Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BATUBARA

TENTANG Pemetaan geologi

Dosen : Ansosry ST, MT

Oleh
Rayonda Qulbi ( 1102415 )

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

KATA PENGANTAR
Pertama dan utama Penulis ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Sehingga kita semua
masih diberikan kesehatan sampai saat ini.
Dalam makalah yang berjudul PEMETAAN GEOLOGI ini berisi tentang
penjelasan mengenai konsep kerja, peralatan, langkah, serta hasil dari pemetaan
geologi.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas kritikan dan saran Penulis
ucapkan terimakasih

Padang,

November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat

1
2
2
3

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Konsep Kerja Pemetaan Geologi


Peralatan Pemetaan Geologi
Peta Dalam Pemetaan Geologi
Langkah Kerja Pemetaan Geologi
Hasil Pemetaan Geologi

4
6
7
8
17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

19
21

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertambangan merupakan suatu usaha dalam rangka pencarian sumber
daya sehingga ia menjadi cadangan yang bernilai ekonomis. Usaha
pertambangan ini terkait dengan kegiatan-kegiatan lainnya baik itu ekonomi,
politik, geologi, dan pengaruh lainnya.
Dalam kegiatan usaha pertambangan sangat erat dengan kondisi,
aktifitas, dan semua yang berhubungan dengan geologi. Geologi adalah suatu
bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok
ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk
bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas
permukaan

bumi,

kedudukannya

di

Alam

Semesta

serta

sejarah

perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang.


Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek,
mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan
suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini
mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra,
cekungan dan rangkaian pegunungan
Pada usaha pertambangan diperlukan informasi mengenai geologi
permukaaan. Untuk memperoleh informasi tersebut salah satunya dapat
dilakukan dengan pemetaan geologi. Tujuan pemetaan yang sebenarnya

adalah untuk memahami tatanan geologi daerah yang dipetakan. Pemetaan


geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi
permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang
dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan
(lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang
mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain
pemetaan informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan
tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral.
Dengan adanya pemetaan geologi maka kegiatan pertambangan dapat
dilakukan melalui data dan informasi geologi yang diperoleh dari pemetaan
geologi. Berdasarkan hal itu, maka penyusunan makalah ini dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis merumuskan masalah yang akan dibahas
sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep kerja dalam pemetaan geologi?
2. Apa peralatan pemetaan geologi?
3. Peta apa yang diperlukan dalam pemetaan geologi?
4. Bagaimana langkah kerja dalam pemetaan geologi?
5. Apa hasil dari pemetaan geologi?
C. Batasan Masalah
Agar dalam penyusunan makalah ini lebih terarah dengan baik, maka
penulis memberikan batasan pembahasan masalahnya. Yaitu hanya pada
konsep, langkah, peralatan, serta hasil dari pemetaan geologi.

D. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang kegiatan pemetaan geologi. Lalu penyusunan makalah ini juga
bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Batubara pada Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Kemudian manfaat yang diperoleh dari dibuatnya makalah ini adalah
Penulis menjadi mengetahui tentang konsep, langkah, peralatan, serta hasil
dari pemetaan geologi. Lalu makalah ini juga bermanfaat sebagai salahsatu
sumbangan di dunia pengetahuan yang terkait.

BAB II
ISI
A. Konsep Kerja Pemetaan Geologi

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Pemetaan Geologi


merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi permukaan
dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat
memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan
batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin
mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain pemetaan
informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda
mineralisasi yang berupa alterasi mineral. Tentunya hal ini sangat penting
untuk kegiatan pertambangan.
Pada pemetaan geologi ada sasaran yang akan dicapai. Dalam keperluan
kegiatan Pertambangan sasaran dari pemetaan ini adalah perhitungan estimasi
sumber daya dan kualitas. Kemudian hasil dari pemetaan geologi ini
selanjutnya akan digunakan untuk acuan dalam penentuan lokasi titik
pengeboran dangkal maupun pengeboran dalam/stratigrafi. Perekaman data
geologi yang baik, sistematis dan berkualitas sangat diperlukan untuk basis
data geologi yang merupakan data awal dalam pertimbangan penentuan daerah
prospek. Interpretasi kondisi geologi yang benar dari data geologi yang baik
juga diperlukan agar hasil interpretasi yang ditampilkan dalam bentuk peta
geologi dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan untuk tahap kegiatan
eksplorasi selanjutnya.

