Anda di halaman 1dari 18

Nama : Syahriel Apriyanto Zaini

NIM

: 632413010

Kelas : THPi A

SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi adalah
sebuah
cabang
dari
ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu
dilihat
dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa,
dan Archaea.Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat
dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pasteurdapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine)
dan membuat vaksin rabies[2] Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama
dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting
lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat
dipisahkan
dari
cabang
lain
karena
diperlukan
juga
dalam
bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu
gizi, teknik
kimia,
bahkan
hingga astrobiologi dan arkeologi.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

Gambar Ilustrasi dari mikroskop yang digunakan oleh Robert Hooke pada tahun 1664. Lensa
objektif dipasang di ujung tuas pengatur (G), dengan fokus pada spesimen menggunakan lensa
tunggal (1)

Era Robert Hooke dan Antoni van Leeuwenhoek

Robert
Hooke (1635-1703)
adalah
matematikawan,
sejarawan alam,
dan ahli mikroskopi asal Inggris. Dalam bukunya yang terkenal,Micrographia (1665), Hooke
mengilustrasikan struktur badan buah dari suatu jenis kapang. Ini adalah deskripsi pertama
tentangmikroorganisme yang dipublikasikan.

Wajah Antoni van Leewenhoek diabadikan dalam prangko di Belandapada tahun 1937
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723),
seorang pembuatmikroskop amatir berkebangsaan Belanda. Pada tahun 1684, van
Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri untuk
mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam. Mikroskop yang digunakan
Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen
yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam. Alat itu dipegang dekat
dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus.
Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang
mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas.
Beliau menemukan bakteri pada tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepperwater infusion). Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada Royal
Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684. Ilustrasi van
Leewenhoek
tentang
mikroorganisme
temuannya dikenal dengan nama "wee
animalcules".

Era Pasteur

Skema percobaan Pasteur

Bertahun-tahun setelahnya, banyak observasi lain yang menegaskan hasil pengamatan


van
Leeuwenhoek,
namun
peningkatan
tentang
pemahaman
sifat
dan
keuntungan mikroorganismeberjalan sangat lambat sampai 150 tahun berikutnya. Baru di
abad
ke
19,
yaitu
setelah
produksi mikroskop meningkat
pesat,
barulah
keingintahuan manusia akan mikroorganisme mulai berkembang lagi. Louis Pasteur dikenal
luas karena berhasil menumbangkan teori Generatio Spontanea, organisme hidup terjadi
begitu saja. Percobaan Pasteur menggunakan kaldu yang disterilkan dan labu leher angsa
membuktikan tentang adanya mikroorganisme.

Era Robert Koch

Sejak abad ke-16, telah diketahui bahwa ada suatu agen penyebab penyakit yang dapat
menularkan penyakit. Setelah penemuannya, dipercaya bahwa mikroorganisme adalah agen
yang dimaksud, namun belum ada pernah ada bukti. Robert Koch (1842-1910),
seorang dokter berkebangsaan Jerman adalah orang pertama yang menemukan konsep
hubungan antarapenyakit menular dan mikroorganisme dengan menyertakan bukti
eksperimental. Konsep yang dikemukan oleh Koch dikenal sebagai Postulat Koch dan kini
menjadi standar emas penentuan penyakit menular.

Era Mikrobiologi Umum

Mikrobiologi umum merujuk pada aspek mikrobiologi non medis. Dua raksasa yang
dikenal pada era ini adalah Beijerinck dan Winogradsky. Keduanya memulai aspek
mikrobiologi lingkungan.
o Martinus Beijerinck dan Teknik Kultur Pengkayaan
Martinus Beijerinck (1851-1931) adalah profesor berkebangsaan Belanda yang
berkontribusi
besar
terhadap
teknik
kultur pengkayaan. Pada teknik
ini, mikroorganisme diisolasi dari alam dan ditumbuhkan di laboratorium dengan
memanipulasi nutrisi dan kondisi inkubasinya. Dengan menggunakan teknik ini,
Beijerinck berhasil mengisolasi kultur murni berbagai mikroorganisme air dan tanah
untuk pertama kalinya.
o Sergei Winogradsky dan Konsep Kemolitotrofi[sunting | sunting sumber]
Pekerjaan Sergei Winogradsky (1856-1953), asal Rusia, mirip dengan yang
dilakukan Beijerinck, namun beliau mendalami bakteri yang terlibat dalam
siklus nitrogen dan siklussulfur. Konsep kemolitotrofi yang dicetuskannya berkaitan
dengan adanya hubungan antara oksidasi senyawa anorganik dengan konservasi
energi. Dengan menggunakan teknik pengkayaan, Winogradsky berhasil mengisioalsi
bakteri pengikat nitrogen, Clostridium pasteurianum yang bersifat anaerob, dan
sebagai cikal bakal konsep fiksasi nitrogen.

