Mata Merah, Visus Turun Mendadak (Radang Kornea)
Mata Merah, Visus Turun Mendadak (Radang Kornea)
PEMERIKSAAN :
a. Fluorescein test.
Memakai zat warna fluorescein 0,5 2 % atau kertas fluorescein.
Untuk mengetahui kerusakan epitel kornea.
Dasar : zat warna fluorescein bila menempel pada epitel kornea yang rusak akan
memberi warna hijau karena jaringan epitel yang rusak bersifat lebih basa.
b. Fistel test
Untuk mengetahui adanya fistel(kebocoran) pada kornea
Dasar : perforasi akan mengakibatkan akuos humor mengalir keluar melalui
fistel.Zat fluorescein berwarna hijau pada larutan alkali.Akuos humor lebih alkali
daripada air mata.
c. Sensibilitas kornea
Menurun pada ulkus/keratitis herpes Simpleks dan H.Zoster
Pemeriksa dari belakang penderia dengan menyentuhkan benang kapas pada
kornea penderita untuk mengetahui ada tidaknya refleks mengedip.
d. Placido Keraatoscop
Memeriksa kelengkungan kornea dan letak infiltrate
KERATITIS
PROFUNDA
Plasido test (-)
Fluorosin T. (-)
1. K. Intersitialis
2. K. Disciformis
3. K. Scleroticans
2. Keratitis dendrite
Sebab : Virus H.Simpleks.Infeksi bersifat residif
Pemeriksaan : infiltrate berbentuk ranting pohon
Sensibilitas kornea menurun ditempat lesi
Siliar injeksi (+); fluorescein test (+)
Pengobatan : IDU ( 5 iodo 2 desoxyuridine )
Antibiotika tetes mata : cegah infeksi sekunder
3. Keratitis fliktenularis
Terdapat flikten (tonjolan bulat berwarna kuning keabu-abuan)Bisa ditemukan
pada konjungtiva,limbus kornea dan kornea.Tonjolan tampak padat,permukaan
kasar disertai pelebaran pembuluh darah disekitarnya.Flikten dikornea biasanya
diikuti oleh neovaskularisasi yang bentuknya seperti susunan sapu lidi
( fasciculus);disebut keratitis fascicularis.
Merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein,stafilokok atau
mikroorganisme pathogen lain.
Flikten dapat satu atau banyak.
Terapi : antibiotic + steroid topical
4. Keratitis lagoftalmus
Sebab : lagoftalmus;pada :
Defek palpebra
Ektropion palpebra
Proptosis
Penderita coma
Gangguan N.VII cab. Yg mempersarafi M.orbic.oculi
Pemeriksaan :
Lagoftalmus (+);infiltrate pada celah kelopak(bgn bawah dan tengah)
Fluorescein test (+)
5. Keratitis Neuroparalitik
Terjadi akibat gangguan pada N.Trigeminus yang mengakibatkan gangguan
sensibilitas dan metabolisme kornea.
Akibatnya : - kekeruhan kornea
epitel kornea terkelupas,mula2 mungkin ada vesikel.
- Tanda2 radang bila ada infeksi sekunder
- Sensibilitas kornea berkurang atau hilang(tidak didapat virus)
Pengobatan :
Sulit,karena dasarnya gangguan metabolisme.
Tarsorafi atau blefarorafi atau kauterisasi punctum lakrimal.
Penyulit :
Ulkus kornea cum hipopionperforasiendoftalmitispanoftalmitis.
6. Keratitis Filamentosa.
Terdapat gambaran filament yang menempel pada kornea.
Sebab : - menutup mata terlalu lama sehingga oksigenisasi kornea kurang
- infeksi virus H.Simplex (sensibilitas kornea menurun)
- keratokonjungtivitis sika
-
Pengobatan :
bila mata menutup lama,mata dibuka
H.Simplex virus : IDU
Keratokonjungtivitis sika : air mata buatan.
