Anda di halaman 1dari 15

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG


A. GEOGRAFI
Kota Bandung merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat yang
terletak diantara 10736 Bujur Timur, 655 Lintang Selatan.
Ketinggian tanah 791m di atas permukaan laut, titik terendah +
675 m berada di sebelah selatan dengan permukaan relatif datar
dan titik tertinggi + 1.050 m berada di sebelah utara dengan kontur
yang berbukit-bukit. Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai
sepanjang 265,05 Km, dimana sungai utamanya yaitu Sungai
Cikapundung beserta anak-anak sungainya pada umumnya mengalir
ke arah selatan dan bermuara ke Sungai Citarum. Iklim Kota
Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang sejuk tetapi
beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan suhu yang
disebabkan polusi dan pemanasan global.
Luas wilayah Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah
Kotamadya Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung,
luas

wilayah

Kota

Bandung

adalah

16.729,65

Ha.

Wilayah

pemerintahan terbagi dalam 30 Kecamatan, 151 Kelurahan yang


terdiri dari 1.558 Rukun Warga (RT), dan 9.678 Rukun Tetangga
(RT).
Kota Bandung dipimpin oleh Walikota
Walikota

dan

Sekretaris

Daerah

yang

dibantu oleh Wakil

membawahi

Asisten

Sekretaris Daerah, dengan 11 Kepala Bagian, 11 Kepala Dinas, 6


Kepala Badan dan 2 Kepala Kantor, 1 Inspektorat serta 3 Rumah
Sakit Daerah.
Secara administratif Kota Bandung berbatasan dengan daerah
kabupaten/kota lainnya yaitu :
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan


Kabupaten Bandung Barat.
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Cimahi dan Kabupaten
Bandung Barat.
3. Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Bandung dan
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung
Dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan diperlukan kerjasama
dengan ketiga Kabupaten Kota diatas karena masalah-masalah
kesehatan tidak mengenal batas wilayah kerja.
Kota Bandung sebagai kota besar juga memiliki 6 fungsi kota
yaitu sebagai :
o

Pusat Pemerintahan Jawa Barat

Kota Ekonomi dan Perdagangan

Kota Pendidikan

Kota Budaya dan Wisata

Kota Industri

Etalase Jawa Barat

Posisi strategis Kota Bandung terlihat dalam Peraturan Pemerintah


Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, dimana Kota Bandung
ditetapkan dalam sistem perkotaan nasional sebagai bagian dari
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Bandung Raya.
Bandung, sebagai kota besar tidak terlepas dari berbagai
permasalahan

akibat

urbanisasi,

yang

membentuk

budaya

masyarakat yang heterogen sehingga pemerintah Kota Bandung


perlu mengadakan penataan kota secara tepat dancermat.

Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

GAMBAR II.1
PETA KOTA BANDUNG

B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI
1. Pertumbuhan Penduduk
Kota

Bandung

memiliki

Jumlah

penduduk

2.455.517 jiwa dengan komposisi penduduk

sebanyak

laki-laki sebanyak

1.244.344 jiwa (50,67%) dan penduduk perempuan sebanyak


1.211.173 jiwa (49,33%). Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di
tahun 2012 sebesar 1,26%. Angka LPP ini naik dibandingkan tahun
2011 lalu yang sebesar 1,10%. Pertambahan penduduk di Kota
Bandung tahun 2012 sebesar 34.371 jiwa dari

tahun 2011.

Sedangkan pertambahan penduduk di Tahun 2011 sebesar 30.705


jiwa terhadap tahun sebelumnya. Grafik dibawah ini menunjukkan
pertumbuhan penduduk Kota Bandung selama 5 tahun terakhir
menurut jenis kelaminnya.
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

GRAFIK II.1
PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BANDUNG
TAHUN 2008 2012

Sumber : BPS Kota Bandung 2012

Pertambahan
disebabkan

oleh

jumlahpenduduk
migrasi

yang

di

Kota

berarti

Bandung

dapat

pertambahan

akibat

perpindahan penduduk ke Kota Bandung (urbanisasi) lebih besar


dari penduduk yang meninggalkan Kota Bandung atau yang dikenal
dengan istilah migrasi neto positif. Selain itu juga pertambahan
penduduk

dikarenakan

oleh

fertilitas

yang

cukup

tinggi

(pertumbuhan penduduk alami).