Mikrobiologi Modern

Gambar Seorang pekerja di laboratorium sedang


mengamati pertumbuhan bakteri pada cawan petri.
Memasuki abad ke-20, mulai berkembang dua
cabang mikrobiologi yang masih saling berhubungan:
mikrobiologi dasar (basic) dan mikrobiologi teraplikasi
(applied). Mikrobiologi dasar mengacu pada penemuanpenemuan baru di bidang ini. Sedangkan mikrobiologi
teraplikasi mengacu pada aspek pemecahan masalah
(problem solving) yang berhubungan dengan bidang
ini. Sejak ditemukannya konsep tentang DNA maka
bidang
mikrobiologi
pun
memasuki
era
molekuler. Keberhasilan
sekuensing DNA berhasil
mengungkap hubungan filogenetik (evolusi) di antara
berbagai jenis bakteri.

Istilah yang dipakai pada anti mikroorganisme

Bakteriostatik : Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri temporer. Jadi pada


saat zat ini tidak ada, bakteri dapat berkembangbiak kembal.
Bakterisidal : Bahan kimia yang mematikan bakteri secara permanen. Disinfektan : Bahan bahan kimia yang digunakan untuk mematikan mikroorganisme patogen yang ada pada
benda mati.
Steril : Bebas dari kehidupan mikroorganisme patogen. Septik : Adanya bakteri patogen di
dalam jaringan hidup yang dalam suatu proses infeksi.

Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme


1. Perusakan DNA
2. Denaturasi protein
3. Gangguan pada gugus Sulfhidir
4. Antagonisme kimiawi
5. Perusakan pada dinding sel bakteri

Faktor - faktor yang memengaruhi resistensi mikroorganisme terhadap Zat - zat


Antimikroorganisme.
1. Unsur - unsur Fisik, yang meliputi :
Panas
Penyinaran oleh sinar uv
Pendinginan pada suhu yang standar
2. Unsur - unsur kimia, yang meliputi :
Alkohol
Ion logam berat
Detergen
Oksidator

PERSETERUAN ANTAR TEORI DAN


PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI DARI MASA KE MASA

Ringkasan
Sejarah perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi
empat periode. Periode pertama, dimulai dengan terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme
melalui pengamatan Leeuwenhoek pada tahun 1675. Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu di
kalangan para ilmuwan mengenai asalmula kehidupan. Namun baru kurang lebih pada
pertengahan tahun 1860an, ketika teori generatio spontanea dibuktikan ketidakbenarannya dan
prinsip biogenesis diterima, pengetahuan mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif
semata-mata. Selama periode berikutnya antara tahun 1860 dan tahun 1900, banyak dilakukan
penemuan dasar yang penting. Perkembangan teori nutfah panyakit dalam tahun1876, hal ini
secara tiba-tiba menimbulkan minat terhadap prosedur laboratoris untuk mengisolasi dan
mencirikan mikroorganisme. Didalam periode ini ditemukan banyak mikroorganisme penyebab
penyakit serta metode-metode untuk mencegah dan mendiagnosis serta mengobati penyakitpenyakit tersebut. Penemuan-penemuan di bidang mikrobiologi kedokteran membawa
perombakan yang besar dan cepat di dalam praktik kedokteran. Periode terakhir tahun 1910sekarang ditandai dengan dipergunakannya banyak metode dan peralatan mutakhir, seperti
mikroskop elektron dan komputer.
Pendahuluan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop.

Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut
sebagai mikroba, ataupun jasad renik (Anonymous. 2008).
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni tubuh (flora normal),
beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi makanan: pembuatan keju,
anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin, sebagai agen biokontrol, serta
yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah. Mikroorganisma tidak dapat dipisahkan
dengan lingkungan biotic maupun lingkungan abiotik dari suatu ekosistem karena berperan
sebagai pengurai. Oleh karena itu organisme yang hidup di dalam tanah berperan aktif dalam
proses-proses pembusukan, humifikasi dan mineralisasi. Ada juga mikroorganisme tertentu yang
dapat mengikat zat lemas (N) dari udara bebas sehungga dapat menyuburkan tanah.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan peran
sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi di dasar-dasar samudra
sampai proses pembuatan tempe, semuanya merupakan pekerjaan mikroorganisme. Bukan
Cuma itu, sekarang mikroorganisme telah digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai
bahan makanan, sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan dominannya
peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
mikrobiologi (Ali, Iqbal. 2008).
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering menyebabkan berbagai
penyakit (hewan, tumbuhan, manusia), diantaranya: flu burung dan flu babi yang akhir-akhir ini
menggemparkan dunia termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh salah satu jenis
mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga terdapat beberapa jenis mikroorganisme yang dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan.

