Formaldehid dalam minuman beralkohol: menggunakan bahan kimia berlebihan
penyaringan mengikuti spektrofotometri sana kromotropik dengan multivariasi
kurva resolusi. pendahuluan The international agency for research on cancer (IARC) telah menambahkan klasifikasi dari formaldehida pada tahun 2006 sampai sekarang dengan jelas karsinogenik kepada manusia. Baru-baru ini, formaldehida telah terlibat dengan IARC sebagai agen kausatif dari leukimia baik seperti kanker nasofaring pada manusia. US EPA telah menyediakan sumber dosis untuk chronic oral exposure (RFD) dari 0,2 mg/kg beratbadan per hari. WHO IPCS telah memberitahu tolerable concentration (TC) dari 2,6 mg/L dalam produk berdasarkan percobaan pada hewan. Data sistematik sekarang ini tak cukup mengenai formaldehida yang berisi minuman beralkohol atau makanana secara umum. Perkiraan formaldehida ada didalam makanan sekitar 1,5-14 mg / orang/hari. Sesi percobaan 2.1. alat Pengukuran dengan spektrofotometri menggunakan Perkin Elmer Lambda 12 dual beam spektrometer dilengkapi dengan otomatis sel. Spektrometer dioperasikan dengan UV WinLab software (version 2.80.03). panjang gelombang sekitar 350-800nm dengan kecepatan 120nm/menit dengan adat interval 1nm. 2.2 penyaringan cepat dengan reagen purpald Total 508 sampel dari minum beralkohol akan dianalisis menggunakan metode purpald termasuk untuk spesifikasi. 2.3 potometrik kuantitatif determinasi menggunakan metode asam kromotropik. Hanya sampel yang menggambarkan reaksi positif purpald yang memerlukan analisis lebih. Sampel yang tidak berwarna menggunakan tanpa preparasi sedangkan yang berwarna didistilasi dengan metode AOAC. Distilasi nya menggunakan distilasi uap. 100ml dari sampel dalam suhu 20C dan dimasukkan ke dalam tabung kjeldatherm 250 ml. Untuk menyiapkan receiver, sesendok es diletakkan ke dalam gelas 50 ml dan ditambahkan 3ml asama sulfat (25%). Receiver diletakkan dibawah tabung dari distilasi didalam gelas beaker diisi es untuk mendinginkan selama distilasi. Kemudian, metode asam kromotropik dijalankan. Yaitu, 5 ml reagen sulfat dimasukkan ke dalam tabung dan kemudian di analisis dengan UV selama 120 detik. 3 ml dari larutan sampel dimasukkan secara perlahan ke dalam tabung dan diaduk dengan vortex mixer. 2,5 ml cairan ditransfer ke kuvet untuk mengukur absorbansi pada panjang gelombang 565nm. Kurva kalibrasi dengan konsentrasi 0,5; 1; 2;4 ;8 mg/L. 2.4 analisis multivariasi untuk membuktikan fotometri kuantitativ
Dengan mengevaluasi teknik multivariasi yang berbeda seperti resolusi kurva
multivariasi (MCR) atau analisis komponen independen (ICA) metode ini dapat mengekstrak spektrum target dari matriks kompleks dan dapat membukatikan prosedur analitik untuk menghitung formaldehida didalam minuman beralkohol. Hasil dan pembahasan 3.1 purpald screening Hasil menunjukkan bahwa purpald usable dengan larutan alkohol dan kita dapat menerima deteksi manufaktur limit 0,1 mgg/L. Banyak minuman beralkohol berisi kurang dari 20 mg/L dari asetildehida.kemudian, kita dapat untuk mengeluarkan lebih dari 50% dari smapel murni sebagai bebas formaldehida atau aldehida lain yang terdeteksi dengan purpald. 3.2 analisis konfirmasi asan kroomotropik: ditandai pada prosedur operasi dan limit deteksi Teknik menggunakan kromatografi pemisahan melebhi limit pada range paling terbawah myug/L, tetapi limit kita cukup karena ini melebihi faktor 20 terbawah dari pada WHO IPCS konsentrasi 2,6 mg/L. Ini juga terbawah dari pada EU limit untuk total aldehida dalam vodka. 3.3. asam kromotropik-reaksi formaldehida: struktur eludasi Telah ditemukan maksimal dari panjang gelombang untuk monokationik dibenzosantilum adalah 493-563 nm, dimana ini mirip dengan hasil percobaan. 3.4 asam kromotropik- reaksi formaldehida: interferensi Terdeteksi interferensi asetildehida, yang berada dibawah formaldehida (88% pada 1 mg/L dari formaldehida, asetil dehida ada didalam larutan itu). Didalam percobaan ini, tidak terdapat interferensi yang tercatat walaupun asetildehida ada dalam jumlah banyak. 3.5 asam kromotropik-reaksi formaldehida: deconvolution kurva multivariasi dan hadil kuantitativ Formaldehida ada di 132 sampel. Laju kesalahan positif dari purpald sebesar 37%. Peluang terbesar timbul ditemukan dalam tequila (83%). Asian spirits (59%), anggur (54%), dan brandy (50%). Kesimpulan Untuk menghitung dari senyawa target dalam matriks kompleks dengan interferensi adalah dapat ditransfer ke spektrofotometri mirip lainnya. Kemotetrik dapat digunakan untuk semua reaksi dimana sinyal dari target senyawa yang overlap dengan interferensi.