Anda di halaman 1dari 5

Kebutuhan AC tidak hanya meliputi kebutuhan pendinginan suatu gedung perkantoran

namun telah merebak ke berbagai kebutuhan manusia lainnya, seperti pendinginan industri
makanan, industri telekomunikasi maupun pendinginan rumah dan pendinginan transportasi.
Adapun pendinginan yang digunakan pada alat transportasi yaitu terdapat pada mobil baik mobil
pribadi maupun bus. Pada dasarnya siklus sistem pendinginan yang digunakan pada semua
kebutuhan manusia adalah sama hanya saja jenis bahan pendingin(refrigeran) yang digunakan
berbeda dan komponen yang terdapat pada setiap mesin pun berbeda.
Begitu besar peranan AC dalam memenuhi kebutuhan manusia dan menciptakan kenyamanan
mengharuskan mahasiswa ikut berpartisipasi dalam usaha mewujudkan kenyamanan dengan
tetap memperhatikan keselamatan lingkungan akibat dampak dari pemakaian refrigeran yang
berlebihan. Maka dari itu mahasiswa disarankan untuk mempelajari sistem pendinginan ini yang
meliputi siklus, komponen yang terdapat dala sistem pendinginan, fungsi komponen, cara kerja,
tata cara pemakaian refrigeran yang baik dan benar dan solusi menanggulangi permasalahan
yang ditimbulkan akibat pemakaian refrigeran yang tidak benar agar tidak merusak lingkungan.

I.

Komponen Sistem Refrigerasi AC Mobil

Sistem refrigerasi AC mobil terdiri atas kompresor, kondensor, receiver/dryer, katup


ekspansi dan evaporator. Masing-masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan
bekerja membentuk suatu siklus.
Adapun siklus sistem refrigerasi dari AC mobil adalah :
a.

b.

c.

d.

e.

Di dalam kompresor, tekanan dan temperatur refrigeran dinaikkan sehingga


refrigeran keluar saluran discharge kompresor berupa gas dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi.
Gas refrigeran kemudian mengalir ke dalam kondensor, di sini gas akan melepaskan
kalor ke udara yang lewat pada kondensor dan mengalami pengembunan menjadi
cairan.
Refrigeran cair mengalir ke receiver/dryer. Di sini cairan refrigeran ditampung
(receiving) dan akan dialirkan kembali sesuai laju aliran refrigeran yang dibutuhkan
sistem. Refrigeran juga dibersihkan (filtering) dari kotoran-kotoran yang ikut
sirkulasi dan selanjutnya uap air yang ikut sirkulasi akan diserap (drying).
Cairan refrigeran dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan masih tinggi,
akan diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga tekanan dan temperaturnya
menjadi rendah.
Kabut refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian mengalir ke
dalam evaporator. Di sini refrigeran menyerap panas (kalor) dari udara yang
dialirkan melewati evaporator. Akibatnya cairan refrigeran akan menguap menjadi
gas dan kembali ke kompresor untuk memulai siklus baru.

II.

Letak Komponen pada AC Mobil

Letak komponen-komponen sistem sirkulasi refrigeran sangat bervariasi, tergantung dari jenis
mobil (kendaraan).
Secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
2.
3.

A.

Jenis mesin (engine) di depan, seperti: sedan, kijang, jeep, hardtop


Jenis mesin di bawah jock, seperti: espass, carry
Jenis mesin di belakang, seperti: VW combi, bus.

Komponen Sistem Sirkulasi Refrigeran pada AC Mobil

Adapun komponen sistem sirkulasi refrigeran pada AC mobil:

Kompresor

Kompresor berfungsi untuk memompa refrigeran dalam sistem. Kompresor memiliki dua
saluran utama, yaitu saluran hisap (suction line) dan saluran buang/keluar (discharge line).
Saluran hisap harus dihubungkan dengan pipa keluaran evaporator, sedangkan saluran tekan
dihubungkan dengan masukan pipa kondensor.

Kondensor

Kondensor adalah suatu komponen penukar kalor. Pada sistem pendingin lemari es
berfungsi melepaskan kalor/panas dari produk makanan yang diinginkan. Sesuai dengan
namanya kondensor, komponen ini bertugas mengkondensasikan refrigeran yaitu dengan
merubah wujud uap refrigeran bertekanan tinggi menjadi refrigeran berwujud cair dengan
melepas panas/kalor ke udara sekitar. Kondensor hanya merubah wujud refrigeran menjadi cair,
sedangkan tekanannya masih tetap tinggi.

Receiver/dryer

Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan refrigeran. Dryer
dan filter di dalam recieiver akan menyerap air dan kotoran yang ada di dalam
refrigeran.Receiver memisahkan refrigeran dalam bentuk gas dari cairan refrigeran oleh
perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke expansion sudah berbentuk
cairan. Dryer juga berisi desiccant yaitu zeolite yang berfungsi menyerap uap air.