Berbagai masalah akan timbul sebagai dampak dari tingginya
kepadatan
perumahan,

penduduk
termasuk

mengakibatkan

seperti

sosial,

kesehatan.

permasalahan

ekonomi,

Kepadatan

kesehatan

lingkungan,

penduduk

mulai

dari

dapat

penyakit

menular seperti TBC, diare, dan Hepatitis hingga akses pelayanan


kesehatan

yang

terbatas.

Program

untuk

mengurangi

tingkat

kepadatan penduduk adalah dengan program transmigrasi ke daerah


luar Jawa dan menggalakkan Program Keluarga Berencana.
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

Bila dilihat dari komposisi penduduk masyarakat Kota Bandung


berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki laki lebih banyak dari
pada

perempuan,sebanyak

50,75%

laki-laki

dan

perempuan

sebanyak 49,25 %. Komposisi penduduk menurut golongan umur


dapat dilihat pada grafik batang sebagaimana berikut ini
GRAFIK II. 2
PENDUDUK MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS
KELAMIN DI KOTA BANDUNG TAHUN 2012
75+
13.292
70 - 74
13.631
65 - 69
21.211
60 - 64
27.062
55 - 59
46.000
50 - 54
60.051
45 - 49
70.684
86.816
40 - 44
101.646
35 - 39
30 - 34 117.290
25 - 29 132.013
20 - 24 130.003
111.269
15 - 19
10 - 14
97.629
108.813
5-9
108.712
0-4

150.000

100.000

50.000

18.894
15.536
23.157
28.446
43.169
59.462
72.118
84.832
96.429

LAKI-LAKI
PEREMPUAN

108.595
121.802
123.107
113.951
94.144
102.547
103.206

50.000

100.000

150.000

Sumber : BPS Kota BandungTahun 2012

Grafik komposisi penduduk di Kota Bandung memiliki bentuk


limas (expansive) atau disebut piramida penduduk muda, yang
menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada
usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat
tinggi. Ciri-ciri struktur grafik penduduk ini adalah : Sebagian besar
penduduk berada pada kelompok penduduk muda, kelompok usia
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

tua jumlahnya sedikit, dan tingkat kelahiran bayi tinggi, sehingga


pertumbihan penduduk tinggi. Grafik diatas

menunjukkan bahwa

jumlah penduduk terbanyak di Kota Bandung berada pada usia 20


29 tahun

yaitu sebesar 20,65 %. Komposisi penduduk Kota

Bandung menurut kelompok umur menunjukkan bahwa

penduduk

berusia muda yaitu 014 tahun25,05%, usia produktif 1564 tahun


sebesar

70,65%

Pengelompokan

dan

usia

penduduk

tua

65

tahun

berdasarkan

umur

sebesar

4,31%.

berguna

bagi

intervensi program kesehatan yang akan dilakukan. Kelompok umur


tertentu, seperti balita dan usia lanjut, merupakan sasaran program
kesehatan, karena kelompok tersebut merupakan kelompok rentan
terhadap

resiko

penyakit-penyakit tertentu yang memerlukan

penanganan kesehatan khusus.

2. Persebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk


Penduduk Kota Bandung mendiami 167,31 Km2 luas Kota
Bandung maka dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk per
kilometer perseginya adalah sebesar 14.676 jiwa/Km2 atau 146 jiwa
per Ha. Kondisi ini melampaui standar sehat kepadatan penduduk
yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) yaitu
sebesar97 jiwa / Ha. Dari standard tersebut diketahui bahwa hanya
7 kecamatan di Kota Bandung yang tergolong wilayah dengan
standar sehat padat penduduk.
Persebaran penduduk di Kota Bandung terbanyak terdapat di
Kecamatan

Babakan

Ciparay

dengan

145.411

jiwa

kemudian

Kecamatan Bandung Kulon 140.780 jiwa dan kecamatan dengan


jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Kecamatan Cinambo
dengan 24.942 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di
Kecamatan Bojong Loa Kaler dengan kepadatan 39.282 jiwa/Km2
kemudian Kecamatan Andir 25.993 jiwa/Km2 sedangkan untuk
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

kecamtan

dengan

kepadatan

penduduk

terendah

berada

di

Kecamatan Gedebage dengan kepadatan 3.826 jiwa /Km2.