A. Pengertian Mikrobiologi dan Perkembangannya


Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajarimikroorganisme.
Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,protozoa,
dan Archaea (Anonymous.2009). Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani,
micros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme
sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat
di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai
makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua
makhluk hidup.

Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang:
1. Karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan
2. Karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu
hidup bebas, khususnya bakteri.

3. Keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul


macam-macam mikroorganisme.
4. Keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan.
5. Peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi
6. Bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam
memahami proses-proses biologi organisme yang lebih besar termasuk manusia.

Secara garis besar mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi
bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat
pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya
bidang penting lain, yaitu:biokimia. Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan
abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari
mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya
ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi
merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang
mengandung alkohol. Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit
tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya
mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi
telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia
baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut
dengan biohemial divesityatau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas
mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisme perubahan kimia oleh
mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang artinya bahwa proses biokimia
pada mikroorganisme adalah sama dengan proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk
manusia. Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua organisme
dari mikroba hingga manusia adalah DNA.
Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena sifatnya sederhana dan
perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi metabolisma. Saat ini
mikroorganisme diteliti secara insentif untuk mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan proses yang
menguntungkan masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat
digunakan sebagai sumber energi. Strain-strain dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui
proses rekayasa genetika dapat diterima. Sekarang insulin yang dibutuhkan manusia dapat
diproduksi dalam jumlah tak terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa.
Mikroorganisme juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk membersihkan
lingkungan, misalnya: dari tumpukan minyak di lautan dipergunakan sebagai herbisida dan
insektisida di bidang pertanian. Hal ini karena mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk
mendekomposisi/menguraikan senyawa kimia komplek. Kemampuan mikroorganisme yang
telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan lahan baru dalam mikrobiologi industri yang

dikenal dengan bioteknologi. Jika anda membaca tentang mikroorganisme anda akan
menghargai, mengagumi mikroorganisme seperti bakteri, alga, protozoa dan virus merupakan
organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan
maupun tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak
diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa diantaranya
digunakan dalam menghasilkan (manufacture) substansi yang penting di bidang kesehatan
maupun industri makanan (Minasari. 2008).

B. Antony Van Leeuwenhoek dan Mikroskopnya


Antony van Leeuwenhoek (16321723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang
profesional. Profesi sebenarnya adalah sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa
menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan orang
pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam
semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air
sungai, air hujan, saliva, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda
bergerak tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi
dengan animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini
membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan
fungsi mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan
memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang
mampu memperbesar 200300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatan
tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama
pada tanggal 7 September 1974 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil, sekarang
dikenal dengan protozoa. Antara tahun 16321723 ia menulis lebih dari 300 surat yang
melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, kokus
maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat
dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil dan akhirnya melahirkan ilmu
mikrobiologi.
Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi perdebatan dari mana asal
animalcules tersebut. Ada dua pendapat, satu mengatakan animacules ada karena proses
pembusukan tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung teori
yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari proses benda mati melalui abiogenesis.
Konsep ini dikenal dengan generatio spontanea. Kedua mengatakan bahwa animalcules berasal
dari animalculessebelumnya seperti halnya organismea tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini
disebut biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan tersebut terselesaikan
dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini dilakukan berbagai macam
eksperimen yang nampaknya sederhana tetapi memerlukan waktu lebih dari 100 tahun (Minasari.
2008).

C. Kemenangan Teori Biogenesis


Franscesco Redi (16261697) menunjukkan bahwa ulat yang ada dalam daging busuk
adalah larva, yang berasal dari telur lalat, bukan hasil dari generatio spontanea. Bagaimana
dengan asal dari mikroorganisme yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop?
John Needham (17131781) memasak sepotong daging untuk menghilangkan organisme
yang ada dan menempatkannya dalam toples yang terbuka. Akhirnya ia mengamati adanya
koloni pada permukaan daging tersebut. Ia menyimpulkan bahwa mikroorganisme terjadi
spontan dari daging.
Lazarro Spalanzani (17291799) merebus kaldu daging selama 1 jam dan
menempatkannya pada toples yang disegel/ditutup rapat menunjukkan tidak ditemukannya
mikroorganisme dalam kaldu tersebut. Jadi eksperimen ini menentang teori abiogenesis. Tetapi
Neddham mengatakan bahwa sumber makhluk hidup tadi adalah udara dimana pada percobaan
Spalanzani tersebut tidak berinteraksi langsung dengan udara.
Hampir 100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti yang mencoba memecahkan
kontroversi tentang peran udara. Pada tahun 1836, Franz Schulze melewatkan larutan asam kuat
ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah dimasak. Tahun 1837, Theodor Schwann
mengalirkan udara panas melalui pipa ke dalam tabung tertutup yang berisi kaldu. Keduanya
tidak menemukan adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh adanya asam kuat maupun oleh
panas. Tetapi para pendukung teori generatio spontanea berpendapat bahwa adanya asam dan
panas akan mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba. Sampai akhirnya
tahun 1954 peneliti menyelesaikan perdebatan tersebut dengan melakukan percobaan
menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang telah dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut
dimasukkan pipa yang sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan
demikian mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya
mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya mikroba dalam
kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori generatio spontanea adalah salah.

