Anda di halaman 1dari 8

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain.

TO THE MALE RABBITS HAIR


GROWTH
Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

ABSTRACT
Sansevieria trifasciata Prain. leaves is a plant that contains flavonoid, saponin,
and polyphenol, are thought to accelerate hair growth. This study aims to determine the
effect of Sansevieria trifasciata Prain. leaves extract against male rabbit hair growth and
to determine the concentration of Sansevieria trifasciata Prain. leaves extract who has a
comparable effect to the hair tonic as hair grower male rabbits.
This study is a purely experimental post test control design. Sample of 25 male
rabbits were divived into 5 groups : negative control (aquadest), positive control (hair
tonic), Sansevieria trifasciata Prain. leaves concentration of 5%, 10%, and 15%.
Treatmeant given 0,5 ml every morning and evening. Hair length was measured on day 3,
6, 9, 12, and 15 by using a vernier caliper. Data obtained AGD (Average Growth Daily
gain) value calculated. Then proceed with the calculation of AUC (Area Under Curve).
Data were analyzed by Kruskal-Wallis.
Result showed Sansevieria trifasciata Prain. leaves extract has the effect of hair
growth in male rabbits. Sansevieria trifasciata Prain. leaves extract concentration of 15%
has a comparable effect to the hair tonic as hair grower male rabbits.

Keyword: flavonoid, saponin, polyphenol, Sansevieria trifasciata Prain., hair growth

EFEK EKSTRAK DAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata Prain.)


TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI JANTAN
Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

INTISARI
Daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.) merupakan tanaman yang
mengandung flavonoid, saponin, dan polifenol yang dapat mempercepat pertumbuhan
rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun lidah mertua
terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak
daun lidah mertua yang mempunyai efek sebanding dengan hair tonic sebagai penumbuh
rambut kelinci jantan.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni post test control design. Sampel 25
ekor kelinci jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kontrol negatif (aquades), kontrol
positif (hair tonic), ekstrak daun lidah mertua konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Perlakuan
diberikan sebanyak 0,5 ml setiap pagi dan sore hari. Pengukuran panjang rambut pada
hari ke 3, 6, 9, 12, dan 15 dengan menggunakan jangka sorong. Data yang didapat
dihitung nilai AGD (Average Growth Daily gain). Kemudian dilanjutkan dengan
perhitungan AUC (Area Under Curve). Data dianalisis dengan Kruskal-Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata
Prain.) mempunyai efek pertumbuhan rambut kelinci jantan. Ekstrak daun lidah mertua
konsentrasi 15% mempunyai efek yang sebanding dengan hair tonic sebagai penumbuh
rambut kelinci jantan.

Kata kunci : flavonoid, saponin, polifenol, daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata
Prain.), pertumbuhan rambut.

PENDAHULUAN
Rambut kepala mencerminkan gambaran sosial yang merupakan mahkota
keindahan bagi wanita serta lambang kejantanan bagi pria (Soepardiman, 2002). Selain
sebagai mahkota kecantikan, rambut mempunyai peranan penting yaitu sebagai pelindung
kulit dari berbagai macam rangsang. Pertama sebagai pelindung dari rangsang fisik
seperti panas, dingin, udara kering, kelembapan, dan sinar matahari. Kedua sebagai
pelindung dari rangsang mekanis seperti pukulan, gosokan, dan tekanan. Ketiga sebagai
pelindung terhadap rangsang kimia seperti berbagai zat kimia dan keringat (Tranggono
dan Latifah, 2007).
Masalah pada rambut yang sering ditemui oleh wanita maupun pria yaitu
kerontokan rambut. Berkurangnya rambut kepala dapat menimbulkan stres psikis
terutama pada wanita. Oleh karena itu diperlukan nutrisi untuk rambut, yaitu dengan hair
tonic.
Tanaman yang diduga mempunyai efek pertumbuhan rambut adalah daun lidah
mertua (Sansevieria trifasciata Prain.). Daun lidah mertua mengandung saponin,
polifenol, dan flavonoid. Akan tetapi belum ada penelitian mengenai efek pertumbuhan
rambut pada daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.), maka perlu dilakukan
penelitian efek pertumbuhan rambut pada daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata
Prain.) terhadap kelinci jantan.
BAHAN DAN CARA
A. Bahan dan Alat
1.

Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun lidah mertua
(Sansevieria trifasciata Prain.) yang segar berwarna hijau tua. Bahan diambil di
daerah Ungaran. Bahan untuk membuat ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria
trifasciata Prain.) dan identifikasi senyawa kimia terdiri dari etanol 70%,
metanol, H2SO4, HCl, FeCl3. Hewan uji yang digunakan adalah adalah kelinci
jantan berumur 4-5 bulan dengan berat 1,5-2 kg.

