bagian dari teratoma ovarii. Bedanya ialah
bahwa tumor ini bersifat kistik, jinak, dan elemen yang menonjol
ialah ektodermal. Kista ini jarang mencapai ukuran yang besar.

2) Solid
a) Fibroma
Tumor ini jarang ditemukan. Dapat berupa benjolan kecil pada
permukaan atas dalam jaringan ovarium sendiri, atau dapat pula
mempunyai ukuran yang besar sekali, sehingga mengisi seluruh
cavum abdominalis, biasanya unilateral. Tumor ini bersifat keras.
b) Lymphangioma
c) Mesothelioma
d) Ostheochondroma
e) Brenner
b. Tumor ovari yang maligna
1) Kistik
a) Cystadenocarcinoma mucinosum
Umumnya mengenai seluruh jaringan ovarium. Sel-selnya masih
tetap mempunyai sifat mucoid, sehingga kita sering menemukan
ruang-ruangan kecil yang berisi cairan gelatinosa.
b) Cystadenocarcinoma serosum
Merupakan jenis ganas dari cystadenoma serosum. Lebih sering

terjadi dan hampir selalu tampak gambaran papilliferum.


c) Epidermoid carcinoma dari kista dermoid
Biasanya merupakan carsinoma epidermoid, oleh karena berasal
dari unsur-unsur yang menyerupai kulit.
2) Solid
a) Carsinoma
Sering terjadi. Disini tidak tampak gambaran kelenjar, biasanya
berjenis papilleterum, medullair, alveolair, atau scirrus. Ukuran
tumor ini berlainan. Tampak permukaan yang berbintik-bintik,
keabu-abuan tetapi sering juga menyerupai jaringan otak, disertai
ruang-ruangan yang terbentuk oleh karena adanya nekrose.
b) Endometrioid carsinoma
c) Mesonephroma
Tumor jenis dari ovarium yang berasal dari ductus mesonephros.
Tumor ini berbentuk tubulus, dan lumen-lumennya dilapisi epitel
kubis yang pendek kadang-kadang disertai penonjolan
intraluminal.
c. Tumor maligna yang lain (jarang)
1) Teratoma
2) Chorionephithelioma
3) Sarcoma
4) Lymphoma
5) melanoma
d. Tumor dengan potensi endoktrin
e. Metastatik
8. Carcinoma cervix uteri
Penyakit jenis ini merupakan jenis penyakit carsinoma urutan
pertama di Indonesia. Usia terbanyak terjadi pada usia 45-50
tahun. 90% jenis squamosa dan 10% adenocarcinoma atypia
(nucleus berbeda dg Metaplasia squamosa pada columnar
juction, carcinoma insitu sel normal, sitoplasma
mengecil).Penyebab- penyabab terjadinya carsinoma cervix uteri
antara lain:
a. Coitarche <= 16 tahun ( 5x dibanding 24 th)

b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.

Tingginya paritas
Jarak persalinan pendek
Aktifitas seksual berganti pasangan
Suami tak disunat
Merokok
Sosek rendahGejala dan tanda:
Keputihan berbau busuk (vaginal discharge)
Contact bleeding
Perdarahan spontan
Anemia

e. gagal ginjal, obstruksi usus, obstruksi traktus urinaria.


Penanganan:
a. Operatif
b. Radiotherapi
c. Kemoterapi

C. Kelainan pada organ reproduksi wanita


1. Fistula Genitalia
Terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus
urinarius atau, gastrointestinal. Dapat ditemukan satu atau
gabungan dua kelainan secara bersamaan. Atau Keadaan dimana
terjadi hubungan luar biasa antar traktus genitalis dan traktus
urinalis / traktus intestinalis yg terjadi dari fistel kencing dan fistel
tinja
a. Penyebab :
1) Fistel obstetris; terjadi karena persalinan yg menimbulkan
robekan.
2) Fistel ginekologis; terjadi karena peny ginekologi seperti
karsinoma, operasi, penyinaran,
3) Fistel Traumatis; terjadi karena trauma ( abortus kriminalis )
b. Tanda dan Gejala
Air kencing terus menerus mengalir, menimbulkan bau ,genitalia
eksterna selalu basah. Haid terganggu, amenorrhea skunder.
Wanita tdk dapat berfungsi lagi sebagai seorang wanita. Kulit
sekitas anus tebal. Infeksi pada jalan lahir. Pada pemeriksaan
spekulum terlihat didnding vesika menonjol keluar. Flatus dari

vagina ,keluar cairan dari rectum.