Hal ini menandakan bahwa kepadatan penduduk di Kota
Bandung

tidak

merata masih

bertumpuk

pada

daerah-daerah

industri kecil /industri besar.


GAMBAR II. 2
PETA KEPADATAN PENDUDUK
DI KOTA BANDUNGTAHUN2012

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

C. PENDUDUK MISKIN
Jumlah penduduk miskin dan hampir miskin di Kota Bandung,
yang

bersumber

dari

kepemilikan

Jamkesmas

dan

Jamkesda

(Bawaku Sehat) di Tahun 2012 adalah berjumlah 669.300 jiwa


dengan rincian 346.230 jiwa peserta Jamkesmas dan 323.070 jiwa
peserta Jamkesda. Jumlah ini

sebesar 27,26 % dari

jumlah

penduduk Kota Bandung. Wilayah dengan persentase penduduk


miskin (perbandingan penduduk miskin dengan jumlah penduduk)
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

10

tertinggi berada di Kecamata Bojongloa Kaler dengan persentase


42,96% kemudian Kecamatan Batununggal

dengan persentase

41,42%. Wilayah dengan persentase penduduk miskin terendah


berada di Kecamatan Rancasari dengan persentase 8,35%.
Kemiskinan secara tidak langsung sangat berpengaruh terhadap
kesehatan,

terutama berkaitan

dengan

asupan

gizi

makanan,

kualitas lingkungan tempat tinggal, akses pelayanan kesehatan dan


lain-lain. Untuk itu, data kemiskinan dalam pembangunan kesehatan
sangat diperlukan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
kebijakan promosi maupun jaminan kesehatan.

D. KEADAAN EKONOMI
Salah

satu

pembangunan

indikator

yang

ada

untuk

adalah

mengukur

melalui

keberhasilan

perhitungan indikator

pertumbuhan ekonomi, walaupun pertumbuhan ekonomi bukanlah


tujuan akhir dari pembangunan. Tujuan utama yang ingin dicapai
adalah kesejahteraan rakyat seluas-luasnya. Laju Pertumbuhan
Ekonomi

(LPE)

atau

Economic

Growth

adalah

indikator yang

menunjukkan ada tidaknya kenaikan produk yang dihasilkan oleh


seluruh kegiatan ekonomi di suatu daerah pada waktu tertentu. Laju
Pertumbuhan Ekonomi merupakan indeks berantai dari masingmasing kegiatan ekonomi.
Kondisi perekonomian masyarakat

Kota Bandung dapat

terlihat dari Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi yang setiap tahun


mengalami kenaikan yang signifikan. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kota Bandung meningkat signifikan dari 8,73% pada Tahun 2011
menjadi 9,40% pada Tahun 2012. Kenaikan LPE 0,67 % terhadap
tahun lalu dapat disebabkan adanya peningkatan

beberapa faktor

indikator makro yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan


ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari grafik berikut ini.
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

11

GRAFIK II. 3
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BANDUNG
TAHUN 2008 - 2012
9,60
9,40
9,20
9,00
8,80
8,60
8,40
8,20
8,00
7,80
7,60
7,40

9,40

8,73

8,34

8,17

2008

LPE

8,46

2009

2010

2011

2012

Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2012

Capaian Indeks Daya Beli Kota Bandung tahun 2012 juga


memperlihatkan

tren

yang sama dengan

LPE

yaitu

kenaikan

terhadap tahun 2011. Indeks Daya Beli tahun 2012 adalah sebesar
66,35 naik dari Tahun 2011 65,90. Indeks Daya Beli merupakan alat
ukur untuk mengetahui standar kehidupan yang layak dan juga
sebagai indikator komposit dalam menghitung Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Kekuatan ekonomi yang baik, bersama dengan sektor lain
seperti

pendidikan, dapat

pembangunan

kesehatan.

menjadi
Meski

strengh

demikian,

pilar penunjang

peningkatan

dalam

bidang perekonomian di masyarakat tanpa basis pengetahuan


kesehatan yang memadai, maka akan memunculkan permasalahan
kompleks seperti

masalah

kesehatan

ganda, dimana masalah

penyakit infeksi muncul bersama penyakit-penyakit degeneratif.

Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

12

E. KEADAAN PENDIDIKAN
Manusia yang berkualitas, bermutu serta mampu bersaing
dalam menghadapi jaman merupakan hasil dari proses pendidikan
baik pendidikan formal maupun informalyang berkualitas. Penduduk
yang bermutu akan mampu berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
pembangunan termasuk pembangunan kesehatan sehingga dapat
secara mandiri meraih kehidupan yang sehat. Tingkat pendidikan
formal

penduduk

yang

diselesaikan

dapat

dijadikan

dasar

perencanaan program kesehatan.

GRAFIK II.4
PERSENTASE PENDUDUK BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN DI KOTA
BANDUNG TAHUN 2011

35,26

40,00
35,00
30,00

22,50

25,00

20,26

20,00
15,00

9,62

7,00

10,00

5,35

5,00
0,00
TIDAK/BELUM
SEKOLAH DAN
TIDAK/ BELUM
TAMAT SD/MI

SD/MI

SMP/ MTs

SMA/ SMK/ MA

AK/ DIPLO MA

UNIVERSITAS

Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2011

Grafik

diatas

pendidikanterbanyak

menunjukkan
yang

jumlah

ditamatkan

pada

penduduk
tingkat

dengan
Sekolah

Menengah Atas (SLTA) sebesar 35,26%, Akademi/Diploma sebesar


5,35%, S1/S2 sebesar 9,62%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
sumber dayamanusia di Kota Bandung cukup memadai.
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

13

Walaupun masih ditemukan penduduk yang tamat SD sebesar


22,50% serta yang belum/tidak tamat SD

sebesar 7,00% yang

secara tidak langsung dapat menjadi ancaman bagi pembangunan


kesehatan di Kota Bandung.
Capaian Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Bandung Tahun
2011Kota Bandung adalah 10,70 tahun sedangkan di Tahun 2012
sebesar 10,74. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kota
Bandung dalam lima tahun terakhir dapat dilihat dari grafik di bawah
ini.
GRAFIK II.5
PERKEMBANGAN RATA-RATA LAMA SEKOLAH
DI KOTA BANDUNG (DALAM TAHUN)
TAHUN 2008 2012
10,8
10,75
10,7
10,65
10,6
10,55
10,5
10,45
10,4

10,68
10,56

10,52

2008

10,74

10,70

2009

2010

2011

2012

RATA-RATA LAMA SEKOLAH


Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2012

Grafik di atas dapat diartikan bahwa rata-rata warga Kota Bandung


usia 718 tahun telah dapat menyelesaikan pendidikan hingga kelas
2 SMA.
Situasi pendidikan di suatu wilayah juga dapat digambarkan
melalui Angka Melek Huruf (AMH). Angka Melek Huruf adalah
proporsi seluruh penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Berikut grafik
Angka Melek Huruf di Kota Bandung dalam lima tahun terakhir.
Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

14

GRAFIK II.6
PERKEMBANGAN PERSENTASE ANGKA MELEK HURUF
DI KOTA BANDUNGTAHUN 2008 2012
99,60
99,58

99,58

99,56
99,54

99,54

99,52
99,50

99,54

99,55

99,50

99,48
99,46
2008

2009

2010

2011

2012

Angka Melek Huruf


Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2011

Grafik di atas memperlihatkan indikator Angka Melek Huruf,


yang menggambarkan tingkat penduduk di atas 10 tahunyang dapat
membaca. Angka Melek Huruf Kota Bandung di Tahun 2011 sebesar
99,55 % sedangkan di Tahun 2012 sebesar 99,58%.

F.

