Disusun oleh:
Selvia Helena Utami, S.Ked
NPM: 1102010265
PEMBIMBING
dr. H. Budi Risjadi, Sp.A
Pendahuluan
Definisi
Demam tipoid ialah suatu penyakit infeksi
sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh
Salmonella typhi. Merupakan infeksi akut
pada usus halus (terutama pada illeocaecal)
dengan gejala demam satu minggu atau lebih
disertai gangguan pada saluran pencernaan
dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran
Etiologi
Salmonella typhi
Gram (-),capsul (-),flagel (+)
Manusia Natural reservoir
Bakteri Salmonella thypi mempunyai 3 macam antigen yaitu :
Antigen O
Antigen H
Antigen Vi
: Somatic
: Flagela
: Kapsul
FOOD
FESES
FLUID
Faktor
Resiko
FLIES
FINGER
Epidemiologi
5 faktor penting penyebaran demam tifoid :
1. Urbanisasi
2. Kepadatan penduduk
3. Sumber air bersih yg tidak memadai
4. Sanitasi yang buruk
5. Standar higiene industri pengolahan makanan yang
masih rendah
Patogenesis (1)
Bakteriemi I Asimptomatik
(1 - 7 hari)
Patogenesis (2)
Bakteriemi II - Simptomatik
(7 hr 6 mgg)
Gejala klinis
Gejala klinis tidak khas (anak)
Demam 7 hari
Gejala gastrointestinal
muntah,
diare/ obstipasi,
kembung
MANIFESTASI KLINIS
DEMAM > 7 HARI
MANIFESTASI KLINIS
Px
Penunjang
Px Fisik
Anamnesis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Laboratorium
Darah perifer
leukopenia, an-eosinofilia,
limfositosis relatif
Bila Trombosit berat
Peningkatan LED,
Peningkatan enzim transaminase
Uji Serologi IgM & IgG
Biakan Salmonella typhi (media
empedu)
Uji Diagnostik
Uji Widal
Pelacak DNA (DNA probe)
Widal
Mendeteksi anti bodi O & H dgn aglutinasi
Aglutinin 0
Meningkat akhir Minggu I (hr 6-8)
Menghilang 6-12 bulan
Diagnostik : - Titer 1/40
- Titer 1/ 200
- Titer konvalesens > 4X akut
Positif palsu
1. salmonella grup D e.g. Enteritidis
2. Enterobacteriaceae
3. Antigen dari pabrik yg berbeda
4. Silent infection (endemis )
Negatif palsu
1. pem.terlalu dini a.b. Belum terbentuk
2. gizi buruk,imunodefisensi,keganasan
3. Th/ a.b. Dini antibodi tdk terbentuk
Aglutinin H
- Dikaitkan dgn infeksi lalu & imunisasi
- Meningkat hari 10 -12
- Tetap (+) bertahun
Widal(+)interpretasi hati-hati
Pengobatan
Suportif
cairan, diet
elektrolit
asam basa
Pengobatan kausal
medikamentosa (antibiotik, kortikosteroid)
bedah (pengobatan komplikasi)
Pengobatan suportif
Cairan
rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1)
tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 10
Diet
makan lunak
kurangi serat, zat yang merangsang
tidak terlalu ketat
Kotrimoksazol
6mg/kgBB/hari, 10 hari
Amoksisilin
100 mg/kgBB/hari, 10 hari
Kuinolon
tidak direkomendasikan <14 tahun (binatang percobaan:
artropati tulang rawan), FDA 1997
Evaluasi Pengobatan
Suhu 0C
Antibiotik sensitif
Demam reda
Kesadaran membaik
Tidak ada komplikasi
Nafsu makan membaik
37,5
Hari rawat
Evaluasi Pengobatan
Suhu 0C
Antibiotik
Pengobatan sesuaikan
?
37,5
Demam tetap tinggi
Kesadaran
Tanda komplikasi
Gejala lain
Pemeriksaan
penunjang
Komplikasi
Fokal infeksi lain
Resisten
Dosis tidak optimal
Diagnosis salah
7
Hari rawat
Komplikasi
Di dalam saluran cerna
peritonitis,
perdarahan,
perforasi
Pengobatan Komplikasi
Ensefalopati
dexametason 1-3 mg/ BB/hari,3-5 hari
Perforasi
laparatomi
Suportif
Cairan, koreksi dehidrasi, asidosis, hipoelekrolitemia
Pencegahan
Higiene perorangan
Higiene lingkungan
Membasmi karier
Higiene dalam pengasuhan anak
Penularan di rumah sakit
(nosokomial)
Vaksinasi
Imunisasi Aktif
Capsular Vi polysaccharide
injeksi Typhim Vi, intramuskular
vaksin polisakarida, konjungasi
diberikan pada umur > 2 tahun
ulangan tiap 3 tahun
Ty 21-a
oral, Vivotif : 3 dosis interval selang sehari
diberikan pada umur > 6 tahun
PROGNOSIS
Umumnya baik.
Tergantung cepatnya terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, penyebab tipe
Salmonella, dan adanya penyulit.
Prognosis kurang baik bila terdapat gejala
klinis berat.
Kesimpulan
Demam tifoid anak terutama dijumpai pada anak
> 5 tahun
Klinis lebih ringan daripada dewasa,
Makin muda umur anak, klinis tidak kha
Diperlukan pemeriksaan penunjang yang sensitif,
spesifik, mudah dan murah
Obat pilihan : kloramfenikol
Pencegahan: meningkatkan higiene & vaksin
DAFTAR PUSTAKA
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta :
Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45.
Rezeki, Sri. Demam tifoid. 2008. Diunduh dari
http://medicastore.com/artikel/238/Demam_Tifoid_pada_Anak_Apa_yang_Perlu_Diketahui.html.
22 Januari 2012.
Pawitro UE, Noorvitry M, Darmowandowo W. Demam Tifoid. Dalam : Soegijanto S, Ed. Ilmu Penyakit
Anak : Diagnosa dan Penatalaksanaan, edisi 1. Jakarta : Salemba Medika, 2002:1-43.
Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman, Ann M. Arvin; edisi bahasa Indonesia: A Samik Wahab;
Ilmu Kesehatan Anak Nelson, ed.15. Jakarta: EGC ; 2000.
Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Tifoid. Dalam Pediatrics Update. Cetakan
pertama; Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : 2003. h. 2-20.
Prasetyo, Risky V. dan Ismoedijanto. Metode diagnostik demam tifoid pada anak. Surabaya : FK
UNAIR ; 2010. h. 1-10.
Mohamad, Fatmawati. Efektifitas kompres hangat dalam menurunkan demam pada pasien Thypoid
Abdominalis di ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 2012. Diunduh dari
http://journal.ung.ac.id/filejurnal/JHSVol05No01_08_2012/7_Fatwaty_JHSVol05No01_08_2012.pdf.
22 Januari 2012.
TERIMA KASIH