c. Patofisiologi
1) Sebab Obstetrik :
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu
lama, seperti pada iskemi kemudian nekrosis lambat, atau akibat
terjepitpartus lama kejadian ini sering ditemukan dioleh alat
pada persalinan buatan negara berkembang, dengan pelayanan
rujukan yang sulit dijangkau, terbanyak berupa fistula urogenital
2) Sebab Ginekologik :
a) proses keganasan, radiasi, trauma operasi atau kelainan
kongenital
b) lebih jarang, kecuali di negara maju, fistula akibat proses
ginekologis tersering
c) paling banyak adalah fistula vesikovaginal pasca histerektomi.
Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm Terjadi akibat
terjepit oleh klem atau terikat oleh jahitan.
d. Klasifikasi:
Tergantung pada lokalisasi kebocoran:
1) Fistula yang berhubungan dengan tr. Urinarius
a) Vesikovagina
b) f. uretrovagina
c) f. ureterovagina
d) f. vesikouterina
e) f. uretrovesikouterina
f) f. multipel
Diagnosis :
Anamnesis:
a) Keluhan kencing dari vagina, ngompol atau inkontinensia urin
b) Onset gejala :
Cepat, bila akibat robekan/tertembus/tergunting, ditandai hematuri
Onset lebih lambat (7-14 hari) bila diakibatkan penekanan yang
menimbulkan iskemi-nekrosis
c) Dari jenis keluhan terbanyak dapat diduga terjadi
f.vesikovagina
Hubungan kelainan pola miksi dengan lokasi fistula:

a) Ngompol terus menerus, dan pasien tidak pernah ingin miksi


lagi, menandakan kebocoran dari kandung kemih. Jika disertai
menouria dipastikan jenis fistel vesikouterina
ureterovagina
b) Ngompol terus sedikit-sedikit tapi masih ingin miksi, maka
kebosoran dari salah satu ureter
c) Tidak ngompol, tapi kencing keluar dari vagina, kebocoran
pada uretra distal. Tapi jika mengenai bagian sfingter, ngompol
terus
Pemeriksaan Fisik :
a) Inspekulo, jika ukuran fistula cukup besar atau mengisi
kandung kencing dengan biru metilen dan tempat keluarnya larutan
diidentifikasi
b) Cara lain : setelah pengisian kandung kemih dengan biru
metilen, dipasang tiga buah tampon, disimpan pada vagina, pasien
diminta berjalan, kemudian tampon dikeluarkan. Dilihat tampon
mana yang terwarnai
c) Pemeriksaan dengan kateter/sonde
d) Pemeriksaan radiologis, IVP, sistografi
e) Pemeriksaan endoskopi, sistoskopi
2) Fistula yg berhubungan dg saluran pencernaan:
a) f.rektovagina, terletak pada jarak > 3 cm proksimal dari sfingter
ani eksterna
Diposkan oleh erwan.blogsport di 09:16
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
B Rekomendasikan ini di
e Google
r
b
a
g
i

k
e
T
w
i
t
t
e
r
B
e
r
b
a
g
i
k
e
F
a
c
e
b
o
o
k

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Beri komentar sebagai: Select profile... Google


AccountLiveJournalWordPressTypePadAIMOpenID

Posting Lebih Baru


Posting Lama
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
PENGIKUT

Join this
site
with Google Friend Connect

Members (2)

Anda mungkin juga menyukai