Oleh
Rayonda Qulbi ( 1102415 )
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Pertama dan utama Penulis ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Sehingga kita semua
masih diberikan kesehatan sampai saat ini.
Dalam makalah yang berjudul PEMETAAN GEOLOGI ini berisi tentang
penjelasan mengenai konsep kerja, peralatan, langkah, serta hasil dari pemetaan
geologi.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas kritikan dan saran Penulis
ucapkan terimakasih
Padang,
November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat
1
2
2
3
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
4
6
7
8
17
19
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertambangan merupakan suatu usaha dalam rangka pencarian sumber
daya sehingga ia menjadi cadangan yang bernilai ekonomis. Usaha
pertambangan ini terkait dengan kegiatan-kegiatan lainnya baik itu ekonomi,
politik, geologi, dan pengaruh lainnya.
Dalam kegiatan usaha pertambangan sangat erat dengan kondisi,
aktifitas, dan semua yang berhubungan dengan geologi. Geologi adalah suatu
bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok
ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk
bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas
permukaan
bumi,
kedudukannya
di
Alam
Semesta
serta
sejarah
BAB II
ISI
A. Konsep Kerja Pemetaan Geologi
kerja
yang
mantap
sehingga
hasilnya
nanti
dapat
3. Database Geologi
Data yang didapat dari lapangan (dalam buku catatan lapangan) kemudian
dituangkan dalam database geologi.
4. Evaluasi Data dan Pemrosesannya
Pada tahap ini dilakukan evaluasi data dan kemudian dilanjutkan dengan
proses pembuatan peta geologi.
Empat hal diatas merupakan konsep kerja dari aktifitas pemetaan
geologi. Dalam hal-hal diatas terbagi lagi menjadi langkah-langkah kerja lain
yang akan dibahas pada subbab selanjutnya.
B. Peralatan Pemetaan Geologi
Pada pemetaan geologi diperlukan peralatan dalam penyelidikan
lapangan dan pengambilan data. Peralatan yang lebih diprioritaskan yang
berhungungan dengan saat pengambilan data. Peralatan tersebut diantaranya :
1. Meteran (5 M, 30 M, 50 M).
2. Stapler besar.
3. Buku catatan lapangan.
4. Linggis.
5. Kamera.
6. Clipboard.
7. Kompas geologi.
8. Cangkul.
9. Kantong sample.
10. Parang.
11. Lup.
12. Palu geologi (sedimen).
13. Penggaris segitiga, busur derajat.
14. GPS (Global Positoning System).
15. Pensil, spidol marker.
16. Peta lintasan.
17. Label sample.
pemetaan dapat diciutkan lagi. Aliran sungai dan jalan perlu di perhatikan
karena lintasan pemetaan hanya melewati sungai dan jalan yang
memotong arah strike saja. Sedangkan informasi mengenai jalan,
penggunaan lahan dan demografi dapat digunakan dalam perencanaan
pencapaian lokasi pemetaan.
3. Peta rencana lintasan
Peta rencana lintasan pemetaan adalah peta acuan dalam pemetaan
geologi. Dalam membuat perencana lintasan, yang harus diperhatikan
adalah :
a. Lintasan harus memotong strike lapisan batuan agar stratigrafi batuan
dapat diketahui.
b. Lintasan berupa lintasan sungai atau dinding urukan jalan.
Dari peta rencana lintasan, dibuat rencana lintasan day to day untuk
pemetaan, agar kegiatan pemetaan benar-benar terencana dan sistematis.
D. Langkah Kerja Dalam Pemetaan Geologi
Langkah kerja yang dilakukan dalam aktifitas ini sesuai dengan konsep
kerja yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya. Langkah kerja yang
dilakukan dalam masing-masing konsep kerja adalah :
1. Pada tahap desk study
Pada
tahap
ini
lakukan
pengumpulan
informasi
geologi
awal.
nama daerah dan geologist dibuat dalam 2 digit huruf. Nomor urut
dibuat sebanyak 3 digit angka.
4) Pengukuran Kedudukan (Strike/Dip) Bidang Lapisan.
5) Penentuan Roof dan Floor
Catat roof dan floor. Penentuan roof dan floor diperhatikan dari
struktur sedimen yang ada. Ini berguna untuk menentukan Top dan
Bottom dari seam batubara. Roof dan floor disini adalah lapisan
batuan non-batubara yang paling atas dan paling bawah dari satu
atau lebih seam batubara.
6) Pembuatan Channel (Paritan) Pada Singkapan
Pembuatan channel bertujuan untuk kegiatan deskripsi batuan.
Dengan pembuatan channel, diharapkan bagian segar dari batuan
dapat tersingkap dan seluruh bagian lapisan batuan dari top ke
bottom terlihat sehingga deskripsi batuan dapat dilakukan lengkap
dari top ke bottom batuan (batubara atau non-batubara).
7) Deskripsi Singkapan
Dalam deskripsi singkapan yang perlu diperhatikan adalah Interval
batuan yang di deskripsi dan deskripsi batuan dan jenis Litologi.
Langkah deskripsi singkapan, yaitu:
a) Buat sketsa singkapan.
b) Ukur ketebalan batuan (batubara dan non batubara).
c) Catat interval batuan yang akan dideskripsi (khususnya
untuk batubara).
by ply dalam
batubara
mengikuti
SOP
Batubara.
Selanjutnya
pengambilan
sample
akan
dipermukaan
8) Sampling batubara
Tata cara sampling batubara mengikuti SOP Pengambilan Sample
grab/Channel & Inti Bor Untuk Analisa Kualitas Batubara (No.
SOP 001/SOP/P&D/I/05). Beberapa hal yang perlu diperhatikan
selain yang di atas, yaitu: Sample di masukkan ke dalam kantong
sample berlapis, kemudian label sample dimasukkan diantara
lapisan
10) Dokumentasi
Setelah semua kegiatan selesai. Dokumentasikan singkapan
menggunakan
kamera.
Foto
yang
dihasilkan
harus
jelas,
dalam peta
posisi singkapan,
kemenerusan
struktur
geologi
dengan
hukum V
5) Masukkan data kualitas batubara ke singkapan sebagai bahan
maka cantumkan hasil composite dari ply tersebut. Data pendukung sepeti
jalan, posisi kampung, sungai, bekas jalan logging, dan sebagainya.
3. Peta Geologi
Komponen utama peta geologi adalah korelasi seam batubara (cropline)
dan kedudukan lapisan batuan (strike/dip) yang mencakup juga kode
singkapan dan ketebalan batubara. Perlu diperhatikan, penampilan garis
cropline untuk seam dengan ketebalan < 1m harus dibedakan dengan seam
yang memiliki rata-rata ketebalan > 1m.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai pemetaan geologi pada bab sebelumnya,
maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemetaan Geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasiinformasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan
berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai
penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi
gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola
penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain pemetaan informasi
geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda
mineralisasi yang berupa alterasi mineral.Subjek dalam proses gasifikasi
batubara
penghematan energi,
dan
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini banyak masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu maka penulis meminta saran dan kritik yang membangun demi
kelengkapan makalah ini.
Jika ada salah atau penempatan kata-kata yang tidak pada tempatnya
maka penulis meminta maaf terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA