Anda di halaman 1dari 13

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL

I.

Tujuan
1.1 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah.
1.2 Menginterprestasikan hasil laboratorium yang diperoleh

II.

Prinsip
Berdasarkan metode CHOD PAP

III.

Reaksi

IV.

Teori Dasar
Secara umum kolesterol merupakan derivate lemak yang banyak
dijumpai dalam bahan makanan khususnya yang berasal dari hewan.
Kadar kolesterol dalam setiap jenis bahan makanan cukup bervariasi
tergantung pada jenis dan macam produknya, bahkan kandungan
kolesterol pada setiap bagian atau organ tubuh hewan pun dapat
berbeda-beda.
Kolesterol merupakan prekursor utama biosintesis hormon-hormon
steroid, misalnya androgen dan glukortinoid yang berperan dalam
pembentukan

membran

sel-sel

eukariotik.

Kolesterol

adalah

biomolekul sejenis lipid yang mempunyai rangkaian empat struktur


siklik lima atau enam karbon. Kolesterol dapat ditemukan dalam
membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.
Kolesterol termasuk senyawa steroid dengan rumus C27H45OH.
Kolesterol merupakan senyawa yang memiliki inti empat cincin
siklopentano fenantren. Termasuk lemak dengan daya larut yang

sangat kecil dalam air. Kadarnya dalam plasma darah 150-200 mg/dl
sekitar 2x kadar glukosa darah. Dalam plasma darah 30% berikatan
dengan lipoprotein yang mampu menambah daya larutnya dalam
darah. Sebanyak 70% lagi kolesterol darah berada berupa kolesterol
ester, kolesterol juga banyak terdapat dalam empedu dengan kadar
390/100ml.
Kolesterol di dalam tubuh memiliki dua fungsi yaitu disatu sisi
diperlukan dan disatu sisi lain dapat membahayakan, tergantung
berapa banyak dan bagian mana terdapat di dalam tubuh. Kolesterol
diperlukan karena merupakan komponen esensial membran, struktur
semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf.
Kolesterol bisa membahayakan apabila terlalu banyak terdapat dalam
darah karena dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah
sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang akan
mengganggu kelancaran aliran darah.
Kolesterol darah yang meningkat berpengaruh tidak baik untuk
jantung dan pembuluh darah telah diketahui secara luas. Jika kolesterol
dalam darah terlalu tinggi, maka akan mengendap membentuk kristal.
Endapan kolesterol dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah
(anteriosclerosis) karena dindingnya tebal. Akibatnya, aliran darah
terganggu. (Muraya, 2003)
Sebelum memulai pengobatan hiperlipidemia, satu hal yang harus
ditentukan ialah bahwa peningkatan lipid plasma secara langsung
disebabkan oleh masalah dalam metabolisme dan bukan akibat
patologilain, seperti diabetes melitus, hipotiroidisme, atau alkoholisme.
Namun, harus dimulai dengan dosis efektif minimum untuk membatasi
efek samping`
Kolesterol adalah komponen penting dari semua membran
biologis, termasuk membran sel yang memisahkan sel ke bgian luar
dan berbagai membran di dalam sel. Tekstur membran, viskositasnya
ditentukan oleh jumlah kolesterol yang membuat membran menjadi
stabil pada kisaran temperatur yang besar. (Skiver, 2008)