Berdasarkan sasaran tersebut, maka dalam pemetaan geologi dibutuhkan


konsep

kerja

yang

mantap

sehingga

hasilnya

nanti

dapat

dipertanggungjawabkan untuk tahapan kegiatan selanjutnya. Konsep keja


dalam kegiatan pemetaan geologi dibagi menjadi empat pokok hal berikut :
1. Desk study (kegiatan pra lapangan)
Desk study adalah kegiatan sebelum ke lapangan, yaitu cara pengumpulan
data dan informasi melalui pemeriksaan dan analisis data serta informasi
yang menggunakan data sekunder, baik berupa dokumen-dokumen
internal/eksternal perusahaan, peraturan perundang-undangan yang terkait,
laporan, data statistik, peta-peta dan studi pustaka lainnya. Waktu yang
diperlukan untuk desk study (Pra Lapangan) adalah maksimal 1 minggu.
Informasi awal ini di dapat dari peta geologi regional, peta rupa bumi
(Bakosurtanal) dan peta-peta lain beserta infomasi-informasi tentang suatu
daerah yang kemudian digunakan untuk menghasilkan peta rencana
lintasan pemetaan.
2. Penyelidikan lapangan untuk pengambilan data
Setelah peta rencana lintasan dan rencana lintasan day to day dibuat,
dilanjutkan pada tahap selanjutnya adalah penyelidikan lapangan untuk
mengambil data. Tahap penyelidikan lapangan ini terdiri dari beberapa
kegiatan.
a. Persiapan Alat.
b. Pengambilan Data.
c. Indikasi Struktur Geologi

3. Database Geologi
Data yang didapat dari lapangan (dalam buku catatan lapangan) kemudian
dituangkan dalam database geologi.
4. Evaluasi Data dan Pemrosesannya
Pada tahap ini dilakukan evaluasi data dan kemudian dilanjutkan dengan
proses pembuatan peta geologi.
Empat hal diatas merupakan konsep kerja dari aktifitas pemetaan
geologi. Dalam hal-hal diatas terbagi lagi menjadi langkah-langkah kerja lain
yang akan dibahas pada subbab selanjutnya.
B. Peralatan Pemetaan Geologi
Pada pemetaan geologi diperlukan peralatan dalam penyelidikan
lapangan dan pengambilan data. Peralatan yang lebih diprioritaskan yang
berhungungan dengan saat pengambilan data. Peralatan tersebut diantaranya :
1. Meteran (5 M, 30 M, 50 M).
2. Stapler besar.
3. Buku catatan lapangan.
4. Linggis.
5. Kamera.
6. Clipboard.
7. Kompas geologi.
8. Cangkul.
9. Kantong sample.
10. Parang.

11. Lup.
12. Palu geologi (sedimen).
13. Penggaris segitiga, busur derajat.
14. GPS (Global Positoning System).
15. Pensil, spidol marker.
16. Peta lintasan.
17. Label sample.

C. Peta-peta Untuk Pemetaan Geologi


Peta merupakan salahsatu unsur dalam pemetaan geologi. Dalam
kegiatan ini diperlukan peta-peta berikut :
1. Peta geologi regional
Peta geologi regional memuat informasi formasi batuan, struktur geologi
regional dan arah jurus umum dan kemiringan lapisan batuan. Dari peta
ini, dapat didelineasi batas formasi pembawa batubara (coal bearing
formation) sehingga area pemetaan dapat diciutkan. Struktur geologi
regional dan arah jurus umum dan kemiringan lapisan dapat digunakan
dalam perencanaan lintasan.
2. Peta rupa bumi (peta topografi)
Peta rupa bumi memuat informasi topografi, jalan, aliran sungai,
penggunaan lahan serta demografi. Topografi dapat digunakan sebagai
informasi morfologi regional dan dapat diinterpretasi keadaan geologi
suatu wilayah (kedudukan lapisan batuan dan struktur geologi regional)
sebagai gambaran awal kondisi geologi. Dari hasil interpretasi ini, area

