Anda di halaman 1dari 11

BAB I

pendahuluan
Setiap kegiatan usaha selalu
diambil dengan suatu rencana walaupun
rencana itu sangat sederhana. Tidak ada
suatu kegiatan usaha yang tiba-tiba
muncul dan langsung berjalan tanpa
perencanaan. Untuk kegiatan usaha yang
sederhana memerlukan rencana yang
sederhana. Demikian juga semakin rumit
kegiatan usaha yang akan dilakukan, maka
rencana kerja yang akan disusun juga
akan semakin rumit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
usaha selalu diambil dengan suatu rencana walaupun rencana itu sangat
sederhana. Tidak ada suatu kegiatan usaha yang tiba-tiba muncul dan
langsung berjalan tanpa perencanaan. Untuk kegiatan usaha yang
sederhana memerlukan rencana yang sederhana. Demikian juga semakin
rumit kegiatan usaha yang akan dilakukan, maka rencana kerja yang akan
disusun juga akan semakin rumit. BERDASARKAN UNDANGUNDANG PERBANKAN NO.10 TAHUN 1998
KREDIT adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga
Adapun fungsi kredit Adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan,
mendorong dan melancarkan produksi jasa-jasa dan bahkan konsumsi
yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaik kan taraf
hidup manusia

BAB III
METODE
Metode-metode yang harus diperhatikan dalam
pertimbangan penyusunan rencana kredit yang mantap dan
terarah adalah sebagai berikut :
a. Kondisi perekonomian dan perdagangan.
Ini mutlak harus dilaksanakan oleh karena bank sebagai
lembaga keuangan, bergerak dalam kegiatan perekonomian
dan perdagangan.
Harus dipertimbangkan bagaimana
kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul selama rencana
disusun dan selama pelaksanaan rencana tersebut.
b. Line of business.
Dalam sektor ekonomi yang mana bank bergerak. Apakah
khusus sector pertanian, perekonomian, industri, perdagangan
umum atau real estate. Beberapa indikator ekonomi yang
berhubungan erat dengan line of business itu perlu diteliti dan
diadakan analisa mendalam.
c. Keadaan nasabah yang ada.
Bagi record nasabah yang ada diadakan pengelompokan
nasabah yang dibagi menurut kelancaran usaha secara lengkap.
Keadaan kelancaran itu kemudian digabungkan dengan sektor
usaha para nasabah. Dari keadaan tersebut secara umum akan
dapat diketahui bagaimana keadaan nasabah yang ada.

BAB IV
Pembahasan
A. Penyusunan Rencana Kredit

Langkah yang perlu dilakukan dalam


penyusunan rencana kredit (keuangan) adalah
mendiagnosa kondisi keuangan pribadi kita saat
ini. Yang perlu diperhatikan dalam mendiagnosa
kondisi keuangan adalah besarnya total
pendapatan, total pengeluaran, besarnya aset dan
kewajiban hutang yang kita miliki.
Kredit adalah hal yang jamak dilakukan dan
sebenarnya bukan hal yang perlu ditakuti. Utang
pada hakikatnya adalah menambah daya beli kita
dengan menarik pendapatan kita dimasa
mendatang ke masa kini.

B. Tujuan Analisis Kredit


Sebelum memberikan suatu kredit, bank
memiliki berbagai analisis untuk
menentukan apakah layak atau tid ini aknya
seseorang atau perusahaan mendapatkan
kredit. Berikut berapa analisis bank :
a.Bank
melihat
kepada
siapa
kredit diberikan
b. Untuk tujuan apa kredit yang diberikan
c. Melihat mampu tidaknya si peminjam
kredit dalam membayar kredit
d. Berapa jumlah kredit limit yang diberikan
dengan memperhatikan resiko yang ada.

C. Pemberian kredit
Prosedur pemberian kredit oleh dunia perbankan secara
umum oleh bank yang satu dengan bank yang lain tidak
jauh berbeda,yang menjadi perbedaan mungkin hanya
persyaratan dan ukuran-ukuran penilaian yang ditetapkan
oleh bank dengan pertimbangan masing-msing.
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit
oleh badan hokum sebagai berikut;
1. Pengajuan proposal
2. penyelidikan berkas pinjaman
3. penilaian kelayakan kredit
4. wawan cara pertama
5. peninjauan ke lokasi
6. wawancara kedua
7. keputusan kredit
8. penanda tanganan akad kredit
9. realisasi kredit

Faktor-perencaan perkreditan:
Dalam penyusunan rencana perkreditan banyak
melibatkan faktor antara lain:
Kegiatan ekonomi secara makro
Pasar modal dapat menampung kredit (dana)
yang ditawarkan kepada masyarakat
Kemampuan organisasi dan manajemen bank
Kemampuan bank dalam memperoleh sumbersumber dana dengan biaya yang rasionil
Situasi sosial poltik suatu negara
Peraturan-peraturan monoter yang berlaku
Berbagai macam subtitusi dar sumber dana yang di
pasarkan di masyarakat

Obyektif dari perkreditan


Setelah diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi
rencana
perkreditan
perlulah di tetapkan apakah sebenarnya
obyektif yang ingin d capai oleh suatu
bank?
Apakah untuk mengejar laba yang setinggitingginya
Apakah untuk penetrasi pasar
Apakah untuk mengembangkan bisnis bank
yang lain
Apakah untuk memajukan kegiatan
perekonomian negara

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan menganalisis kredit :
1. Carakter
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition of economy
Prinsip-prinsip 7 P dalam kredit :
1. Personality
2. Party
3. Perpose
4. Prospect
5. Payment
6. Profitability
7. Protection

Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami
mengucapkan banyak terimah kasih kepada
semua pihak yang turut andil dalam penulisan
makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dan
tak lupa kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
saran dan kritik yang membangun selalu kami
tunggu dan perhatikan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai