INDONESIA
(ARTIKEL)
Kelas
SMAN 1 KARAWANG
pertumbuhan dan perkembanga jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan, perkembangan fisik dan
kecerdasan yaitu daya pikir, daya cipta, emosi, spiritual, berbahasa/komunikasi dan sosial.1)
Dalam konteks perkembangan anak, PAUD memiliki lima fungsi dasar, yakni: (1)
pengembangan potensi, (2) penanaman dasar-dasar aqidah keimanan, (3) pembentukan dan
pembiasaan perilaku yang diharapkan, (4) pengembangan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang diperlukan, serta (5) pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.2)
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini, pertama untuk
membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam
memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa, dan kedua untuk
membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.3)
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak
menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah.
Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di
sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan
bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk
sejak usia dini, jelas Byrnes. Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini
itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia
inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa
depan. Investasi terbaik yang bisa di berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan
mereka di usia dini.4)
Oleh masyarakat, PAUD diidentikan pendidikan TK. Tentu saja pendapat ini kurang
tepat mengingat pendidikan TK hanya dialami anak selama satu atau dua tahun. Ini pun jika
anak sempat mengalami pendidikan TK. Mengingat batasan PAUD adalah usia aktif anak
sejak lahir, usia satu tahun sampai enam tahun, sekalipun praktiknya sampai pada kegiatan
anak usia sepuluh tahun. Bisa dikatakan PAUD lebih banyak dilaksanakan di dalam keluarga.
Dengan demikian keluargalah yang paling bertanggung jawab pada PAUD. Keluarga juga
dianggap komponen terdekat dalam kehidupan anak.
Namun demikian, saat ini ternyata tak hanya keluarga yang juga menaruh minat pada
PAUD. Banyak lembaga atau perseorangan yang mulai peduli dengan PAUD. Mereka
berupaya menyediakan berbagai fasilitas penunjang kegiatan termasuk tutor (pengajarnya).
Hal ini membuktikan bahwa semakin lama semakin banyak elemen masyarakat turut
mendukung penyebaran dan perkembangan PAUD yang sampai saat ini belum merata.
Pemerintah pun akan menggalakkan PAUD hingga ke pelosok desa agar bisa berjalan
serentak dan berkesinambungan. Melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
bekerja sama dengan Bappenas akan menyebarluaskan sistem pendidikan anak usia dini
(PAUD) secara holistik dan integratif. Semua jenis stimulasi untuk anak dan berbagai
lembaga terkait yang selama ini mengembangkan dan membina PAUD akan dikelola dalam
satu sistem penyelenggaraan yang utuh. Disamping itu, peningkatan akses dan perluasan
kesempatan peserta didik PAUD yang berasal dari keluarga kurang mampu akan memperoleh
perhatian yang lebih besar.
Daftar Pustaka