ABSTRACT
The
influence of climate change is a global spectrum of course on an agriculture and forestry activities.
Flooding, landslides and drought are as actual impact of the climate change which have occur annually
and tend difficult to overcome. This moment indirectly decreasing the agriculture production mainly
food crops especially on dryland area. The condition become worst since the knowledge about the natural resources used
efficiency still low so the atention to the cause of climate deviation low too. The impact of the climate change clearly on the
changing of rainy and dry season pattern. Rainy or dry season period are longer than normal condition (La-nina and El-nino). The
strongest impact of the deviation climate is plant growth and development. For examples, the increasing temperature will distrub
plant metabolism such as photosyntesis, transpiration and respiration those are determining plant production. Now it's time to
do the best for improving plant production by environment approach. The existention of natural resources such as water, soil and
vegetation have to be developed in each of land using activity. "Land system as a subject not as an object in development program"
Key word: Global Climate, Agriculture Production
PENDAHULUAN
Budidaya tanaman telah berkembang jauh dan
mengalami jaman keemasan saat masyarakat pertanian
dunia menyatakan terjadi revolusi hijau (green
revolution) di tahun 1970 an. Pada kisaran tahun tersebut
terjadi penemuan varietas unggul berproduksi tinggi
melalui rekayasa genetika. Berkat penemuan varietas
unggul itu (padi PB 5) Indonesia pernah mencapai
swasembada beras di tahun 1984. Namun hal itu tidak
berlangsung lama karena kemudian terjadi kemandekan
produksi sebagai akibat dari keterbatasan tanaman untuk
berproduksi (kemampuan tanaman telah mencapai batas
tidak dapat ditingkatkan lagi (levelling off ) dan
diperparah oleh berbagai dampak lingkungan yang timbul
(Purnomo, 2006). Penyimpangan iklim mulai terjadi
namun belum terlalu parah dan kurang diperhatikan
karena intensifikasi yang tinggi terhadap lahan pertanian.
Pengetahuan dan kesadaran yang rendah terhadap
pemeliharaan dan pemanfaatan sumberdaya alam
22
5,2% dari emisi GRK tahun 1990 dan hal itu hendaknya
dicapai pada periode tahun 2008-2012. Akhir tahun 2007
digelar kembali Conference of Parties 13 di Nusa Penida
Bali untuk membuat pedoman negosiasi perjanjian
multilateral pengganti Protokol Kyoto. Didalam
pertemuan tersebut ditetapkan bahwa emisi GRK harus
dicapai pada tingkat tertentu saat ekosistem mampu
beradaptasi dengan perubahan iklim (Soemarwoto, 2001;
Murdiyarso, 2002, 2003a, 2003b, Kompas, Des 2007).
Disamping pertemuan tingkat Internasional
tentang perubahan iklim, bahasan tersebut juga dilakukan
oleh forum ilmiah perguruan tinggi, lembaga
pemerintahan maupun organisasi independen di
Indonesia. Seperti halnya LAPAN (Lembaga Antariksa
Nasional) pada tahun 2003 mengadakan temu ilmiah di
Bandung dengan salah satu topik mengenai
penyimpangan iklim global yang mengganggu ketahanan
pangan. Periode musim hujan dan musim kemarau tidak
dapat lagi diramalkan secara pasti. Beberapa kali terjadi
kesalahan dalam menentukan saat tanam karena cuaca
yang mengalami penyimpangan berkepanjangan. Saat
tulisan ini dibuat, seharusnya telah memasuki periode
musim kemarau, namun yang terjadi tidak demikian
sehingga tidak sedikit dari tanaman buah seperti mangga
akan mengalami penurunan produksi karena bunga yang
terbentuk lebih dulu gugur sebelum pembuahan.
Akankah ketahanan pangan dapat bertahan, jawaban
sesungguhnya bersumber pada niat manusia untuk
berbesar hati menjaga lingkungan melalui kegiatan
pembangunan yang mengkombinasikan kepentingan
lingkungan dan kebutuhan hidup dengan serasi
(Budiastuti, 2006).
PERUBAHAN IKLIM DAN SISTEM PERTANIAN
Dewasa ini lahan pertanian semakin terdesak oleh
kepentingan lain yang bukan pertanian seperti jaringan
jalan, bangunan, waduk dan berbagai fasilitas umum.
Dengan sendirinya terjadilah penyusutan luas lahan
pertanian yang berakibat semakin menurun pula fungsi
lahan sebagai fungsi produksi (Zadrach, 2002). Luas
lahan pertanian yang menyusut dan diperparah dengan
perubahan cuaca hingga menimbulkan banjir dan
kekeringan menyebabkan penurunan produksi pertanian
yang cukup besar. Sekitar 2-3 tahun yang lalu petani
berusaha meningkatkan produksi pangan khususnya
padi, namun secara ekonomis tidak menguntungkan
karena sarana produksi yang terimbas oleh krisis
ekonomi global (Hartono, 2009).
23
24
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Jakarta
Kimball, J.W. 1983. Biology. Addison Wesley Pub. Co,
Inc. Terjemahan oleh S. Sutarmi dan N. Sugiri
(1991). Gelora Aksara Pratama. Bogor. Penerbit
Erlangga
27