Kolesterol adalah bahan awal utama untuk sintesis vitamin D,


hormon steroid seperti koristol dan aldosteron dari kelenjar adrenal
dan hormon seperti progesteron, estrogen, dan testosteron. (Skiver,
2008)
Kolesterol dapat membahayakan tubuh bila terdapat dalam jumlah
terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan
ateroklerosis. Bila penyempitan tersebut terjadi pada pembuluh darah
jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila pada
pembuluh darah otak penyakit sebrovaskular. (Hadju, 2005)
Kolesterol ditetapkan secara kolorimetri menggunakan salah satu
dari tiga pereaksi, yaitu :
1. Pereaksi Lieberman Burchard
2. Garam besi asam sulfat
3. P toluen asam sulfat,
Dengan pereaksi Lieberman burchard dan pereaksi garam besi
asam sulfat, absorban dari kromofor yang dihasilkan dari kolesterol
dan ester kolesterol bereda. Ester kolesterol menghasilkan warna lebih
pucat dan hasil pengujiannya sedikit lebih rendah daripada harga
referensi. (Wood, 1980)
Setiap orang memiliki kolesterol di dlam darahnya, dimana 80%
diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan.
Kolesterol yang diproduksi terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Kolesterol LDL,
Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang bila jumlahnya
berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding
pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat
pembuluh darah.
Kolesterol LDL ini sering disebut dengan kolesterol jahat,
kerna

peningkatan

kadar

kolesterol

ini

dalam

darah

dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit jantung

koroner. Kolesterol LDL akan beraumulasi di dinding arteri


menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menyempit.
2. Kolesterol HDL,
Kolesterol HDL adalah kolesterol baik yang mempunyai
fungsi untuk membersihkan pembuluh darah dari kolesterol
LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi
merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL
kurang dari 150mg/dl.
Kolesterol ini dapat mencegah terjadinya arteroklerosis
dengan cara mengeluarkan kolesterol jahat dari dinding arteri
dan mengirimkannya ke hati.
Untuk mengetahui kandungan koletserol, dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pengukuran baik secara kualitatif maupun
kuantitatif dari metode yang sederhana sampai yang kompleks. Tentu
saja, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing.
Kolesterol dan trigliserida adalah lipid plasma yang digunakan
untuk mendiagnosis kelainan metabolisme lemak. Konsentrasi total
kolesterol dn lipoprotein kolesterol umumnya disebutkan sebagai
sterolnukleus tanpa membedakan bagian yang teresterifikasi dan tidak.
Kolesterol dikeluarkan dari hati ke dalam empedu. Beberapa
empedu

meninggalkan

dikembalikan

lagi

tubuh

melalui

dengan

kotoran,tetapi

beberapa

usus. Jika kolesterol menumpuk dalam

konsentrasi tinggi, seperti kandung empedu, itu mengkristal kolesterol


mengkristal, dan merupakan salah satu unsur utama dari jenis batu
empedu yang paling umum. (Macnair, 2007)
Kadar kolesterol tinggi seringkali dapat dicegah pada makan sehat
dan olahraga ringan. Beberapa makanan memiliki kecenderungan
untuk meningkatkan kadar kolesterol darah, sedangkan yang lain
mungkin bahkan lebih rendah kadar LDL. Sebagai contoh, diketahui
bahwa beta-glukan dari gandum dan sterol membantu mengurangi
kadar kolesterol. (Skiver, 2008)

Jumlah terbesar kolesterol dalam tubuh manusia disintesis dari


asetil koenzim A di banyak jenis sel dan jaringan. Sekitar 20 25%
dari produksi harian, biasanya sekitar 1 gram per hari terjadi di dalam
hati, organ lain yag mensintesis kolesterol adalah usus, kelenjar
adrenal.
Kadar kolesterol tinggi seringkali lemak dan sumber kolesterol
(seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food), alkohol,
dan gula yang berlebihan.

V.

Alat dan Bahan


5.1 Alat alat :
5.1.1

Spektrofotometer

5.1.2

Kuvet

5.1.3

Pipet piston

5.1.4

Alat-alat gelas

5.2 Bahan-bahan

VI.

5.2.1

Serum

5.2.2

Plasma heparin atau EDTA

5.2.3

Reagensia

5.2.4

Larutan standar

Prosedur
6.1 Reagen :
Larutan siap untuk digunakan. Reagen stabil sampai waktu
kadaluarsa bila disimpan pada 2 -8o C, tidak terkontaminasi dan
terlindung dari cahaya langsung.
6.2 Standar :
Larutan siap untuk digunakan. Larutan standar stabil sampai
waktu kadaluarsa bila disimpan pada 2 8oC.
6.3 Cara kerja
Pipetkan ke dalam tabung reaksi atau kuvet.

Sample
Standar

R1 kolesterol

Serum
(20 l)
2000 l

Standar

Blanko

20 l

2000 l

Reagen
2000 l

Dicari panjang gelombang dari zat tersebut 546 nm, setelah


itu ukur absorbansi dari standar yang telah dicampur dengan R1
kolesterol sambil diinkubasikan dalam suhu ruangan diukur
absorbansinya dalam waktu 10 menit sampai dengan 60 menit.
Lalu catat hasil data absorbansinya.
Sample diukur absorbansinya pada waktu

10

menit

sampai dengan 60 menit sambil diinkubasikan dalam suhu ruangan.


Lalu catat hasil data absorbansinya. Dibaca absorbansi sample (A
sample) terhadap BR (blanko reagen) dalam waktu 1 jam. Diambil
dari data yang hasilnya paling besar.

VII.

Data Pengamatan
7.1 Larutan standar
Waktu

Standar

Hasil

10 menit

1,065

20 menit

1,441

30 menit

1,549

40 menit

1,378

50 menit

1,155

60 menit

1,090

Waktu

Standar

Hasil

10 menit

1,515

20 menit

1,513

30 menit

1,512

7.2 Sample

40 menit

1,506

50 menit

1,508

60 menit

1,504

7.3 Perhitungan
7.3.1 Konsentrasi Kolesterol mmol/L

7.3.2 Konsentrasi kolesterol mg/dl

VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang penentuan kadar kolesterol,
tujuannya untuk mengetahui sample serum darah pada pasien yang
diukur absorbansinya dengan spektrofotometri.
Prinsip pada penentuan adar kolesterol ini berdasarkan pada
metode CHOD PAP dengan adanya reaksi enzimatik menggunakan
metode tersebut. Warna yang terjadi menjadi warna merah hal ini
dikarenakan kolesterol dibebaskan dari lipoprotein oleh enzim
kolesterol esterase, koleterol yang sudah terlepas akan dioksidasi
menjadi H2O2 oleh bantuan enzim koleterol oksidase, reaksi warna
terjadi jika H2O2 yang teroksidasi bereaksi dengan phenol ditambah
aminophenazon

oleh

bantuan

enzim

peroksidase

yang

akan

menimbulkan warna merah. Warna merah tersebut yaitu quinonimin


yang dibentuk dari hidrogen peroksida dan 4 aminofenazon yang
berasal dari fenol dan peroksidase.
Pada

pengukuran

kadar

kolesterol

ini

menggunakan

spektrofotometri ini tidak langsung melakukan pengukuran absorbansi


pada sample akan tetapi awalnya kita mengatuzero terlebih dahulu
blanko dengan blanko kemudian mengukur absorbansi dari blanko dan
larutan standar yang dilakukan pada waktu 10 menit sampai dengan 60
menit. Setelah itu dilakukan pengukuran pada sample dengan waktu 10
menit hingga 60 menit.
Sebelum melakukan pegukuran absorbansi pada sample harus
mengetahui terlebih dahulu panjang gelombang nya terlebih dahulu
pada penentuan kadar kolesterol tersebut panjang gelombangnya
546nm, tujuannya mencari panjang gelombang tersebut agar hasil yang
dihasilkan lebih akurat dan daya absorbansi yang didapatkan optimal.
Pada hasil pengukuran absorbansi untuk larutan standar hasil yang
aborbansi yang di dapatkan angka absorbansinya pada pengukuran 10
menit hingga 60 menit 1,065, 1,441, 1,549, 1,378, 1,55, 1,090 hasilnya
naik turun (tidak stabil)

pada abosrbansinya seharusnya semakin

lamanya waktu maka hasil absorbansi yang didapatkan semakin naik.