D. Bukti Teori Biogenesis


Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Fransis Louis Pasteur (18221895)
seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisme. Oleh karena itu ia tertarik
untuk meneliti peran mikroba dalam industri anggur dalam pembuatan alkohol. Salah satu
pendukung teori generatio spontanea yang hidup pada masa Louis Pasteur adalah Felix
Archimede Pouchet (18001872). Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang
mendukung abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah penemuan-penemuan Pasteur. Untuk
memastikan pendapatnya, Pasteur melakukan serangkaian eksperimen, ia menggunakan bejana
dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal dengan leher angsa. Bejana ini diisi
dengan kaldu kemudian dipanaskan. Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher
angsa tersebut tetapi tidak ditemukan adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini
mikroba beserta debu atau asap akan mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga

tidak dapat mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan
Alpen. Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia
menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana, semakin sedikit
kontaminasi yang terjadi. Pada tanggal 7 April 1864 ia mengatakan bahwa: For I hape kept them
and am still keeping from them, that one thing that is above the power of man to make; i have
kept from them, the germ that float in the air, i have kept them from file.
Salah satu argumen klasik untuk menantang biogenesis adalah bahwa panas yang
digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap merusakvital force. Mereka yang
mendukung teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa adanya kekuatan vital force
tersebut mikroorganisme tidak dapat muncul serta spontan. Untuk merespon argumen tersebut
John Tyndall mengatakan udara dapat dengan mudah dibebaskan dari mikroorganisme dengan
cara melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung reaksi berisi kaldu steril ke dalam
kotaktertutup. Udara dari luar masuk ke dalam kotak melalui pipa yang sudahdibengkokkan
membentuk dasar U seperti spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam
kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tidak ditemukan adanya mikroba.
Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall memacu diterimanya konsep biogensis. Selanjutnya Pasteur
lebih memfokuskan penelitiannya pada peran mikroba dalam pembuatan anggur dan mikroba
yang menyebabkan penyakit.

E. Teori Tentang Fermentasi


Fermentasi terjadi jika jus anggur kita biarkan. Melalui serangkaian perubahan biokimia,
alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur tersebut. Salah satu alasan mengapa Pasteur
ingin menentang pendapat generatio spontanea adalah keyakinannya bahwa produk fermentasi
anggur merupakan hasil mikroorganisme yang ada, bukan fermentasi menghasilkan
mikroorganisme sebagaimana yang dipercaya pada waktu tersebut. Pada tahun 1850. Pasteur
memecahkan masalah yang timbul dalam industri anggur. Dengan meneliti anggur yang baik dan
anggur yang kurang bagus Pasteur menemukan mikroorganisme yang berbeda.
Mikroorganisme tertentu mendominasi anggur yang bagus sementara tipe
mikroorganisme lain mendominasi anggur yang kurang bagus. Dia menyimpulkan bahwa
pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan produk yang bagus. Untuk itu dia
memusnahkan mikroba yang telah ada dalam sari buah anggur dengan cara memanaskannya.
Setelah dingin ke dalam sari buah tersebut diinokulasi dengan anggur yang berkualitas baik yang
mengandung mikroorganisme yang diinginkan. Hasilnya menunjukkan bahwa anggur yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengalami perubahan aroma selama disimpan
jika sebelumnya dipanasi dulu selama beberapa menit pada 50600 Proses ini dikenal dengan
pasteurisasi yang digunakan secara luas di bidang industri makanan. Sebelumnya orang
meningkatkan produk fermentasi melalui trial and error dimana sebelumnya tidak tahu bahwa
kualitas produk tergantung pada mikroorganisme tertentu.