pemetaan dapat diciutkan lagi. Aliran sungai dan jalan perlu di perhatikan
karena lintasan pemetaan hanya melewati sungai dan jalan yang
memotong arah strike saja. Sedangkan informasi mengenai jalan,
penggunaan lahan dan demografi dapat digunakan dalam perencanaan
pencapaian lokasi pemetaan.
3. Peta rencana lintasan
Peta rencana lintasan pemetaan adalah peta acuan dalam pemetaan
geologi. Dalam membuat perencana lintasan, yang harus diperhatikan
adalah :
a. Lintasan harus memotong strike lapisan batuan agar stratigrafi batuan
dapat diketahui.
b. Lintasan berupa lintasan sungai atau dinding urukan jalan.
Dari peta rencana lintasan, dibuat rencana lintasan day to day untuk
pemetaan, agar kegiatan pemetaan benar-benar terencana dan sistematis.
D. Langkah Kerja Dalam Pemetaan Geologi
Langkah kerja yang dilakukan dalam aktifitas ini sesuai dengan konsep
kerja yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya. Langkah kerja yang
dilakukan dalam masing-masing konsep kerja adalah :
1. Pada tahap desk study
Pada

tahap

ini

lakukan

pengumpulan

informasi

geologi

awal.

Pengumpulan dilakukan dengan mencari data terkait daerah yang akan


dilakukan pemetaan melalui literature-literatur terdahulu. Peta geologi dan

peta topografi daerah setempat digunakan untuk menghasilkan peta


rencana lintasan yang nantinya akan digunakan saat pengumpulan data.
2. Penyelidikan lapangan untuk pengambilan data
Pertama lakukan persiapan peralatan seperti yang dibahas pada sub bab
diatas. Kemudian langkah selanjutnya adalah pengambilan data sebagai
berikut :
a. Traversing
Dalam melakukan pelintasan (traversing), yang perlu diperhatikan
adalah posisi. Setelah berada dalam lintasan, tentukan dulu posisi
dengan GPS atau membaca peta. Setiap pergerakan harus selalu
terpantau dengan menyalakan track log GPS (GPS harus selalu
dalam keadaan on) atau mencatat pergerakan di buku catatan lapangan
apabila melakukan Passing and Compass. Perekaman traversing ini
berfungsi untuk membuat peta lintasan pemetaan. Jika menggunakan
GPS, yang perlu diperhatikan adalah sinyal GPS tidak hilang dan
pastikan akurasi posisi GPS cukup baik. Alat bantu parang dapat
digunakan jika jalan rintisan belum ada. Lintasan dapat saja diganti di
lapangan sesuai dengan kondisi di lapangan.
b. Observasi singkapan
Observasi singkapan merupakan kegiatan utama dalam pengambilan
data geologi. Kemampuan analisa geologi dalam mengobservasi
singkapan menentukan benar/tidaknya data (kualitas data). Urutan