PEMBANGUNAN MANUSIA
Indeks

pembangunan

manusia

(IPM)

atau

Human

Development Index(HDI) adalah indikator untuk mengukur kualitas


manusia di wilayah setempat. Indikator

ini adalah indikator

komposit yang kompleks yang mengikutsertakan banyak indikator


dari berbagai bidang strategis, seperti kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi. Badan Pusat Statistikmenghitung indikator ini setiap
tahunnya untuk mengukur kualitas manusia di wilayah setempat
tersebut sekaligus mengukur evaluasi kinerja pemerintah. Berikut
grafik IPM di Kota Bandung dalam lima tahun terakhir.

Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

15

GRAFIK II.7
PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA(IPM)
DI KOTA BANDUNGTAHUN 2008 2012
79,40

79,32

79,20

79,15

79,00

78,99

78,80

78,71

78,60
78,40

78,33

78,20
78,00
77,80
2008

2009

2010

2011

2012

IPM
Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2012

IPM Kota Bandung Tahun 2012 sebesar 79,32. Melalui IPM ini
dapat menjadi indikasi bahwa kesejahteraan masyarakat Kota
Bandung dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.
Indeks

Kesehatan

mengukur

tingkat

kesehatan

manusia

secara umum di suatu wilayah tertentu. Indeks Kesehatan juga


merupakan indikator komposit yang kompleks yang perhitungannya
memperhitungkan banyak indikator lain dalam bidang kesehatan.
Indikator

Indeks

Kesehatan

setidaknya

memilik

kelompok

penilaian indikator kesehatan. Kelompok yang pertama adalah


indikator yang menghitung jumlah kematian yang terjadi selama
periode tertentu dengan penyebabnya. Kelompok kedua adalah
indikator kesehatan mengukur tingkat kecatatan atau kesakitan
yang ada di masyarakat.Peningkatan Indeks Kesehatan merupakan
tanggung

jawab

seluruh

pihak,

bukan

hanya

menjadi

tugas

pemerintah.
Indeks Kesehatan Kota Bandung Tahun 2011 sebesar 81,32
meningkat

di Tahun 2012 menjadi 81,35. Di bawah ini grafik

Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

16

yangmenggambarkan perkembangan Indeks Kesehatan di Kota


Bandung dalam lima tahun terakhir.

GRAFIK II.8
PERKEMBANGAN INDEKS KESEHATAN DI KOTA BANDUNG
TAHUN 2008 2012
81,40

81,35

81,32

81,30

81,22

81,20
81,10

81,08

81,00

80,97

80,90
80,80
80,70
2008

2009

2010

2011

2012

Indeks Kesehatan
Sumber

BPS Kota Bandung Tahun 2012

Grafik di atas memperlihatkan bahwa Indeks Kesehatan di Kota


Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam 5 tahun
terakhir.
Capaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Bandung di Tahun
2011 sebesar 73,79 tahun. Angka ini naik sebesar 0,06 tahun bila
dibandingkan dengan tahun lalu. Definisi

AHH sendiri

adalah

perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak 0 tahun yang akan dicapai


oleh sekelompok penduduk. Peningkatan AHH adalah hasil kumulatif
dari berbagai kegiatan baik yang bersifat preventif, promotif,
maupun kuratif di berbagai tingkatan pelayanan kesehatan. Di
bawah

ini

grafik

yang menggambarkan

perkembangan Angka

Harapan Hidup Kesehatan di Kota Bandung dalam lima tahun


terakhir.

Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

17

GRAFIK II.9
PERKEMBANGAN ANGKA HARAPAN HIDUP
DI KOTA BANDUNG (DALAM TAHUN)
TAHUN 2008 2012
73,85
73,80

73,81

73,79

73,75

73,73

73,70

73,65

73,65
73,60

73,58

73,55
73,50
73,45
2008

2009

2010

2011

2012

Angka Harapan Hidup


Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2012

Grafik di atas memperlihatkan bahwa Umur Harapan Hidup di Kota


Bandung meningkat tahun demi tahun dalam lima tahun terakhir.
Capaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Bandung di Tahun 2012
sebesar 73,81 tahun. Ini berarti bayi penduduk Kota Bandung yang
dilahirkan di Tahun 2012 akan memiliki kemungkinan hidup hingga
usia 73,81 tahun.

Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012

18

Anda mungkin juga menyukai