Sigh glass

Sigh glass dipasang diatas receiver, digunakan untuk mengetahui jumlah refrigeran di
dalam sirkulasi. Pada kondisi normal sigh glass akan berwarna bening. Jika jumlah refrigeran
kurang maka sigh glass akan berubah warna menjadi keruh dan tekanan pada manifold gauge
akan menunjukkan 20 - 35 psig sedangkan jika jumlah refrigeran berlebih maka sigh glass tetap
bening namun tekanan pada manifold gauge menunjukkan 200-300 psig.

Katup ekspansi

Katup ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan refrigeran sebelum masuk ke
evaporator.

Evaporator

Evaporator berfungsi menyerap kalor/panas dari produk makanan yang disimpan dalam
lemari es dan sebagai tempat mengalirnya refrigeran
Sirkulasi Refrigeran

B.

Sistem Kelistrikan AC Mobil

Adapun komponen sistem kelistrikan yang terdapat pada AC mobil, yaitu:

Power Supply DC

Komponen ini digunakan sebagai sumber arus utama dalam menyuplai arus ke
komponen-komponen AC mobil. Tanpa adanya power supply DC maka sistem refrigerasi AC
mobil tidak akan berjalan. Adapun power supply DC pada sistem refrigerasi AC mobil berupa
accu.

Fuse (sekering)

Fuse (sekering) adalah elemen rangkaian yang terbakar atau putus bila arus yang
melaluinya melebihi nilai tertentu. Fuse melindungi rangkaian dari kerusakan fungsi yang sama
dengan pemutus arus.

Switch

Switch berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan serta mengatur besar kecilnya
temperature di dalam AC mobil.
Terbagi menjadi 4 bagian :
-

Selector switch

Low Pressure Switch

Thermostatic Switch

- High Pressure Switch

Relay

Relay terdiri dari coil dan beberapa kaki elektroda yang menjadi objek control jalannya
arus listrik. Di ujung coil ada plat konduktor yang berfungsi untuk mengatur arus listrik terhadap
keperluan control tersebut. Plat konduktor ini bekerja sebagai switching tadi karena adanya efek
electromagnet yang terjadi pada coil karena adanya tegangan control yang bekerja pada koil.

Motor Blower dan Motor Fan Kondensor

Motor blower digunakan untuk menggerakkan blower sedangkan motor fan digunakan
untuk menggerakkan fan kondensor.

Amplifier

Amplifier adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau tenaga
secara umum.

Magnetic Clutch coil

Magnetic clutch coil berfungsi mengatur kerja otomatis kerja kompresor. Magnetic clutc
coil terdiri dari beberapa bagian yang digabung menjadi satu, yaitu: pully, magnet, center pish
dan bearing. Jika sebuah magnetic clutch coil rusak atau hilang fungsi kompresor tidak akan
bekerja dan kehilangan daya kompres dan akibatnya AC mobil tidak akan berfungsi.

Kabel Penghubung secukupnya

Kabel penghubung digunakan sebagai media untuk menghubungkan dan mengalirkan


arus dari komponen sistem AC mobil dengan power supply, sehingga arus bisa mengalir dan
pada akhirnya komponen-komponen dapat berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Langkah Kerja Sistem Kelistrikan AC Mobil:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Lepaskan hubungan sistem ke battery (Accu)


Lakukan pengamatan pada komponen-komponen sistem kelistrikan serta tata letaknya
pada perangkat simulasi AC mobil.
Periksa sambungan-sambungan kabel apakah sesuai dengan rangkaian yang benar
secara visual atau memakai AVO meter.
Periksa tahanan magnet clutch coil (3,75 0,2 ).
Periksa gulungan motor blower dan motor fan kondensor
Yakinkan semua sambungan sesuai dengan rangkaian.
Pasang kembali sambungan ke battery (accu)
Putar selector switch pada posisi ON, dan pindahkan posisi L, M, H sambil
mengamati putaran dari motor blower.
Putar ON thermostatic switch sampai posisi maksimum, amati kerja magnetic clutch
coil dan motor fan kondensor.
Pengamatan selesai, putar posisi semua saklar ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan kabel ke battery (accu).

Pengosongan
Pengosongan dimaksudkan agar di dalam kompresor benar-benar tidak terdapat
refrigeran sebelum dilakukan pengisian refrigeran.
Pemvakuman
Pemvakuman bertujuan membersihkan kotoran-kotoran di dalam kompresor yang telah
bercampur dengan refrigerant. Sehingga pada saat dilakukan pengisian kompresor benar-benar
bersih dari kotoran-kotoran sisa dari siklus pendinginan pada lemari es.
Penambahan Oli
Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses pemvakuman, tujuannya untuk
menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan atau oleh komponen
apabila dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Oli berfungsi sebagai pelumas piston
pada kompresor agar gerakan piston tersebut lancar (tidak aus).
Pengisian Refrigeran
Pengisian refrigeran bertujuan untuk mengisi refrigeran yang akan disimpan di dalam
kompresor. Refrigeran berfungsi sebagai bahan utama pendingin pada sistem refrigerasi di AC
mobil. Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak bocor.

Anda mungkin juga menyukai