Langkah kerja dalam observasi singkapan (outcrop) adalah sebagai


berikut:
1) Penentuan posisi singkapan
Ketika menemukan singkapan (batubara dan atau struktur geologi),
pertama kali yang dilakukan adalah penentuan posisi singkapan.
Catat posisi singkapan dengan marking di GPS dan catat koordinat
dan elevasi singkapan dalam buku catatan lapangan. Jika sinyal
GPS hilang pada posisi singkapan, lakukan passing and compass
dari titik terdekat yang mendapat sinyal GPS ke titik singkapan.
2) Pembersihan singkapan (Outcop Cleaning)
Sebelum melakukan analisa geologi untuk singkapan, pembersihan
singkapan perlu dilakukan agar batuan yang segar (fresh) dari
setiap interval singkapan, terlihat dari roof sampai floor sehingga
observasi dapat berlangsung maksimal. Pembersihan singkapan ini
menggunakan alat bantu cangkul, parang , linggis.
3) Kode Singkapan, Waktu Pemetaan, Keadaan Cuaca dan Geologist
Semua point diatas dicatat dalam buku catatan lapangan.
Pemberian kode singkapan harus teratur dan sistematis. Nama
singkapan merupakan urutan inisial nama daerah -geologist-urutan
nomor singkapan. Contoh: nama daerah Kananai (inisial KN),
nama geologist Abdullah (inisial AB), singkapan ke-1, Maka kode
singkapan adalah KNAC 001 , dan KNACP 001, Catatan : Inisial

nama daerah dan geologist dibuat dalam 2 digit huruf. Nomor urut
dibuat sebanyak 3 digit angka.
4) Pengukuran Kedudukan (Strike/Dip) Bidang Lapisan.
5) Penentuan Roof dan Floor
Catat roof dan floor. Penentuan roof dan floor diperhatikan dari
struktur sedimen yang ada. Ini berguna untuk menentukan Top dan
Bottom dari seam batubara. Roof dan floor disini adalah lapisan
batuan non-batubara yang paling atas dan paling bawah dari satu
atau lebih seam batubara.
6) Pembuatan Channel (Paritan) Pada Singkapan
Pembuatan channel bertujuan untuk kegiatan deskripsi batuan.
Dengan pembuatan channel, diharapkan bagian segar dari batuan
dapat tersingkap dan seluruh bagian lapisan batuan dari top ke
bottom terlihat sehingga deskripsi batuan dapat dilakukan lengkap
dari top ke bottom batuan (batubara atau non-batubara).
7) Deskripsi Singkapan
Dalam deskripsi singkapan yang perlu diperhatikan adalah Interval
batuan yang di deskripsi dan deskripsi batuan dan jenis Litologi.
Langkah deskripsi singkapan, yaitu:
a) Buat sketsa singkapan.
b) Ukur ketebalan batuan (batubara dan non batubara).
c) Catat interval batuan yang akan dideskripsi (khususnya
untuk batubara).

d) Catat deskripsi batuan (batubara dan non-batubara).


Deskripsi batubara dilakukan secara ply by ply. Skenario
Pembagian ply

by ply dalam

batubara

mengikuti

SOP

Pengambilan Sample grab/Channel & Inti Bor Untuk Analisa


Kualitas

Batubara.

Selanjutnya

pengambilan

sample

akan

mengikuti pembagian ply dalam deskripsi ini. Apabila terdapat


satu ply yang cukup tebal (>0.5 m), hendaknya deskripsi dibagibagi lagi sesuai kebutuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Pemerian batubara adalah sebagai berikut :
a) Warna (color), adalah warna yang terlihat

dipermukaan

dengan mata telanjang.


b) Gores (streak), adalah warna dari batubara yang telah digores
menjadi serbuk.
c) Tingkat kelapukan.
d) Pecahan (fracture), istilah yang dipakai even, uneven,
conchoidal, sub conchoidal, flat.
e) Kilap (luster/bright), diklasifikasikan mengikuti Standard Coal
Categories (Australian standard). Penjabaran sebagai berikut :

8) Sampling batubara
Tata cara sampling batubara mengikuti SOP Pengambilan Sample
grab/Channel & Inti Bor Untuk Analisa Kualitas Batubara (No.
SOP 001/SOP/P&D/I/05). Beberapa hal yang perlu diperhatikan
selain yang di atas, yaitu: Sample di masukkan ke dalam kantong
sample berlapis, kemudian label sample dimasukkan diantara
lapisan