F. Penyebab Infeksi/Penyakit
Disamping membuat revolusi (perubahan besar) dalam bidang industri anggur, Pasteur
dan asistennya juga mengemukakan teori baru mengenai penyebab penyakit. Dalam
penelitiannya mereka menemukan agen penyebab penyakit serius baik pada hewan maupun
manusia. Tetapi sebelum Pasteur telah membuktikan bahwa mikroba merupakan penyebab
penyakit, beberapa peneliti membuat argumen yang kuat terhadap teori bakteri penyebab
penyakit. Sebelumnya, dalam serajah manusia ada kepercayaan bahwa penyakit itu disebabkan
oleh beberapa faktor yang tidak jelas misalnya udara yang jelek, darah yang jelek dan lainlainnya.
Pada tahun 1546, Girolamo Fracastolo (14831553) penyakit dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, ditularkan dari 1 orang ke orang lain. Sebagian besar informasinya berasal dari
percakapannya dengan para pelaut yang baru pulang dari perjalanannya ke luar negeri, dimana
mereka menyaksikan penyebaran berbagai penyakit. Lebih dari 200 tahun kemudian Anton von
Plenciz (17051786) mengatakan bahwa tidak hanya makhluk hidup yang merupakan penyebab
penyakit tetapi juga agen yang lain merupakan penyebab penyakit yang berbeda. Pada saat yang
bersamaan konsep tentang makhluk hidup atau bentuk lain yang menggunakan nutrien mulai
diterima. Setelah sukses dengan fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti penyakit ulat
sutra yang merugikan industri di Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk membuktikan
bahwa mikroorganisme yang disebut dengan protozoa dapat menyebabkan penyakit. Pasteur juga
menunjukkan kepada petani ulat sutera bagaimana cara menghilangkan penyakit dengan cara
memilih ulat sutera yang bebas penyakit untuk diternakkan.
Di Jerman, Robert Koch (18431910) seorang profesional di bidang kesehatan mendapat
hadiah mikroskop dari isterinya untuk hadiah ulang tahunnya yang ke-28. Selanjutnya ia mulai
meneliti dunia mikroorganisme yang sudah dilihat oleh Pasteur. Pasteur maupun Koch bersamasama ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan peternak sapi dan
domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati karena anthrax.
Dengan sering meninggalkan prakteknya sebagai dokter, Koch membuktikan bahwa bakteri
tersebut penyebab anthrax dengan cara memisahkan bakteri untuk bahan tersebut dari bakteri
lain yang ada kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat. Tikus selanjutnya
menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan
kesamaan bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah meneliti
selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia
juga menyarankan bahwa ternak sakit supaya dibunuh dan dibakar atau dikubur yang dalam,
setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh bakteri dapat bertahan hidup selama
berbulan-bulan di daerah peternakan.
Dengan penemuan anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang membuktikan
mikroba tertentu merupakan agen penyakit tertentu. Selanjutnya Koch dan peneliti lain
menemukan bakteri penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik laboratorium
untuk mempelajari mikroorganisme. Koch dan anggotanya banyak memberi kontribusi mengenai
teknik-teknik tersebut. Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri untuk pengamatan
dengan mikroskop cahaya. Salah satu kolega Koch adalah Paul Erlich (18541915) yang

melakukan penelitian terhadap spesimen dan menggunakannya untuk mewarnai bakteri termasuk
bakteri penyebab tuberkulosis.

G. Teknik Biakan Murni


Secara kebetulan seorang pria Jerman melihat bahwa koloni yang tumbuh pada kentang
yang telah direbus pada akhirnya dapat menemukan jalan untuk memisah menjadi individuindividu. Caranya: mereka mengembangkan media spesifik untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Media adalah substansi yang memenuhi kebutuhan nutrisi mikroorganisme.
Koch dan koleganya juga menunjukkan senyawa dari alga yang disebut agar dapat membuat
media menjadi padat. Richard J. Petri (18521921) membuat piringan kaca bertutup untuk
menempatkan media agar alat tersebut selanjutnya disebut Petri dish yang masih digunakan
sampai sekarang. Pada tahun 1892, dengan menggunakan teknik biakan murni Koch dan
anggotanya menemukan agen-agen penyebab typus, dipteri, tetanus, pneumonia dan lain
sebagainya. Koch mengenalkan penggunaan hewan sebagai model untuk penyakit manusia
dengan cara menginjeksikan bakteri ke tubuh mencit, kelinci, babi atau domba. Ia bahkan
menempelkan kamera pada mikroskopnya untuk mengambil gambar dan menggunakannya
sebagai bukti untuk menghilangkan keraguan.

