Anda di halaman 1dari 1

1.

Pra lapangan
Sebelum melakukan pengambilan data lapangan, terlebih dahulu dilakukan studi
pustaka mengenai daerah pengampilan data lapangan dengan mempelajari geologi
regional dari daerah tersebut.
2. Lapangan
Setiap STA terdiri dari 4 lokasi pengamatan yang berjarak minimal 250 meter. Seperti
yang biasa dilakukan ketika berada di lapangan, hal yang pertama dilakukan adalah
mengamati lokasi pengamatan dari jauh, kemudian dilanjutkan dengan membuat
sketsa lokasi pengamatan, pengisian buku catatan lapangan (BCL), dan sampling data
lapangan. Metode yang dilakukan untuk pengambilan data lapangan adalah dengan
metode sampling terencana (statistically planed sampling). Pada setiap lokasi
pengamatan diambil sampel berupa sedimen berukuran kerakal sebanyak 40 butir dan
sedimen berukuran pasir secukupnya.
3. Pasca Lapangan
Data lapangan yang telah dikumpulkan dianalisis di Laboratirium Sedimentografi
ketika dilaksanakannya praktikum. Metode yang digunakan untuk menganalisis butir
kerakal adalah pengukuran langsung (kaliper). Peralatan yang digunakan adalah
kaliper atau penggaris. Terdapat tiga buah parameter yang diukur untuk pengukuran
besar butir sedimen secara langsung yaitu panjang sumbu terpanjang, sumbu
mengengah, dan sumbu terpendek. Setelah didapatkan data pengukuran, dilakukan
pembandingan dengan klasifikasi yang telah ditentukan. Untuk bentuk butir
didasarkan atas klasifikasi bentuk butir menurut Zingg (1935), untuk sphericity
digunakan klasifikasi sphericity menurut Folk (1968), dan untuk roundness digunakan
klasifikasi visual roundness butiran menurut Power (1953).

Anda mungkin juga menyukai