kantong sample luar dan lapisan kantong sample bagian

luar (ini mencegah agar label tidak kontak langsung dengan


sample), catat list sample dalam buku catatan lapangan, masing
masing plastik sampel (bag) dijadikan satu sesuai dengan kode
singkapan dan diikat/distapler dengan kuat dan benar (supaya tidak
berhamburan atau tercecer dan memudahkan untuk pengecekan
ulang sample), sampel langsung dibawa ke camp atau tempat yang
sudah disediakan sebelum dibawa ke laboratorium (jika lokasi
dekat dengan laboratorium sampel dapat langsung dibawa ke lab),
dari tempat lokasi pengambilan sampel sampai ke laboratorium
sampel tidak boleh kehujanan atau rusak karena dapat mengurangi
keakurasian hasil analisa.
9) Penandaan Singkapan
Tandai singkapan dengan pita plastik yang bertuliskan kode
singkapan dan tanggal observasi. Tulisan dibuat dengan memakai
spidol marker (water proof). kemudian Ikat pita pada pohon dekat
singkapan.

10) Dokumentasi
Setelah semua kegiatan selesai. Dokumentasikan singkapan
menggunakan

kamera.

Foto

yang

dihasilkan

harus

jelas,

menggunakan komparator (misal: orang) dan usahakan mencakup


semua komponen singkapan. Apabila ada bagian yang ingin
ditunjukkan lebih detil, dalam satu singkapan bisa saja lebih dari
satu foto.
11) Orientasi Morfologi
Selain orientasi singkapan, hal yang penting untuk dicatat adalah
morfologi umum pada daerah penelitian seperti bentuk perbukitan,
stadium erosi sungai, derajat umum kemiringan tebing, dan
sebagainya
c. Indikasi Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan hal yang penting dalam pemetaan geologi.
Struktur geologi sangat mempengaruhi model geologi nantinya.
Langkah kerja dalam observasi singkapan struktur geologi, sebagian
besar sama dengan observasi singkapan di batubara, hanya
perbedaannya yaitu pada deskripsi singkapan. Deskripsi singkapan
struktur geologi memerlukan interpretasi yang baik dan memahami
unsur struktur geologi. Urutan deskripsi singkapan struktur geologi
yaitu:

1) Interpretasi jenis struktur atau indikasi struktur seperti sesar


(normal, naik atau mendatar), off set sesar, breksiasi, fracture,
lipatan dan lipatan mikro (mikrofold), slicken side dan lain-lain.
2) Sketsa Singkapan.
3) Pengukuran unsur-unsur struktur yaitu kedudukan bidang sesar,
fracture (shear, gash fracture, tension release), arah breksiasi,
slicken side (trend, pitch), kedudukan mikrofold.
4) Penandaan singkapan.
5) Dokumentasi singkapan.
6) Data hasil pengukuran struktur geologi ini kemudian dianalisa
selanjutnya dalam analisa struktur geologi.
3. Database Geologi
Data yang didapat dari lapangan (dalam buku catatan lapangan) kemudian
dituangkan dalam database geologi. Database tersebut diantaranya:
a. Database singkapan (dituangkan dalam bentuk tabel, lihat lampiran
contoh database singkapan)
b. Database struktur geologi (posisi singkapan, jenis/indikasi struktur
geologi dan hasil pengukuran unsur-unsur struktur)
c. Database sample dan kualitas batubara (dituangkan dalam bentuk
tabel, lihat lampiran contoh database sample dan kualitas batubara)
d. Database peta singkapan batubara (strike/dip batubara) dan struktur
geologi

e. Lembar deskripsi singkapan (lihat lampiran contoh lembar deskripsi


singkapan).
4. Evaluasi Data dan Pemrosesannya
a. Evaluasi data
Evaluasi dilakukan selama proses dan setelah pengambilan data
selesai.Adapun dalam mengevaluasi data yang harus dilakukan adalah
Setiap data yang didapat dari lapangan, setelah sampai di camp, data
harus selalu dimasukkan ke dalam database geologi dan diplot dalam
peta lintasan, terutama singkapan batubara (kode, posisi, strike/dip,
tebal) dan struktur geologi. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan
penyebaran batubara dan lokasi struktur geologi. Setelah tahap
pengambilan data selesai, maka dapat dilakukan interpretasi korelasi
seam sementara secara menyeluruh tanpa memperhitungkan kualitas
batubara, juga dengan masukan dari hasil dari analisa struktur geologi.
Hasil dari kegiatan ini adalah peta geologi sementara. Apabila pada
saat evaluasi terdapat penilaian atas kekurangan data atau kualitas data
yang kurang baik, geologist harus kembali mengambil data dilapangan
misal: kekurangan sample atau terdapat area pemetaan yang belum
tercover.
b. Proses Pembuatan Peta Geologi
Tahap pengerjaan peta geologi adalah sebagai berikut :
1) Plot data singkapan batubara dan singkapan batuan non-batubara