H. Postulat Koch
Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metode laboratorium dan menentukan
kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab
penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu:
1. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang
ditimbulkan.
2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di laboratorium
3. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada hewan yang sesuai dapat menimbulkan
penyakit
4. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah terinfeksi
tersebut

Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri penyebab berbagai
penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus, adanya
bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit tertentu yang
ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisme memerlukan modifikasi dari postulat Koch.
Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit
mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak tersebut

disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter tersebut diketahui
dapat menyaring bakteri. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai
ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yellow fever merupakan penyakit pertama pada
manusia yang diketahui disebabkan oleh virus.
Pada tahun 1900 seorang ahli bedah bernama Walter reed (1851 1902) dengan
menggunakan manusia sebagai volunteer membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh
nyamuk tertentu lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara penting untuk
mencegah penyakit tersebut adalah menguras air tergenang yang digunakan nyamuk untuk
tempat berkembang biak.
I. Perkembangan Penyakit
Epidemik adalah penyakit tertentu yang menyerang banyak daerah misalnya penyakit
bubon yang dikenal dengan penyakit hitam yang mematikan yang disebabkan oleh bakteri terjadi
di Eropa selama periode tahun 13471350. Sepertiga sampai setengah populasi di Eropa
meninggal karena penyakit tersebut. Hewan pengerat, terutama tikus, berperan sebagai sumber
bakteri basilus dan ditransmisikan/ditularkan ke manusia melalui lalat. Tahun 19171919
malaria telah membunuh setengah juta penduduk Amerika dan 21 juta manusia di seluruh dunia.
Jumlah tersebut mencapai 3 kali jumlah manusia yang terbunuh selama perang dunia I. Jadi
mikroba terbukti lebih mematikan dibanding peluru. Dengan pengetahuan bahwa
mikroorganisme dapat merupakan penyebab penyakit ilmuwan lebih memusatkan perhatiannya
bagaimana cara pencegahan dan therapinya.

J. Penemuan Antiseptik
Secara umum septis berarti efek toksis dari mikroorganisme penyebab penyakit pada
tubuh selama infeksi. Antiseptik; ukuran-ukuran yang menghentikan efek tersebut dengan
pencegahan infeksi.
Oliver Weldell Holmes (1809-1894) seorang dokter Amerika pada tahun 1843
menekankan bahwa penyakit demam pada wanita bersifat menular. Oleh karena itu ditularkan
dari satu wanita lain melalui tangan dokter. Tahun 1846 seorang dokter dari Hungaria, Ignaz
Philipp Semmelweiz menemukan penggunaan klorin sebagai desinfektan untuk tangan dokter.
Pada tahun 1860 ahli bedah dari Inggris, Joseph Lister menemukan asam karbol atau phenol
dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Lister menggunakan larutan ini untuk merendam alatalat bedah dan menyemprot ruangan operasi. Cara tersebut demikian sukses untuk mengatasi
infeksi setelah operasi yang sebelumnya menyebabkan kematian 45% dari pasiennya. Cara
tersebut segera dapat diterima dan dilakukan oleh ahli bedah yang lain. Penemuan tersebut
merupakan hari penemuan teknik aseptik untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai macam
senyawa kimia dan alat fisik lain dapat mengurangi mikroorganisme di ruang operasi, ruangan
untuk bayi prematur dan ruangan tempat memasukkan obat ke dalam kontainer yang steril.