Begitu pula pada sample hasil absorbasi yang di dapatkan semakin


lama tidak semakin tinggi melainkan hasil yang di dapat naik turun.
Hasil absorbansi pada sample 1,515, 1,513, 1,512, 1,506, 1,508, 1,504.
Hal ini dikarenakan, reaksi enzimatik nya belum berjalan dengan
baik sehingga hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan teori hal ini
bisa dikarenakan pada saat inkubasi suhunya tidak sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Hasil absorbansi yang tinggi menandakan reaksi
enzimatiknya telah berjalan dengan baik. Oleh karena itu pada
perhitungan, hasil absorbansi yang di ambil angka yang terbesar.
Konsentrasi kolesterol pada pasien yaitu 195,61 mg/dl kadar
kolesterol pada pasien tersebut normal karena berada pada rentang
150-200mg/dl. Kolesterol normal memiliki fungsi yang terpenting
pada tubuh seperti pembentukan hormon, pembungkus syaraf yang
berkaitan erat dngan daya ingat seseorang, sebagai pembentukan
steroid penting di dalam tubuh seperti asam empedu, dan asam folat.
Kolesterol dapat membahayan bagi tubuh jika dara kolesterol
tersebut berada di atas 200mg/dl hal ini darah dapat membentuk
endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan
penyempitan yang disebut dengan ateroklerosis. Jika kadar kolesterol
tinggi hrus banyak mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan
kadar kolesterol di dalam tubuh seperti buah dan sayuran, ikan dan
omega 3, anggur merah, jus lemon, dan teh.

IX.

Kesimpulan
Kadar konsentrasi kolesterol pasien yaitu 195,61 mg/dl, kadar
kolesterol pasien normal karena koleterol normal berada pada 150
200mg/dl.

10

X.

Daftar Pustaka
Poedjadi, Anna. 2007. Dasar-Dasar biokimia. Jakarta: UI Press.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sinaga, Ernawati. 2002. Biokimia Dasar. PT. ISFI. Jakarta

11

XI.

Lampiran
9.1 Tuliskan struktur kolesterol dan jelaskan manfaat kolesterol di
dalam tubuh !

Kolesterol diperlukan karena merupakan komponen esensial


membran, struktur semua sel dan merupakan komponen utama sel
otak dan saraf. Kolesterol adalah bahan awal utama untuk sintesis
vitamin D, hormon steroid seperti kortisol dan aldosteron.
9.2 Mengapa kolesterol di dalam darah ada dalam bentuk lipoprotein
dan sebutkan macam-macam lipoprotein !
Lipid

disintesis

di

hati

dan

usus

yang

akan

ditransportasikan ke beberapa jaringan tubuh untuk fungsi


metabolik. Oleh karena lemak tersebut tidak larut dalam air,
untuk transportasi dalam plasma membentuk kompleks molekul
besar dengan protein yang dengan lipoporotein.
Lemak dalam darah berasal dari kolesterol di dalam aliran
darah, tubuh membentuk lipoprotein. Lipoprotein yang terkenal
adalah kolesterol LDL yang lebih dikenal dengan kolesterol jahat
karena kolesterol LDL tersebut dapat menempel pada dinding
pembuluh darah dan menimbulkan sumbatan yang dikenal dengan
proses atherosklerotik.
Macam macam Lipoprotein :
1. Lipoprotein Densitas Sangat Rendah (VLDL)
2. Lipoprotein Densitas Sedang (IDL)
3. Lipoprotein Densitas Rendah (LDL)

12

4. Lipoprotein Densitas Tinggi (HDL)


9.3 Selain kolesterol, apa saja yang termasuk dengan lipid plasma?
Trigliserida, lemak majemuk, lemak bebas, fosfolipid
9.4 Bagaimana prinsip pemeriksaan kolesterol dengan menggunakan
metode CHOD PAP ?
Dengan meraksikan larutan standar dengan sample. Kolesterol
dibebaskan dari lipoprotein oleh enzim kolesterol esterase,
koleterol yang sudah terlepas akan dioksidasi menjadi H2O2 oleh
bantuan enzim koleterol oksidase, reaksi warna terjadi jika H2O2
yang

teroksidasi

bereaksi

dengan

phenol

ditambah

aminophenazon oleh bantuan enzim peroksidase dan akan


menimbulkan warna merah.

13

Anda mungkin juga menyukai