yang ditemukan di lapangan dalam peta lintasan. Data singkapan

dalam peta

mencakup kode singkapan,

posisi singkapan,

kedudukan lapisan batuan (strike/dip), ketebalan batubara.


2) Plot data singkapan struktur geologi.
3) Interpretasikan

kemenerusan

struktur

geologi

dengan

mempertimbangkan hasil dari analisa struktur geologi.


4) Interpretasikan korelasi seam batubara dengan menggunakan

hukum V
5) Masukkan data kualitas batubara ke singkapan sebagai bahan

pertimbangan dalam korelasi batubara


6) Delineasi

batas coal bearing formation (formasi pembawa

batubara) untuk menentukan coal limit (batas penyebaran batubara


7) Buat penampang geologi

E. Hasil Pemetaan Geologi.


1. Laporan Akhir Pemetaan Geologi
Laporan akhir dibuat dalam bentuk buku dengan lampiran yaitu peta
geologi dan peta lintasan/singkapan. Perhitungan sumberdaya batubara
dilakukan dengan menggunakan Australian metode (mengacu pada buku
Guideline to the Australasian Code For Reporting of Identified Mineral
Resources and Reserves,4 1990).
2. Peta Sebaran Singkapan dan Pendukung
Komponen utama dari peta sebaran singkapan dan pendukung adalah plot
jurus dan kemiringan singkapan batubara yang disertai dengan peta hasil
analisa kualitas setiap singkapan, jika dilakukan dengan metoda ply by ply,

maka cantumkan hasil composite dari ply tersebut. Data pendukung sepeti
jalan, posisi kampung, sungai, bekas jalan logging, dan sebagainya.
3. Peta Geologi
Komponen utama peta geologi adalah korelasi seam batubara (cropline)
dan kedudukan lapisan batuan (strike/dip) yang mencakup juga kode
singkapan dan ketebalan batubara. Perlu diperhatikan, penampilan garis
cropline untuk seam dengan ketebalan < 1m harus dibedakan dengan seam
yang memiliki rata-rata ketebalan > 1m.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai pemetaan geologi pada bab sebelumnya,
maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemetaan Geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasiinformasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan
berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai
penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi
gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola
penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain pemetaan informasi
geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda
mineralisasi yang berupa alterasi mineral.Subjek dalam proses gasifikasi
batubara

ini pengendalian lingkungan,

penghematan energi,

diversifikasi sumber bahan mentah.


2. Konsep dari pemetaan geologi adalah :
a. Desk study (kegiatan pra lapangan)
b. Penyelidikan lapangan untuk pengambilan data
c. Database Geologi
d. Evaluasi Data dan Pemrosesannya

dan

3. Untuk lebih jelas berikut merupakan bagan langkah kerja pemetaan


geologi:

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini banyak masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu maka penulis meminta saran dan kritik yang membangun demi
kelengkapan makalah ini.
Jika ada salah atau penempatan kata-kata yang tidak pada tempatnya
maka penulis meminta maaf terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, internet, http://dinargeolog.blogspot.com/2014/04/sop-pemetaangeologi.html


Anonim, internet, http://www.proz.com/?sp=gloss/term&id=18093077
Anonim, internet, utomogeo83.wordpress.com/.../prinsip-prinsip-dasar-peta-danpemetaan
Anonim, internet, geologi14.blogspot.com/2011/.../peran-geologi-dalampertambangan.html

Anda mungkin juga menyukai