7. Keratokonjungtivitis sika.
Terjadi karena kekeringan bagian permukaan kornea,disebabkan berkurangnya
produksi airmata.
Keluhan: rasa gatal,mata seperti berpasir,kabur.
Untuk mengetahui jumlah produksi air mata : test Schirmer.
Pemeriksaan :
Didapat : xerosis konjungtiva,xerosis kornea, filament pd kornea
Dapat merupakan bagian dari Sjogren Syndrome yaitu: Keratokonjungtivitis
Sika,pharingitis sika,poliarthrir=tis kronis,pembesaran kel.parotis
Pengobatan :
Air mata buatan,lensa kontak,menutup pungtum lakrimal bila perlu, antibiotic
Topical untuk cegah infeksi sekunder
KERATITIS SUBEPITEL
1. Keratitis Numularis ( Keratitis Sawahica)
Infiltrat bulat2 seperti mata uang,tengah2 infiltrat dapat padat atau kosong(halo)
Diduga penyebab virus.Biasa ditemukan pada petani
Dengan pengobatan kombinasi antibiotic dan steroid local prognosa baik
Dapat sembuh dengan atau tanpa meninggalkan bekas.
2. Keratitis H.Zoster
Sebab: Virus H.Zoster yg menyerang ganglion gaseri ramus ophthalmicus N.V
Mula-mula rasa sakit didaerah frontal,kmd timbul vesikel2 dikulit frontal,kelopak
Mata dan puncak hidung.
Bila vesikel dipuncak hidung, biasanya terjadi komplikasi dikornea dan
intraokuler karena ada hubungan dengan nervus nasosiliaris
Kelainan dimata berupa:
Konjungtivitis,keratitis pungtata spf,keratitis numularis,keratitis
Disciformis.
Komplikasi lain : uveitis ant.;glaucoma sekunder;parese/paralise
Otot-otot mata.
Pemeriksaan terhadap penyulit :
Sensibilitas kornea,iris,tek.intraokuler.funduskopi,gerakan bolamata.
Pengobatan :
Simptomatis : analgetik,vitamin,A>B topical untuk cegah infeksi
Sekunder
Pengobatan terhadap penyulit
KERATITIS PROFUNDA
1. Keratitis Intertisial
Menyerang stroma kornea,sebagai manifestasi delayed hipersensitivitas terhadap
lues dan tuberculosis. Mengeluh mata kabur.
Pemeriksaan :
- biasanya mengenai kedua mata
- terdapat siliar injeksi
- infiltrate distroma bentuk macam2 dan khas
- neovaskularisasi profunda
Bila tanda2 diatas didapat , memberi gambaran khas bercak Salmon (Salmon
Patch appearance)
2. Keratitis Disciformis
Biasanya unilateral.Kekeruhan berbentuk cakram.
Sebab : Virus H.Simpleks
Pemeriksaan : silier injeksi,infiltrate bentuk cakram yang letaknya
dalam,sensibilitas kornea menurun
Ada 2 teori terjadinya :
1.Virus H.Simpleks masuk kestroma kornea----infiltrat disciformis
2. Virus tidak masuk tetapi terjadi reaksi hipersensitivitas pada kornea bagian
stroma,terhadap virus yang ada dimata.
Pada pemeriksaan :
- infiltrate berbentuk cakram
- lipatan2 membran Descemet
- oedem kornea.
Pengobatan :
- Teori 1 : IDU + S.A + A.B
- Teori 2 : IDU + S.A + kombinasi steroid dan A.B local
3.Keratitis Skleroticans.
Didapat gambaran infiltrate berbentuk segitiga dengan puncaknya mengarah
kekornea sentral,letaknya distroma dalam berdekatan dengan skleritisnya.Infiltrat
dapat meluas tapi tidak pernah melewati pupil.
Pengobatan : ditujukan pada skleritis