K. Imunisasi
Tahun 1880, Pasteur menggunakan teknik dari Konch untuk mengisolasi dan
membiakkan bakteri yang menyebabkan kolera pada ayam. Untuk membuktikan penemuannya,
Pasteur membuat demonstrasi di hadapan publik tentang percobaannya yang telah dilakukan
berulang kali di laboratorium. Dia menginjeksikan biakan bakteri kolera pada ayam sehat dan
menunggunya sampai ayam tersebut menunjukkan gejala penyakit. Akan tetapi hasilnya
membuat Pasteur mendapat malu karena ayamnya tetap hidup dan sehat. Pasteur kemudian
mengevaluasi langkah-langkah yang menyebabkan demonstrasi tersebut gagal. Dia menemukan
bahwa secara kebetulan dia menggunakan biakan tua seperti yang telah dilakukan sebelumnya,
dan satu kelompok adalah ayam yang tidak pernah diinokulasi. Selanjutnya kedua kelompok
ayam tersebut diinjeksi dengan biakan segar. Hasilnya, kelompok ayam yang kedua mati sedang
kelompok ayam pertama tetap sehat.
Hal ini mebuatnya bingung, tetapi Pasteur segara menemukan jawabannya. Pasteur
menemukan bahwa, bakteri jika dibiarkan tumbuh menjadi biakan tua menjadi avirulen yaitu
kehilangan virulensinya atau kemampuan untuk menyebakan penyakit. Tetapi bakteri avirulen
ini masih dapat menstimulasikan sesuatu dalam tubuh host dan pada infeksi berikutnya menjadi
imun atau tahan terhadap penyakit. Pasteur selanjutnya menerapkan prinsip imunisasi untuk
mencegah anthrax. Pasteur menyebutkan bakteri yang telah avirulen tersebut dengan vaccine dari
bahasa latin vacca artinya sapi dan imunisasi dengan biakan tersebut dikenal dengan vaksinasi.
Dengan vaksinasi tersebut Pasteur mengenali mengetahui hasil kerja sebelumnya oleh
Edward Jenner (1823-1949) yang telah sukses memvaksinasikan para pekerjanya di peternakan
yang telah terkena cowpox dari ternak sapinya tetapi tidak pernah berkembang menjadi serius.
Jenner menduga bahwa menghadapi cawpox akan mencegahnya dari serangan smallpox. Untuk
membuktikan hipotesisnya Jenner menginokulasi pendapat dari James Philips pertama dengan
materi yang menyebabkan cowpox yang diambil dari luka, kemudian dari agen smallpox. Anak
laki-laki tersebut tidak menununjukkan gejala smallpox. Nama Pasteur selanjutnya dikenal
dimana-mana banyak orang dianggap sebagai peneliti tentang mikroorganisme yang ajaib. Untuk
itu ia diminta membuat vaccin pencegah hidrofobia atau rabies, penyakit yang ditularkan ke
manusia melalui gigitan anjing, kucing atau hewan yang terinfeksi lainnya. Pasteur adalah
seorang ahli kimia, bukan dokter dan Pasteur tidak biasa memperlakukan manusia. Disamping
kenyataan bahwa penyebab penyakit rabies belum diketahui, tetapi Pasteur mempunyai
keyakinan yang kuat bahwa itu adalah mikroorganisme. Ia dapat membuat kelinci terkena
penyakit setelah diinokulasi dengan saliva anjing. Selanjutnya Pasteur dan asistennya mengambil
otak dan tulangbelakang kelinci tersebut dan menginginkannya dan membuatnya menjadi
larutan. Anjing yang diinokulasi dengan campuran tersebut dapat terhindar dari rabies. Akan
tetapi vaksinasi terhadap anjing sangat berbeda dengan manusia. Pada bulan Juli 1885, seorang
anak laki-laki bernama Joseph Meister digigit oleh serigala dan keluarganya membujuk Pasteur
untuk menginokulasi anak tersebut Kekawatiran Pasteur dan orang-orang menjadi berkurang
setelah anak laki-laki tersebut tidak mati. Selanjutnya Pasteur menjadi terkenal dan memperoleh
banyak dana yang kemudian digunakan untuk mendirikan Institute Pasteur di Paris yang sangat
terkenal (Minasari. 2008).

L. Penemuan-Penemuan Berharga Para Tokoh Mikrobiologi


Pada sekitar periode ketiga banyak sekali ditemukan penemuan-penemuan dalam bidang
mikrobiologi, diantaranya:
1. Gram (1844) menemukan sistem pewarnaan bakteri, sehingga bakteri terbagi menjadi
dua kelompok besar, yakni gram positif dan grram negatif;
2. Chamberland (1887) menemukan bahan dengan sistem saringan atau filter secara fisik;
3. Spencer (1851) menemukan penyakit kolera;
4. Lord Lister (1854) menggunakan semprotan asam karbolat pada luka selama
berlangsungnya pembedahan;
5. Hansen (1874) menemukan kuman lepra;
6. Neisser (1879) menemukan kuman gonokokus;
7. Ogston (1881) menemukan stafilokokus;
8. Nicolaier (1884) mengamati kuman tetanus pada nanah;
9. Fraenkel (1886) menemukan kuman pneumokkokus
10. Schaudin dan Hoffman manamukan kuman spiroketa sifilis
11. Roux dan Yersin (1888) menjelaskan mekanisme dari patogenis difteri setelah
menemukan toksin bakteri.
12. Welch (1894) menemukan penyakit tifus;
13. Loeffler dan Frosch (1898) mengamati bahwa penyakit kuku dan mulut pada ternak
disebabkan oleh mikroba yang dapat melewati saringan kuman, yakni virus;
14. Landsteiner dan Popper (1909) menyatakan bahwa poliomeilitis disebabkan oleh mikroba
yang dapat melewati saringan kuman, yakni virus;
15. Mc Coy (1910) menemukan penyakit difteri (Waluyo. 2005).