2.

Alat
Alat untuk pembuatan ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.)
adalah blender, timbangan analitik, kain flanel,ayakan 30 mesh, waterbath. Alat
untuk uji pertumbuhan rambut terdiri dari gunting, pisau cukur, pinset, selotip
hitam, spuit tanpa jarum, jangka sorong.

B.

prosedur penelitian
1.

Determinasi tanaman
Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk
mengetahui kebenaran dari daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.)

2.

Pembuatan ekstrak
Ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.) diperoleh dengan
metode maserasi. Serbuk lidah mertua 500 gram ditambah dengan etanol 70%
sebanyak 3750 ml direndam dan sering diaduk selama 5 hari, kemudian diambil
maseratnya. Ampasnya diremaserasi dengan etanol 70% sebanayk 1250 ml
selama 2 hari. Hasil maserasi dan remaserasi dicampur dan diuapkan dengan
waterbath pada suhu 50C sampai terbentuk ekstrak kental.

3.

Identifikasi Saponin, Polifenol, dan Flavonoid


Sampel ditambah metanol sampai terendam kemudian dipanaskan dan
ditambahkan H2SO4, terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi
warna kemerahan setelah penambahan H2SO4 yang menunjukkan adanya
senyawa flavonoid.
Sampel dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan air, kemudian
digojog dan timbul buih. Kemudian ditambahkan HCl dan buih tetap stabil
menunjukka adanya senyawa saponin.
Sampel ditambah aquadest sampai terendam dan dipanaskan. Setelah itu
ditambah FeCl3, terjadi perubahan warna menjadi hitam menunjukkan adanya
senyawa polifenol.

4.

Uji Pertumbuhan Rambut


Penelitian ini menggunakan 25 ekor kelinci jantan yang berumur 4-5
bulan dengan berat 1,5-2kg. Kelinci diadaptasikan terlebih dahulu selama satu
mnggu sebelum dilakukan penelitian. Dilakukan pencukuran pada punggung
kelinci dengan ukuran 3x3 cm. Pengolesan dilakukan 2 kali, pada pagi dan sore
selama 15 hari sebanyak 0,5 ml. Kelinci dibagi menjadi 5 kelompok yaitu:
a.

kelompok I

: sebagai kontrol negatif diberi aquadest

b.

kelompok II

: sebagai kontrol positif diberi hair tonic

c.

kelompok III

: diberi ekstrak daun lidah mertua konsentrasi 5% b/v

d.

kelompok IV

: diberi ekstrak daun lidah mertua konsentrasi 10% b/v

e.

kelompok V

: diberi ekstrak daun lidah mertua konsentrasi 15% b/v

Pengamatan pertumbuhan rambut kelinci dilakukan dengan mencabut


rambut kelinci
linci pada hari ke 3, 6, 9, 12, dan 15 dan diukur menggunakan jangka
sorong (mm).
5.

Analisa Data
Dari pengukuran rambut kelinci, dihitung nilai AGD (Average
(
Growth
Daily gain)) dan AUC (Area
(
Under Curve),
), kemudian data dianalisa dengan uji
Kruskal-Wallis
Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

HASIL
Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1b 2b
3b 4b 6b 7b 9b 10b 11a 67b 69b 70b 71b 72b 73b 77a 78b
(Famili 26. Liliaceae).
1b 2a (2. Sansevieria trifasciata Prain) (Steenis, 1992)
Hasil rendemen dari ekstrak daun lidah mertua sebanayak 25,20% dari 500 gram
serbuk. Dari hasil ekstrak kental, dilakukan identifikasi senyawa flavonoid, saponin, dan
polifenol yang menunjukkan bahwa ketiga senyawa terdapat dalam ekstrak daun lidah
mertua.

flavonoid
Kalkon (merah)

Ekstrak dilarutkan dalam metanol dan ditambahkan H2SO4 terjadi perubahan


warna dari warna kuning menjadi warna merah.
H3C

CH3

H3C

CH3
+ Cl-

+ HCl
CH3

CH3

HO

HO

Saponin

buih stabil

Ekstrak dilarutkan dalam air panas kemudian dikocok akan menimbulkan buih.
Dengan penambahan HCl buih akan tetap stabil.

HO
OH

OH

+ Fe3+

+ Fe(OH)3

OH
OH
HO

HO

HO

polifenol

Ekstrak

HO

dilarutkan

dalam

aquades

warna hitam

lalu

dipanaskan,

dengan

penambahan FeCl3 akan terbentuk endapan hitam.


Rata-rata AUC panjang rambut dapat dilihat pada tabel I.
Tabel I. Rata-rata AUC (Area Under Curve) Pertumbuhan Rambut Masingmasing Kelompok
No
1.
2.
3
4.
5.

Kelompok

Rata-rata AUC pertumbuhan rambut SD (mm.hari)


AUC 0-3
AUC 3-6
AUC 6-9 AUC 9-12 AUC kum
0,350,02 0,780,04 0,860,04 0,910,06 2,900,16

Kontrol
negatif
Kontrol
1,200,02 2,43 0,02 2,520,02 2,610,03
positif
Konsentrasi 0,700,02 1,410,03 1,430,04 1,450,04
5%
Konsentrasi 1,050,01 2,120,02 2,150,04 2,190,06
10%
Konsentrasi 1,200,02 2,430,02 2,530,02 2,620,03
15%
Keterangan :
AUC
: rata-rata pertumbuhan rambut kelinci secara keseluruhan
Mean
: rata-rata AUC
SD
: penyimpangan data dari rata-rata
Tabel

menunjukkan

bahwa

semua

kelompok

perlakuan

8,760,06
4,990,13
7,520,13
8,790,05

mengalami

pertumbuhan rambut. Dari ketiga perlakuan, konsentrasi 15% menunjukkan aktivitas


tertinggi mempercepat pertumbuhan rambut dan sebanding dengan kontrol positif.

Tabel II. Hasil Mann-Whitney AUC Kumulatif antar kelompok perlakuan


Kelompok
Sig
Perlakuan
P1 vs P2
0,009
P1 vs P3
0,009
P1 vs P4
0,009
P1 vs P5
0,009
P2 vs P3
0,009
P2 vs P4
0,009
P2 vs P5
0,525
P3 vs P4
0,009
P3 vs P5
0,009
P4 vs P5
0,009
Keterangan :
P1 : kontrol (-) dioleskan aquades
P2 : kontrol (+) dioleskan hair tonic
P3 : Dioleskan ekstrak konsentrasi 5%
P4 : Dioleskan ekstrak konsentrasi 10%
P5 : Dioleskan ekstrak konsentrasi 15%

Keterangan
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda tidak bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna
Berbeda bermakna

PEMBAHASAN
Berdasarkan data AGD yang didapat dan dilakukan perhitungan AUC,
menunjukkan bahwa AUC kumulatif ekstrak daun lidah mertua konsentrasi 15%
mempunyai

kemampuan

lebih

besar

mempercepat

pertumbuhan

rambut

dibandingkan dengan ekstrak konsentrasi 5% dan 10%. Hal ini disebabkan lebih
banyaknya senyawa saponin, polifenol, dan flavonoid yang terkandung dalam
ekstrak daun lidah mertua (Sansivieria trifasciata Prain.) konsentrasi 15%
dibandingkan dengan ekstrak daun lidah mertua (Sansivieria trifasciata Prain.)
konsentrasi 5% dan 10%.
Hasil Mann-Whitney menunjukkan antara kelompok kontrol positif (hair
tonic) dengan kelompok perlakuan konsentrasi 15% menunjukkan hasil berbeda
tidak bermakna dengan nilai signifikansi 0,525 (p 0,05). Hal ini berarti bahwa
ekstrak daun lidah mertua konsentrasi 15% memiliki efek yang sama dengan
kontrol positif dalam mempercepat pertumbuhan rambut.

KESIMPULAN DAN SARAN


A.

KESIMPULAN
1.

Ekstrak daun lidah mertua (Sansivieria trifasciata Prain.) mempunyai efek


terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan.

2.

Ekstrak daun lidah mertua (Sansivieria trifasciata Prain.) konsentrasi 15%


mempunyai efek yang sebanding dengan hair tonic sebagai penumbuh rambut
kelinci jantan.

B.

SARAN
1.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagian lain tanaman lidah
mertua (Sansivieria trifasciata Prain.) sebagai penumbuh rambut.

2.

Perlu dilakukan penelitian dengan teknik isolasi terhadap daun lidah mertua
(Sansivieria trifasciata Prain.) untuk mengetahui kandungan kimia yang
paling berpotensi mempercepat pertumbuhan rambut.

UCAPAN TERIMAKASIH
1. H. Asaat Pitoyo, S.Kp., M.Kes., selaku ketua STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
2. Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Farmasi STIKES
Ngudi Waluyo Ungaran dan selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan
dorongan, nasehat, petunjuk dan bimbingannya kepada penulis selama penelitian
berlangsung.

3. Sikni Retno K., S.Farm., Apt., selaku Pembimbing Pendamping yang selalu
memotivasi, memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA
Soepardiman, L., 2002, Berbagai Macam Kerontokan Rambut, dalam Wasitaadmadja, S.,
Linuwih, S., Jacoeb, T., dan Widaty, S., Kesehatan dan Keindahan Rambut,
Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, Jakarta.
Tranggono, R. I., dan Latifah, F., 2007, Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, dalam
Joshita Djajadisastra, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai