Indah Sulistiawaty
2. Armawaty Arafi
Learning Objectives
1.
2.
3.
4.
5.
UU Pradok
Sesudah diterbitkannya Undang-Undang Praktik
kedokteran (UU Pradok) tahun 2004, norma disiplin
menjadi hal baru yang perlu diperhatikan dan dikaji,
karena didalam Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) ada
lembaga yang disebut sebagai Majelis Kehormatan
Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dengan
tujuan menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi
dalam penyelenggaraan praktik kedokteran
Disiplin kedokteran
adalah norma kepatuhan aturan-aturan/ketentuan
penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan atau
lebih khusus kepatuhan menerapkan kaidah-kaidah
penatalakasanaan klinis (asuhan medis) yang mencakup:
penegakan diagnosis, tindakan pengobatan, menetapkan
prognosis
hubungan dokter
(termasuk spesialisasi) dengan pasien
1. Hubungan Kebutuhan
2. Hubungan Kepercayaan
3. Hubungan Keprofesian
4. Hubungan Hukum
Aspek medikolegal
Aspek medikolegal hubungan antara dokter-pasien ada
dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu:
1. Komunikasi antara dokter dengan pasien
2. Persetujuan tindakan kedokteran. yang sering
mengundang timbulnya masalah antara dokter dan pasien.
MEDIKOLEGAL
KRITERIA PIDANA
Seorang dokter dapat dikenakan sanksi pidana,
bilamana berbuat kriminal seperti:
Melakukan penipuan terhadap pasien ( pasal
378 KUHP )
Pembuatan surat keterangan palsu ( 263 dan 267
KUHP )
Kesengajaan membiarkan penderita tidak
tertolong ( pasal 349 KUHP )
Tidak memberikan pertolongan pada orang yang
berbeda dalam bahaya ( pasal 340 KUHP )
Euthanasia ( pasal 344 KUHP )
KRITERIA PERDATA
Pasal 1365 KUHPer : penimbul ganti rugi atas diri
PROSEDUR MEDIKOLEGAL
Prosedur mediko-legal yaitu tata-cara atau prosedur
LINGKUP PROSEDUR
MEDIKOLEGAL
Pengadaan visum et repertum
Tentang pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka.
Pemberian keterangan ahli pada masa sebelum
persidangan & pemberian keterangan ahli di dalam
persidangan .
Kaitan Visum et Repertum dengan rahasia kedokteran
Tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan
Surat Keterangan Medik.
Tentang fitness / kompetensi pasien untuk menghadapi
pemeriksaan penyidik.
KRITERIA PIDANA
TINDAKAN PELANGGARAN
PASAL KUHP
Euthanasia
Kealpaan sehingga mengakibatkan kematian atau lukaluka berat pada diri orang lain
Penyerangan seksual
Pelanggaran kesopanan
Dasar Hukum
UUD 1945 pasal 28G ayat 1 disebutkan setiap org berhak
Tujuan
a. Memberikan perlindungan kepada pasien
Fungsi
Mengemukakan hak otonomi individu
Proteksi pasien
Mencegah penipuan atau paksaan
sendiri
Agar keputusan-keputusan medik harus rasional
Keterlibatan masyarakat dlm memajukan prinsip
otonomi sbg nilai sosial dan pengawasan dlm
penyelidikan biomedik
Bentuk
Implied consent (tersirat/ dianggap telah
diberikan)
Keadaan normal
Keadaan darurat
Expressed consent (dinyatakan)
Lisan
Tulisan
12 kunci informasi...
6. Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upaya yang
masih eksperimental
7. Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat sampingannya
akan dimonitor atau dinilai kembali
8. Nama dokter yang bertanggung jawab secara keseluruhan untuk
pengobatan tersebut
9. Bila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau
pendidikan, maka sebaiknya dijelaskan peranannya didalam
rangkaian tindakan yang akan dilakukan
10. Mengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah
pendapatnya setiap waktu
11. Mengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh pendapat
kedua dari dokter lain
12. Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian biaya
- 54 % pasien shock
- 46 % pasien takut
- 40 % pasien menerima keadaannya
- 24 % pasien sedih
- 15 % pasien tidak khawatir
dipengaruhi oleh :
Ketrampilan berkomunikasi
Profesionalisme seorang dokter
Pengetahuan & kemampuan analisis
Akhlak atau budi pekerti
Kecerdasan emosi
Kecerdasan spiritual
Kesulitan yg dihadapi
Faktor Dokter :
- Takut menyebabkan penderitaan tambahan pasien
- Rasa tidak nyaman
- Symphatetic pain menyebabkan distress pasien
Takut disalahkan
Ketika pelayanan medis gagal itu akan menjadi
4.
5.
6.
Summary
Akhir percakapan, mereview kembali keseluruhan
Menyimpulkan dengan ringkas dan jelas
Memberikan pasien kesempatan bertanya atau
menanggapi
Tunjukkan bahwa dokter mendengarkan dan
mengerti apa yg disampaikan pasien
Mendokumentasikan dalam rekam medis pasien
mengevaluasi dan monitoring
Perhatikan
Aspek sosio budaya, etika, dan norma
Kerjasama tim medis, bahkan profesi lain
Hubungan baik pasien, keluarga, dan masyarakat
MALPRAKTEK MEDIK
Kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan
KELALAIAN
Sikap kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan, apa
perawatan/profesi)
Dereliction of That Duty
(penyimpangan kewajiban)
Damage (kerugian)
Direct Causal Relationship (harus
ada kaitan kausal antara tindakan yang
dilakukan dengan kerugian yang diderita
)
Klasifikasi
Kriminal malpraktik terjadi, bila seorang Dr dlm
menangani suatu kasus tlh melanggar hukum pidana &
menempatkan dirinya sbg seorang tertuduh, Co :
- Seorang Dr yg melupakan kewajibannya u/ melaporkan
kpd polisi bahwa dia merawat seorang penjahat yg harus
dilaporkan
2. Civil malpractice terjadi, bila seorang Dr tlh
menyebabkan pasiennya menderita luka atau mati tetapi
tdk dpt dituntut scr pidana. Dlm hal ini dpt digugat scr
perdata o/ pasien maupun keluarganya Co :
- Alat u/ operasi yg tertinggal di tubuh pasien
1.
ASPEK HUKUM
Perumusan malpraktek / kelalaian medik yang tercantum
b)
TUNTUTAN
Penggugat harus dapat membuktikan adanya 4 unsur
berikut :
1.
2.
3.
4.
Sanksi perdata
Sanksi hukum :
Seorang dr yg telah terbukti melakukan kelalaian shg
pasiennya menderita luka atau mati, dpt digugat scr
perdata berdasarkan pasal 1366, 1370 atau 1371 KUHPdt
5.
6.
Definisi