M. Chemoterapi
Chemoterapi telah dilakukan selama ratusan tahun. Misalnya; merkuri telah digunakan
untuk mengobati sifilis pada tahun 1495 dan kulit kayu pohon kina (cinchona) digunakan untuk
mengobati malaria. Orang tahu bahwa tumbuhan berperan sebagai bahan untuk chemoterapi.
Paul Erlich melalui chemoterapi modern dengan membuat senyawa kimia yang dapat
membunuh mikroba spesifik penyebab sifilis. Untuk penemuan tersebut ia mendapat Nobel
tahun 1908. Alexander Fleming (18811955) menemukan penicilin, senyawa kimia yang
dihasilkan mikroorganisme jamur Penicellium notatum. Fleming menduga bahwa jamur tersebut
menghasilkan sesuatu yang menghambatpertumbuhan bakteri. Tulisannya mengenai hal tersebut
tidak mendapat perhatian sampai 10 tahun kemudian saat peneliti dari Universitas Oxford
mencoba menemukan senyawa antibakteri yang berasal dari mikroorganisme. Sebagian dari riset
ini untuk mengobati korban perang dunia kedua dan penyakit ternak. Peneliti yang dipimpin oleh
Howard W. Florey dan Ernest Chain melakukan pengobatan dengan penicilin yang hasilnya

sangat memuaskan. Penicilin selanjutnya dianggap sebagai obat mujarab. Florey, Chain, dan
Fleming mendapat Nobel untuk penemuan tersebut.
Dalam perkembangannya mikrobiologi juga ditandai dengan beberapa hadiah nobel dalam
bidang mikrobiologi. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tahun

Penemu

Hal yang ditemukan

1913
1919
1928
1930
1939
1945
1951
1952
1954
1958
1959
1960
1961
1965
1966
1968
1969
1972
1974
1975
1976

Anafilaksis

Rickkets

Imunologi

Bordet

Demam tikus

Nicolle

Golongan darah

Landsteiner

Sulfonamida

Domagk

Penisilin

Fleming, Florey, dan Chain

Vaksin demam kuning

Theiler

Streptomisin

Waksman

Biakan sel virus polio

Ender
Lederberg, Tatum, dan Beadle

ARN

Ochoa Kornberg

Struktur imunologi

Burnet, dan Medawar

Kode genetika, struktur ADN

Watson, dan Crick

Episom Genetik dan profaga

Jacob, Monod, dan Lwoff

Virus penyebab kanker

Rous
Nirenberg,
Khuranna

Genetika

Holley,

dan

Sintesis ADN
Genetika, mutasi

Dulbeco, Luria, dan Delbruck

Struktur imunoglobulin

Porter dan Edelman

Lisosom

Christian

Genetika dan mutasi

1977

Dulbeco,
Teonin

Baltimore,

1978

Gajdusck, dan Blumberg

dan

Virus lambat
Australia

dan

Radioimmunoassay

antigen

1983

Rosalyn Yalow

Enzim pembatas

1984

Arber, Nathans, dan Smith

1987

Barbara Mc Clintosh

Unsur genetika
berpindah pindah

Niele Jerne dan George Koehler


Tonegawa Susuma

yang

dapat

Antibodimonoklonal
Terjadinya
imunoglobin

keanekaragaman

(Sumber: Waluyo. 2005)

N. Perjalanan Panjang Sejarah Perkembangan Mikrobiologi dan Perseteruan yang


menyeliputinya
Dalam perkembangannya, mikrobiologi terdapat banyak perselisisihan paham antara
penganut paham teori abiogenesis dan biogenesis. Dan dengan semakin berkembangnya
mikrobiologi maka dari pemahaman abiogenesis yang sudah mendarah daging dapat tergantikan
oleh biogenesis yang sejalan dengan fakta dari peneletian yang ada. Selain itu, penemuanpenemuan beberapa tokoh juga ikut andil dalam perkembangan mikrobiologi hingga saat ini.
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Ar-rad: 11).
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (An-Najm: 39-42)
Dengan melihat dua ayat di atas kita dapat melihat usaha-usaha para tokoh dalam bidang
mikrobiologi yang berusaha sedemikian gigihnya sehingga mendapatkan sesuatu yang dia
usahakan sedemikian kerasnya. Bahkan dengan kegigihan para tokoh mereka dapat merubah
pemahaman orang yang salah tentang pemahaman teori abiogenesis ke teori biogenesis yang
rasional dan sesuai dengan fakta penelitian yang ada.
Sebagai orang muslim yang diberi kemampuan berfikir kita seharusnya juga selalu
berusaha membuat suatu perubahan atau mendapatkan penemuan-penemuan lain di bidang
mikrobiologi khususnya.

Kesimpulan
Perkembangan mikrobiologi dari sejak peertama kali ditemukannya mikroba sampai
dengan saat ini merupakan perjalanan yang sangat panjang. Dalam perkembangannya terjadi
pertemmpuran sengit antar teori hingga mencapai titik temu yang dapat disepakati bersama.

Selain itu dunia mikrobiologi juga turut andil dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai
bidang.

Anda mungkin juga menyukai